OLEH :
Nim 032020062
Pembimbing
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis mengucapkan kehadirat Allah SWT atas segalanya berkat limpahan
rahmatnya yang mana telah memberikan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Ny. T dengan Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Aman dan Nyaman Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler Hipertensi di Puskesmas Larompong
Kabupaten Luwu”.
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan baik dari segi
penulisan, isi dan juga penggunaan tata bahasa yang baik dalam penulisan laporan ilmiah ini.
Penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik dalam bantuan moril maupun materil,
maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada
:
Akhir dengan rendah hati dan hanya kepada Allah SWT penulis berserah diri. Semoga
laporan karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan pembaca pada umumnya,
semoga Allah SWT memberi berkahnya bagi kita semua. Amiin
Miftahul Jannah
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................1
Daftar Isi.............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................3
A. Latar Belakang.......................................................................................................3
B. Ruang Lingkup......................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORITIS.......................................................................................6
A. Konsep Dasar Lanjut Usia....................................................................................6
B. Konsep Dasar Hipertensi......................................................................................16
C. Konsep Proses Keperawatan Lansia dengan Gangguan Sistem.......................22
BAB III TINJAUAN KASUS...........................................................................................26
A. Pengkajian Keperawatan......................................................................................26
B. Pengkajian Psikologis............................................................................................28
C. Pengkajian Sosial Ekonomi..................................................................................28
D. Pemeriksaan Fisik..................................................................................................29
E. Informasi Penunjang.............................................................................................30
BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................................58
A. Pengkajian Keperawatan......................................................................................58
B. Diagnosa Keperawatan.........................................................................................59
C. Intervensi Keperawatan........................................................................................60
D. Implementasi Keperawatan..................................................................................61
E. Evaluasi Keperawatan...........................................................................................61
BAB V PENUTUP.............................................................................................................63
A. Kesimpulan.............................................................................................................63
B. Saran.......................................................................................................................63
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut American Society of Hypertension (ASH) hipertensi adalah suatu sindrom
atau kumpulan gejala kardiovaskuler yang progresif sebagai akibat dari kondisi lain yang
kompleks dan saling berhubungan, WHO menyatakan hipertensi merupakan peningkatan
tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolic sama
atau lebih besar 95 mmHg, (JNC VII) berpendapat hipertensi adalah peningkatan tekanan
darah diatas 140/90 mmHg, sedangkan menurut Brunner dan Suddarth hipertensi juga
diartikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan darahnya diatas 140/90 mmHg.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa hipertensi merupakan peningkatan tekanan
darah sistolik yang persisten diatas 140 mmHg sebagai akibat dari kondisi lain yang
kompleks dan saling berhubungan (Nuraini, 2015).
Hipertensi adalah penyakit yang didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah
secara menetap (Dipiro, dkk., 2011). Umumnya, seseorang dikatakan mengalami hipertensi
jika tekanan darah berada di atas 140/90 mmHg. Hipertensi dibedakan menjadi dua macam,
yakni hipertensi primer (esensial) dan hipertensi sekunder. Hipertensi dipicu oleh beberapa
faktor risiko, seperti faktor genetik, obesitas, kelebihan asupan natrium, dislipidemia,
kurangnya aktivitas fisik, dan defisiensi vitamin D (Dharmeizar, 2012). Prevalensi hipertensi
yang terdiagnosis dokter di Indonesia mencapai 25,8% dan Yogyakarta menduduki peringkat
ketiga prevalensi hipertensi terbesar di Indonesia. Tingkat prevalensi hipertensi diketahui
meningkat seiring dengan peningkatan usia dan prevalensi tersebut cenderung lebih tinggi
pada masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah atau masyarakat yang tidak bekerja
(Erica Kusuma Rahayu Sudarsono, 2017).
4
B. Ruang Lingkup
Dalam penulisan kasus ini penulisa akan mengambil kasus yaitu “Asuhan
Keperawatan pada Ny. T dengan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Aman dan Nyaman Pada
Gangguan Sistem Kardiovaskuler Hipertensi di Puskesmas Larompong Kabupaten Luwu.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Diperoleh pengalaman nyata dalam memberikan “Asuhan Kperawatan Pemenuhan
Kebutuhan dasar Aman dan Nyaman pada Lansia Ny.T dengan Gangguan Kardiovaskuler :
Hipertensi”
2. Tujuan khusus
a. Mampu melakukan pengkajian “Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan
dasar Aman dan Nyaman pada Ny.T dengan Gangguan Kardiovaskuler :
Hipertensi” .
b. Mampu menentukan Diagnosa Keperawatan “Asuhan Keperawatan Pemenuhan
Kebutuhan dasar Aman dan Nyaman pada Ny.T dengan Gangguan Kardiovaskuler
: Hipertensi”.
