Disusun oleh :
Sri Sudarwati
NIM : 18.11.2.149.088
i
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan tugas KKN (Kuliah Kerja Nyata)
di Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban .
Disusun oleh :
Sri Sudarwati
18.11.2.149.088
Menyetujui Menyetujui
Dosen pembimbing Kaprodi S1 Keperawatan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan pendahuluan ini
dengan judul “LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA PADA TN. K PADA HIPERTENSI DI ERA PANDEMI
COVID-19 DI DESA GESIKAN KEC. GRABAGAN KAB. TUBAN”.
Laporan Pendahuluan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas KKN (Kuliah
Kerja Nyata) di Desa Gesikan Kec. Grabagan Kab. Tuban.
Dalam menyusun makalah ini, penyusun banyak mendapat ilmu dari dosen
pembimbing. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada YTH :
1. Ns. Karyo, M.Kep.,MM
2. Dwi Kurnia P.S.,S.Keb.,Bd.,M.Kes
3. Nur Maziyah H.,STr.,Keb.,M.Kes
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan pendahuluan ini
masih jauh dari sempurna, untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun guna sempurnakan makalah ini.
Laporan pendahuluan ini dapat digunakan sebagai wahana menambah
pengetahuan tentang asuhan keperawatan pada penyakit hipertensi. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan penyusun untuk menambah wawasan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG............................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................................2
1.3 TUJUAN..................................................................................................2
1.4 MANFAAT.............................................................................................3
BAB II LAPORAN PENDAHULUAN...................................................................4
2.1 PENGERTIAN.......................................................................................4
2.2 ETIOLOGI ............................................................................................4
2.3 PATOFISIOLOGI.................................................................................5
2.4 MANIFESTASI KLINIS.......................................................................5
2.5 PENATALAKSANAAN........................................................................6
2.6 PEMERIKSAAN PENUNJANG..........................................................6
2.7 POHON MASALAH..............................................................................8
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA...........................................9
3.1 KONSEP KEPERAWATAN..................................................................9
3.2 ASUHAN KEPERAWATAN.................................................................14
BAB IV PENUTUP..................................................................................................37
4.1 KESIMPULAN........................................................................................37
4.2 SARAN.....................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................38
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
mengatakan bahwa prevalensi hasil pengukuran darah pada penderita hipertensi
terdapat pada provinsi Kalimantan Selatan dengan prevalensi penderira sekitar
44,1% atau lebih tinggi dari rata-rata prevalensi hasil pengukuran darah di
Indonesia.
1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang laporan pendahuluan atau konsep dasar
penyakit hipertensi serta asuhan keperawatan keluarga pada penyakit hipertensi.
1.3.2 Tujuan Khusus
Untuk menjelaskan asuhan keperawatan keluarga di masyarakat khususnya
pada salah satu anggota keluarga di Desa Gesikan Kec. Grabagan Kab. Tuban.
2
1.4 MANFAAT
1.4.1 Manfaat teoritis
Sebagai bahan pustaka yang dapat digunakan pada asuhan keperawatan
keluarga pada penderita hipertensi.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi penulis
Sebagai pengalaman langsung dalam membuat laporan asuhan
keperawatan keluarga, khususnya pada penderita hipertensi.
2. Bagi Masyarakat
Hasil laporan ini diharapkan dapat memberikan asuhan keperawatan
keluarga pada penderita hipertensi.
3
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN
2.1 DEFINISI
Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mmHg
atau lebih dan tekanan diatolik 120 mmHg. Hipertensi dapat didefinisikan sebagai
tekanan darah persisten, di mana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan
diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai
tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. Menurut WHO
1996, batasan tekanan darah normal orang dewasa adalah maksimum 140/90
mmHg. Apabila tekanan darah seseorang di atas angka tersebut pada beberapa
kali pengukuran di waktu yang berbeda, orang tersebut bisa dikatakan menderita
hipertensi. Penderita hipertensi memiliki resiko lebih besar untuk mendapatkan
serangan jantung dan stroke (Suwarsa, 2006).
2.2 ETIOLOGI
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan.
1. Hipertensi primer (esensial)
Disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui penyebabnya,
faktor yang mempengaruhinya yaitu: genetik, lingkungan, hiperaktivitas
saraf simpatis sistem renin. Angiotensin dan peningkatan Na + Ca
intraseluler faktor-faktor yang meningkatkan resiko: obesitas, merokok,
alkohol dan polisitemia.
