PENDAHULUAN
baik fisik mampun mental pada organ lanjut usia terjadi perubahan-
(Ardiansyah, M.,2012).
atau tekanan systole lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastole sedikitnya
90 mmHg (Ardiansyah,M.,2012).
koroner, stroke, dan infark miokard. Timbunan lemak atau plak didalam
dinding arteri koroner pada jantung, arteri yang menuju otak serta tungkai
dan kegagalan faal ginjal. Keadaan ini akan memperpendek usia penderita
36,8% di antaranya yang minum obat. Data Riset Kesehatan Dasar atau
pada tahun 2019 – 2022, jumlah pasien dengan hipertensi dalam empat
Pada tahun 2019 sebesar 370 kasus, pada 2020 sebesar 220 kasus, dan
pada tahun 2021 sebesar 130 kasus, dan mengalami peningkatan yang
cukup signifikan pada tahun 2022 dengan 250 kasus dengan jumlah
140 dan 2023 sebanyak 254 penderita. Dari jumlah keseluruhan maka
minum kopi, makanan, merokok, merawat berat badan tetap ideal, aktif
darah dan meningkatkan resiko penyakit jantung dan pola nutrisi yang
pengawet, (Fatimah.,2010).
nyeri kepala yang menyebabkan pasien merasa tidak nyaman. Salah satu
penanganan dari nyeri kepala adalah dengan manajemen nyeri. Dalam hal
ini, peran dan dukungan perawat dalam mengurangi rasa nyeri kepala
dalam batas normal. Namun pada terapi ini memiliki efek samping yang
lemas, dan pusing (Yekti, dkk, 2011). Terapi non farmakologis merupakan
vaskuler, muscular, dan sistem saraf pada tubuh. Massage punggung tidak
hipertensi
BAB.2
TINJAUAN PUSTAKA
2008)
2.1.1.1.Biodata
a. Identitas pasien
a. Keluhan utama
PQRST :
rumah sakit.
keturunan
apakah cemas/sedih?
2. Sosial : Bagaimana hubungan klien dengan
dengan lingkungan?
b. Pola elminasi
diderita.
stroke hemoragik.
2. Sistem pengelihatan
3. Sistem pendengaran
keseimbangan.
4. Sistem pernafasan
5. Sistem kardiovaskuler
(sianosis).
6. Sistem hematolologi
ekstremitas.
Batasan karakteristik :
Kriteria mayor :
Kriteria minor :
1) Subjektif : -
diaforesis.
1) Kondisi pembedahan
2) Cedera traumatis
3) Infeksi
5) Glaukoma
soaial.
Penyebab : Gejala penyakit Batasan Karakteristik
Kriteria Mayor :
2) Objektif : Gelisah
Kriteria Minor :
1) Penyakit kronis
2) Keganasan
3) Distres psikologis
4) Kehamilan
Diagnosa Tujuan
Kep SLKI SIKI
Nyeri akut Setelah dilakukan
SIKI : Manajemen nyeri
berhubun asuhan keperawatanObservasi :
gan selama 3x24 jam
1. Identifikasi lokasi,
dengan diharapkan karakteristik, durasi,
dengan SLKI : Tingkat nyeri frekuensi, kualitas,
agen Ekspetasi : Menurun intensitas nyeri
penceder Dengan kriteria hasil :
2. Identifikasi skala
a 1. Keluhan nyeri : nyeri
fisiologis Menurun : 5 3. Identifikasi faktor
2. Meringis : cukup memperberat dan
Menurun : 5 mempengaruhi rasa
SLKI : Kontrol nyeri nyeri
Ekspetasi : Meningkat
Terapeutik :
1. Melaporkan nyeri
1. Kontrol lingkungan
Terkontrol nyeri : yang memperberat
Meningkat : 5 rasa nyeri (mis,
2. Kemampuan suhuruangan,
mengenali konset pencahayaan,
