A DENGAN HIPERTENSI DI
WISMA VI PANTI PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA DEWANATA
CILACAP
DISUSUN OLEH :
DIAN WARDANI
2010104028
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaNya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas laporan lansia kelolaan
dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.A DENGAN
HIPERTENSI DI WISMA VI PANTI PELAYANAN SOSIAL LANJUT
USIA DEWANATA CILACAP”
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung
Muhammad SAW.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini dapat terselesaikan dengan
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan
terimakasih kepada :
Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini masih banyak terdapat banyak
kesalahan serta kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak dan nantinya akan digunakan untuk
perbaikan di masa mendatang.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a) Hasil penulisan asuhan keperawatan ini diharapkan menambah
wawasan pengetahuan perawat tentang asuhan keperawatan klien yang
mengalami hipertensi dengan gangguan nyeri akut.
b) Hasil penulisan asuhan keperawatan ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada mahasiswa atau peserta didik untuk mengetahui
secara jelas akan tindakan mengatasi masalah pasien hipertensi.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Istilah hipertensi diambil dari bahasa Inggris hypertension yang berasal
dari bahasa Latin “hyper” dan “tension. “Hyper” berarti super atau luar biasa
dan “tension” berarti tekanan atau tegangan. Hypertension akhirnya menjadi
istilah kedokteran yang populer untuk menyebut penyakit tekanan darah
tinggi. Tekanan darah adalah tenaga yang dipakai oleh darah yang
dipompakan dari jantung untuk melawan tahanan pembuluh darah, jika
tekanan darah seseorang meningkat dengan tajam dan kemudian menetap
tinggi, orang tersebut dapat dikatakan mempunyai tekanan darah tinggi atau
hipertensi (Gunawan, 2011).
Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mmHg
atau lebih dan tekanan diatolik 120 mmHg. Hipertensi dapat didefinisikan
sebagai tekanan darah persisten, di mana tekanan sistoliknya di atas 140
mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia, hipertensi
didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90
mmHg. Menurut WHO 1996, batasan tekanan darah normal orang dewasa
adalah maksimum 140/90 mmHg. Apabila tekanan darah seseorang di atas
angka tersebut pada beberapa kali pengukuran di waktu yang berbeda, orang
tersebut bisa dikatakan menderita hipertensi. Penderita hipertensi memiliki
resiko lebih besar untuk mendapatkan serangan jantung dan stroke (Suwarsa,
2016).
B. Etiologi
Penyebab hipertensi pada lanjut usia dikarenakan terjadinya
perubahanperubahan pada elastisitas dinding aorta menurun, katup jantung
menebal dan menjadi kaku, kemampuan jantung memompa darah menurun
1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun, sehingga kontraksi dan
volumenya pun ikut menurun, kehilangan elastisitas pembuluh darah karena
kurang efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigen, meningkatnya
resistensi pembuluh darah perifer (Brunner & Suddarth, 2010). Meskipun
hipertensi primer belum diketahui pasti penyebabnya, namun beberapa data
penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan
hipertensi, yaitu:
1) Faktor keturunan
Jika seseorang memiliki orang-tua atau saudara yang memiliki tekanan
darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi lebih
besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih
tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah
penelitian menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk
masalah tekanan darah tinggi. Faktor genetik tampaknya bersifat
mulifaktorial akibat defek pada beberapa gen yang berperan pada
pengaturan tekanan darah.
2) Faktor usia penelitian menunjukkan bahwa seraya usia seseorang
bertambah, tekanan darah pun akan meningkat.
3) Jenis kelamin Laki - laki lebih mudah terkena hipertensi dari pada
perempuan.
4) Kebiasaan hidup Konsumsi garam berlebih dan merokok.
C. Manifestasi Klinis
Pada hipertensi tanda dan gejala dibedakan menjadi:
1) Tidak bergejala
Maksudnya tidak ada gejala spesifik yang dapat dihubungkan dengan
peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh
dokter yang memeriksa, jika kelainan arteri tidak diukur, maka
hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa.
2) Gejala yang lazim Gejala yang lazim menyertai hipertensi adalah
nyeri kepala, kelelahan. Namun hal ini menjadi gejala yang terlazim
pula pada kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.
Manifestasi klinis pasien hipertensi diantaranya: mengeluh sakit
kepala, pusing, lemas, kelelahan, gelisah, mual dan muntah, epistaksis,
kesadaran menurun. Gejala lainnya yang sering ditemukan: marah,
telinga berdengung, rasa berat di tengkuk, sukar tidur, mata
berkunang-kunang (Rokhlaeni, 2011).
