DISUSUN OLEH :
KATARINA 171114401722
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
di daerah RT 03.
lapangan.
dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan laporan ini agar
menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Pengertian ............................................................................................
B. Etiologi ..................................................................................................
G. Diagnosa Keperawatan.........................................................................
A. Kesimpulan ...........................................................................................
B. Saran ....................................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
secara terus-menerus lebih dari suatu periode. Hal ini terjadi bila
menambah beban kerja jantung dan arteri yang bila berlanjut dapat
B. Tujuan pembinaan
1. Tujuan Umum
kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a. mampu memberikan asuhan keperawatan yang meliputi
keperawatan.
C. Metode Pembinaan
dengan keluarga.
D. Batasan Masalah
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
kelamain (soeparman,1999;2005).
B. ETOLOGI
Berdasarkan etiologinya hiperensi dibagi menjadi dua
gologan yaitu:
tahanan perifer.
beberapa bulan.
c. Gangguan endokrin.
d. Coarctation aorta
e. Coarctation aorta
psikiatrik.
g. Kehamilan
h. Luka bakar
j. Merokok
C. Patofisologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi
otak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang
Renin (ginjal)
Nyeri/sakit
Retensi Na & H2O
kepala
Volume plasma
Tekanan Darah
Shock
kapiler.
F. Pemeriksaan Diagnostik
anemia.
2. BUN/kreanin memberikan informasi tentang perfusi/fungsi ginjal.
(meningkatkan hipertensi).
diuretic.
meningkatkan hipertensi.
kardiovaskular).
timbul.
11. Asam urat, hiperurisemia telah menjadi implikasi sebagai faktor
14. Foto dada; dapat menunjukan obstruksi klasifikasi pada area katup,
feokromositoma.
G. Penatalaksanaan
jenis yaitu:
1. Pengobatan non obat (non farmakologis)
a. Penatalaksanaan Medis
Hidroklorotiazid.
2) Penghambat Simpatetik
3) Betabloker
harus hati-hati.
4) Vasodilator
6) Antagonis kalsium
b. Penatalaksanaan Keperawatan
farmakologis.
H. Komplikasi
menyebabkan lesi.
BAB III
PELAKSANAAN PEMBINAAN
A. Identitas
Nama : Tn. A
Pendidikan : SLTP
Umur : 53 Th
Perkerjaan : Swasta
Agama : Islam
Suku : Bugis
No.telpon :
Keterangan :
: perempuan : pasien
: laki-laki
: tinggal serumah
X : meninggal
Tn. A tinggal bersama istri, anak dan cucu, sehari-hai kegiatan Tn.
ke rumah bersama istri pada subuh hari dan anak Tn. A ada yang
belum berkerja dan masih ada yang sekolah. Tn. A dan istri saat pagi
4. Tipe Keluarga
anaknya, cucu atau orang asing dan tidak ada hambatan komunikasi
dalam keluarga.
8. Aktivitas Keluarga
Anak tertua dari keluarga berusia 30 tahun, berarti keluarga ini ada
pada tahap keluarga dengan anak usia dewasa. Tahap yang belum
perkerjaan.
b. Riwayat keluarga pihak istri : Ny S hanya ayah yang masih hidup dan
Ny. H 27 th 50 - Lengkap - -
An. D 14 th 47 - Lengkap - -
Samarinda.
D. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah :
6
3 4
Wc/kamar
kamar kamar
mandi
1 2
teras 7
Ruang tamu
tt
5 7
lorong dapur
3) Gambaran kondisi rumah : rumah terdiri dari teras, 2 kamar tidur, ruang
tamu,lorong kecil diikuti dengan dapur dan kamar mandi,penataan rumah
terkesan tidak rapi dan sempit, ventilasi dirasakan kurang tetapi pencahayaan
cukup,lantai dari semen dan di alaskan karpet dan dinding kuat melindungi
suhu dingin maupun panas.