2. Hipertensi sekunder
Penyebab yaitu: penggunaan estrogen, penyakit ginjal, sindrom cushing
dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas :
a) Hipertensi dimana tekanan sistolik sama
b) atau lebih besar dari 140 mmhg dan atau tekanan diastolik sama atau lebih
besar dari 90 mmhg.
4
c) Hipertensi sistolik terisolasi di mana tekanan sistolik lebih besar dari 100
mmhg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmhg.
2.3 PATOFISIOLOGI
Pada saat yang bersamaan, system saraf simpatis merangsang pembuluh
darah sebagai respon rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang. Hal
ini mengakibatkan tambahan aktifitas vasokontriksi. Medula adrenal
mensekresi epinefrin yang menyebabkan vasokontriksi. Korteks adrenal
mensekresi kortisol dan steroid lainnya untuk memperkuat respon
vasokontriktor pembuluh darah. Vasokontriksi mengakibatkan penurunan
aliran ke ginjal dan memicu pelepasan renin. Pelepasan renin inilah yang
merangsang pembentukan angiotensin I yang akan diubah menjadi angiotensin
II, suatu vasokontriktor kuat yang nantinya akan merangsang sekresi
aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon aldosteron ini menyebabkan retensi
natrium dan air oleh tubulus ginjal, sehingga terjadi peningkatan volume intra
vaskular. Semua faktor ini dapat mencetus terjadinya hipertensi.
Pada keadaan gerontologis dengan perubahan struktural dan fungsional
sistem pembuluh perifer bertanggung jawab terhadap perubahan tekanan darah
usia lanjut. Perubahan itu antara lain aterosklerosis hilangnya elastisitas
jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah.
Akibatnya akan mengurangi kemampuan aorta dan arteri besar dalam
mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung (volume
secukupnya) dan curah jantung pun ikut menurun, sedangkan tahanan perifer
meningkat (Darmojo & Hadimartono, 1999).
5
Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan
arteri tidak terukur.
b. Gejala yang lazim
juga sering dikatakan bahwa gejala ter lazim yang menyertai hipertensi
meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan
gejala terlanjur yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan
medis.
Beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu :
a. Mengeluh sakit kepala, pusing
b. Lemas, kelelahan
c. Sesak nafas
d. Gelisah
e. Mual
f. Muntah
g. Epistaksis
h. Kesadaran menurun
2.5 PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan non farmakologis
b. Pengaturan diet
c. Penurunan berat badan
d. Olahraga teratur
e. Memeperbaiki gaya hidup yang kurang sehat dengan cara berhenti
merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol
f. Penatalaksanaan Farmakologis
6
- BUN/ kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi/fusngsi ginjal
- Glucosa : Hiperglikemi ( DM adalah pencetus hipertensi) dapat
diakibatkan oleh pengeluaran kadar ke ketokolamin.
- Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisyaratkan di fungsi ginjal
danada DM
2. CT Scan : mengkaji adanya tumor cerebral, encelepoti.
3. EKG : dapat menunjukkan pola regangan, dimana luas, peninggian
gelombang p adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
4. IUP : mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti: Batu ginjal, perbaikan
ginjal.
5. Photo dada : menunjukkan destruksi klasifikasi pada area katup, pembesaran
jantung.
2.7
7
POHON MASALAH
8
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
9
2.) Riwayat keluarga sebelumnya
Riwayat keluarga besar dari pihak suami dan istri dibutuhkan bagi pengkajian, hal
tersebut terjadi dikarenakan adanya penyakit yang bersifat genetik.
3.) Riwayat penyakit keluarga Biasanya ada riwayat penyakit keluarga yang
menderita hipertensi, diabetes mellitus, atau adanya riwayat hipertensi dan stroke
dari generasi sebelumnya.
4.) Harapan keluarga Periu dikaji bagaimana harapan keluarga terhadap perawat
(petugas kesehatan) untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan yang
terjadi.
