Anda di halaman 1dari 4

GASTROENTERITIS

No. Dokumen

No. Revisi :

SOP
Tanggal Terbit : 21/02/2023

Kab. Banjar Halaman : 1/3 UPTD. Puskesmas Gambut

Ditetapkan Kepala
Sugeng Riyanto,SKM.M.Ked.Trop
UPTD Puskesmas Gambut NIP. 19680221 199203 1 008

A. Pengertian Gastroenteritis adalah peradangan mukosa lambung dan usus halus


yang ditandai dengan diare frekuensi 5 kali atau lebih dalam waktu 24
jam.
B. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan
dan pengobatan diare
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Gambut
Nomor 400.7.1/ /SK/PKM-GBT

D. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor


HK.01.07/MENKES/1186/2022 Tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
2. Pedoman Upaya Pencegahan dan Pengendalian HPISP tahun
2022.
E. Prosedur/ Langkah- 1. Petugas memanggil pasien kemudian mencocokkan identitasnya
Langkah pada rekam medis.
2. Petugas mempersilahkan duduk kemudian melakukan
pemeriksaan TTV pasien.
3. Petugas mempersilahkan pasien menuju meja periksa.
4. Petugas melakukan anamnesa
a. Bagaimana konsistensi buang air besarnya, lembek atau cair,
ada tidaknya darah atau lender dalam tinja.
b. Berapa kali frekuensi BAB dalam waktu 24 jam.
c. Apakah disertai rasa tidak nyaman diperut (nyeri atau
kembung).
d. Apakah disertai rasa mual dan muntah serta tenesmus setiap
kali diare
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
a. Mencari tanda-tanda utama dehidrasi: kesadaran, rasa haus,
turgor kulit abdomen dan tanda-tanda tambahan lainnya
seperti: ubun-ubun cekung atau tidak, mata cekung atau tidak,
ada atau tidaknya air mata, bibir mukosa mulut lidah kering
atau basah

1
b. Pernapasan yang cepat indikasi adanya asidosis metabolic
c. Bising usus yang lemah atau tidak bila terdapat hypokalemia
d. Pemeriksaan Ekstrimitas perlu karena perfusi dan capillary
refil dapat menentukan derajat dehidrasi yang terjadi.
6. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan hasil anamnesa dan
pemeriksaan fisik
7. Petugas memberikan terapi
a. Memberikan cairan dan diet adekuat
b. Pasien diare yang belum dehidrasi dapat diberikan obat anti
diare untuk mengurangi gejala dan antimikroba untuk pasien
yang diduga mengalami infeksi bakteri.
8. Apabila terjadi dehidrasi setalah ditentukan derajat dehidrasinya,
pasien ditangani dengan langkah menentukan jenis cairan yang
digunakan dan menentukan jumlah cairan yang digunakan.
9. Apabila diare terjadi pada anak
Tanpa dehidrasi:
a. Berikan cairan/oralit lebih banyak dari biasanya
b. Beri zinc selama 10 hari berturut-turut
c. Beri anak makanan untuk mencegah kurang gizi
d. Berikan antibiotik sesuai indikasi
e. KIE untuk membawa berobat kembali apabila tidak ada
perubahan atau langsung dibawa ke rumah sakit apabila
kondisi memburuk
Dengan Dehidrasi
a. Berikan oralit dalam 3 jam pertama di sarana kesehatan
b. Teruskan untuk pemberian ASI
c. Untuk anak < 6 bulan yang tidak mendapat ASI berikan 100-
200 ml air masak selama ini.
d. Untuk anak > 6 bulan tunda pemberian makanan selama 3
jam kecuali ASI dan oralit
e. Beri zinc selama 10 hari berturut-turut
f. Bila keadaan tidak membaik, rujuk pasien ke Rumah Sakit
terdekat dengan menggunakan Sisrute terlebih dahulu.
10. Petugas mendokumentasikan kegiatan dalam buku regester
khusus diare dan aplikasi online SIHEPI dari KEMENKES RI

F. Diagram Alir (Jika


-
dibutuhkan)

G. Unit Terkait 1. Poli Umum


2. Poli MTBS
3. UGD
4. Apotek

2
3
Rekaman Historis

No. Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.


1 Seluruh Hal Tata Naskah Memperbaiki Seluruh 21 Februari 2023
Tata Naskah

Anda mungkin juga menyukai