Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)

PELAYANAN KESEHATAN PADA PENDERITA HIPERTENSI


UPTD PUSKESMAS GAMBUT

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR

TAHUN 2023

1
BAB I
DEFINISI

1.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan suatu unsur yang sangat penting untuk terciptanya
masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera dan merupakan hak asasi manusia yang
merupakan unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia sebagaimana yang dimaksudkan dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.
Tujuan dari pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan
sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Kebijakan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bahwa Puskesmas
sebagai bagian dari Sistem Kesehatan Nasional, sub sistem, dari kesehatan yang
berada di kab/kota, provinsi dan nasional. Sebagai sistem yang harus berjalan,
Puskesmas dilengkapi dengan organisasi, memiliki sumber daya dan program
pelayanan kesehatan.
Dalam peraturan menteri kesehatan no 43 tahun 2019 tentang pusat kesehatan
masyarakat dijelaskan bahwa puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan
tingkat  pertama,  pertama,dengan lebih mengutamakan mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya. Upaya kesehatan esensial yang harus diselenggarakaan di
puskesmas, meliputi  pelayanan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan, kesehatan
lingkungan, kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana, pelayanan gizi, pelayanan
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular. Selain dari pada itu, puskesmas
juga melaksanakan upaya kesehatan masyarakat pengembangan yaitu upaya
kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif atau
bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah
kesehatan.
Saat ini hipertensi adalah faktor risiko ketiga terbesar yang menyebabkan
kematian dini, hipertensi berakibat terjadinya gagal jantung kongestif serta penyakit
cerebrovasculer. Gejala-gejalanya antara lain pusing, sakit kepala, keluar darah dari
hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa pegal, dan lain-lain. Penyakit ini dipengaruhi oleh
cara dan kebiasaan hidup seseorang, sering disebut sebagai the killer disease karena

2
penderita tidak mengetahui kalau dirinya mengidap hipertensi .Penderita datang berobat
setelah timbul kelainan organ akibat Hipertensi. Hipertensi juga dikenal sebagai
heterogeneouse group of disease karena dapat menyerang siapa saja dari berbagai
kelompok umur, sosial dan ekonomi. Kecenderungan berubahnya gaya hidup akibat
urbanisasi, modernisasi dan globalisasi memunculkan sejumlah faktor risiko yang dapat
meningkatkan angka kesakitan hipertensi.
Penyakit Hipertensi akan memberikan dampak terhadap kualitas sumber daya
manusia dan meningkatnya biaya kesehatan yang cukup besar, oleh karena itu semua
pihak baik masyarakat maupun pemerintah, sudah seharusnya ikut serta dalam usaha
penanggulangan Hipertensi, khususnya dalam upaya pencegahan. Untuk melaksanakan
kebijakan Departemen Kesehatan dalam pencegahan dan penanggulangan Penyakit
Hipertensi merujuk pada angka prevalensi yang terus meningkat setiap tahunnya maka
diperlukan suatu strategi yang dapat membantu petugas maupun masyarakat untuk
dapat mengetahui sedini mungkin kecenderungan penyakit hipertensi dan diabetes
melitus. Kebijakan tersebut tidak mungkin dilaksanakan hanya bersandarkan pada
kemampuan pemerintah, tetapi harus melibatkan seluruh potensi yang ada di
masyarakat.

Melalui buku panduan Program Penyakit Tidak Menular Pelayanan Kesehatan


pada Penderita Hipertensi, diharapkan Puskesmas dapat melakukan perencanaan yang
sesuai dengan masalah kesehatan masyarakat dengan harapan dapat meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya secara adil dan merata di wilayah
kerja Puskesmas Gambut. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan visi Puskesmas yaitu
“Mewujudkan masyarakat gambut sehat dan mandiri” dengan misi sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan kesehatan secara pfofosional dan berkualitas,
2. Memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna adil dan merata,
3. Mendorong terciptanya kemandirian perorangan keluarga dan masyarakat di bidang
kesehatan.
Dalam melakukan kegiatan selalu memegang teguh motto “Ramah dan Bermutu”
Kegiatan berorientasi kepada :
1. Visi : Mewujudkan masyarakat Gambut yang sehat dan mandiri.
2. Misi : a. Memberikan pelayanan yang professional dan berkualitas.
b. Memberikan pelayanan yang paripura, adil dan merata.
c. Mendorong terciptanya kemandirian keluarga, masyarakat di
bidang kesehatan.
3. Motto : Ramah dan Bermutu
4. Tata Nilai : Profesional, tekad yang kuat, rendah hati, peduli mutu dan
mamfaat

3
a. Profesional :Memahami Tuntutan pekerjaan dan
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan secara dinamis
b. Tekad yang Kuat : Mempunyai komitmen, semangat, dan
motivasi yang tinggi
c. Rendah Hati : bekerja dengan ramah, penuh kepedulian dan
ketulusan
d. Peduli Mutu : Berusaha bekerja sesuai dengan kebutuhan
dan harapan pelanggan
Manfaat : segala upaya kesehatan yang dilaksanakan memberikan manfaat positif bagi
masyarakat
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
1) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini
penyakit hipertensi
2) Terlaksananya pencegahan penyakit hipertensi berbasis peran serta masyarakat
secara terpadu, rutin,dan periodik.

b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan kemampuan manajemen program kesehatan di Puskesmas
dalam mengelola perencanaan kegiatan sehingga tercapai tingkat kinerja
Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam mendukung pencapaian
tujuan pembangunan kesehatan
2) Mendapatkan informasi analisis masalah kesehatan, prioritas masalah dan
pemecahan masalah kesehatan sebagai bahan masukan dalam penyusunan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dan Rencana Usulan Kegiatan (RUK).
3) Sebagai acuan bagi para pelaksana program untuk penemuan dan tatalaksana
penyakit Hipertensi.
4) Sebagai panduan dalam pengawasan dan pembinaan serta peningkatan mutu
penemuan dan tatalaksana penyakit Hipertensi.