D. Komplikasi
Beberapa komplikasi dari hipertensi:
1. Penyakit jantung koroner
2. Gagal jantung
3. Kerusakan pembuluh darah otak dapat berupa pecahnya pembuluh darah
(stroke) dan kerusakan dinding pembuluh darah.
4. Gagal ginjal.
5. Kerusakan pada masa yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan
sampai kebutaan.
E. Pemeriksaan penunjang
Genogram:
Kebiasaan :
a) Apakah memiliki kebiasaan merokok? Tidak ada kebiasaan merokok.
b) Apakah memiliki kebiasaan minum alkohol, kopi? Tidak ada kebiasaan
minum alcohol dan kopi.
c) Apakah jenis makanan yang di konsumsi sehari-hari? Nasi, lauk dan sayur-
mayur.
d) Apakah memiliki kebiasaan berolahraga? Iya, kebiasaan senam pagi hari dan
bersih-bersih wisma.
e) Jika iya olahraga apa yang dilakukan? Senam tiap hari Rabu dan Jumat.
f) Berapa lama melakukan olahraga?. Sekitar 30 menit-45 menit.
g) Apakah memiliki riwayat alergi? Tidak ada alergi obat dan makanan.
h) Apakah obat yang dikonsumsi saat ini? Pasien mengatakan saat ini
mengonsumsi obat. –
i) Jika iya, apakah dengan resep dokter? Tidak ada
j) Berapa dosis pemakaian? -
k) Apakah klien mengetahui jenis obat dan kegunaannya, jika iya, apakah jenis
obat tersebut, dan sebutkan kegunaannya?. Iya, klien mengetahui.
Obat penurun tensi.
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
a. Nyeri (PQRST) :
P : Klien sering mengeluhkan sakit kepala
Q : Nyeri seperti tertindih benda berat
R : Pasien mengeluh nyeri kepala sampe ke tengkuk leher
S : skala nyeri 3
T : Nyeri terasa hilang timbul.
b. Status Gizi Lansia
c. BB saat ini : 56 kg
d. TB : 145 cm
e. BMI : 26,6 (Kegemukan)
f. Personal Hygiene : Bersih
g. Keluhan umum saat ini : Sering mengeluhkan sakit kepala
2. Sistem Persepsi Sensori
a. Pendengaran :Fungsi pendengaran pasien masih berfungsi dengan
baik.
b. Penglihatan :Kalau sakit kepala mata terasa sakit, masih normal.
Pasien tidak mengeluh pandangan rabun
c. Pengecap :Fungsi pengecapan pasien masih berfungsi dengan
baik.
d. Penghidup :Fungsi penghidup pasien masih berfungsi dengan
baik.
e. Peraba :Fungsi peraba pasien masih berfungsi dengan baik.
f. Keluhan di masing-masing persepsi : Keluhan terlihat di system
penglihatan, mata pasien tampak berair.
3. Sistem Pernapasan
a. Frekuensi napas : Reguler
b. Suara nafas : Suara napas terdengar versikuler
c. Keluhan system pernapasan : Kalau pasien capai bisa tiba-tiba
sesak napas. Pasien mempunyai riwayat asma selama dari kecil.
4. Sistem Kardiovaskuler
a. Tekanan darah : 160/100 mmHg.
b. Nadi : 88 x/menit.
c. Suhu : 36,4 derajat celcius.
d. CRT : < 3 detik.
e. Pemeriksaan IPPA
Inspeksi :Tidak tampak pembengkakan jantung.
Perkusi : Terdengar sonor
Palpasi : Tidak ada pembesaran jantung, ictus cordis dalam rentang
normal.
Auskultasi : Bunyi jantung regular. Bunyi jantung 1 “Lup”, bunyi
jantung 2 “dup”.
f. Keluhan di system kardiovaskuler : Riwayat pembengkakan
jantung dari 2011 di panti Banjarnegara.
5. Sistem saraf pusat / kognisi (menggunnakan kuesioner MMSE/SPMSQ)
a. Kesadaran : Composmentis
b. Orientasi orang : Masih bagus
c. Orientasi waktu : Masih bagus
d. Keluhan di sistem saraf pusat : Pada pemeriksaan menggunakan
kuesioner MMSE tergambarkan skor 22 bahwa terdapat kerusakan
aspek fungsi mental ringan.
