TAHUN 2023
1
BAB I
DEFINISI
2
penderita tidak mengetahui kalau dirinya mengidap hipertensi .Penderita datang berobat
setelah timbul kelainan organ akibat Hipertensi. Hipertensi juga dikenal sebagai
heterogeneouse group of disease karena dapat menyerang siapa saja dari berbagai
kelompok umur, sosial dan ekonomi. Kecenderungan berubahnya gaya hidup akibat
urbanisasi, modernisasi dan globalisasi memunculkan sejumlah faktor risiko yang dapat
meningkatkan angka kesakitan hipertensi.
Penyakit Hipertensi akan memberikan dampak terhadap kualitas sumber daya
manusia dan meningkatnya biaya kesehatan yang cukup besar, oleh karena itu semua
pihak baik masyarakat maupun pemerintah, sudah seharusnya ikut serta dalam usaha
penanggulangan Hipertensi, khususnya dalam upaya pencegahan. Untuk melaksanakan
kebijakan Departemen Kesehatan dalam pencegahan dan penanggulangan Penyakit
Hipertensi merujuk pada angka prevalensi yang terus meningkat setiap tahunnya maka
diperlukan suatu strategi yang dapat membantu petugas maupun masyarakat untuk
dapat mengetahui sedini mungkin kecenderungan penyakit hipertensi dan diabetes
melitus. Kebijakan tersebut tidak mungkin dilaksanakan hanya bersandarkan pada
kemampuan pemerintah, tetapi harus melibatkan seluruh potensi yang ada di
masyarakat.
3
a. Profesional :Memahami Tuntutan pekerjaan dan
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan secara dinamis
b. Tekad yang Kuat : Mempunyai komitmen, semangat, dan
motivasi yang tinggi
c. Rendah Hati : bekerja dengan ramah, penuh kepedulian dan
ketulusan
d. Peduli Mutu : Berusaha bekerja sesuai dengan kebutuhan
dan harapan pelanggan
Manfaat : segala upaya kesehatan yang dilaksanakan memberikan manfaat positif bagi
masyarakat
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
1) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini
penyakit hipertensi
2) Terlaksananya pencegahan penyakit hipertensi berbasis peran serta masyarakat
secara terpadu, rutin,dan periodik.
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan kemampuan manajemen program kesehatan di Puskesmas
dalam mengelola perencanaan kegiatan sehingga tercapai tingkat kinerja
Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam mendukung pencapaian
tujuan pembangunan kesehatan
2) Mendapatkan informasi analisis masalah kesehatan, prioritas masalah dan
pemecahan masalah kesehatan sebagai bahan masukan dalam penyusunan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dan Rencana Usulan Kegiatan (RUK).
3) Sebagai acuan bagi para pelaksana program untuk penemuan dan tatalaksana
penyakit Hipertensi.
4) Sebagai panduan dalam pengawasan dan pembinaan serta peningkatan mutu
penemuan dan tatalaksana penyakit Hipertensi.
1.3. Manfaat
a. Bagi Puskesmas
1) Mempunyai perencanaan kegiatan Program kesehatan yang sesuai dengan
analisa kebutuhan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.
2) Mempunyai pemecahan masalah kesehatan dan prioritas masalah kesehatan
sehingga memiliki peluang untuk menciptakan inovasi-inovasi program yang
dapat mendukung pencapaian target Program Kesehatan di Puskesmas.
b. Bagi Desa/Kelurahan
4
1) Sebagai dasar untuk melakukan perencanaan kegiatan desa/kelurahan yang
berasal dari anggaran desa/kelurahan.
2) Sebagai bahan masukan bagi perencanaan kegiatan desa/kelurahan yang
berasal dari anggaran desa/kelurahan.
5
BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup buku panduan ini meliputi pelaksanaan pelayanan penyakit tidak
menular (PTM) pada penderita hipertensi baik di dalam gedung maupun di luar gedung
di wilayah kerja Puskesmas Gambut.
2.2 Pengertian
Pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi sesuai standar meliputi :
a) Pengukuran tekanan darah
b) Edukasi
6
3) Deteksi kemungkinan obesitas dengan memeriksa tinggi badan,berat badan,
dan indeks massa tubuh.
4) Konseling Kesehatan
5) Kegiatan rujukan ke fasilitas layanan kesehatan dasar di wilayahnya
BAB III
7
TATALAKSANA
3.1 Persiapan
Adapun persiapan yang dilakukan antara lain:
a) Merencanakan teknis kegiatan dengan lintas sektor terkait
b) Mengalokasikan anggaran untuk kegiatan yang bersumber dari dana masing-
masing sektor untuk kegiatan terintegrasi
c) Menentukan jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan
3.2 Pelaksanaan
Menetapkan mekanisme koordinasi antar sektor terkait dengan leading sektor
dari Puskesmas. Pelaksanaan pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi yang
dilakukan didalam gedung puskesmas kegiatannya berupa konsultasi pasien,
pemberian obat sesuai kebutuhan pasien yang tersedia di Puskesmas atau
dirujuk.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi yang dilakukan
diluar gedung puskesmas antara petugas kesehatan yang berkerja sama dengan
stekholder dan kader dalam melaksanakan kegiatan posbindu kesehatan yang
kegiatannya meliputi deteksi faktor risiko PTM dengan wawancara faktor risiko, deteksi
hipertensi dengan memeriksa tekanan darah, deteksi kemungkinan obesitas dengan
memeriksa tinggi badan,berat badan, dan indeks massa tubuh, konseling Kesehatan,
serta kegiatan rujukan ke fasilitas layanan kesehatan dasar di wilayahnya
BAB IV
DOKUMENTASI
8
Pencatatan, pelaporan serta dokumentasi kegiatan Pelayanan Kesehatan pada
Penderita Hipertensi adalah berupa :
1. Buku register pasien rawat jalan di Puskesmas
2. Buku register pasien pada kegiatan Posbindu
3. Surat Perintah Tugas
4. Foto hasil kegiatan Posbindu
5. Laporan penderita hipertensi yang di input secara online melalui Aplikasi Aku
Padamu Honey milik Dinas Kesehatan Kab. Banjar