5
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
usia(elderly) ialah 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) ialah 75-90 tahun, usia
sangat tua (very old) ialah diatas 90 tahun,
c. Menurut Prof. Dr.Ny.Sumiati Ahmad Mohammad Masa bayi (0-1 tahun), masa
prasekolah (1-6 tahun), masa sekolah (6-10 tahun), masa pubertas (10-20 tahun),
masa dewasa (20-40 tahun), masa setengah umur (40-65 tahun), masa lanjut usia
(65 tahun ke atas).
d. Menurut Dra. Jos Masdani (Psikologi UI) terdapat empat fase yaitu: pertama
(fase inventus) ialah 25-40 tahunn, kedua (fase virilities) ialah 40-55tahun, ketiga
(fase presenium) ialah 55-65 tahun, keempat (fase senium) ialah 65 hingga tutup
usia.
e. Menurut Prof. Dr. Koesoemato Setyonegoro masa lanjut usia (geriatric age): > 65
tahun atau 70 tahun, masa lanjut usia (getiatric age) itu sendiri dibagi menjadi
tiga batasan umur, yaitu young old (70-75 tahun), old (75-80 tahun), dan very old
(> 80 tahun).
Menurut Maryam (2008), beberapa tipe lansia bergantung pada karakter, pengalaman
hidup, lingkungan, kondisi fisik, mental, sosial dan ekonominya. Tipe tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut:
b. Tipe arif bijaksana Kaya dengan hikmah, pengalaman menyesuaikan diri dengan
perubahan jaman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah hati, sederhana,
dermawan, memenuhi undangan, dan menjadi panutan.
c. Tipe Mandiri Mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru dan selektif
dalam mencari pekerjaan, bergaul dengan teman dan memenuhi undangan.
d. Tipe tidak puas Konflik lahir batin menentang proses penuaan sehingga menjadi
pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung, sulit dilayani, pengkritik dan banyak
menuntut.
e. Tipe pasrah Menerima dan menunggu nasib baik, mengikuti kegiatan agama dan
melakukan pekerjaan apa saja.
f. Tipe bingung Kaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder,
menyesal, pasif dan acuh tidak acuh
8
dapat mengakibatkan perubahan susunan DNA dalam sel hidup atau bahkan
rusak dan mati.
2) Stress Theory (Teori Stres) Stress fisik maupun psikologis dapat
mengakibatkan pengeluaran neurotransmitter tertentu yang dapat
mengakibatkan perfusi jaringan menurun sehingga jaringan mengalami
kekurangan oksigen dan mengalami gangguan metabolisme sel sehingga
terjadi penurunan jumlah cairan dalam sel dan penurunan jumlah cairan
dalam sel dan penurunan eksisitas membrane sel.
3) Pollution Theory (Teori Polusi) Tercemarnya lingkungan dapat
mengakibatkan tubuh mengalami gangguan pada sistem
psikoneuroimunologi yang seterusnya mempercepat terjadinya proses menua
dengan perjalanan yang masih rumit untuk dipelajari.
4) Exposure Theory (Teori Pemaparan) Terpaparnya sinar matahari yang
mempunyai kemampuan mirip dengan sinar ultra yang lain mampu
mempengaruhi susunan DNA sehingga proses penuaan atau kematian sel
bisa terjadi.
7. Tugas Perkembangan Lanjut Usia
Seiring tahap kehidupan, lansia memiliki tugas perkembangan khusus, tujuh
kategori utama tugas perkembangan lansia meliputi :
a. Menyesuaikan terhadap penurunan kekuatan fisik dan kesehatan Lansia harus
menyesuaikan dengan perubahan fisik seiring terjadinya penuaan sistem tubuh,
perubahan penampilan dan fungsi. Hal ini tidak dikaitkan dengan penyakit,
tetapi hal ini adalah normal.
b. Menyesuaikan terhadap masa pensiun dan penurunan pendapatan Lansia
umumnya pensiun dari pekerjaan purna waktu, dan oleh karena itu mungkin
perlu untuk menyesuaikan dan membuat perubahan karena hilangnya peran
kerja.
c. Menyesuaikan terhadap kematian pasangan Mayoritas lansia dihadapkan pada
kematian pasangan, teman, dan kadang anaknya. Kehilangan ini sering sulit
diselesaikan, apalagi bagi lansia yang menggantungkan hidupnya dari
seseorang yang meninggalkannya dan sangat berarti bagi dirinya.
11
2. Klasifikasi
Menurut NAND NIC-NOC 2015
No Kategori Sistolik mmHg Diastolik mmHg
1 Optimal <120 <80
2 Normal 120-129 80-84
3 High Normal hipertensi 130-139 85-89
4 Grade 1 (ringan) 140-149 90-99
5 Grade 2 (sedang) 150-159 100-109
6 Grade 3 (berat) 160-169 100=119
7 Grade 4 (sangat berat) 170-179 >120
intake sodium yang dianjurkan 50-100 mmol atau setara dengan 3-6 gram
per hari.
b) Diet tinggi potassium, dapat menurunkan tekanan darah tapi mekanisme nya
belum jelas. Pemberian potassium secara intravena dapat menyebabkan
vasodilatasi, yang dipercaya di mediasi oleh nitric oxide pada dinding
vascular.
c) Diet kaya buah dan sayur.
d) Diet rendah kolestrol sebagai pencegah terjadinya jantung coroner
2) Penurunan berat badan mengurangi tekanan darah, kemungkinan dengan
mengurangi beban kerja jantung dan volume sekuncup juga berkurang.