6. Sistem gastrointestinal
a. Nafsu Makan : Baik
b. Pola makan : Teratur
c. Pola BAB : Kadang sehari sekali, tapi paling sering
pagi sore.
d. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Tidak tampak lesi di daerah abdomen
Auskultasi : Suara abdomen terdengar pekak
Perkusi : Timpani
Palpasi : Tidak teraba nyeri tekan daerah abdomen
e. Keluhan di sistem integumen : Tidak ada keluhan lain.
7. Sistem Muskuloskeletal
a. Deformitas : Tidak ada
b. Rentang gerak : Tidak terbatas
c. Nyeri : Lemes tapi bukan nyeri
d. Benjolan/radang : Tidak ada
e. Kemampuan ADL : KATZ Index
8. Sistem Integumen
a. Kondisi kulit : Tampak bersih
b. Warna kulit : Tidak ada perlukaan
c. Turgor Kulit : Elastis dan lembab
d. Luka decubitus : Kemungkinan kecil sekali/tidak terjadi
dekubitus
9. Sistem reproduksi
a. Jumlah anak : 2 anak
b. Nyeri pada system reproduksi : Tidak ada keluhan pada system
reproduksi.
c. Jenis KB yang pernah dipakai : Pasien mengatakan tidak pernah
memakai KB.
d. Keluhan di system reproduksi : Tidak ada keluhan di system
reproduksi
10. Sistem Genitourinary
a. Pola : Teratur, 3-4 kali sehari.
b. Warna urin : Kuning jernih
c. Inkontinensia urin : Kadang-kadang
d. Keluhan di system urinaria : Pasien mengeluh sering minum
banyak tetapi jarang pipis.
Data Penunjang
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Intepretasi hasil:
Jumlah respon dijumlahkan dan dikategorikan menjadi:
a. >23 : aspek kognitif dari fungsi mental baik
b. 18-23 kerusak aspek fungsi mental ringan
c. ≤ 17 : terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
Kesimpulan Hasil:
Kerusakan aspek fungsi mental ringan.
Interpretasi
Salah 0 - 3 : fungsi intelektual utuh
Salah 4 - 5 : fungsi
intelektual kerusakan ringan
Salah 6 - 8 : fungsi
intelektual kerusakan sedang
Salah 9 - 10 : fungsi
intelektual kerusakan berat
PENGKAJIAN KATZ INDEKS
mengeringkan badan)
2 Menyiapkan pakaian, 1
membuka dan
mengeringkan
3 Memakan makanan yang 1
telah disiapkan
4 Memelihara kebersihan diri 1
untuk penampilan diri
(menyisir rambut, keramas,
gosok gigi, mencukur
kumis)
5 BAB di WC (membersihkan 1
dan mengeringkan daerah
bokong)
6 Dapat mengontrol 1
pengeluaran feses
7 BAK di kamar 1
mandi
(membersihkan dan
mengeringkan
daerah kemaluan)
8 Dapat mengontrol keluarnya 1
air kemih
9 Berjalan tanpa alat bantu 1
seperti tongkat
10 Menjalankan ibadah 1
sesuai
dengan kepercayaan
11 Melakukan pekerjaan 1
rumah :
menyapu, , mencuci pakaian,
dll
12 Berbelanja 1
kebutuhan sendiri/keluarga
13 Mengelola keuangan 1
(menyimpan
dan menggunakan uang
sendiri)
14 Menggunakan saran 1
transportasi umum dalam
berpergian
15 Menyiapkan obat dan 1
meminum sesuai takaran
(waktu, takaran
tepat)
1 Merencanakan dan 1
6 mengambil keputusan untuk
kepentingan keluarga dalam
hal penggunaan uang,
aktivitas sosial yang
dilakukan dan kebutuhan
akan pelayanan kesehatan
1 Melakukan aktivitas di waktu 1
7 luang
(keagamaan, sosial, hobi)
Jumlah Total Point Mandiri
N Skala
Item Tidak Ya Nilai
o
1 Riwayat jatuh : apakah lansia pernah jatuh dalam 3 25 0
0
bulan terakhir
2 Diagnosa sekunder: apakah lansia memiliki lebih 15 0
0
dari 1 penyakit?