5.) Pemeriksaan fisik (head to toe)
a) Kepala : terdapat nyeri tekan pada kepala bagian belakang, ada tidaknya
oedema dan lesi, serta adakah kelainan bentuk kepala.
b.) Mata : biasanya terdapat conjungtivitis, anemis.
c.) Hidung : biasanya dapat dijumpai epistaksis jika sampai terjadi kelainan
vaskuler akibat dari hipertensi.
d.) Mulut : biasanya ada perdarahan pada gusi.
e.) Leher : apakah ada pembesaran kelenjar limfe atau pembesaran tonsil.
f.) Dada : sering dijumpai tidak ditemukan kelainan, inspeksi bentuk dada,
simetris atau tidak serta ictus cordis nampak atau tidak. Palpasi didapatkan vocal
fremitus hasilnya positif disemua kuadran. Perkusi hasilnya sonor, dan auskultasi
tidak terdengar suara nafas tambahan.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan merupakan hasil tindak lanjut dari pengkajian
berupa proses menganalisa data subjektif dan data objektif yang di dapatkan dari
klien, keluarga klien, dan rekam medis juga petugas kesehatan.
Diagnosa keperawatan hipertensi yang muncul sebagai berikut:
1. Gangguan rasa nyaman nyeri hipertensi b.d ketidak mampuan keluarga
merawat anggota kelurga yang mengalami hipertensi.
10
2. Manajemem kesehatan keluarga tidak efektif b.d kompleksitas program
perawatan ditandai dengan keluarga kesulitan menerapkan program
perawatan.
3. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi ditandai dengan klien
tampak kebingungan saat diberi pertanyaan tentang hipertensi.
4. Gangguan pola tidur b.d hambatan lingkungan ditandai dengan klien
mengeluh susah tidur dan memiliki kantung mata.
11
keperawatan meningkat 1. Diskusikan rencana
2. Aktivitas keluarga perawatan
mengatasi masalah
kesehatan tepat meningkat
3.Verbalisasi kesulitan
menjalankan perawatan
yang ditetapkan menurun.
3. Defisit pemgetahuan Setelah dilakukan tindakan Observasi
berhubungan dengan keperawatan diharapkan 1. Identifikasi kesiapan dan
kurang terpapar tingkat pengetahuan kemampuan menerima
informasi. meningkat, dengan kriteria informasi
hasil : Terapeutik
1. Perilaku sesuai 1. Berikan kesempatan
anjuran meningkat. bertanya
2. Kemampuan 2. Sediakan media dan materi
menjelaskan pendidikan kesehatan
pengetahuan tentang Edukasi
suatu topik 1. Ajarkan perilaku bersih dan
meningkat. sehat
3. Verbalisasi minat
dalam belajar
meningkat
4. Gangguan pola tidur Setelah dilakukan tindakan Observasi
berhubungan dengan keperawatan diharpkan 1. Identifikasi pola aktivitas
hambatan lingkungan pola tidur membaik tidur
dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi penghambat
1. Keluhan sulit tidur 1-5 pola tidur
2. Keluhan sering terjaga Terapeutik
1-5 1. Modifikasi lingkungan
3. Keluhan tidak puas ( bising, gelap)
tidur 1-5 2. Tetapkam jadwal tidur rutin
12
4. Keluhan pola tidur Edukasi
berubah 1-5 1. Anjurkan menepati
5. Keluhan istirahat 1-5 kebiasaan tidur
2. Anjurkan relaksasi otot
autogenik
4. IMPLEMENTASI
Tahap ini muncul jika perencanaan yang dibuat diaplikasikan pada klien.
Tindakan yang dilakukan mungkin sama.
Implementasi atau pelaksanaan tindakan keperawatan merupakan proses
kelanjutan daei perencanaan keperawatan yang telat dibuat.
Sebelum melakukan suatu tindakan, perawat harus mengetahui alasan
mengapa tindakan tersebut dilakukan. Perawat harus meyakini bahwa :
1) Tindakan yang dilakukan sesuai dengan tindakan yang sudah direncanakan
2) Selalu evaluasikan apakah sudah efektif
5. EVALUASI
Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil dan
implementasi dengan kriterian standart yang telah di tetapkan untuk melihat
keberhasilannya ( suprajitno, 2004 ).
