Anda di halaman 1dari 9

PUSKESMAS MASAT

BIDANG PROMOSI KESEHATAN DAN ILMU


PRILAKU

OLEH : YUNITA REFOMI (DOKTER PUSKESMAS)

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT


(PHBS)

 PENGERTIAN 
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman
belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan
edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan
pimpinan (advocacy), bina suasana (social support), dan pemberdayaan masyarakat
(empowerment) sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan
mengatasi masalahnya sendiri, dalam tatanan masing-masing, agar dapat menerapkan cara-
cara hidup sehat, dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan.

 TUJUAN UMUM 
Meningkatnya pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku serta kemandirian perorangan,
keluarga dan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan agar dapat hidup bersih dan
sehat.

 SASARAN DAN RUANG LINGKUP 


Gerakan PHBS dapat dilaksanakan melalui perorangan, kelompok dan masyarakat yang
dituju oleh program. Agar program lebih mengena, sasaran perlu dikenali secara lebih
khusus, rinci dan jelas. Untuk itu, sasaran PHBS tersebut dikaitkan dalam tatanannya, yaitu
di rumah tangga, di sekolah, di institusi kesehatan, di tempat umum dan tempat kerja.
Agar sasaran lebih spesifik, maka dibagi menjadi sasaran primer, sekunder dan tersier.
Dengan mengaitkan sasaran dan tatanannya diharapkan pelaksanaan PHBS dapat lebih
efektif, karena pribadi-pribadi dalam tatanan tersebut akan berinteraksi sehingga selain
dapat mempercepat proses, juga dapat meningkatkan kualitas perilaku sehat.

1
 PHBS DI RUMAH TANGGA 

 Pengertian 
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar
tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif
dalam gerakan kesehatan di masyarakat.

 Tujuan 
Meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku individu anggota keluarga di
rumah tangga terhadap kesehatan diri dan keluarga khususnya melalui program KIA, Gizi,
Kesehatan Lingkungan dan Gaya Hidup Sehat.

 Manfaat 
1. Anggota keluarga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit,
2. Mampu mengupayakan lingkungan sehat,
3. Alokasi biaya penanganan masalah kesehatan dapat dialihkan untuk pengembangan
lingkungan sehat & penyedian sarana kesehatan merata, bermutu & dan terjangkau,
4. Anak tumbuh sehat & cerdas,
5. Produktivitas anggota keluarga meningkat,
6. Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada,
7. Pengeluaran biaya dapat di alokasikan untuk pemenuhan gizi keluarga ,pendidikan &
modal usaha untuk peningkatan pendapatan,
8. Mampu mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat seperti
Posyandu,JPKM, tabungan bersalin, arisan jamban, kelompok pemakai air, ambulan
desa.

 Sasaran 
1. Sasaran primer : Ibu dan semua anggota keluarga
2. Sasaran sekunder : Kepala Keluarga
3. Sasaran Tersier : Kepala Desa dan Tokoh Masyarakat

 Indikator 
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan,
2. Bayi diberi ASI Eksklusif,
3. Menimbang bayi dan balita,
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,
5. Menggunakan air bersih,
6. Menggunakan jamban sehat,
7. Memberantas jentik di rumah,
8. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
9. Makan sayur dan atau buah setiap hari, dan
10. Tidak merokok di dalam rumah.

2
 PHBS DI SEKOLAH 

 Pengertian 
PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan
masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga
secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan
aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.

 Tujuan 
Meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku siswa dan guru di sekolah
khususnya terhadap program Kesehatan Lingkungan dan Gaya Hidup Sehat.

 Manfaat 
1. Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat
lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit.
2. Meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi
belajar siswa
3. Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu
menarik minat orang tua.
4. Meningkatkan citra pemerintah daerah di bidang pendidikan
5. Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain.

 Sasaran 
1. Sasaran primer : Seluruh siswa, orang tua siswa dan masyarakat sekitar sekolah
2. Sasaran sekunder : Guru, karyawan sekolah dan OSIS
3. Sasaran Tersier : Pimpinan sekolah dan pimpinan yayasan

 Indikator 
1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
4. Olahraga yang teratur dan terukur
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok di sekolah
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan
8. Membuang sampah pada tempatnya

3
 PHBS DI INSTITUSI KESEHATAN 

 Pengertian 
PHBS di Institusi Kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat
pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat dan berperan aktif dalam mewujudkan Institusi Kesehatan Sehat dan
mencegah penularan penyakit di institusi kesehatan.

