Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA

TN. K PADA HIPERTENSI DI ERA PANDEMI COVID-19 DI DESA GESIKAN


KEC. GRABAGAN KAB. TUBAN

Disusun oleh :

Sri Sudarwati

NIM : 18.11.2.149.088

INSTITUT ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN


PRODI S1 KEPERAWATAN
2021/2022

i
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA


TN. K PADA HIPERTENSI DI ERA PANDEMI COVID-19 DI DESA GESIKAN
KEC. GRABAGAN KAB. TUBAN

Telah mendapatkan persetujuan dari dosen pembimbing

Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban 17-30 Agustus 2021.

Disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan tugas KKN (Kuliah Kerja Nyata)
di Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban .

Disusun oleh :

Sri Sudarwati

18.11.2.149.088

Menyetujui Menyetujui
Dosen pembimbing Kaprodi S1 Keperawatan

Ns. Karyo, M.Kep.,MM Ns. Lukman Hakim, M.Kep


NIDN. 070201800 NIDN. 0718098201

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan pendahuluan ini
dengan judul “LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA PADA TN. K PADA HIPERTENSI DI ERA PANDEMI
COVID-19 DI DESA GESIKAN KEC. GRABAGAN KAB. TUBAN”.
Laporan Pendahuluan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas KKN (Kuliah
Kerja Nyata) di Desa Gesikan Kec. Grabagan Kab. Tuban.
Dalam menyusun makalah ini, penyusun banyak mendapat ilmu dari dosen
pembimbing. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada YTH :
1. Ns. Karyo, M.Kep.,MM
2. Dwi Kurnia P.S.,S.Keb.,Bd.,M.Kes
3. Nur Maziyah H.,STr.,Keb.,M.Kes
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan pendahuluan ini
masih jauh dari sempurna, untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun guna sempurnakan makalah ini.
Laporan pendahuluan ini dapat digunakan sebagai wahana menambah
pengetahuan tentang asuhan keperawatan pada penyakit hipertensi. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan penyusun untuk menambah wawasan.

Tuban, 18 Agustus 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG............................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................................2
1.3 TUJUAN..................................................................................................2
1.4 MANFAAT.............................................................................................3
BAB II LAPORAN PENDAHULUAN...................................................................4
2.1 PENGERTIAN.......................................................................................4
2.2 ETIOLOGI ............................................................................................4
2.3 PATOFISIOLOGI.................................................................................5
2.4 MANIFESTASI KLINIS.......................................................................5
2.5 PENATALAKSANAAN........................................................................6
2.6 PEMERIKSAAN PENUNJANG..........................................................6
2.7 POHON MASALAH..............................................................................8
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA...........................................9
3.1 KONSEP KEPERAWATAN..................................................................9
3.2 ASUHAN KEPERAWATAN.................................................................14
BAB IV PENUTUP..................................................................................................37
4.1 KESIMPULAN........................................................................................37
4.2 SARAN.....................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................38

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang
membutuhkan penanganan yang tepat. Peningkatan abnormal pada tekanan
sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan diatolik 120 mmHg. Hipertensi dapat
didefinisikan sebagai tekanan darah persisten, di mana tekanan sistoliknya di atas
140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia, hipertensi
didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg.
Menurut WHO 1996, batasan tekanan darah normal orang dewasa adalah
maksimum 140/90 mmHg. Apabila tekanan darah seseorang di atas angka
tersebut pada beberapa kali pengukuran di waktu yang berbeda, orang tersebut
bisa dikatakan menderita hipertensi. Penderita hipertensi memiliki resiko lebih
besar untuk mendapatkan serangan jantung dan stroke (Suwarsa, 2006).

Menurut World Health Organiztion (WHO) pada tahun 2011 menunjukan


satu milyar orang di dunia menderita hipertensi, 2/3 penderita hipertensi berada
di negara berkembang. Prevalensi hipertensi akan terus meningkat dan diprediksi
tahun 2025 sebanyak 29% orang dewasa di seluruh dunia terkena hipertensi.
Hipertensi telah menyebabkan banyak kematian sekitar 8 juta orang setiap
tahunnya, dan 1,5 juta kematian terjadi di Asia Tenggara dengan 1/3 populasinya
menderita hipertensi (Kemenkes, 2017).

Menurut Riskesda tahun 2018 penderita hipertensi di Indonesia mencapai


8,4% berdasarkan diagnosa dokter pada penduduk umur ≥ 18 tahun, Berdasarkan
hasil pengukuran tekanan darah pada penduduk prevalensi penderita hipertensi di
Indonesia adalah sekita 34,1%, sedangkan pada tahun 2013 hasil prevalensi
penderita hipertensi di Indonesia adalah sekitar 25,8%. Hasil prevalensi dari
pengukuran tekanan darah tahun 2013 hingga tahun 2018 dapat dikatakan
mengalami peningkatan yaitu sekitar 8,3%. Data dari Riskesda tahun 2018 juga

1
mengatakan bahwa prevalensi hasil pengukuran darah pada penderita hipertensi
terdapat pada provinsi Kalimantan Selatan dengan prevalensi penderira sekitar
44,1% atau lebih tinggi dari rata-rata prevalensi hasil pengukuran darah di
Indonesia.