nyeri : Meningkat :kebisingan)
5 2. Berikan teknik non
3. Kemampuan farmakologis untuk
mengenali mengurangi rasa
penyebab nyeri : nyeri(terapi massage
Meningkatn : 5 punggung)
4. Kemampuan Edukasi :
melakukan teknik
1. Jelaskan penyebab
nonfarmakologis : dan pemicu nyeri
Meningkat : 5 2. Ajarkan teknik
5. Dukungan orang nonfarmakologis
terdekat :
Untuk mengurangi
Meningkat : 5 rasa nyeri
Kolaborasi :
1. Kolaborasi
pemberian analgesic
Ganggua Setelah dilakukan SIKI : Dukungan tidur
n rasa asuhan keperawatan Observasi
nyaman selama 3x24 jam 1. Identifikasi aktifitas
berhubun diharapkan istirahat dan tidur
gan SLKI : Pola tidur: 2. Identifikasi faktor
dengan Membaik pengganggu tidur
gejala (mis, fisik dan atau
penyakit Dengan kriteria hasil : psikologis)
1. Keluhan sulit 3. Identifikasi makanan
Tidur : Membaik : 5 dan minuman yang
2. Keluhan sering mengganggu tidur
terjaga : Membaik : (mis, minum kopi,
5 alkohol, dll)
3. Keluhan tidak puas Terapeutik
tidur : Membaik: 5 1. Memodifikasi
4. Keluhan pola tidur lingkungan (mis,
berubah : Membaik pencahayaan,
:5 kebisingan, dan
5. Keluhan istirahat suhu)
tidak cukup : 2. Lakukan prosedur
Membaik : 5 untk meningkatkan
kenyamanan (mis,
pijat dan pengaturan
posisi)
Edukasi
1. Jelaskan pentingnya
tidur cukup selama
sakit
2. Anjurkan menempati
kebiasaan waktu
tidur
3. Anjurkan
menghindari
makanan/minuma
yang menggagu
tidur
2.1.4. Implementasi
antara lain:
2.1.5 Evaluasi
lain:
implementasi keperawatan.
keperawatan.
analisis
berikut :
tapi juga dalam aorta dan dinding ventrikel kiri. Baroreseptor ini
Perubahan struktur
vasokonstriksi
Gangguan sirkulasi
otak
Nyeri tengkuk/kepala
2.2.7.3. Olahraga
keturunan
hipokoagulabilitas, anemia.
kadar ketokolamin.
meliputi:
dapat ditekan.
terhadap nyeri.
c. Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi
adalah :
menjadi 5 gr/hr
jenuh
5) Menghentikan merokok
d. Latihan Fisik
dipelajari oleh keluarga dan hampir tidak ada kontra indikasi dalam
pernapasan kulit.
2.3.2.5 Membuat otot menjadi fleksibel, meningkatkan fungsi
(Trisnowijayanto, 2012).
slow reacting substance (SRS) serta zat lain yang belum diketahui.
terjadi pada anak-anak dan orang dewasa. Penyebab nyeri yaitu proses
1. Transduksi
Serabut perifer yang memanjang dari berbagai lokasi di
tekanan yang intens pada area dengan kontraksi otot yang kuat,
2. Transmisi
sebagai nyeri.
3. Persepsi
1. Berdasarkan Durasi
depresi.
2. Berdasarkan etiologi
sakit, atau menimbulkan kram dan juga sakit dalam atau nyeri
3. Berdasarkan Lokasi
a. Nyeri Somatik
melibatkan otot, tendon dan sendi, fasia, dan tulang. Nyeri ini
kram.
b. Nyeri Viseral
4. sdf
2.2.4. s
nyeri. Yaitu :
1. Defenisi
2. Tujuan :
3. Indikasi
4. Prosedur pelaksanaan :
1) Tahap prainteraksi
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan alat
2) Tahap orientasi
3) Tahap kerja
tubuh
5. Tahap terminasi
4. Cuci tangan
6. Dokumentasi