3) Olahraga
Olahraga Olahraga teratur seperti berjalan, lari, berenang, bersepeda, bermanfaat
untuk menurunkan tekanan darah dan memperbaiki keadaan jantung. Olahraga
terartur selama 30 menit sebanyak 3-4 kali dalam satu minggu sangat dianjurkan
untuk menurunkan tekanan darah. olahraga meningkatkan kadar HDL, yang
dapat mengurangi terbentuknya arterosklerosis akibat hipertensi.
b. Penata Laksanaan Medis
1) Terapi oksigen
2) Pemantauan hemodinamik
3) Pemantauan jantung
4) Obat-obatan.
a) Diuretik bekerja melalui berbagai mekanisme untuk mengurangi curah
jantung dengan mendorong ginjal meningkatkan garam dan airnya.
b) Penyekat saluran kalsium menurunkan kontraksi otot polos jantung atau
arteri, sebagian penyekat saluran kalsium bersifat lebih spesifik untuk saluran
lambat kalsium otot jantung. Sebagian yang lebih spesifik untuk saluran
kalsium otot polos vascular.
c) Penghambat enzim mengubah angiotensin 2 atau inhibitor ACE berfungsi
untuk menurunkan angiotensin 2 dengan menghambat enzim yang diperlukan
untuk mengubah angiotensin 1 menjadi angiotensin 2. Kondisi ini
menurunkan tekanan darah secara langsung dengan menurunkan tekanan
TPR, dan secara
22
c) Region : radiation, relief. Apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa sakit
menjalar atau menyebar, dan dimana rasa sakit terjadi.
d) Severity (Scale) of Pain : seberapa jauh rasa nyeri yang dirasakan klien, bisa
berdasarkan skala nyeri atau klien menerangkan seberapa jauh rasa sakit
mempengaruhi kemampuan fungsinya.
e) Time : berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah bertambah buruk pada
malam hari atau siang hari.
3) Riwayat Penyakit Sekarang Pengumpulan data yang dilakukan untuk
menentukan sebab dari hipertensi, yang nantinya membantu dalam membuat
rencana tindakan terhadap klien. Ini bisa berupa keluhan sakit kepala, pusing,
tengkuk terasa tegang, lemas, berkeringat dan kronologi terjadinya penyakit
tersebut sehingga nantinya bisa ditentukan kekuatan yang terjadi dan dapat
menegakan diagnose serta tindakan keperawatan.
4) Riwayat Penyakit Keluarga Ada peran genetik pada penyakit Hipertensi, dimana
keluarga memiliki Hipertensi maka kemungkinan untuk mengalami Hipertensi
juga semakin besar genetik.
5) Riwayat Psikososial Merupakan respons emosi klien terhadap penyakit yang
dideritanya dan peran klien dalam keluarga dan masyarakat serta respon atau
pengaruhnya dalam kehidupan sehariharinya baik dalam keluarga ataupun dalam
masyarakat.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Keperawatan
26
Pengumpulan data merupakan langkah awal dari pengkajian dalam melakukan asuhan
keperawatan lansia. Dari hasil pengumpulan data pada lansia diperoleh data-data sebagai
berikut :
1. Riwayat Kesehatan
a. Identitas Klien
Nama : Ny.T
Alamat : Kelurahan Larompong
Tempat/tanggal lahir : Larompong, 28 Juli 1958
Suku/Agama : Islam
Status perkawinan : Janda, Cerai Mati
Orang yang dapat dihubungi : Kakak
b. Riwayat Keluarga
Klien menikah dengan suaminya Tn.B, kemudian dari pernikahan tersebut
memiliki 2 orang anak, 1 anak laki-laki dan . anak perempuan. Anak pertama
klien bernama Tn.A berusia 35 tahun, anak kedua bernama Ny.D berusia 20
tahun. Sekarang kedua anak klien tinggal bersama istri atau suami nya,
c. Riwayat Pekerjaan
Status pekerjaan saat ini, klien tidak bekerja, sebelumnya klien bekerja sebagai
pedagang pakaian. Sebelum putus dari pekerjaan dan sebelum suami klien
meninggal dunia, penghasilan didapat dari pekerjaan klien sehari-hari.
d. Status Kesehatan
1) Status kesehatan saat ini
Keluhan yang dirasakan klien saat ini adalah sering pusing, tengkuk terasa
berat dan kaku, mata terasa nyeri dan pandangan tiba-tiba menjadi kabur.
Adapun obat-obatan yang dikonsumsi Ny.T Captopril 25 mg 1x1.
2) Riwayat Kesehatan yang Lalu Orang tua klien (ibu) memiliki penyakit
hipertensi dan (ayah) klien klien memiliki panyakit asma. Klien tidak
memiliki riwayat penyakit.
e. Pemenuhan Kebutuhan sehari-hari
27
1) Nutrisi Klien makan 3x sehari dengan porsi sedang, klien makan di sediakan
oleh panti. Klien makan-makanan yang sama dengan penghuni panti lainnya,
klien tidak menyukai ikan, klien sangat suka mengkonsumsi biskuit.