 Tujuan 
Meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku petugas kesehatan di tatanan
institusi kesehatan agar mampu melakukan pembinaan khususnya program Kesehatan
Lingkungan, Gaya Hidup, KIA dan Gizi.

 Sasaran 
1. Bagi Pasien/Keluarga Pasien/Pengunjung :
• Memperoleh pelayanan kesehatan di institusi kesehatan yang sehat,
• Terhindar dari penularan penyakit,
• Mempercepat proses penyembuhan penyakit, dan
• peningkatan kesehatan pasien.
2. Bagi Institusi Kesehatan :
• Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan,
• Meningkatkan citra institusi kesehatan yang baik sebagai tempat untuk
memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi masyarakat.
3. Bagi Pemerintah Daerah :
 Peningkatan persentase Institusi Kesehatan Sehat mnenunjukkan kinerja dan
citra pemerintah kabupaten/kota yang baik.
 Kabupaten/kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam
pembinaan PHBS di Insitusi Kesehatan.

 Sasaran 
a. Rumah Sakit
1. Sasaran primer : Petugas kesehatan (baik medis/ non medis), pengunjung
Rumah Sakit/Puskesmas, masyarakat yang tinggal di sekitar
sarana kesehatan
2. Sasaran sekunder : Direktur Rumah Sakit/ Kepala Puskesmas, dll
3. Sasaran Tersier : Bupati/ Walikota, Bappeda, Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota, Camat
b. Puskesmas
1. Sasaran primer : Pengunjung Puskesmas, masyarakat yang tinggal di sekitar
Puskesmas
2. Sasaran sekunder : Kepala Puskesmas dan karyawan Puskesmas

4
3. Sasaran Tersier : Bupati/ Walikota, Bappeda, Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota, Camat, organisasi profesi seperti: IDI, PDGI,
PPNI, IBI, PERSI, IAKMI, dll.
 Indikator 
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan Jamban
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok di institusi kesehatan
5. Tidak meludah sembarangan
6. Memberantas jentik nyamuk
 PHBS DI TEMPAT KERJA 

 Pengertian 
PHBS di Tempat kerja adalah upaya untuk memberdayakan para pekerja agar tahu, mau
dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
mewujudkan Tempat Kerja Sehat.

 Tujuan 
Meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku karyawan/ pekerja dan
pimpinannya di tempat kerja khususnya terhadap program Kesehatan Lingkungan dan Gaya
Hidup Sehat.

 Manfaat 
1. Bagi Pekerja:
 Setiap pekerja meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit.
 Produktivitas pekerja meningkat yang berdampak pada peningkatan penghasilan
pekerja dan ekonomi keluarga.
 Pengeluaran biaya rumah tangga hanya ditujukan untuk peningkatan taraf hidup
bukan untuk biaya pengobatan.
2. Bagi Masyarakat:
 Tetap mempunyai lingkungan yang sehat walaupun berada di sekitar tempat
kerja.
 Dapat mencontoh perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan oleh tempat
kerja setempat.
3. Bagi Tempat Kerja :
 Meningkatnya produktivitas kerja pekerja yang ber¬dampak positif terhadap
pencapaian target dan tujuan.
 Menurunnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan.
 Meningkatnya citra tempat kerja yang positif.
4. Bagi Pemerintah
 Peningkatan Tempat Kerja Sehat menunjukkan kinerja dan citra pemerintah
provinsi dan kabupaten/kota yang baik.

5
 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dapat dialihkan untuk peningkatan
kesehatan bukan untuk menanggulangi masalah kesehatan.
 Dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan PHBS di
Rumah Tangga.
 Instansi Terkait:
 Adanya bimbingan teknis pelaksanaan pembinaan PHBS di Tempat Kerja.
 Dukungan buku panduan dan media promosi.

 Sasaran 
1. Sasaran primer : Pegawai/ karyawan, para tamu dan masyarakat sekitar
2. Sasaran sekunder : Pengurus serikat kerja, pejabat atau staf senior
3. Sasaran Tersier : Pimpinan/ manajer perusahaan/ pabrik

 Indikator 
1. Tidak merokok di tempat kerja
2. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja
3. Melakukan olahraga/aktifitas fisik secara teratur
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja
6. Menggunakan air bersih
7. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar
8. Membuang sampah pada tempatnya
9. Mempergunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan*)
 PHBS DI TEMPAT-TEMPAT UMUM 

 Pengertian 
PHBS di Tempat-tempat Umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat
pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk
mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan tempat - tempat Umum Sehat.

