Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYAKIT DISPEPSIA

Pokok Bahasan : Penyakit Saluran Pencernaan

Topik : Penyakit Dispepsia

Sasaran : Semua pengujung poliklinik

Target :

Hari, tanggal :

Waktu :

Tempat : Poliklinik RSUD K.H. Hayyung

I. Latar Belakang

Nyeri atau rasa tidak nyaman di perut atas – umumnya di bawah tulang rusuk di atas

pusar – yang disertai kembung, sendawa berlebihan, rasa panas di dada, mual, muntah, dan

napas berbau seringkali dianggap enteng. Biasanya penderita hanya minum obat bebas

semisal antasida (penawar asam lambung) yang banyak diiklankan. Namun, berhati-

hatilah. Meski jarang, kumpulan gejala yang dikenal sebagai dispepsia itu bisa jadi

merupakan penyakit serius seperti kanker lambung, maupun radang lambung dalam yang

bisa menyebabkan kebocoran saluran cerna. Dispepsia tidak memilih usia dan jenis

kelamin. Semua bisa terkena. Boleh dibilang satu dari empat orang pernah mengalami

dispepsia suatu saat dalam hidupnya.

II. Tujuan

Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan bapak dan ibu mengetahui tentang penyakit Dispepsia.

Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan bapak dan ibu dapat:

1. Menyebutkan pengertian tentang penyakit Dispepsia

2. Menyebutkan penyebab penyakit Dispepsia

3. Menyebutkan proses terjadinya penyakit Dispepsia

4. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit Dispepsia

5. Menyebutkan bahaya penyakit Dispepsia

6. Menyebutkan cara perawatan dan pencegahan penyakit Dispepsia

7. Menyebutkan cara minum obat penyakit Dispepsia

8. Menyebutkan obat tradisional penyakit Dispepsia

III. Sub Topik

1. Pengertian tentang penyakit Dispepsia

2. Penyebab penyakit Dispepsia

3. Proses terjadinya penyakit Dispepsia

4. Tanda dan gejala penyakit Dispepsia

5. Bahaya penyakit Dispepsia

6. Cara perawatan dan pencegahan penyakit Dispepsia

7. Cara minum obat penyakit Dispepsia

8. Obat tradisional penyakit Dispepsia

IV. Metode

1. Presentasi

2. Tanya jawab

V. Media

Leaflet
Matriks Kegiatan

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta

Pembukaan :  Menjawab salam

 Memberi salam  Mendengarkan dan

1. 5 menit  Menjelaskan tujuan pembelajaran. memperhatikan

 Menyebutkan materi / pokok bahasan yang akan

disampaikan

Pelaksanaan :

Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan

teratur.

Materi :

1. Pengertian tentang penyakit Dispepsia

2. Penyebab penyakit Dispepsia


Menyimak dan
2. 15 menit 3. Proses terjadinya penyakit Dispepsia
memperhatikan
4. Tanda dan gejala penyakit Dispepsia

5. Bahaya penyakit Dispepsia

6. Cara perawatan dan pencegahan penyakit

Dispepsia

7. Cara minum obat penyakit Dispepsia

8. Obat tradisional penyakit Dispepsia

Evaluasi :

3. 15 menit Meminta kepada bapak/ibu menjelaskan atau Bertanya dan menjawab

menyebutkan kembali tentang: pertanyaan.


1. Pengertian tentang penyakit Dispepsia

2. Penyebab penyakit Dispepsia

3. Proses terjadinya penyakit Dispepsia

4. Tanda dan gejala penyakit Dispepsia

5. Bahaya penyakit Dispepsia

6. Cara perawatan dan pencegahan penyakit

Dispepsia

7. Cara minum obat penyakit Dispepsia

8. Obat tradisional penyakit Dispepsia

Penutup :
4. 2 menit Menjawab salam
Mengucapkan terima kasih dan mengucapkan salam.

Parappa.

PKRS RSUD K.H. HAYYUNG


Sasaran :

Bapak/ ibu yang bertempat tinggal di Desa Keseneng RT I RW III Purworejo

Jumlah peserta :

 Bapak : 50 orang

 Ibu : 45 orang

Data Epidemiologi

Dispepsia merupakan keluhan umum yang dalam waktu tertentu dapat dialami oleh

seseorang. Berdasarkan penelitian pada populasi umum didapat bahwa 15-30% orang dewasa

pernah mengalami dispepsia dalam beberapa hari. Dari data di negara barat didapat angka

prevalensinya berkisar antara 7-41% tetapi hanya 10-20% yang mencari pertolongan medis.