Alat bantu jalan:
Bed rest / dibantu perawat 0 0
3 Kruk/tongkat/walker 15
Berpegangan pada benda sekitar (kursi, lemari, 30 30
meja)
4 Terapi intravena: apakah saat ini lansia terpasang 20 0
0
infus
Gaya berjalan/berpindah
Normal/bed rest/immobile (tidak dapat bergerak 0 0
5 sendiri)
Lemah (tidak bertenanga) 10 0
Gangguan/ tidak normal (pincang/diseret) 20 0
Status mental
6 Lansia menyadari kondisinya 0 0
Lansia mengalami keterbatasan daya ingat 15 15
Total Nilai
Interpretasi:
a. Tidak beresiko : 0 – 24 (perawatan dasar)
b. Resiko rendah: 25 – 50 (pelaksanaan intervensi
pencegahan jatuh standar)
c. Resiko tinggi: ≥ 51 (pelaksanaan intervensi
pencegahan jatuh resiko tinggi)
Kesimpulan:
…………………Risiko rendah
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………
………………………………………………………………………
PENGKAJIAN POTENSI DEKUBITUS (NORTON)
Total Skor :
15-20 : kemungkinan
kecil sekali/tak terjadi
12-15 : kemungkinan
kecil terjadi
<12 :
kemungkinan besar
terjadi
Kesimpulan
:….…Kemungkinan kecil sekali/tidak
terjadi…………………………………………
Pemeriksaan Psikososial, Budaya dan Spiritual
(Gunakan Kuesioner GDS)
a. Psikologis
1) Perasaan saat ini dalam menghadapi masalah : Pasien mengatakan
merasa Bahagia dalam menghadapi masalah apapun.
2) Cara mengatasi perasaan tersebut : Pasien akan
berserah kepada tuhan memohon agar masalah cepat selesai, dan
apabila ada masalah dengan penghuni wisma lain akan langsung
meminta maaf.
3) Rencana klien setelah masalah terselesaikan : Pasien akan
menjaga perasaan dirinya supaya tidak larut dalam masalah.
4) Jika rencana ini tidak dapat diselesaikan, maka : -
b. Sosial
1) Aktifitas atau peran di masyarakat : Turut mengikuti aktivitas
keseharian sebagai penghuni panti.
2) Kebiasaan di lingkungan yang tidak disukai : Semua kegiatan
disukai pasien.
3) Cara mengatasi: Tidak terkaji
4) Pandangan klien tentang aktivitas sosial di lingkungannya : Pasien
merasa aktivitas di lingkungan panti sangat menyenangkan.
c. Budaya
1) Budaya yang diikuti klien adalah budaya: Jawa
2) Keberatan/tidak terhadap budaya yang diikuti: Tidak merasa
keberatan
3) Cara mengatasi (jika keberatan) : Tidak terkaji
d. Spiritual
1) Aktifitas ibadah yang sehari-hari dilakukan : Sholat 5 waktu
2) Kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan : Mengaji,
mendengarkan hadroh.
3) Perasaan klien akibat tidak dapat melakukan ibadah tersebut
: Pasien merasa gelisah
4) Usaha klen mengatasi perasaan tersebut : Pasien akan
melaksanakan sholat supaya hatinya tenang.
5) Apa keyakinan klien tentang peristiwa/masalah
kesehatan yang sekarang sedang dialami :
Pasien mengatakan bahwa semua yang dialami
adalah hal yang harus diterima dengan ikhlas.
Kadang-
Tidak
No Item Penilaian Selalu (2) kadang
Pernah (0)
(1)
1 A: Adaptasi 2
Saya puas bahwa saya dapat kembali
pada keluarga (teman-teman) saya
untuk membantu saya pada waktu
sesuatu menyusahkan saya
2 P : Partnership 2
Saya puas dengan cara keluarga
(teman-teman) saya membicarakan
sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah saya
3 G : Growth 2
Saya puas bahwa keluarga
(teman-teman) saya menerima dan
mendukung keinginan saya untuk
melakukan aktivitas atau arah baru
4 A: Afek 2
Saya puas dengan cara keluarga
(teman-teman) saya mengekspresikan
afek dan berespon terhadap
emosi-emosi saya, seperti marah,
sedih atau mencintai
5 R : Resolve 2
Saya puas dengan cara teman-teman
saya dan saya menyediakan waktu
bersama -sama mengekspresikan afek
dan berespon
JUMLAH 10
Penilaian:
Nilai 0-3 : Disfungsi
keluarga sangat tinggi
Nilai 4-6 : Disfungsi
keluarga sedang
PENGKAJIAN RISIKO MALNUTRISI PASIEN
LANJUT USIA (MINI
NUTRITIONAL ASSESMENT :
MNA)
Nilai Respon
No Keadaan yang dirasakan selama seminggu Ya Tidak
terakhir
1 Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda? 0 1
2 Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan 1 0
minat atau kesenangan anda?