Evaluasi keperawatan keluarga adalah proses untuk menilai keberhasilan
keluarga dalam melaksanakan tugas kesehatannya sehingga memiliki
produktivitas yang tinggi dalam mengembangkan setiap anggota keluarganya
(sugiharjo, 2007)
Puskesmas
Nama Tn. K Tanggal Pengkajian 18-08-2021
13
A. DATA KELUARGA
Kepala Indonesia
Keluarga
Alamat Gesikan-Grabagan- Yankesterdekat, Puskesmas,
Telp 081259903984
Pekerjaan Petani Alat transportasi Jalan kaki
Agama & Islam & Jawa Status Kelas Sosial Menengah
Suku kebawah
No Nama Hub dgn Umur JK Suku Pendidika Pekerjaan Status Gizi TTV
BMI) N, S,
P)
1. Tn. K Kepala 50 thn L Jawa SMP Petani TB : 160 TD :
rumah cm 160/90
tangga BB : 60 kg mmHg
BMI : N : 70
25,09 x/mnt
S:
36,70C
P : 22
14
x/mnt
LANJUTAN
Status Kesehatan Riwayat
No Nama Alat Bantu/ Protesa
Saat ini Penyakit/ Alergi
1 Tn. Tensi Digital Sering mengeluh sakit Hipertensi
. K kepala, pusing
Dpt Dijalankan
15
B. STRUKTUR KELUARGA
Pola Komunikasi : Baik
Disfungsional
Masalah
Konflik
C. FUNGSI KELUARGA
16
ya/tidak* .......................
…………………………………… Menggunakan air bersih untuk makan &
…………… minum:
PencahayaanRumah : Ya/
Baik/ Tidak* Tidak* .......................................................
....................................
…………………………………… Menggunakan air bersih untuk
…………… kebersihan diri:
Saluran Buang Limbah : Ya/
Tertutup/terbuka* Tidak* .......................................................
....................................
…………………………………… Mencuci tangan dengan air bersih &
…………… sabun :
Air Bersih : Ya/
Sumber air bersih: Tidak* .......................................................
sumur/PAM/sungai/lain-lain*, ....................................
sebutkan..... Melakukan pembuangan sampah pada
Kualitas air: bersih tempatnya :
Jamban Memenuhi Syarat : Ya/
Kepemilikan jamban : ya/tidak* Tidak* .......................................................
Jenis jamban : leher ...................................
angsa/cemplung* Menjaga lingkungan rumah tampak
Jarak septic tank dengan sumber bersih
air : 10 M dari belakang rumah ya/tidak
....................................................................
Tempat Sampah: (observasi dan validasi)
Kepemilikan tempat sampah Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
;Ya/Tidak* Ya/
Jenis : Tertutup/Terbuka * Tidak* .......................................................
....................................
…………………………………… Menggunakan jamban sehat :
…………… Ya/
Tidak* .......................................................
Rasio Luas Bangunan Rumah ....................................
dengan Jumlah Memberantas jentik di rumah sekali
Anggota Keluarga (8m2/orang) seminggu :
Ya/Tidak * Ya/ Tidak* (menguras, mengubur,
menutup)
…………………………………… ....................................................................
…………… .......................
17
Makan buah dan sayur setiap hari : Ya/
Tidak* .......................................................
.
Melakukan aktivitas fisik setiap hari :
Ya/
Tidak* .....................................................
Tidak merokok di dalam rumah : Ya/
Tidak* .......................................................
.....
Penggunaan alkohol dan zat adiktif :
ya/tidak
....................................................................
...............
18
Keluarga Tetangga ,
……………………………………………………………
Kader Tenaga kesehatan, yaitu Bidan
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya:
Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya
Perlu berobat ke fasilitas yankes
Tidak terpikir
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami
anggota keluarganya secara aktif : (bagaimana bentuk tindakan upaya
peningkatan kesehatan),
Ya
Tidak,jelaskan ...................................................................................
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan
yang dialami yang dialami anggota keluarganya :
Ya Tidak , Jelaskan............................................................................
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan
masalah kesehatan yang dialaminya:
Ya Tidak,
jelaskan ..........................................................................................................
.......................
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang
dialami anggota keluarganya:
Ya Tidak, jelaskan..........................................................................
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang
mendukung kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah
kesehatan :
Ya Tidak,
jelaskan ..........................................................................................................
..................
19
13) Apakah keluargamampumenggali dan memanfaatkansumber di
masyarakatuntukmengatasimasalahkesehatananggotakeluarganya:
Ya Tidak,
jelaskan...........................................................................................................
.......................