4) Dapur : dapur terkesan kurang bersih , sumber air dari PDAM, alat masak
lengkap dan bersih karena setiap selesai masak langsung dicuci dan tidak
terdapat alat untuk kebakaran.
5) Kamar mandi : peralatan mandi lengkap dan setiap anggota keluarga memiliki
peralatan mandi tersendiri, bak mandi di kuras 1 minggu sekali dan tidak ada
jentik nyamuk.
6) Mengkaji pengaturan tempat tidur didalam rumah : tempat tidur satu kamar
dihuni maksial 3 orang, privasi orang di dalam kamar terjamin karena memiliki
pintu dan kunci.
7) Mengkaji keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah : ada binatang
peliharaan saat pengkajian yaitu kucing dan tampak tikus berkeliaran didapur
dan masuk kamar.
8) Mengkaji perasaan-pperasaan subjektif keluarga terhadap rumah :
keluarga mengatakan bahwa mereka merasa aman tinggal dalam rumah dan
dapat melakukan kegiatan dengan leluasa.
9) Evaluasi edukasi pembuangan sampah : sampah rumah tangga di buang
oleh Tn. A sendiri ke tempat pembuangan sampah
10) Pengaturan atau penataan rumah : anggota keluarga merasa puas dengan
penataan rumah karena menyadari rumah yang ditempati sudah cukup baik
untuk di tempati.
b. Karakteristik tetangga dan komunikasi RT/RW : tetangga sebelah kiri dan
kanan jika ada yag sakit salah satu dari mereka akan menjenguk
c. Mobilitas geografis keluarga : keluarga sudah lama tinggal di Samarinda
d. Sistem pendukung keluarga : anggota keluarga selalu membantu jika ada
kesusahan dalam bentuk keuangan maupun masalah kesehatan.
E. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi : pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka, bahasa
yang digunakan sehari-hari bahasa Indonesia
2. Struktur kekuatan keluarga : pengendalian strukturn keluarga adalah Tn. A
sebagai kepala keluarga dan di keluarga Tn. A tidak ada yang mendominasi
kekuasaan hanya struktur tertinggi dipegang oleh kepala keluarga
3. Struktur peran : Tn.A berperan sebagai kepala rumah tangga dan juga sebagai
kepala rumah tangga
4. Nilai atau norma keluarga : norma keluarga berkaitan dengan kesehatan
adalah bila ada keluarga yang sakit priksa ke puskesmas atau Rs Dirgahayu.
Dalam kehidupan sehari-hari keluarga menjalani hidup berdasarkan tuntunan
agama.
F. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi apektif : sikap dan hubungan antara anggota keluarga baik. Tn. A
kehamilan.
1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang : Tn. A mengatakan tidak ada
bersama keluarga.
H. PEMERIKSAAN FISIK
2 Tanda tanda
Vital
120/80mmH 180/90mmHg. 120/90mm 110/80mmH 110/80mmH 100/80mmH
a. Tekanan g. 78x/mnt Hg. g. g g
Darah : 80x/mnt 76x/mnt 70x/mnt 73x/mnt 80x/mnt
20x/mnt
b. Nadi : 18x/mnt 19x/mnt 17x/mnt 19x/mnt 16x/mnt
36⁰C
c. Respirator 37⁰C Irama nafas 36⁰C 37⁰C 36.5°C 36°C
y Irama nafas teratur, tidak Irama Irama nafas Irama nafas Irama nafas
Rate(RR): teratur, tidak ada nafas teratur, tidak teratur, tidak teratur, tidak
d. Hart Rate ada penggunaan teratur, ada ada ada
(HR) penggunaan otot bantu tidak ada penggunaan penggunaan penggunaan
e. Suhu(axill otot bantu pernafasan, penggunaa otot bantu otot bantu otot bantu
a): pernafasan, tidak terdengar n otot pernafasan, pernafasan, pernafasan,
tidak suara nafas bantu tidak tidak tidak
