3. Kriteria evaluasi
a. Evaluasi struktur
Semua anggota keluarga pasien hadir / ikut dalam kegiatan penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di lingkungan RSUD Kh.Hayyung Kep.
Selayar
b. Evaluasi proses
Keluarga pasien antusias terhadap materi penyuluhan.Keluarga pasien tidak
meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai.Keluarga pasien terlibat aktif
dalam kegiatan penyuluhan.
c. Evaluasi hasil
Keluarga pasien mengerti tentang penyakit diare, dapat menyebutkan pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, hal – hal yang memperberat penyakit diare.
Menjelaskan akibat diare. Menyebutkan upaya untuk mencegah terjadinya
komplikasi. Menyebutkan sumber makanan/minuman yang dapat dikonsumsi
pada penderita diare.
VIII. KEGIATAN PENYULUHAN
1. 5 menit Pembukaan :
Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam.
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menjelaskan tujuan dari Memperhatikan
penyuluhan
Menyebutkan materi yang Memperhatikan
akan diberikan
2. 15 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan tentang Memperhatikan
pengertian penyakit diare
Menjelaskan tentang hal- Memperhatikan
hal baik penyebab, tanda-
tanda dan gejala penyakit
diare Bertanya dan menjawab
Memberi kesempatan pertanyaan yang diajukan
kepada peserta untuk Memperhatikan
bertanya
Menjelaskan hal-hal yang
berhubungan dengan Bertanya dan menjawab
pencegahan terjadinya diare pertanyaan yang diajukan
Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya
3. 10 menit Evaluasi :
Menanyakan kepada Menjawab pertanyaan
peserta tentang materi yang
telah diberikan
4. 2 menit Terminasi :
Mengucapkan terimakasih Mendengarkan
atas peran serta peserta.
Mengucapkan salam Menjawab salam
penutup
4. Pengorganisasian
a. Pembawa Acara : dr. Marlayanti,Sp.PD
b. Pembicara : Sri Asmal Yuniarti,AMK
c. Fasilitator : Haliati,S.Kep.Ns
d. Observer : Muhammad Irfan,S.Kep.Ns
DIARE
Pengertian
Diare adalah keadaan dimana seseorang mencret-mencret/ buang air besar
berkali-kali dengan tinja encer dan kadang disertai darah serta muntah sehingga
cairan tubuh terkuras melalui buang air besar.
Anak dikatakan diare bila sudah lebih dari 3 kali buang air besar, sedangkan
neonatus dikatakan diare bila sudah lebih dari 4 kali buang air besar.
Penyebab Diare :
Faktor infeksi.
1. Internal (dalam saluran cerna)
Misalnya terjadi pada saat lahir karena infeksi oleh organisme yang terdapat pada
tinja ibu /infeksi terjadi setelah lahir akibat penyebaran organisme yang berasal dari
bayi lain yang terinfeksi.
2. Parenteral (diluar saluran cerna)
Faktor Malabsorbsi.
1. Malabsorbsi Karbohidrat.
2. Malabsorbsi lemak.
3. Malabsorbsi protein.
Faktor makanan : Makanan basi, racun, alergi dll
Faktor Psikologis : Rasa takut/cemas dll.
Penanganan
1. Berikan cairan oralit 200 cc sebanyak 3 jam pertama 1,5 gelas dan selanjutnya
setengah gelas setiap kali mencret.
2. Bila oralit tidak ada, berikan segera cairan yan gada dirumah misalnya air buah,
air sayur, air kelapa. Bila cairan tersebut tidak ada dapat diberi air putih atau air
teh asalkan bersama-sama makanan.
3. Cara membuat larutan Gula Garam : Gula pasir 2 sendok teh gula pasir dan 1 sendok
teh garam dimasukkan ke dalam 1 gelas air putih (masak) kira-kira 200 cc.
4. Bila bayi masih menetek, ASI harus tetap diberikan makin sering makin baik.
5. Pada bayi kurang dari 6 bulan yang mendapat susu buatan, susu diencerkan
menjadi dua kalinya.
6. Bila sampai hari kedua bayi masih terus diare atau bila keadaan bayi menjadi
lebih parah, bayi harus segera dibawa ke Puskesmas/Rumah sakit terdekat untuk
mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Pencegahan
1. Pemberian Asi segera setelah lahir dan diteruskan hanya ASI sampai 4-6 bulan.
Pemberian ASI dapat mencegah diare karena terjamin kebersihannya serta dapat
meningkatkan daya tahan untuk bayi.
2. Pemberian makanan pendamping ASI. Setelah bayi berumur 4 bulan berilah
makanan pendamping ASI yang bergizi dan bersih.
3. Pemakaian air bersih. Gunakan air bersih untuk menyiapkan makanan dan
minuman bayi anda serta untuk memandikan dan mencebokinya.
4. Berak pada tempatnya. Buanglah kotoran bayi anda dan orang lain pada jamban
yang sehat.
5. Kebersihan perorangan. Biasakanlah mencuci tangan sebelum menyiapkan
makanan dan menyuapi serta sesudah membersihkan kotoran bayi anda.
6. Kebersihan makanan dan minuman. Perhatikan kebersihan makanan dan
minuman bayi anda mulai dari mencuci, memasak, menghidangkan dan
menyimpannya.
DAFTAR PUSTAKA
Masjur, Arief. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga. Jakarta : Fakultas
Kedokteran UI.