Hipertensi pada lansia merupakan hal yang sering ditemukan dikarena


sebagian besar orang-orang paruh baya atau lansia berisiko terkena hipertensi.
Hipertensi pada lansia disebabkan oleh penurunan elastisitas dinding aorta,
penebalan katub jantung yang membuat kaku katub, menurunnya kemampuan
memompa jantung, kehilangan elastisitas pembuluh darah perifer, dan
meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer (Nurarif A.H. & Kusuma H.,
2016)

1.2 RUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah dapat digunakan dari latar belakang tersebut :
1. Bagaimana laporan pendahuluan pada penyakit Hipertensi?
2. Bagaimana asuhan keperawatan keluarga pada klien Hipertensi ?
3. Bagaimana penatalaksanaan asuhan keperawatan keluarga pada klien
Hipertensi ?

1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang laporan pendahuluan atau konsep dasar
penyakit hipertensi serta asuhan keperawatan keluarga pada penyakit hipertensi.
1.3.2 Tujuan Khusus
Untuk menjelaskan asuhan keperawatan keluarga di masyarakat khususnya
pada salah satu anggota keluarga di Desa Gesikan Kec. Grabagan Kab. Tuban.

2
1.4 MANFAAT
1.4.1 Manfaat teoritis
Sebagai bahan pustaka yang dapat digunakan pada asuhan keperawatan
keluarga pada penderita hipertensi.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi penulis
Sebagai pengalaman langsung dalam membuat laporan asuhan
keperawatan keluarga, khususnya pada penderita hipertensi.
2. Bagi Masyarakat
Hasil laporan ini diharapkan dapat memberikan asuhan keperawatan
keluarga pada penderita hipertensi.

3
BAB II

LAPORAN PENDAHULUAN

2.1 DEFINISI
Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mmHg
atau lebih dan tekanan diatolik 120 mmHg. Hipertensi dapat didefinisikan sebagai
tekanan darah persisten, di mana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan
diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai
tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. Menurut WHO
1996, batasan tekanan darah normal orang dewasa adalah maksimum 140/90
mmHg. Apabila tekanan darah seseorang di atas angka tersebut pada beberapa
kali pengukuran di waktu yang berbeda, orang tersebut bisa dikatakan menderita
hipertensi. Penderita hipertensi memiliki resiko lebih besar untuk mendapatkan
serangan jantung dan stroke (Suwarsa, 2006).
2.2 ETIOLOGI
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan.
1. Hipertensi primer (esensial)
Disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui penyebabnya,
faktor yang mempengaruhinya yaitu: genetik, lingkungan, hiperaktivitas
saraf simpatis sistem renin. Angiotensin dan peningkatan Na + Ca
intraseluler faktor-faktor yang meningkatkan resiko: obesitas, merokok,
alkohol dan polisitemia.
2. Hipertensi sekunder
Penyebab yaitu: penggunaan estrogen, penyakit ginjal, sindrom cushing
dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas :
a) Hipertensi dimana tekanan sistolik sama
b) atau lebih besar dari 140 mmhg dan atau tekanan diastolik sama atau lebih
besar dari 90 mmhg.

4
c) Hipertensi sistolik terisolasi di mana tekanan sistolik lebih besar dari 100
mmhg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmhg.

2.3 PATOFISIOLOGI
Pada saat yang bersamaan, system saraf simpatis merangsang pembuluh
darah sebagai respon rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang. Hal
ini mengakibatkan tambahan aktifitas vasokontriksi. Medula adrenal
mensekresi epinefrin yang menyebabkan vasokontriksi. Korteks adrenal
mensekresi kortisol dan steroid lainnya untuk memperkuat respon
vasokontriktor pembuluh darah. Vasokontriksi mengakibatkan penurunan
aliran ke ginjal dan memicu pelepasan renin. Pelepasan renin inilah yang
merangsang pembentukan angiotensin I yang akan diubah menjadi angiotensin
II, suatu vasokontriktor kuat yang nantinya akan merangsang sekresi
aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon aldosteron ini menyebabkan retensi
natrium dan air oleh tubulus ginjal, sehingga terjadi peningkatan volume intra
vaskular. Semua faktor ini dapat mencetus terjadinya hipertensi.
Pada keadaan gerontologis dengan perubahan struktural dan fungsional
sistem pembuluh perifer bertanggung jawab terhadap perubahan tekanan darah
usia lanjut. Perubahan itu antara lain aterosklerosis hilangnya elastisitas
jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah.
Akibatnya akan mengurangi kemampuan aorta dan arteri besar dalam
mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung (volume
secukupnya) dan curah jantung pun ikut menurun, sedangkan tahanan perifer
meningkat (Darmojo & Hadimartono, 1999).

2.4 MANIFESTASI KLINIS


Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :
a. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa.