Tempat - tempat Umum adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah/swasta, atau
perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat seperti sarana pariwisata,
transportasi, sarana ibadah, sarana perdagangan dan olahraga, rekreasi dan sarana sosial
lainnya.

 Tujuan 
Meningkatnya pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku masyarakat pengunjung/
pengelola di tempat-tempat umum khususnya terhadap program Kesehatan Lingkungan dan
Gaya Hidup Sehat.

6
 Manfaat 
1. Bagi Masyarakat
 Masyarakat menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit
 Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat, serta mampu mencegah
dan mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapi
2. Bagi Tempat Umum
 Lingkungan di sekitar tempat-tempat umum menjadi lebi bersih, indah dan
sehat, sehingga meningkatkan citra tempat umum
 Meningkatkan pendapatkan bagi tempat-tempat umum sebagai akibat dari
meningkatnya kunjungan pengguna tempat-tempat umum.
3. Bagi Pemerintah Kabupaten/Kota
 peningkatan persentase tempat umum sehat menunjukkan kinerja dan citra
pemerintah kabupaten/kota yang baik
 Kabupaten/Kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam
pembinaan PHBS di tempat-tempat umum

 Sasaran 
a. Tempat Ibadah
1. Sasaran primer : Jamaah, pemelihara/ pengelola, remaja tempat ibadah
2. Sasaran sekunder : Pengelola/ pengurus, LSM agama, staf pemda
3. Sasaran Tersier : Bupati/ walikota, ketua DPRD
b. Warung Makan
1. Sasaran primer : Jamaah, pemelihara/ pengelola, remaja tempat ibadah
2. Sasaran sekunder : Konsumen, pengelola/ pramusaji
3. Sasaran Tersier : Bupati/ walikota, ketua DPRD
c. Pasar
1. Sasaran primer : Masyarakat pengunjung/ pembeli dan pedagang, petugas
kebersihan, keamanan pasar, gelandangan/ pengemis
2. Sasaran sekunder : Kepala pasar, kepala keamanan, kepala kebersihan dan semua
karyawan pasar
3. Sasaran Tersier : Bupati/ walikota, ketua DPRD, Kepala Dinas Pasar

 Indikator 
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok di tempat umum
5. Tidak meludah sembarangan
6. Memberantas jentik nyamuk

7
 PHBS DI PONDOK PESANTREN 

 Pengertian 
Upaya membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat di pondok pesantren
untuk mengenali masalah dan tingkat kesehatannya, serta mampu mengatasi, memelihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri.

 Tujuan 
Meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku para santri, pengurus dan
pengajar di pesantren khususnya terhadap program Kesehatan Lingkungan dan Gaya Hidup
Sehat.

 Sasaran 
1. Sasaran primer : Para santri dan pengunjung pesantren
2. Sasaran sekunder : Pengelola/pengurus, Pembina/pengajar
3. Sasaran Tersier : Bupati/walikota, Ketua DPRD, Departemen Agama, LSM/LSOM

 Indikator 
1. Kebersihan perorangan (badan, pakaian dan kuku)
2. Penggunaan air bersih
3. Kebersihan tempat wudhu
4. Penggunakan jamban sehat
5. Kebersihan asrama
6. Kepadatan penghuni asrama
7. Kebersihan ruang belajar
8. Kebersihan halaman
9. Adanya kader Poskestren/santri husada
10. Adanya kader poskestren terlatih
11. Kegiatan kader Poskestren
12. Bak penampungan air bebas jentik
13. Penggunaan garam beryodium
14. Makanan bergizi seimbang
15. Pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan
16. Gaya hidup tidak merokok
17. Gaya hidup sadar AIDS
18. Peserta JPKM atau asuransi kesehatan lainnya

8
“Keberhasilan kita tidak hanya diukur dari seberapa besar
dan tinggi daratan impian yang bisa kita capai di akhir perjalanan.
Tetapi keberhasilan kita, terutama dinilai dari kualitas perjalanan kita.
Maka bila kita menjaga kualitas perjalanan harian kita,
Maka kapanpun perjalanan itu berakhir,
perjalanan kita akan berakhir dengan baik.”
(Hero – The Adorable Qualities in You)

Anda mungkin juga menyukai