2) Personal hygiene Klien mandi 2x sehari, pagi dan sore, membersihkan rambut
2 hari sekali menggunakan shampoo, kuku bersih tidak kotor dan tidak
panjang, mulut bersih tidak ada sariawan, klien terlihat cukup bersih
menggunakan baju daster.
3) Aktifitas/ istirahat Aktifitas klien terhambat karena kelemahan dan
keterbatasan anggota gerak bagian bawah dan terdapat luka jahitan post op.
Klien melakukan aktivitas secara mandiri namun secara perlahan, klien
menggunakan alat bantu kursi roda. Pola tidur klien 8 jam selama sehari.
4) Eliminasi Pola eliminasi klien dalam sehari BAB 1 kali saja dan BAK 5- 8 kali
dalam sehari, tidak ada kesulitan saat eliminasi.
5) Oksigenasi Pola nafas Ny.T normal, frekuensi nafas 18x/ menit, klien tidak
memiliki keluhan batuk, pilek, dan sesak nafas, klien tidak memiliki riwayat
alergi obat dan makanan.
6) Spiritual Hubungan klien dengan tuhan baik, klien rutin melakukan ibadah
pada hari senin dan kamis, dan sering membaca bukubuku tentang keagaman.
f. Tinjauan Sistem
1) Kondisi dari system tubuh yang ada Terjadi gangguan pada system
kardiovaskuler terdapat masalah hipertensi.
2) Masalah/ gagguan pada system tubuh Ny.T mengatakan sering pusing,
tengkuk terasa berat dan kaku, pandangan sering kabur.
3) Penggunaan Protesa Klien menggunakan kursi roda
B. Pengkajian Psikologi
a. Proses Pikir (lupa, bingung, pikun, curiga) : Saat ditanya atau dilakukan pengkajian
wawancara klien mampu menyebutkan waktu dan tanggal. Klien mampu mengingatnya
dengan baik, klien juga mampu mengingat tentang identitas dirinya.
28
b. Gangguan Perasaan (depresi, wajah tanpa ekspresi, kelelahan, acuh tak acuh, mudah
tersinggung) : Saat diwawancara Ny.T menunjukan ekspresi wajah dan perasaan
senang, Ny.T tidak memiliki gangguan perasaan, klien menunjukan sesuai dengan apa
yang di sampaikan. Ny.T juga terbuka dengan masalah-masalah yang ditanyakan oleh
perawat.
c. Komunikasi (Penggunaan protesa, kesulitan berkomunikasi, putus asa dll) : Klien
berkomunikasi dengan baik dan jelas.
d. Orientasi (Tempat, Waktu dll) : Orientasi Ny.T baik, klien mampu mengingat sekarang
berada dirumah
e. Sikap Klien Terhadap Lansia Klien mengatakan merasa senang tinggal dipanti, klien
juga mampu bersosialisasi dengan baik dengan sesama peghuni panti. Klien merasa
banyak teman dan banyak hal yang bisa dilakukan, klien memandang dirinya positif
“Ny.T mengatakan saya selalu menerima apapun yang terjadi dalam hidup saya dan
selalu berusaha menjalani hidup ini. Saya yakin Tuhan memberi jalan dan mempunyai
rencana yang lebih baik untuk hidup saya”.
f. Mekanisme koping klien terhadap masalah yang ada Ny.T jika ada masalah selalu
mendekatkan diri kepada Allah, dengan berdoa dan berusaha menerima apapun yang
terjadi.
C. Pengkajian Sosial Ekonomi
a. Latar Belakang Klien Ny.T seorang janda, suami klien sudah meninggal sejak tahun
2013 dan memiliki 2 orang anak, dulu Ny.T seorang pedagang pakaian dan untuk
kebutuhan sehari-hari didapatkan dari hasil berdagang.
b. Frekuensi hubungan sehari-hari
1) Dengan Keluarga Komunikasi klien dengan keluarga baik jika ada masalah selalu
memberikan pendapat.
2) Dengan Masyarakat Klien tidak ada masalah dengan masyarakat (lansia penghuni
panti), klien mudah bergaul dengan sesama lansia di panti.
3) Aktivitas Klien di Panti Klien di panti selalu mengikuti jadwal yang sudah di
cantumkan oleh petugas panti, klien mengikuti aktivitas kegiatan yang diadakan
oleh panti seperti ibadah, senam, kerajinan dan kunjungan kunjungan serta acara-
acara lain yang di selenggarakan dipanti.
D. Pemeriksaan Fisik
29
2. ANALISA DATA
No. Data Masalah Etiologi
1. Data Subjektif Gangguan Rasa Nyaman Peningkatan Tekanan
Klien mengatakan : Nyeri Vaskuler Serebral
1. Penyakit darah tinggi
sejak 4 yang yang lalu
2. Sering merasa pusing
dan tidak nyaman saat
darahnya sedang naik
3. Leher terasa berat dan
kaku
32
5. Kekuatan otot
5555 5555
5555 3333
3. Data Subjektif Resiko Jatuh Penurunan Kekuatan
Klien mengatakan : otot
1. Kaki kanan lemah dan
terasa sulit untuk
dibawa berjalan.