5
Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan
arteri tidak terukur.
b. Gejala yang lazim
juga sering dikatakan bahwa gejala ter lazim yang menyertai hipertensi
meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan
gejala terlanjur yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan
medis.
Beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu :
a. Mengeluh sakit kepala, pusing
b. Lemas, kelelahan
c. Sesak nafas
d. Gelisah
e. Mual
f. Muntah
g. Epistaksis
h. Kesadaran menurun

2.5 PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan non farmakologis
b. Pengaturan diet
c. Penurunan berat badan
d. Olahraga teratur
e. Memeperbaiki gaya hidup yang kurang sehat dengan cara berhenti
merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol
f. Penatalaksanaan Farmakologis

2.6 PEMERIKSAAN PENUNJANG


1. Pemeriksaan laboratorium
- Hb/HT : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan
(viskositas) dan dapat mengindikasikan faktor risiko seperti :
hipokoagulabilitas, anemia.

6
- BUN/ kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi/fusngsi ginjal
- Glucosa : Hiperglikemi ( DM adalah pencetus hipertensi) dapat
diakibatkan oleh pengeluaran kadar ke ketokolamin.
- Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisyaratkan di fungsi ginjal
danada DM
2. CT Scan : mengkaji adanya tumor cerebral, encelepoti.
3. EKG : dapat menunjukkan pola regangan, dimana luas, peninggian
gelombang p adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
4. IUP : mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti: Batu ginjal, perbaikan
ginjal.
5. Photo dada : menunjukkan destruksi klasifikasi pada area katup, pembesaran
jantung.

2.7

7
POHON MASALAH

8
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

3.1 KONSEP KEPERAWATAN


1. PENGKAJIAN
1) Pengkajian Keperawatan
Pengkajian adalah data dasar yang dapat digunakan untuk meneruskan
proses keperawatan yaitu, mau buat rencana keperawatan, aspek yang
dimuat meliputi aspek fisik, sosial, spirtual diperoleh dengan
menggunakan kegiatan pengumpulan data melalui wawancara,
observasi, pemeriksaan. Pengkajian merupakan proses yang
berkelanjutan, yang dilakukan dengan terus menerus dan bertahap.
Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu dikaji :
a. Data Umum
Data umum yang perlu dikaji adalah
1.) informasi dasar
Informasi dasar adalah hal hal dasar yang perlu diketahui.
2.) agama
Melalui agama dapat diperoleh sejauh mana kesehatan keluarga
dijaga melalui ajaran agama yang dianut tersebut.
3.) aktivitas rekreasi keluarga
Aktivitas rekreasi bisa menentukan kadar stress dalam keluarga
sehingga dapat menimbulkan beban dan pada akhirnya
menimbulkan sakit.
b. Riwayat dan Tahap perkembangan keluarga
1.) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga bisa ditentukan dengan anak tertua dari
keluarga inti.

9
2.) Riwayat keluarga sebelumnya
Riwayat keluarga besar dari pihak suami dan istri dibutuhkan bagi pengkajian, hal
tersebut terjadi dikarenakan adanya penyakit yang bersifat genetik.
3.) Riwayat penyakit keluarga Biasanya ada riwayat penyakit keluarga yang
menderita hipertensi, diabetes mellitus, atau adanya riwayat hipertensi dan stroke
dari generasi sebelumnya.
4.) Harapan keluarga Periu dikaji bagaimana harapan keluarga terhadap perawat
(petugas kesehatan) untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan yang
terjadi.
5.) Pemeriksaan fisik (head to toe)
a) Kepala : terdapat nyeri tekan pada kepala bagian belakang, ada tidaknya
oedema dan lesi, serta adakah kelainan bentuk kepala.
b.) Mata : biasanya terdapat conjungtivitis, anemis.
c.) Hidung : biasanya dapat dijumpai epistaksis jika sampai terjadi kelainan
vaskuler akibat dari hipertensi.
d.) Mulut : biasanya ada perdarahan pada gusi.
e.) Leher : apakah ada pembesaran kelenjar limfe atau pembesaran tonsil.
f.) Dada : sering dijumpai tidak ditemukan kelainan, inspeksi bentuk dada,
simetris atau tidak serta ictus cordis nampak atau tidak. Palpasi didapatkan vocal
fremitus hasilnya positif disemua kuadran. Perkusi hasilnya sonor, dan auskultasi
tidak terdengar suara nafas tambahan.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan merupakan hasil tindak lanjut dari pengkajian
berupa proses menganalisa data subjektif dan data objektif yang di dapatkan dari
klien, keluarga klien, dan rekam medis juga petugas kesehatan.
Diagnosa keperawatan hipertensi yang muncul sebagai berikut:
1. Gangguan rasa nyaman nyeri hipertensi b.d ketidak mampuan keluarga
merawat anggota kelurga yang mengalami hipertensi.

10
2. Manajemem kesehatan keluarga tidak efektif b.d kompleksitas program
perawatan ditandai dengan keluarga kesulitan menerapkan program
perawatan.
3. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi ditandai dengan klien
tampak kebingungan saat diberi pertanyaan tentang hipertensi.
4. Gangguan pola tidur b.d hambatan lingkungan ditandai dengan klien
mengeluh susah tidur dan memiliki kantung mata.

3.RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI


KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1. Gangguan rasa Setelah dilakukan Observasi
nyaman nyeri Tindakan keperawatan Monitor status oksigenasi
hipertensi b.d ketidak diharapkan rasa nyaman sebelum dan sesudah
mampuan keluarga berkurang dengan kriteria mengubah.
merawat anggota hasil :
kelurga yang 1. Mampu Terapeutik
mengalami hipertensi. mengontrol 1. Tempatkan posisi
kecemasan. terapeutik.
2. Mengontrol nyeri. 2. Berikan bantal yang
3. Status lingkungan tepat pada leher.
yang nyaman. 3. Atur posisi untuk
mengurangi sesak.