Angka insidensi dispepsia diperkirakan antara 1-8%. Dan belum ada data epidemiologi di

Indonesia (Djojoningrat, 2006a).

Evaluasi

Tanya jawab
Lampiran Materi

A. Pengertian

Dispepsia adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada, yang

sering dirasakan sebagai adanya gas, perasaan penuh atau rasa sakit atau rasa terbakar di

perut.

Dispepsia adalah kumpulan gejala berupa rasa nyeri pada ulu hati atau rasa tidak

nyaman di perut bagian atas. Rasa tidak nyaman ini bisa dirasakan seseorang dalam bentuk

rasa penuh di perut bagian atas, rasa cepat kenyang, rasa terbakar, kembung, bersendawa,

mual dan muntah yang bersifat akut, berulang ataupun kronis. Meskipun jarang terjadi,

dispepsia dapat dijadikan sebagai tanda adanya masalah serius misalnya

penyakit radang yang parah pada lambung ataupun kanker lambung, sehingga harus

ditangani dengan serius (Asma, 2012; Djojoningrat, 2006b).

B. Penyebab

1. Menelan udara (aerofagi)

2. Regurgitasi (alir balik, refluks) asam dari lambung

3. Iritasi lambung (gastritis)

4. Ulkus gastrikum atau ulkus duodenalis

5. Kanker lambung

6. Peradangan kandung empedu (kolesistitis)

7. Intoleransi laktosa (ketidakmampuan mencerna susu dan produknya)

8. Kelainan gerakan usus

9. Kecemasan atau depresi

C. Proses Terjadi
Asam lambung adalah zat yang dihasilkan untuk mencerna, jika perut kosong atau

jika produksi asam lambung berlebih karena terangsang sehingga jumlahnya tidak sesuai

dengan jumlah zat yang dicerna akan menyebabkan luka pada permukaan lambung.

D. Tanda dan Gejala

Nyeri dan rasa tidak nyaman pada perut atas atau dada mungkin disertai dengan

sendawa dan suara usus yang keras (borborigami). Keluhan berupa nyeri atau rasa tidak

nyaman di ulu hati, kembung, mual, muntah, sendawa, rasa cepat kenyang, dan perut terasa

penuh atau begah (Djojoningrat, 2006b; Asma, 2012). Keluhan ini tidak selalu semua ada

pada setiap pasien, dan bahkan pada beberapa pasien pun keluhan dapat berganti atau

bervariasi dari hari ke hari baik dari segi jenis keluhan maupun kualitasnya (Djojoningrat,

2006b).

Gejala lain meliputi nafsu makan yang menurun, mual, sembelit, diare dan flatulensi

(perut kembung).

E. Bahaya Penyakit Dispepsia

Perlukaan yang terjadi dapat berlanjut sampai ke bagian dalam lambung sehingga

menyebabkan lambung menjadi bolong dan akhirnya terjadi perdarahan dan kanker lambung.

F. Cara Perawatan dan pencegahan

1. Makan dengan porsi kecil tapi sering contoh: biskuit, roti

2. Menghindari alkohol dan kopi

3. Menghindari makanan yang merangsang lambung contoh : cabe, cuka, sambal, ketan dan

lain-lain.

4. Hindari rokok

5. Makan teratur sesuai dan tepat waktu


6. Istirahat cukup

7. Menghindari stress

8. Minum obat bila maag kambuh, bila harus minum obat karena sesuatu penyakit, misalnya

sakit kepala, gunakan obat secara wajar dan tidak mengganggu fungsi lambung.

G. Pembuatan Obat Tradisonal untuk mengatasi penyakit Dispepsia

1. Siapkan kunir (kunyit) lalu parut dan peras airnya

2. Campur air kunir dengan madu

3. Minum setiap hari selama gejala dispepsia masih ada


Daftar Pustaka

Brunner & Suddart. 2002. Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Vol. 2. Jakarta: EGC

Iin, Inayah. 2004. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan,

edisi pertama. Jakarta: Salemba Medika

Manjoer, A. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3. Jakarta: Medika aeusculapeus

Slamet, Suryono. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 2. Jakarta: FKUI

Anda mungkin juga menyukai