2. Kesulitan berjalan dan
apabila berjalan harus
menggunakan alat
bantu kursi roda.
Data Objektif
1. Klien terdapat
kelemahan ekstremitas
bawah bagian kanan.
2. Tonus otot melemah
pada kaki kanan.
3. Klien berjalan
menggunakan alat
bantu kursi roda.
Resiko Jatuh Penurunan
Kekuatan otot
4. Kekuatan otot
5555 5555
5555 3333
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan Tanggal ditemukan Tanggal teratasi
35
5. Kekuatan otot
5555 5555
5555 3333
3. Resiko jatuh berhubungan dengan 1 Januari 2021 3 Januari 2021
penurunan kekuatan otot ditandai
dengan :
Data Subjektif
Klien mengatakan
:
1. Kaki kanan lemah dan terasa
sulit untuk dibawa berjalan.
2. Kesulitan berjalan dan apabila
berjalan harus menggunakan
alat bantu kursi roda.
Data Objektif
1. Klien terdapat kelemahan
ekstremitas bawah bagian
kanan.
2. Tonus otot melemah pada kaki
kanan.
3. Klien berjalan menggunakan
alat bantu kursi roda.
4. Kekuatan otot
5555 5555
5555 3333
4. RENCANA KEPERAWATAN
Berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah dirumuskan diatas, maka tujuan, kriteria
hasil, rencana tindakan dan rasional sebagai berikut :
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
. Keperawatan Hasil
38
an alat bantu
kursi roda.
3. Sulit untuk
diregangkan
pada kaki
kanan dan
kaki kanan
mengalami
kelemahan.
4. Kaki kiri
dan kanan
pergerakan
terbatas.
5. Kekuatan
otot
5555 5555
3333 3333
3. Resiko jatuh Tujuan : 1. Kaji 1. Mengetahui
berhubungan Setelah dilakukan kemampuan sejauh mana
dengan kerusakan tindakan keperawatan klien dalam kemampuan klien
neuromuskuler, kepada Ny.T selama berdiri dan dalam berjalan
tekanan dan 3 x 24 jam diharapkan berjalan dan berdiri
disuse ditandai resiko jatuh tidak 2. Berikan 2. Pencahayaan
dengan : terjadi. pencahayaan yang cukup
Data Subjektif Kriteria Hasil : yang cukup membuat saat
Klien a. Mampu mobilisasi lebih
mengatakan : meminimalkan aman
1. Kaki kanan terjadinya 3. Anjurkan 3. Menghindari
lemah dan resiko jatuh klien untuk jatuh karena lantai
terasa sulit b. Mampu menggunakan licin
menjelaskan
43
5555 5555
5555 3333
5. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Dalam rangka memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan hipertensi sesuai
dengan rencana keperawatan yang telah dibuat, maka penulis melakukan asuhan
keperawatan selama 3 hari yang dimulai dari tanggal 01-03 Januari 2021
DS: -
DO: -
2. Senin, 01 13:10 1. Mengkaji kemampuan klien Miftahul
Januari 2021 dalam mobilisasi jannah
DS :
Klie mengatakan kesulitan untuk
berjalan dan kaki kanan lemah
DO :
Klien tampak kesulitan
melakukan pergerakan Kekuatan
otot
5555 5555
5555 3333
2. Mengkaji luasnya kerusakan
10:00 awal secara teratur
DS :
Klien mengatakan bagian atau
anggota tubuh yang tidak bisa
digunakan dan digerakkan pada
ekstremitas bawah bagian kanan.
DO :
Kelemahan tampak pada
ekstremitas bawah bagian kanan
DO :
Klien tampak menggunakan
kursi roda
1. Selasa, 02 08:00 1. Mengkaji keadaan Miftahul
Januari 2021 umum klien Jannah
DS :
Klien mengatakan
pusingnya akan
berkurang jika minum
obat
DO :
Keadaan umum : baik,
Kesadaran :
Composmentis, Suhu :
36ºC, Nadi : 82 x/menit,
Tekanan Darah : 160/90
mmHg, RR : 19
x/menit.
08:05 2. Mengkaji tingkat nyeri
klien
DS :
Klien mengatakan
pusingnya berkurang
setelah minum obat,
skala nyeri 5 (1-10)
DO : -
3. Memberikan tindakan
08:10 non farmokologi
(Teknik relaksasi otot
progresif)
DS :
49
Klien mengatakan
senang saat diajarkan
teknik relaksasi dan
sudah beberapa hafal
gerakannya.
DO :
Klien tampak kooperatif
dan mengikuti semua
gerakan yang diberikan.