2. Managemen Setelah dilakukan tindakan Observasi


kesehatan keluarga keperawatan diharapkan 1. Identifikasi pemahaman
tidak efektif manajemen kesehatan keluarga tentang hipertensi.
beehubungan dengan keluarga meningkat Terapeutik
kompleksitas program dengan kriteria hasil : 1. Dengarkan masalah dan
perawatan 1. Kemampuan keluhan keluarga
menjelaskan masalah Edukasi

11
keperawatan meningkat 1. Diskusikan rencana
2. Aktivitas keluarga perawatan
mengatasi masalah
kesehatan tepat meningkat
3.Verbalisasi kesulitan
menjalankan perawatan
yang ditetapkan menurun.
3. Defisit pemgetahuan Setelah dilakukan tindakan Observasi
berhubungan dengan keperawatan diharapkan 1. Identifikasi kesiapan dan
kurang terpapar tingkat pengetahuan kemampuan menerima
informasi. meningkat, dengan kriteria informasi
hasil : Terapeutik
1. Perilaku sesuai 1. Berikan kesempatan
anjuran meningkat. bertanya
2. Kemampuan 2. Sediakan media dan materi
menjelaskan pendidikan kesehatan
pengetahuan tentang Edukasi
suatu topik 1. Ajarkan perilaku bersih dan
meningkat. sehat
3. Verbalisasi minat
dalam belajar
meningkat
4. Gangguan pola tidur Setelah dilakukan tindakan Observasi
berhubungan dengan keperawatan diharpkan 1. Identifikasi pola aktivitas
hambatan lingkungan pola tidur membaik tidur
dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi penghambat
1. Keluhan sulit tidur 1-5 pola tidur
2. Keluhan sering terjaga Terapeutik
1-5 1. Modifikasi lingkungan
3. Keluhan tidak puas ( bising, gelap)
tidur 1-5 2. Tetapkam jadwal tidur rutin

12
4. Keluhan pola tidur Edukasi
berubah 1-5 1. Anjurkan menepati
5. Keluhan istirahat 1-5 kebiasaan tidur
2. Anjurkan relaksasi otot
autogenik

4. IMPLEMENTASI
Tahap ini muncul jika perencanaan yang dibuat diaplikasikan pada klien.
Tindakan yang dilakukan mungkin sama.
Implementasi atau pelaksanaan tindakan keperawatan merupakan proses
kelanjutan daei perencanaan keperawatan yang telat dibuat.
Sebelum melakukan suatu tindakan, perawat harus mengetahui alasan
mengapa tindakan tersebut dilakukan. Perawat harus meyakini bahwa :
1) Tindakan yang dilakukan sesuai dengan tindakan yang sudah direncanakan
2) Selalu evaluasikan apakah sudah efektif
5. EVALUASI
Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil dan
implementasi dengan kriterian standart yang telah di tetapkan untuk melihat
keberhasilannya ( suprajitno, 2004 ).
Evaluasi keperawatan keluarga adalah proses untuk menilai keberhasilan
keluarga dalam melaksanakan tugas kesehatannya sehingga memiliki
produktivitas yang tinggi dalam mengembangkan setiap anggota keluarganya
(sugiharjo, 2007)

3.2 ASUHAN KEPERAWATAN


Nama Grabagan No. Register 4325xxxxx

Puskesmas
Nama Tn. K Tanggal Pengkajian 18-08-2021

13
A. DATA KELUARGA

Nama Bpk. Kataji Bahasa sehari-hari Jawa &

Kepala Indonesia

Keluarga
Alamat Gesikan-Grabagan- Yankesterdekat, Puskesmas,

Rumah & Tuban. Jarak 4,5 Km

Telp 081259903984
Pekerjaan Petani Alat transportasi Jalan kaki
Agama & Islam & Jawa Status Kelas Sosial Menengah

Suku kebawah

DATA ANGGOTA KELUARGA

No Nama Hub dgn Umur JK Suku Pendidika Pekerjaan Status Gizi TTV

KK n Terakhir Saat Ini (TB, BB, (TD,

BMI) N, S,

P)
1. Tn. K Kepala 50 thn L Jawa SMP Petani TB : 160 TD :

rumah cm 160/90

tangga BB : 60 kg mmHg

BMI : N : 70

25,09 x/mnt

S:

36,70C

P : 22

14
x/mnt
LANJUTAN
Status Kesehatan Riwayat
No Nama Alat Bantu/ Protesa
Saat ini Penyakit/ Alergi
1 Tn. Tensi Digital Sering mengeluh sakit Hipertensi

. K kepala, pusing

Analisis Masalah Kesehatan INDIVIDU :

1. Tn. K : Sakit Kepala

TAHAP DAN RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA

Tahap Perkembangan Klg Saat Ini : Klien ditinggal sendiri

Tugas Perkembangan Keluarga :  Dapat dijalankan Tdk

Dpt Dijalankan

Bila Tdk dijalankan, sebutkan :...................................................