KEMANDIRIAN KELUARGA
Kriteria :
1. Menerima petugas puskesmas Kemandirian I : Jika memenuhi
2. Menerima yankes sesuai rencana kriteria 1&2
3. Menyatakan masalah kesehatan secara
Kemandirian II : jika memenuhi
benar
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran kriteria 1 s.d 5
5. Melaksanakan perawatan sederhana Kemandirian III : jika memenuhi
sesuai anjuran
kriteria 1 s.d 6
6. Melaksanakan tindakan pencegahan
secara aktif Kemandirian IV : Jika memenuhi
7. Melaksanakan tindakan promotif kriteria 1 s.d 7
secara aktif
Kategori :
Kemandirian I Kemandirian II
Kemandirian III Kemandirian IV
20
ROM kurang
PENGKAJIAN FISIK INDIVIDU SEBAGI
BERIKUT : Gangg.Keseimb
AnggotaKeluarga 1 2 3 4 Sistem 1 2 3 4 5
Nyeri spesifik: pencernaan:
Lokasi √ Intake cairan
Tipe √ kurang
Durasi √ Mual/muntah
Intensitas √ Nyeri perut
Status mental: 1 2 3 4 Muntah darah
Bingung √ Flatus
Cemas √ Distensi abdomen
Disorientasi Colostomy
Depresi Diare
Menarik diri √ Konstipasi
Sistem 1 2 3 4 Bising usus
integumen: Terpasang Sonde
Cianosis Sistem 1 2 3 4 5
Akral Dingin √ persyarafan:
Nyeri kepala
Diaporesis √
Pusing
Jaundice
Luka Tremor
Mukosa mulut √ Reflek pupil
kering anisokor
Kapiler refil time Paralisis : Lengan
lebih 2 detik kiri/ Lengan
Sistem 1 2 3 4
Pernafasan kanan/ Kaki kiri/
Stridor Kaki kanan
Wheezing Anestesi daerah
Ronchi
perifer
Akumulasi sputum
Riwayat 1 2 3 4 5
Sistem 1 2 3 4
pengobatan
perkemihan:
Alergi Obat
Disuria
Jenis obat yang
Hematuria
Frekuensi dikonsumsi
Retensi
Inkontinensia
Sistem 1 2 Pemeriksaan
3 4
muskuloskeletal 1 2 3 4 5
Laboratorium
Tonus otot kurang GDP/2JPP/acak
Paralisis Asam Urat
Hemiparesis Cholesterol
21
Hb PEMERIKSAAN PENUNJAN
S : 36,70C
P : 22 x/mnt
TD : 160/90 mmHg
N : 70 x/mnt
22
S : 36,70C
P : 22 x/mnt
Defisit pengetahuan
DS : Tn. K mengatakan kurang paham dengan
3. tentang virus corona
situasi dan kondisi pandemi virus corona
saat ini
TD : 160/90 mmHg
N : 70 x/mnt
S : 36,70C
P : 22 x/mnt
perawatan.
23
hipertensi.
mengalami hipertensi.
24
kesehatan keluarga khususnya
klien.
2/2 x 1 = 1
TOTAL SKOR 4
hipertensi.
170/90mmhg.
2. Kemungkinan masalah dapat 2/2 x 1 = 2 Klien diantar keluarganya untuk
25
3. Potensi masalah untuk dicegah 2/3 x 1 = 2/3 Dapat dicegah dengan rutin
perawatan.
4. Menonjolnya masalah (bobot 1/2 x 1 = ½ Klien mengatakan apabila sakit
pelayanan kesehatan.
Jumlah skor 4 1/6
26
3. Potensi masalah untuk 1/3 x 1 = 1/3 Dengan masalah yang dihadapi
ditangani : 1
Jumlah skor 3
perawatan.
hipertensi.
27
28
B. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWAT HASIL
AN
Gangguan rasa Setelah dilakukan -mampu 1. Mengkaji
tingkat
nyaman nyeri tindakan mengontrol
pengetahuan
hipertensi b.d keperawatan kecemasaan. keluarga
tentang nyeri
ketidak selama 1x24 jam -mengontrol nyeri.
dan
mampuan kunjung rumah -kualitas tidur dan hubungannya
dengan
keluarga diharapkan istirahat teratur.
Hipertensi.
merawat gangguan rasa
anggota kelurga nyaman nyeri 2. Memberikan
yang dapat di atasi. penjelasan
mengalami pada keluarga
hipertensi. Tujuan khusus: cara
1. Menggena mengurangi
l masalah nyeri.
kesehatan
2. Keluarga 3. Mengaganjurka
l yang terkenak
keputusan hipertensi di
pisahkan
32
ditandai dengan meningkat. pengobatan.
Edukasi
1. Informasikan
program pengobatan
keluarga konsultasi di
pelayanan kesehatan
terdekat.