4. Menjelaskan cara untuk
meminimalkan
09:00 vasokontriksi
(mengurangi mengejan
saat BAB, Batuk
panjang, dan
membungkuk)
DS :
Klien mengatakan
setelah diberi penjelasan
kemarin
mulai mengurangi
mengejan dan
menunduk
DO :
Setelah diberikan
penjelasan pada hari
senin kemarin , klien
mampu meminimalkan
vasokontriksi untuk
meminimalkan rasa
pusingnya
50
5. Memberikan terapi
sesuai program
captopril 25 mg 1 tablet
09:00 DS : -
DO : obat sudah
diminum.
2. Selasa, 02 09:00 1. Mengkaji kemampuan klien Miftahul
Januari 2021 dalam mobilisasi Jannah
DS :
Klien mengatakan mampu
menggerakan kaki kanan.
DO :
Klien tampak mampu
menggerakan ekstremitas
bawah bagian kanan.
09:10 2. Melakukan latihan rentang
gerak aktif (ROM)
DS : Klien mengatakan
latihan hanya mengangkat
kaki
3. Menganjurkan klien
10:00 bagaimana merubah posisi
dan memberikan bantuan
bila diperlukan.
DS :
Klien mengatakan bila ingin
berjalan bangun perlahan.
4. Menganjurkan klien untuk
membantu pergerakan dan
11:00 latihan dengan
menggunakan ekstremitas
51
4. Memberikan terapi
farmakologi captopril 25 mg
1 tablet
DS : -
08:20 DO : obat sudah diminum
2. Rabu, 03 09:00 1. Mengkaji kemampuan Miftahul
Januari 2021 klien dalam mobilisasi Jannah
DS :
Klien mengatakan
mampu menggerakan
kaki kanan
DO :
Klien tampak mampu
menggerakan
ekstremitas bawah
bagian kanan.
09:10 2. Melakukan latihan
rentang gerak aktif dan
ROM
DS :
Klien mengatakan
mampu melakukan nya.
DO :
Klien tampak mengikuti
gerakan sampai selesai.
3. Menganjurkan klien
09:20 bagaimana merubah
posisi dan memberikan
bantuan bila diperlukan.
DS :
54
Klien mengatakan
mampu merubah posisi.
DO :
Klien tampak mampu
merubah posisi sendiri.
4. Menganjurkan klien
untuk membantu
pergerakan dan latihan
dengan menggunakan
09:35 ekstremitas yang tidak
sakit untuk menyokong
yang lemah.
DS :
Klien mengatakan
sudah dapat
mengangkat kaki yang
lemah dengan mandiri.
DO :
Klien tampak
mengangkat kaki kanan
secara perlahan
3. Rabu, 03 10:00 1. Mengkaji kemampuan klien Miftahul
Januari 2021 dalam berdiri dan berjalan Jannah
DS :
Klien mengatakan mampu
berdiri dengan secara
perlahan.
DO :
Klien tampak bangun dan
berdiri secara perlahan
13:00
55
6. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi yang sudah dilakukan penulis setelah tindakan keperawatan selama 3 hari
yang dimulai dari tanggal 01-03 Januari 2021 dapat dilihat dari catatan perkembangan
sebagai berikut :
No. Dx Tanggal SOAP Paraf
1. Rabu/03 S: Miftahul Jannah
Januari Klien mengatakan pusing masih ada
2021 namun hilang timbul, kaku pada leher
masih ada namun berkurang. Skala
nyeri 4 (1-10)
O:
Keadaan umum : baik
Kesadaran : Composmentis
Suhu : 36ºC
Nadi : 80 x/menit
Tekanan Darah : 150/100 mmHg RR : 18
x/menit
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
56
Masalah Teratasi
P:
Anjurkan klien selalu menggunakan alat
bantu saat beraktivitas.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan pembahasan antara tinjauan teoritis dengan laporan kasus
penelitian. Dalam pembahasan ini penulis mencoba membandingkan antara tinjauan teoritis dan
laporan kasus tentang pemenuhan kebutuhan dasar aman dan nyaman pada lansia Ny.T dengan
Hipertensi dengan mengikuti tahap-tahap proses keperawatan mulai dari pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
58
A. Pengkajian Keperawatan
Pada tahap ini penulis mengarah pada format pengkajian yang telah disediakan dari
institusi, mengacu pada proses pengkajian yang terdapat pada tinjauan teoritis, dan konsep
pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Untuk tehnik mengumpulkan data dengan cara melakukan
wawancara, pemeriksaan fisik, observasi klien, dan melihat status. Terdapat beberapa kendala
karena kurang lengkapnya catatan keperawatan, alat pengukur tekanan darah yang tidak valid
(rusak), hasil penunjang yang tidak memadai karena belum tersedianya laboratorium, serta
kurang lengkapnya buku-buku edisi terbaru tentang pemenuhan kebutuhan pada lansia dengan
hipertensi.
Pada tinjauan teori, penyebab dan tanda gejala dari hipertensi yaitu Genetik, usia, stress
fisik dan psikis obesitas, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dengan tanda gejala sakit
kepala, biasanya di tengkuk dan leher, dapat muncul saat terbangun, dan berkurang saat siang
hari. Tanda gejala lain terjadi akibat kerusakan organ target dan dapat mencakup nokturia,
bingung, mual dan muntah, dan gangguan penglihatan.