15
B. STRUKTUR KELUARGA

Pola Komunikasi : Baik

Disfungsional 

Peran Dalam Keluarga : Tdk Ada Masalah Ada

Masalah 

Nilai/Norma KLg : Tdk ada konflik nilai Ada

Konflik

Pengambilan keputusan dalam keluarga : Musyawarah

C. FUNGSI KELUARGA

Fungsi Afektif : Berfungsi  Tdk Berfungsi



Fungsi Sosial : Berfungsi Tdk Berfungsi

Fungsi Ekonomi : Baik Kurang Baik

D. POLA KOPING KELUARGA



Mekanisme koping : Efektif Tidak Efektif

Stressor yg dihadapi keluarga : Masalah ekonomi

DATA PENUNJANG KELUARGA


Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS Di Rumah Tangga
 Kondisi Rumah  Jika ada Bunifas, Persalinan ditolong
Type rumah : permanen/semi oleh tenaga kesehatan :
permanen* Ya/
Lantai : Tidak* .......................................................
tanah/plester/keramik,lainnya…. .....................
Kepemilikan rumah : sendiri /  Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif :
sewa* Ya/ Tidak*
 Ventilasi :  jika ada balita, Menimbang balita tiap
Baik (10-15% dari luas lantai): bln :
ya/tidak* Ya/
Jendela setiap hari dibuka: Tidak* .......................................................

16
ya/tidak* .......................
……………………………………  Menggunakan air bersih untuk makan &
…………… minum:
PencahayaanRumah : Ya/
Baik/ Tidak* Tidak* .......................................................
....................................
……………………………………  Menggunakan air bersih untuk
…………… kebersihan diri:
 Saluran Buang Limbah : Ya/
Tertutup/terbuka* Tidak* .......................................................
....................................
……………………………………  Mencuci tangan dengan air bersih &
…………… sabun :
Air Bersih : Ya/
Sumber air bersih: Tidak* .......................................................
sumur/PAM/sungai/lain-lain*, ....................................
sebutkan.....  Melakukan pembuangan sampah pada
Kualitas air: bersih tempatnya :
 Jamban Memenuhi Syarat : Ya/
Kepemilikan jamban : ya/tidak* Tidak* .......................................................
Jenis jamban : leher ...................................
angsa/cemplung*  Menjaga lingkungan rumah tampak
Jarak septic tank dengan sumber bersih
air : 10 M dari belakang rumah ya/tidak
....................................................................
 Tempat Sampah: (observasi dan validasi)
Kepemilikan tempat sampah  Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
;Ya/Tidak* Ya/
Jenis : Tertutup/Terbuka * Tidak* .......................................................
....................................
……………………………………  Menggunakan jamban sehat :
…………… Ya/
Tidak* .......................................................
 Rasio Luas Bangunan Rumah ....................................
dengan Jumlah  Memberantas jentik di rumah sekali
Anggota Keluarga (8m2/orang) seminggu :
Ya/Tidak * Ya/ Tidak* (menguras, mengubur,
menutup)
…………………………………… ....................................................................
…………… .......................

17
 Makan buah dan sayur setiap hari : Ya/
Tidak* .......................................................
.
 Melakukan aktivitas fisik setiap hari :
Ya/
Tidak* .....................................................
Tidak merokok di dalam rumah  : Ya/
Tidak* .......................................................
.....
Penggunaan alkohol dan zat adiktif :
ya/tidak
....................................................................
...............

KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN

KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA

1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit: 


Ada  Tidak karena : anggota keluarga sibuk berkerja
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota
dalam keluarganya :  Ya  Tidak
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami
anggota dalam keluarganya:
 Ya  Tidak ,karena kline merasakan pusing namun klien tak acuh
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang
dialami anggota dalam keluarganya :
 Ya Tidak , klien tidak pernah meriksakan
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami
anggota dalam keluarganya bila tidak diobati/dirawat :
 Ya  Tidak
………………………………………………………………………………
………………………………….
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan
yang dialami anggota keluarganya:

18
 Keluarga  Tetangga ,
……………………………………………………………
 Kader  Tenaga kesehatan, yaitu Bidan
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya:
 Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya
 Perlu berobat ke fasilitas yankes
 Tidak terpikir
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami
anggota keluarganya secara aktif : (bagaimana bentuk tindakan upaya
peningkatan kesehatan),
 Ya 
Tidak,jelaskan ...................................................................................
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan
yang dialami yang dialami anggota keluarganya :
Ya  Tidak , Jelaskan............................................................................
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan
masalah kesehatan yang dialaminya:
 Ya  Tidak,
jelaskan ..........................................................................................................
.......................
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang
dialami anggota keluarganya:
 Ya  Tidak, jelaskan..........................................................................
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang
mendukung kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah
kesehatan :
 Ya  Tidak,
jelaskan ..........................................................................................................
..................

19
13) Apakah keluargamampumenggali dan memanfaatkansumber di
masyarakatuntukmengatasimasalahkesehatananggotakeluarganya:
Ya  Tidak,
jelaskan...........................................................................................................
.......................