1.3. Manfaat
a. Bagi Puskesmas
1) Mempunyai perencanaan kegiatan Program kesehatan yang sesuai dengan
analisa kebutuhan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.
2) Mempunyai pemecahan masalah kesehatan dan prioritas masalah kesehatan
sehingga memiliki peluang untuk menciptakan inovasi-inovasi program yang
dapat mendukung pencapaian target Program Kesehatan di Puskesmas.
b. Bagi Desa/Kelurahan

4
1) Sebagai dasar untuk melakukan perencanaan kegiatan desa/kelurahan yang
berasal dari anggaran desa/kelurahan.
2) Sebagai bahan masukan bagi perencanaan kegiatan desa/kelurahan yang
berasal dari anggaran desa/kelurahan.

5
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup buku panduan ini meliputi pelaksanaan pelayanan penyakit tidak
menular (PTM) pada penderita hipertensi baik di dalam gedung maupun di luar gedung
di wilayah kerja Puskesmas Gambut.

2.1 Pernyataan standar


Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar. Pemerintah daerah kabupaten/kota wajib memberikan pelayanan
kesehatan sesuai standar kepada seluruh penderita hipertensi usia 15 tahun ke
atas sebagai upaya pencegahan sekunder di wilayah kerjanya dalam kurun waktu
satu tahun.

2.2 Pengertian
Pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi sesuai standar meliputi :
a) Pengukuran tekanan darah
b) Edukasi

2.3 Mekanisme Pelayanan


a) Penetapan sasaran penderita hipertensi ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan
menggunakan data RISKESDAS terbaru yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan
b) Pelayanan kesehatan hipertensi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar
yang melipuuti:
1) Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal satu kali sebulan di fasilitas
pelayanan kesehatan
2) Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau kepatuhan minum obat
3) Melakukan rujukan jika diperlukan
4) Tekanan darah sewaktu (TDS) lebih dari 140 mmHg ditambahkan
pelayanan farmakologi

2.4 Mekanisme Kegiatan


a) Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
Kegiatan berupa konsultasi pasien, pemberian obat sesuai kebutuhan
pasien yang tersedia di Puskesmas atau dirujuk.

b) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


Dilaksanakannya kegiatan Pos Binaan Terpadu (Posbindu) yang meliputi:
1) Deteksi faktor risiko PTM dengan wawancara faktor risiko
2) Deteksi hipertensi dengan memeriksa tekanan darah

6
3) Deteksi kemungkinan obesitas dengan memeriksa tinggi badan,berat badan,
dan indeks massa tubuh.
4) Konseling Kesehatan
5) Kegiatan rujukan ke fasilitas layanan kesehatan dasar di wilayahnya

BAB III

7
TATALAKSANA

3.1 Persiapan
Adapun persiapan yang dilakukan antara lain:
a) Merencanakan teknis kegiatan dengan lintas sektor terkait
b) Mengalokasikan anggaran untuk kegiatan yang bersumber dari dana masing-
masing sektor untuk kegiatan terintegrasi
c) Menentukan jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan

3.2 Pelaksanaan
Menetapkan mekanisme koordinasi antar sektor terkait dengan leading sektor
dari Puskesmas. Pelaksanaan pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi yang
dilakukan didalam gedung puskesmas kegiatannya berupa konsultasi pasien,
pemberian obat sesuai kebutuhan pasien yang tersedia di Puskesmas atau
dirujuk.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi yang dilakukan
diluar gedung puskesmas antara petugas kesehatan yang berkerja sama dengan
stekholder dan kader dalam melaksanakan kegiatan posbindu kesehatan yang
kegiatannya meliputi deteksi faktor risiko PTM dengan wawancara faktor risiko, deteksi
hipertensi dengan memeriksa tekanan darah, deteksi kemungkinan obesitas dengan
memeriksa tinggi badan,berat badan, dan indeks massa tubuh, konseling Kesehatan,
serta kegiatan rujukan ke fasilitas layanan kesehatan dasar di wilayahnya

3.3 Monitoring Evaluasi


a) Monitoring pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi
baik di dalam gedung maupun luar gedung Puskesmas
b) Melaporkan hasil kegiatan pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi baik di
dalam gedung maupun luar gedung Puskesmas.
Kegiatan monitoring dan evalusai dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap
tribulan.

BAB IV
DOKUMENTASI

8
Pencatatan, pelaporan serta dokumentasi kegiatan Pelayanan Kesehatan pada
Penderita Hipertensi adalah berupa :
1. Buku register pasien rawat jalan di Puskesmas
2. Buku register pasien pada kegiatan Posbindu
3. Surat Perintah Tugas
4. Foto hasil kegiatan Posbindu
5. Laporan penderita hipertensi yang di input secara online melalui Aplikasi Aku
Padamu Honey milik Dinas Kesehatan Kab. Banjar

Anda mungkin juga menyukai