3 Apakah anda merasa kehidupan anda kosong atau merasa 1 0
kesepian?
4 Apakah anda sering merasa bosan? 1 0
5 Apakah anda memiliki semangat yang bagus dalam 1 0
sebagian besar hidup anda?
6 Apakah anda takut, kwatir bahwa akan ada sesuatu yang 1 0
buruk terjadi pada anda?
7 Apakah anda merasa bahagia dalam sebagian besar hidup 0 1
anda?
8 Apakah anda sering merasa tidak berdaya? 1 0
9 Apakah anda lebih suka tinggal di wisma atau di rumah 1 0
daripada pergi keluar untuk mengerjakan sesuatu yang
baru?
10 Apakah anda merasa memiliki banyak masalah dengan 1 0
daya ingat anda dibandingkan dengan kebanyakan orang ?
11 Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang 0 1
ini menyenangkan?
12 Apakah anda merasa tidak berharga? 1 0
13 Apakah anda merasa penuh dengan energy / kekuatan? 0 1
14 Apakah anda merasa apa yang anda alami sekarang 1 0
ini/keadaan anda saat ini tidak ada harapan?
15 Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya 1 0
daripada anda?
Intepretasi:
Jumlah respon dijumlahkan dan dikategorikan menjadi:
a. Skor 10 – 15 : depresi berat
b. Skor 5 – 9 : depresi sedang
c. Skor
0–4
Kesimpulan ………………………
normal………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………
FORMAT ANALISA DATA
DO:
− TD 155/79 mmHg.
− Nyeri (PQRST)
P : Klien sering
mengeluhkan sakit kepala
Q : Nyeri seperti tertindih
benda berat
R : Pasien mengeluh nyeri
kepala sampe ke tengkuk
leher
S : skala nyeri 3
T : Nyeri terasa hilang
timbul.
DO:
Usia : 71 tahun
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Saran untuk Ny.A lebih sering untuk mengecek kesehatan dan
selalu mengkonsumsi obat penurun tensi dengan rutin, sehingga tekanan
darah dapat terkontro dengan baik.
Lampiran SAP HIPERTENSI
Latar Belakang
Hipertensi berkaitan dengan kenaikan tekanan sistolik atau tekanan diastolic
atau tekanan keduanya. Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah
tinggi persis dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan
diastoliknya diatas 90 mmHg. Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan
sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolic 90 mmHg (Wijaya &
Putri, 2013).
Rencana Kegiatan
No Tahap Waktu Kegiatan Media
1 Pembukaan 5 menit Salam perkenalan
Menjelaskan kontrak
dan tujuan pertemuan
2 Pelaksanaan 20 menit Menjelaskan tentang : Demonstrasi
Pengertian hipertensi
Penyebab hipertensi
Tanda dan gejala
hipertensi
Komplikasi hipertensi
Mendemonstrasikan
cara melakukan
relaksasi autogenik
Membuka session
pertanyaan
Diskusi dengan
keluarga
3. Penutup 5menit Mengevalusi pada
kader
Memberikan
reiforcemen positif atas
jawaban yang
diberikan
Menutup pembelajaran
dengan salam
Metode
Metoda yang digunakan adalah :
3. Ceramah
4. Diskusi / tanya jawab
5. Demonstrasi
Setting Tempat
Keterangan :
1 : lansia
2: penyaji
Pembagian Peran Dan Penugasan
Penyaji : Dian Wardani
Media. : Ny.A
Materi. : Terlampir
Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan materi penyaji
b. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
2. Evaluasi Proses
a. Peserta bersedia diruangan sesuai dengan kontrak waktu yang
ditentukan
b. Ny.A antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahuinya
c. Ny.A mampu mengulang materi yang telah diberikan
d. Mahasiswa
1) Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
2) Dapat menjalankan peranannya sesuai dengan tugas
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
b. Adanya kesepakatan antara keluarga dengan perawat dalam
melaksanakan implementasi keperawatan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
CDC. 2020. High Blood Prssure. USA: Center For Diases Control And
Prevention. retrieved from http://www.cdc.gov/bloodpressure/about.htm
Evans, J.D.W. 2017 adaptasi Crash Course Cardiovaskuler System. Singapore :
Elsevier
PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Indikator Diagnostik .DPP PPNI.
PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.
Prasetyono, D.S. 2013. Daftar Tanda dan Gejala Penyakit. Jogjakarta :
FlashBooks