KEMANDIRIAN KELUARGA
Kriteria :
1. Menerima petugas puskesmas Kemandirian I : Jika memenuhi
2. Menerima yankes sesuai rencana kriteria 1&2
3. Menyatakan masalah kesehatan secara
Kemandirian II : jika memenuhi
benar
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran kriteria 1 s.d 5
5. Melaksanakan perawatan sederhana Kemandirian III : jika memenuhi
sesuai anjuran
kriteria 1 s.d 6
6. Melaksanakan tindakan pencegahan
secara aktif Kemandirian IV : Jika memenuhi
7. Melaksanakan tindakan promotif kriteria 1 s.d 7
secara aktif
Kategori :
Kemandirian I Kemandirian II


Kemandirian III Kemandirian IV

20
ROM kurang
PENGKAJIAN FISIK INDIVIDU SEBAGI
BERIKUT : Gangg.Keseimb

AnggotaKeluarga 1 2 3 4 Sistem 1 2 3 4 5
Nyeri spesifik: pencernaan:
Lokasi √ Intake cairan
Tipe √ kurang
Durasi √ Mual/muntah
Intensitas √ Nyeri perut
Status mental: 1 2 3 4 Muntah darah
Bingung √ Flatus
Cemas √ Distensi abdomen
Disorientasi Colostomy
Depresi Diare
Menarik diri √ Konstipasi
Sistem 1 2 3 4 Bising usus
integumen: Terpasang Sonde
Cianosis Sistem 1 2 3 4 5
Akral Dingin √ persyarafan:
Nyeri kepala 
Diaporesis √
Pusing 
Jaundice
Luka Tremor
Mukosa mulut √ Reflek pupil
kering anisokor
Kapiler refil time Paralisis : Lengan
lebih 2 detik kiri/ Lengan
Sistem 1 2 3 4
Pernafasan kanan/ Kaki kiri/
Stridor Kaki kanan
Wheezing Anestesi daerah
Ronchi
perifer
Akumulasi sputum
Riwayat 1 2 3 4 5
Sistem 1 2 3 4
pengobatan
perkemihan:
Alergi Obat
Disuria
Jenis obat yang
Hematuria
Frekuensi dikonsumsi
Retensi
Inkontinensia
Sistem 1 2 Pemeriksaan
3 4
muskuloskeletal 1 2 3 4 5
Laboratorium
Tonus otot kurang GDP/2JPP/acak
Paralisis Asam Urat
Hemiparesis Cholesterol

21
Hb PEMERIKSAAN PENUNJAN

A. DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA


I. Analisis dan sistesis data
NO DATA MASALAH
1. Ds : Gangguan rasa nyaman
Tn. K sering merasakan pusing dan nyeri di
bagian kepala, Tn. K mengatakan jika
merasakan nyeri itu sudah biasa dan tak perlu di
tangani
Do :
TD : 160/90 mmHg
N : 70 x/mnt

S : 36,70C

P : 22 x/mnt

DS : Tn. K mengatakan tidak memahami masalah


2. Manajemen Kesehatan
kesehatan yang di derita.

Tn. K mengatakan sering tiba tiba

merasakan pusing saat akan beraktivitas.

DO : Tn. C merasakan pusing

TD : 160/90 mmHg
N : 70 x/mnt

22
S : 36,70C

P : 22 x/mnt

Defisit pengetahuan
DS : Tn. K mengatakan kurang paham dengan
3. tentang virus corona
situasi dan kondisi pandemi virus corona

saat ini

DO : Tn. K terlihat mengabaikan virus covid ini

dan tampak menunjukkan persepsi yang kurang

tepat terkait covid-19

TD : 160/90 mmHg
N : 70 x/mnt

S : 36,70C

P : 22 x/mnt

II. Perumusan diagnosis keperawatan


NO DIAGNOSA KEPERAWATAN (P)
1. Gangguan rasa nyaman nyeri pada kepala b.d ketidak mampuan keluarga

merawat anggota kelurga yang mengalami hipertensi.

Manajemem kesehatan keluarga tidak efektif b.d kompleksitas program


2.
perawatan ditandai dengan keluarga kesulitan menerapkan program

perawatan.

Defisit pengetahuan tentang virus corona b.d kurang terpapar informasi


3.
ditandai dengan klien tampak kebingungan saat diberi pertanyaan tentang

23
hipertensi.

III. Penilaian (scoring) diagnosis keperawatan


1. Gangguan rasa nyaman nyeri hipertensi berhubungan dengan

ketidak mampuan keluarga merawat anggota kelurga yang

mengalami hipertensi.

NO KRITERIA SKOR PEMBENARAN


1. Sifat masalah aktual 3/3 x 1 = 1 Setiap tekanan darah klien
merasakan pusing dan nyeri
dan tidak dilakukan tindakkan
apapun .

2. Kemungkinan masalah dapat di 1/2 x 2 = 1 Harapan klien bisa sembuh dari


ubah (sebagian) pusing dan nyerinya.

3. Potensial masalah untuk di cegah ( 3/3 x 1 = 1 Keluarga merasakan cemas


Tinggi ) saat terjadi perubahan status

24
kesehatan keluarga khususnya
klien.

4. Meninjolnya masalah ( tidak Klien mengatakan merasa kan


segera di tangani) nyeri itu sudah biasa dan tak
perlu di tangani

2/2 x 1 = 1

TOTAL SKOR 4

2. Manajemen Kesehatan Keluarga tidak efektif berhubungan dengan

kompleksitan yang kurang baik terhadap vaksinasi karna adanya riwayat

hipertensi.

