Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYAKIT DISPEPSIA

Pokok Bahasan : Penyakit Saluran Pencernaan


Topik : Penyakit Dispepsia
Sasaran : pasien dan keluarga
Target : Ny M dan keluarga
Hari, tanggal : senin 8 mei 2017
Waktu : 08.00-selesai
Tempat : Ruang teratai
Penyuluh : Taufikurrahman

I. Latar Belakang
Nyeri atau rasa tidak nyaman di perut atas – umumnya di bawah tulang rusuk di atas
pusar – yang disertai kembung, sendawa berlebihan, rasa panas di dada, mual, muntah, dan napas
berbau seringkali dianggap enteng. Biasanya penderita hanya minum obat bebas semisal antasida
(penawar asam lambung) yang banyak diiklankan. Namun, berhati-hatilah. Meski jarang,
kumpulan gejala yang dikenal sebagai dispepsia itu bisa jadi merupakan penyakit serius seperti
kanker lambung, maupun radang lambung dalam yang bisa menyebabkan kebocoran saluran
cerna. Dispepsia tidak memilih usia dan jenis kelamin. Semua bisa terkena. Boleh dibilang satu
dari empat orang pernah mengalami dispepsia suatu saat dalam hidupnya.
II. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ibu beserta keluarga mengetahui tentang penyakit Dispepsia.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti ibu beserta keluarga dapat:
1. Menyebutkan pengertian tentang penyakit Dispepsia
2. Menyebutkan penyebab penyakit Dispepsia
3. Menyebutkan proses terjadinya penyakit Dispepsia
4. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit Dispepsia
5. Menyebutkan bahaya penyakit Dispepsia
6. Menyebutkan cara perawatan dan pencegahan penyakit Dispepsia
7. Menyebutkan cara minum obat penyakit Dispepsia
8. Menyebutkan obat tradisional penyakit Dispepsia
III. Sub Topik
1. Pengertian tentang penyakit Dispepsia
2. Penyebab penyakit Dispepsia
3. Proses terjadinya penyakit Dispepsia
4. Tanda dan gejala penyakit Dispepsia
5. Bahaya penyakit Dispepsia
6. Cara perawatan dan pencegahan penyakit Dispepsia
7. Cara minum obat penyakit Dispepsia
8. Obat tradisional penyakit Dispepsia
IV. Metode
1. Presentasi
2. Tanya jawab
V. Media
Leaflet
Matriks Kegiatan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
Pembukaan : • Menjawab salam
• Memberi salam • Mendengarkan dan
1. 5 menit • Menjelaskan tujuan pembelajaran. memperhatikan
• Menyebutkan materi / pokok bahasan yang
akan disampaikan
Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan secara
berurutan dan teratur.
Materi :
1. Pengertian tentang penyakit Dispepsia
2. Penyebab penyakit Dispepsia
• Menyimak dan
2. 15 menit 3. Proses terjadinya penyakit Dispepsia memperhatikan
4. Tanda dan gejala penyakit Dispepsia
5. Bahaya penyakit Dispepsia
6. Cara perawatan dan pencegahan penyakit
Dispepsia
7. Cara minum obat penyakit Dispepsia
8. Obat tradisional penyakit Dispepsia
Evaluasi :
Meminta kepada bapak/ibu menjelaskan atau
menyebutkan kembali tentang:
• Bertanya dan
1. Pengertian tentang penyakit Dispepsia
3. 15 menit menjawab
2. Penyebab penyakit Dispepsia pertanyaan.
3. Proses terjadinya penyakit Dispepsia
4. Tanda dan gejala penyakit Dispepsia
5. Bahaya penyakit Dispepsia
6. Cara perawatan dan pencegahan penyakit
Dispepsia
7. Cara minum obat penyakit Dispepsia
8. Obat tradisional penyakit Dispepsia
Penutup :
4. 2 menit Mengucapkan terima kasih dan mengucapkan Menjawab salam
salam.

Sasaran :
Ny M dan keluarga
Data Epidemiologi
Dispepsia merupakan keluhan umum yang dalam waktu tertentu dapat dialami oleh
seseorang. Berdasarkan penelitian pada populasi umum didapat bahwa 15-30% orang dewasa
pernah mengalami dispepsia dalam beberapa hari. Dari data di negara barat didapat angka
prevalensinya berkisar antara 7-41% tetapi hanya 10-20% yang mencari pertolongan medis.
Angka insidensi dispepsia diperkirakan antara 1-8%. Dan belum ada data epidemiologi di
Indonesia (Djojoningrat, 2006a).