Defisit Setelah dilakukan - Perilaku
Health
tindakan sesuai
pengetahuan b.d
keperawatan anjuran. Education
kurang terpapar
selama 1x24 jam - Perilaku Tindakan
informasi kunjung rumah sesuai
Observasi
diharapkan pengetahua
ditandai dengan
pengetahuan n 1. Identifikasi
klien tampak
Kesehatan dapat meningkat. kesiapan dan
kebingungan teratasi dengan
kemampuan klien
baik.
saat diberi
untuk menerima
pertanyaan
33
tentang informasi seputar
hipertensi covid-19.
Terapeutik
1. Sediakan materi
pencegahan covid,
Edukasi
1. Jelaskan faktor
mempengaruhi
kesehatan akibat
covid-19
2. Ajarkan perilaku
hidup sehat dan bersih
guna untuk melindungi
diri dari virus corona.
C. IMPLEMENTASI
HARI, DIAGNOSIS IMPLEMENTASI
TANGGAL KEPERAWATAN
DAN WAKTU
Kamis , 26 Gangguan rasa nyaman nyeri -mengucapkan salam
agustus 2021. pada kepala b.d ketidak -memberikan cara mengurangi rasa
10.00 WIB mampuan keluarga merawat nyeri
anggota kelurga yang - menganjurkan pada klien untuk
mengalami hipertensi. mengatur pola tidur
- mengajarkan olahraga hipertensi
seperti senam, berjalan kaki setiap
pagi atau sore
34
Kamis , 26 Manajemen kesehatan - Mengidentifikasi respon
agustus 2021. keluarga tidak efektif b.d emosional keluarga klien
10.00 WIB kompleksitas program terhadap kondisi saat ini.
perawatan ditandai dengan - Menyatakan kepatuhan klien
keluarga kesulitan menjalani pengobatan
menerapkan program - Memotivasi keluarga klien
perawatan. dalam melakukan intervensi
yang diajarkan.
Kamis , 26 Defisit pengetahuan tentang - Menjelaskan tenang apa itu
agustus 2021. virus corona b.d kurang covid 19
10.00 WIB terpapar informasi ditandai - Menjelaskan tentang tanda
dengan klien tampak dan gejala covid 19
kebingungan saat diberi - Menjelaskan tentang
pertanyaan tentang penyebab covid 19.
hipertensi.
D. EVALUASI
HARI, NO. DIAGNOSIS EVALUASI
TANGGAL DAN KEPERAWATAN
WAKTU
Sabtu, 28 agustus Gangguan rasa nyaman nyeri S : Tn. K mengatakan setiap
tekanan darahnya tinggi Tn. K
2021. hipertensi b.d ketidak
merasakan pusing dan nyeri
08.20 mampuan keluarga merawat dibagian kepala.
anggota kelurga yang
O : Tn. K Nampak cemas dan
mengalami hipertensi.
lemas .
TD : 160/90 mmHg
N : 70 x/mnt
S : 36,70C
P : 22 x/mnt
A :Tujuan tercapai.
35
P : lanjutkan ke intervensi ke 2.
P : intervensi di hentikan.
BAB IV
PENUTUPAN
IV.1 KESIMPULAN
Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih dan
tekanan diatolik 120 mmHg. Apabila tekanan darah seseorang di atas angka tersebut pada beberapa
36
kali pengukuran di waktu yang berbeda, orang tersebut bisa dikatakan menderita hipertensi. Penderita
hipertensi memiliki resiko lebih besar untuk mendapatkan serangan jantung dan stroke (Suwarsa,
2006).
Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan dengan kasus hipertensi pada Tn. K, kelurga
mulai mengerti dan paham tentang hipertensi namun diet hipertensi belum sesuai dengan arahan.
Kelurga Tn. K juga sudah mulai memantuhi protokol Kesehatan dalam masa pademi sejak sekeluarga
tau tentang virus corona , tanda dan gelaja , dan penyebab virus corona.
IV.2 SARAN
Harapannya masyarakat mengetahui dan memahami tentang hipertensi serta selalu
menerapkan gerakan masyarakat hidup sehat guna mencegah timbulnya berbagai macam penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Hardhi (2015) . Aplikasi Asuhan keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc,
Edisi revisi jilid 2. Jogjakarta : Mediaction.
PPNI (2018). Standart Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1
Jakarta : DPP PPNI
PPNI (2018). Standart Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1.
Jakarta : DPP PPNI
37
Zaenal Arifin,..., Jurnal Abdimas Madani, Vol 3 No 1, Januari 2021
38