NO KRITERIA SKOR PEMBENARAN


1. Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 Klien mengatakan memiliki

riwayat hipertensi pada saat

kontrol tekanan darah masih

170/90mmhg.
2. Kemungkinan masalah dapat 2/2 x 1 = 2 Klien diantar keluarganya untuk

diubah. berangkat periksa.

25
3. Potensi masalah untuk dicegah 2/3 x 1 = 2/3 Dapat dicegah dengan rutin

melakukan kontrol di puskesmas

dan menjalankan program

perawatan.
4. Menonjolnya masalah (bobot 1/2 x 1 = ½ Klien mengatakan apabila sakit

1) akan dirawat terlebih dahulu dan

membelikan obat di toko

terdekat, namun jika rasa sakit tak

kunjung sembuh baru periksa ke

pelayanan kesehatan.
Jumlah skor 4 1/6

3. Defisit pengetahuan pada Tn. K berhubungan dengan ketidamampuan

keluarga dalam memberikan sebuah edukasi terhadap adanya virus corona.

NO KRITERIA SKOR PEMBENARAN


1. Sifat masalah (bobot 1) 2/3 x 1 = 2/3 Karena disituasi seperti ini banyak

Skala : yang terkena virus corona, maka

dari itu diharapkan keluarga

mampu memberikan edukasi guna

untuk melindungi keluarga dari

terpaparnya virus corona.


2. Kemungkinan masalah dapat 1/2 x 2 =1 Dengan memberikan Health

diubah (bobot 2) education yang cukup diharapkan

individu mampu menerapkan

protokol kesehatan dalam

kehidupan sehari hari.

26
3. Potensi masalah untuk 1/3 x 1 = 1/3 Dengan masalah yang dihadapi

dicegah. klien saat ini, klien diharapkan

untuk lebih waspada dan taat pada

protokol kesehatan agar terhindar

dari virus corona ini.


4. Menonjolnya masalah (bobot 2/2 x 1 = 1 Ketika klien merasa pergerakannya

1) mulai terbatas karena penurunan

Skala : kekuatan otot hal ini harus segera

Berat, segera ditangani : 2 ditangani sebelum semakin parah.

Ada masalah, tidak perlu

ditangani : 1

Masalah tidak dirasakan : 0

Jumlah skor 3

IV. Prioritas diagnosis keperawatan


1) Gangguan rasa nyaman nyeri pada kepala b.d ketidak mampuan keluarga

merawat anggota kelurga yang mengalami hipertensi.

2) Manajemem kesehatan keluarga tidak efektif b.d kompleksitas program

perawatan ditandai dengan keluarga kesulitan menerapkan program

perawatan.

3) Defisit pengetahuan tentang virus corona b.d kurang terpapar informasi

ditandai dengan klien tampak kebingungan saat diberi pertanyaan tentang

hipertensi.

27
28
B. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWAT HASIL
AN
Gangguan rasa Setelah dilakukan -mampu 1. Mengkaji
tingkat
nyaman nyeri tindakan mengontrol
pengetahuan
hipertensi b.d keperawatan kecemasaan. keluarga
tentang nyeri
ketidak selama 1x24 jam -mengontrol nyeri.
dan
mampuan kunjung rumah -kualitas tidur dan hubungannya
dengan
keluarga diharapkan istirahat teratur.
Hipertensi.
merawat gangguan rasa
anggota kelurga nyaman nyeri 2. Memberikan
yang dapat di atasi. penjelasan
mengalami pada keluarga
hipertensi. Tujuan khusus: cara
1. Menggena mengurangi
l masalah nyeri.
kesehatan
2. Keluarga 3. Mengaganjurka

Mengambi n makan untuk

l yang terkenak

keputusan hipertensi di
pisahkan

Manajemen Setelah dilakukan - Kemampua Observasi


tindakan
kesehatan n 1. Identifikasi respon
keperawatan
keluarga tidak menjelaska emosional terhadap
selama 1x24 jam
efektif b.d kunjung rumah n masalah kondisi saat ini
diharapkan
kompleksitas kesehatan 2. Identifikasi
manajemen
program yang kepatuhan
Kesehatan dapat
perawatan teratasi. dialami menjalankan program

32
ditandai dengan meningkat. pengobatan.

keluarga - Verbalisasi Terapeutik

kesulitan kesulitan 1. Dengarkan maslaah,

menerapkan menjalanka perasaan dan

program n perawatan pertanyaan keluarga.

perawatan. yang di 2. Libatkan keluarga

tetapkan untuk mendukung

meningkat. program pengobatan

yang akan dijalani.

Edukasi

1. Informasikan

program pengobatan

yang harus dijalani

2. Anjurkan pasien dan

keluarga konsultasi di

pelayanan kesehatan

terdekat.
Defisit Setelah dilakukan - Perilaku
Health
tindakan sesuai
pengetahuan b.d
keperawatan anjuran. Education
kurang terpapar
selama 1x24 jam - Perilaku Tindakan
informasi kunjung rumah sesuai
Observasi
diharapkan pengetahua
ditandai dengan
pengetahuan n 1. Identifikasi
klien tampak
Kesehatan dapat meningkat. kesiapan dan
kebingungan teratasi dengan
kemampuan klien
baik.
saat diberi
untuk menerima
pertanyaan

33
tentang informasi seputar

hipertensi covid-19.