Pada tinjauan teoritis menurut Abraham Maslow terdapat kebutuhan dasar manusia yaitu,
fisiologis (oksigen), cairan (minum), nutrisi (makan), keseimbangan suhu tubuh, eliminasi,
istirahat tidur, serta kebutuhan seksual, rasa aman nyaman, kebutuhan rasa dicintai, harga diri,
kebutuhan aktualisasi diri. Namun, pada penderita hipertensi kebutuhan dasar yang terganggu
menurut teori maslow yang ada pada kasus Ny.T adalah kebutuhan rasa aman dan keselamatan,
hal ini terjadi klien mengatakan sering merasakan sakit kepala jika darahnya tinggi kepala terasa
berat, sering pusing, pandangan sering menjadi kabur.
Pada landasan teori hipertensi klien mendapatkan pemeriksaan penunjang dan laboratorium
yang spesifik mengenai hipertensi, seperti pemeriksaan EKG, CT scan, IUP serta data
laboratorium yang meliputi : kolestrol total serum, kolestrol LDL dan HDL serum, Trigliserida
serum, hemoglobin, hematokrit. Sedangkan data yang didapatkan oleh penulis hanya
pemeriksaan tekanan darah dan mendokumentasikan selama 3 hari perawatan pada tanggal 01-03
Januari 2021.
Pada aspek sosial secara teori lansia akan mengalami gangguan dalam bersosialisasi, karena
lansia cenderung memusatkan diri pada persoalan pribadi dan mempersiapkan diri menghadapi
kematian, sedangkan pada kasus Ny.T tidak ditemukan, karena Ny.T masih bisa bersosialisasi
dengan biak.
Pada aspek psikologis secara teoritis lansia akan mengalami gejala psikologis berupa rasa
takut, tegang, depresi, mudah sedih, mudah marah, mudah tersinggung dan curiga karena seorang
59
lansia tidak dibutuhkan lagi, sedangkan pada kasus Ny.T tidak ditemukan gangguan psikologis,
Ny.T saat di wawancara menunjukan ekspresi wajah senang, klien juga terbuka dengan masalah-
masalah yang dihadapi. Dalam teori pada lansia masa janda dapat memperberat depresi bagi
wanita lanjut usia, sedangkan pada Ny.T klien menerima status jandanya dalam arti koping klien
terhadap masalah yang dihadapi baik dalam fase menerima.
Pada aspek spiritual secara teoritis bahwa lansia akan matur dalam kehidupan
keagamaannya, sementara pada kasus Ny.T cukup baik dalam melakukan ibadah klien
melakukan kebaktian di aula, hal ini sesuai dengan tinjauan teoritis bahwa lansia akan matur
dalam kehidupan keagamaannya
B. Diagnosa Keperawatan
Setelah melakukan proses pengkajian dan data yang terkumpul dikelompokkan sesuai
dengan masalahnya, maka penulis merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan data-
data tersebut. Berdasarkan teori diagnosa yang terdapat pada pasien hipertensi, yaitu :
1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan afterload,
vasokontriksi, iskemia miokardia, hipertropi ventricular.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilisasi, kelemahan umum,
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
3. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vascular serebral.
4. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan berlebihan
sehubungan dengan kebutuhan fisik, pola hidup monoton, keyakinan budaya.
5. Infektif koping individual berhubungan dengan mudah terserang penyakit, krisis
situasional, perubahan dalam hdup, relaksasi tidak adekuat, sistem pendukung tidak
adekuat, nutrisi buruk, harapan yang tidak terpenuhi, kerja berlebihan, metode koping
tidak efektif.
6. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi, rencana pengobatan
berhubungan dengan kurang pengetahuan, keterbatasan kognitif, menyangkal diagnosis.
7. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan fisik pada ekstremitas kanan
bagian bawah.
8. Resiko jatuh berhubungan dengan penurunan kekuatan otot.
Diagnosa yang terdapat pada tinjauan kasus yaitu :
60
mengatakan kaki kanan lemah dan terasa sulit untuk dibawa berjalan, dan berhati-hati
karena takut terjatuh saat kepalanya sedang pusing dan pandangan suka kabur. Penulis
merencanakan tujuan selama tiga hari diharapkan tidak terjadi resiko jatuh.
D. Pelaksanaan Keperawatan
Pada tahap pelaksaan ini, penulis melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana
tindakan yang telah ditetapkan atau ditentukan, pelaksanaan dilakukan dengan
memperhatikan keadaan atau kondisi pasien dan sarana yang tersedia diruangan.