Evaluasi
Tanya jawab

Lampiran Materi
A. Pengertian
Dispepsia adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada, yang
sering dirasakan sebagai adanya gas, perasaan penuh atau rasa sakit atau rasa terbakar di perut.
Dispepsia adalah kumpulan gejala berupa rasa nyeri pada ulu hati atau rasa tidak nyaman
di perut bagian atas. Rasa tidak nyaman ini bisa dirasakan seseorang dalam bentuk rasa penuh di
perut bagian atas, rasa cepat kenyang, rasa terbakar, kembung, bersendawa, mual dan muntah
yang bersifat akut, berulang ataupun kronis. Meskipun jarang terjadi, dispepsia dapat
dijadikansebagai tanda adanya masalah serius misalnya penyakit radangyang parah pada
lambung ataupun kanker lambung, sehingga harus ditangani dengan serius (Asma, 2012;
Djojoningrat, 2006).
B. Penyebab
1. Menelan udara (aerofagi)
2. Regurgitasi (alir balik, refluks) asam dari lambung
3. Iritasi lambung (gastritis)
4. Ulkus gastrikum atau ulkus duodenalis
5. Kanker lambung
6. Peradangan kandung empedu (kolesistitis)
7. Intoleransi laktosa (ketidakmampuan mencerna susu dan produknya)
8. Kelainan gerakan usus
9. Kecemasan atau depresi
C. Proses Terjadi
Asam lambung adalah zat yang dihasilkan untuk mencerna, jika perut kosong atau jika
produksi asam lambung berlebih karena terangsang sehingga jumlahnya tidak sesuai dengan
jumlah zat yang dicerna akan menyebabkan luka pada permukaan lambung.
D. Tanda dan Gejala
Nyeri dan rasa tidak nyaman pada perut atas atau dada mungkin disertai dengan sendawa
dan suara usus yang keras (borborigami). Keluhan berupa nyeri atau rasa tidak nyaman di ulu
hati, kembung, mual, muntah, sendawa, rasa cepat kenyang, dan perut terasa penuh atau
begah (Djojoningrat, 2006b; Asma, 2012). Keluhan ini tidak selalu semua ada pada setiap
pasien, dan bahkan pada beberapa pasien pun keluhan dapat berganti atau bervariasi dari hari ke
hari baik dari segi jenis keluhan maupun kualitasnya (Djojoningrat, 2006b).
Gejala lain meliputi nafsu makan yang menurun, mual, sembelit, diare dan flatulensi (perut
kembung).
E. Bahaya Penyakit Dispepsia
Perlukaan yang terjadi dapat berlanjut sampai ke bagian dalam lambung sehingga
menyebabkan lambung menjadi bolong dan akhirnya terjadi perdarahan dan kanker lambung.

F. Cara Perawatan dan pencegahan


1. Makan dengan porsi kecil tapi sering contoh: biskuit, roti
2. Menghindari alkohol dan kopi
3. Menghindari makanan yang merangsang lambung contoh : cabe, cuka, sambal, ketan dan
lain-lain.
4. Hindari rokok
5. Makan teratur sesuai dan tepat waktu
6. Istirahat cukup
7. Menghindari stress
8. Minum obat bila maag kambuh, bila harus minum obat karena sesuatu penyakit, misalnya
sakit kepala, gunakan obat secara wajar dan tidak mengganggu fungsi lambung.

G. Pembuatan Obat Tradisonal untuk mengatasi penyakit Dispepsia

1. Siapkan kunir (kunyit) lalu parut dan peras airnya


2. Campur air kunir dengan madu
3. Minum setiap hari selama gejala dispepsia masih ada
Daftar Pustaka

Brunner & Suddart. 2002. Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Vol. 2. Jakarta: EGC
Iin, Inayah. 2004. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan,
edisi pertama. Jakarta: Salemba Medika
Manjoer, A. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3. Jakarta: Medika aeusculapeus
Slamet, Suryono. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 2. Jakarta: FKUI

Anda mungkin juga menyukai