Terapeutik

1. Sediakan materi

dan media pendidikan

kesehatan tentang cara

pencegahan covid,

bahaya covid dll.

Edukasi

1. Jelaskan faktor

resiko yang dapat

mempengaruhi

kesehatan akibat

covid-19

2. Ajarkan perilaku
hidup sehat dan bersih
guna untuk melindungi
diri dari virus corona.

C. IMPLEMENTASI
HARI, DIAGNOSIS IMPLEMENTASI
TANGGAL KEPERAWATAN
DAN WAKTU
Kamis , 26 Gangguan rasa nyaman nyeri -mengucapkan salam
agustus 2021. pada kepala b.d ketidak -memberikan cara mengurangi rasa
10.00 WIB mampuan keluarga merawat nyeri
anggota kelurga yang - menganjurkan pada klien untuk
mengalami hipertensi. mengatur pola tidur
- mengajarkan olahraga hipertensi
seperti senam, berjalan kaki setiap
pagi atau sore

34
Kamis , 26 Manajemen kesehatan - Mengidentifikasi respon
agustus 2021. keluarga tidak efektif b.d emosional keluarga klien
10.00 WIB kompleksitas program terhadap kondisi saat ini.
perawatan ditandai dengan - Menyatakan kepatuhan klien
keluarga kesulitan menjalani pengobatan
menerapkan program - Memotivasi keluarga klien
perawatan. dalam melakukan intervensi
yang diajarkan.
Kamis , 26 Defisit pengetahuan tentang - Menjelaskan tenang apa itu
agustus 2021. virus corona b.d kurang covid 19
10.00 WIB terpapar informasi ditandai - Menjelaskan tentang tanda
dengan klien tampak dan gejala covid 19
kebingungan saat diberi - Menjelaskan tentang
pertanyaan tentang penyebab covid 19.
hipertensi.

D. EVALUASI
HARI, NO. DIAGNOSIS EVALUASI
TANGGAL DAN KEPERAWATAN
WAKTU
Sabtu, 28 agustus Gangguan rasa nyaman nyeri S : Tn. K mengatakan setiap
tekanan darahnya tinggi Tn. K
2021. hipertensi b.d ketidak
merasakan pusing dan nyeri
08.20 mampuan keluarga merawat dibagian kepala.
anggota kelurga yang
O : Tn. K Nampak cemas dan
mengalami hipertensi.
lemas .
TD : 160/90 mmHg

N : 70 x/mnt

S : 36,70C

P : 22 x/mnt

A :Tujuan tercapai.

35
P : lanjutkan ke intervensi ke 2.

Sabtu, 28 agustus Manajemen kesehatan S : Tn. K mengatakan ingin


mematuhi pengobatan hipertensi.
2021. keluarga tidak efektif b.d
08.20 kompleksitas program O : Tn. K nutrisi belim sesuai
dengan program diet hipertensi.
perawatan ditandai dengan
keluarga kesulitan A : keperawatan hampir teratasi.
menerapkan program
P: lanjutkan ke intervensi ke 3.
perawatan.
Sabtu, 28 agustus Defisit pengetahuan b.d S : Tn. K mengatakan bahwa
beliau belum tau bahayanya
2021. kurang terpapar informasi
terpapar virus corona.
08.20 ditandai dengan klien tampak
O : Tn. K Nampak menaati
kebingungan saat diberi
protocol Kesehatan.
pertanyaan tentang hipertensi.
A: masalah keperawatan teratasi.

P : intervensi di hentikan.

BAB IV

PENUTUPAN

IV.1 KESIMPULAN
Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih dan
tekanan diatolik 120 mmHg. Apabila tekanan darah seseorang di atas angka tersebut pada beberapa

36
kali pengukuran di waktu yang berbeda, orang tersebut bisa dikatakan menderita hipertensi. Penderita
hipertensi memiliki resiko lebih besar untuk mendapatkan serangan jantung dan stroke (Suwarsa,
2006).
Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan dengan kasus hipertensi pada Tn. K, kelurga
mulai mengerti dan paham tentang hipertensi namun diet hipertensi belum sesuai dengan arahan.
Kelurga Tn. K juga sudah mulai memantuhi protokol Kesehatan dalam masa pademi sejak sekeluarga
tau tentang virus corona , tanda dan gelaja , dan penyebab virus corona.

IV.2 SARAN
Harapannya masyarakat mengetahui dan memahami tentang hipertensi serta selalu
menerapkan gerakan masyarakat hidup sehat guna mencegah timbulnya berbagai macam penyakit.

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Hardhi (2015) . Aplikasi Asuhan keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc,
Edisi revisi jilid 2. Jogjakarta : Mediaction.
PPNI (2018). Standart Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1
Jakarta : DPP PPNI
PPNI (2018). Standart Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1.
Jakarta : DPP PPNI

37
Zaenal Arifin,..., Jurnal Abdimas Madani, Vol 3 No 1, Januari 2021

38

Anda mungkin juga menyukai