Pelaksanaan keperawatan dilakukan oleh penulis selama 3 hari dimulai dari tanggal 01-03
Januari 2021. Semua alat yang mendukung pelaksanaan tindakan keperawatan disediakan
oleh penulis untuk memberikan asuhan keperawatan. Untuk pelaksanaan tindakan
keperawatan Teknik Relaksasi Otot Progresif sendiri juga dilakukan oleh penulis sebagai
mahasiswa perawat dan media seperti lembar balik telah disiapkan oleh penulis. Tidak ada
ahli fisioterapi dan perawat panti yang melakukan secara rutin kepada Ny.T sehingga
penulis melakukan Teknik Relaksasi Otot Progresif secara mandiri selama proses
perawatan. Pelaksanaan perawatan pada Ny.T dilakukan sesuai dengan rencana tindakan
keperawatan yang telah dibuat, namun ada beberapa rencana tindakan yang tidak dilakukan
yaitu
E. Evaluasi
Tahap evaluasi adalah tahap kelima dimana dilakukan pengukuran keberhasilan dari
suatu tindakan asuhan keperawatan yang telah dilakukan oleh penulis dari tanggal 01-
03 Januari 2021. Adapun dalam evaluasi menulis menggunakan SOAP (Subjektif,
Objektif, Analisa, Planning). Evaluasi yang penulis lakukan selama 3 hari berturut-
turut, adapun hasil dari evaluasi tersebut adalah dua diagnosa yang teratasi sebagian
dan satu diagnosa yang teratasi.
Masalah yang teratasi adalah :
1. Resiko cidera jatuh berhubungan dengan penurunan kekuatan otot. Diagnosa ini
dapat teratasi selama 3 hari, karena klien mengatakan sudah mengerti cara
mencegah terjadinya resiko jatuh dengan menggunakan alat bantu kursi roda,
menjauhi lantai yang licin.
Sedangkan masalah yang teratasi sebagian adalah :
62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini, penulis akan memaparkan kesimpulan dan saran dari hasil pembahasan Asuhan
Keperawatan pada Lansia Ny.T dengan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Aman dan Nyaman pada
Gangguan Sistem Kardiovaskuler : Hipertensi selama 3 hari dari tanggal 01-03 Januari 2021
.Penulis mengambil kesimpulan baik dari tinjauan teoritis maupun tinjauan kasus yaitu :
A. Kesimpulan Hasil pengkajian pemeriksaan diagnostik atau data penunjang yang dilakukan
pada Ny.T yaitu tidak adanya hasil laboratorium yang spesifik mengenai hipertensi seperti
pemeriksaan EKG, CT Scan, IUP, serta data laboratorium yang meliputi : kolestrol total
serum,
63
kolestrol LDL dan HDL serum, Trigliserida serum, hemoglobin, dan hematokrit. Dalam
kebutuhan dasar yang terganggu menurut teori Maslow adalah gangguan aman dan nyaman
disebabkan karena adanya penurunan atau perubahan sistem kardiovaskuler. Diagnosa yang
muncul pada kasus Ny.T tidak sesuai dengan diagnose prioritas yang ada di tinjauan teoritis,
diagnosa yang muncul apada kasus Ny.T yang ada yaitu gangguan aman nyaman nyeri
berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral, hambatan mobilitas fisik
berhubungan dengan kelemahan fisik pada ekstremitas kanan bagian bawah, dan resiko jatuh
berhubungan dengan penurunan kekuatan otot. Rencana keperawatan yang diterapkan untuk
Ny.T dibuat berdasarkan tinjauan teoritis. Yang menjadi prioritas dalam tinjauan teoritis
adalah resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan
afterload, vasokontriksi, iskemia miokardia, hipertropi ventricular, namun dari data yang 128
129 didapatkan diagnosa pada Ny.T yang menjadi prioritas adalah gangguan aman nyaman
nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan vascular serebral. Pelaksanaan keperawatan
pada Ny.T dilakukan sesuai dengan rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat, ada
beberapa rencana tindakan yang tidak dilakukan karena memandang pada kondisi Ny.T dan
kondisi dipanti. Pelaksanaan yang tidak dilakukan yaitu membantu klien dalam pergerakan
sendi, batasan-batasan sendi. Tahap evaluasi masalah yang dapat teratasi yaitu resiko jatuh
berhubungan dengan penurunan kekuatan otot. Sedangkan masalah yang teratasi sebagian
yaitu gangguan aman nyaman nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan vascular
serebral dan hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan fisik pada ekstremitas
kanan bagian bawah.
B. Saran Setelah penulis melakukan observasi selama 3 hari di PSTW Budi Mulia 02
Cengkareng dan bedasarkan kesimpulan yang telah dibuat oleh penulis, maka saran yang
dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut :
1. Tim perawat dan untuk Panti diharapkan dapat melengkapi alat pengukur tekanan darah
yang akurat untuk mempermudah lansia dipanti untuk memeriksakan kesehatannya,
perawat panti menyediakan waktu untuk untuk melakukan teknik relaksasi otot progresif
pada klien dengan Hipertensi dan mendokumentasikan yang sudah dilakukan.
2. Untuk institusi pendidikan diharapkan dapat menyediakan sumber-sumber buku yang
lengkap dengan edisi terbaru, khususnya tentang Hipertensi dan pemenuhan kebutuhan
dasar lansia dengan Hipertensi.
64
DAFTAR PUSTAKA