terdengar tambahan pernafasan terdengar terdengar terdengar
suara nafas , tidak suara nafas suara nafas suara nafas
tambahan terdengar tambahan tambahan tambahan
suara
nafas
tambahan
3 Bagian
Kepala a. Bersih, a. Bersih, a. Bersih, a. Bersih, a. Bersih, a. Bersih,
a.Rambut : hitam, hitam, hitam, hitam, hitam, hitam,
b. Conjungtiva pendek, pendek, pendek, pendek, pendek, pendek,
: tidak tidak tidak tidak tidak tidak
c. Sclera: berketomb berketombe, berketo berketomb berketomb berketomb
d. Telinga: e, tidak tidak mudah mbe, e, tidak e, tidak e, tidak
e. Hidung mudah rontok tidak mudah mudah mudah
f. Mulut rontok b. Anemik mudah rontok rontok rontok
b. Anemik c. Tidak ikterik rontok b. Anemik b. Anemik b. Anemik
c. Tidak d. Simetris b. Anemik c. Tidak c. Tidak c. Tidak
ikterik tidak ada c. Tidak ikterik ikterik ikterik
d. Simetris peradangan ikterik d. Simetris d. Simetris d. Simetris
tidak ada & tidak ada d. Simetris tidak ada tidak ada tidak ada
peradanga serimen tidak ada peradanga peradanga peradanga
n & tidak e. Septum peradan n & tidak n & tidak n & tidak
ada ditengah, gan & ada ada ada
serimen tidak tidak ada serimen serimen serimen
e. Septum bersekret, serimen e. Septum e. Septum e. Septum
ditengah, tidak ada e. Septum ditengah, ditengah, ditengah,
tidak kelainan ditengah, tidak tidak tidak
bersekret, pada tidak bersekret, bersekret, bersekret,
tidak ada penciuman( bersekre tidak ada tidak ada tidak ada
kelainan dapat t, tidak kelainan kelainan kelainan
pada mencium ada pada pada pada
penciuma bau minyak kelainan penciuman penciuman penciuman
n(dapat kayu putih & pada (dapat (dapat (dapat
mencium parfum) pencium mencium mencium mencium
bau f. Mukosa bibir an(dapat bau bau bau
minyak lembab, mencium minyak minyak minyak
kayu putih tidak ada bau kayu putih kayu putih kayu putih
& parfum) kesulitan minyak & parfum) & parfum) & parfum)
f. Mukosa untuk kayu f. Mukosa f. Mukosa f. Mukosa
bibir menelan putih & bibir bibir bibir
lembab, dan tidak parfum) lembab, lembab, lembab,
tidak ada ada f. Mukosa tidak ada tidak ada tidak ada
kesulitan cyanosis bibir kesulitan kesulitan kesulitan
untuk lembab, untuk untuk untuk
menelan tidak ada menelan menelan menelan
dan tidak kesulitan dan tidak dan tidak dan tidak
ada untuk ada ada ada
cyanosis menelan cyanosis cyanosis cyanosis
dan tidak
ada
cyanosis
4 Thorax/Dada BJ I & II BJ I & II BJ I & II BJ I & II BJ I & II BJ I & II
Jantung : tunggal. tunggal. tunggal. tunggal. tunggal. tunggal.
Paru : Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
bunyi bunyi jantung bunyi bunyi bunyi bunyi
jantung tambahan. jantung jantung jantung jantung
tambahan. Pernafasan tambahan. tambahan. tambahan. tambahan.
Pernafasan vesikuler, tidak Pernafasa Pernafasan Pernafasan Pernafasan
vesikuler, ada suara n vesikuler, vesikuler, vesikuler, vesikuler,
tidak ada tambahan tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
suara suara suara suara suara
tambahan tambahan tambahan tambahan tambahan
6 Tangan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkak pembengkaka pembengk pembengkak pembengkak pembengkak
an, simetris n, simetris akan, an, simetris an, simetris an, simetris
dapat dapat simetris dapat dapat dapat
digerakkan digerakkan ke dapat digerakkan digerakkan digerakkan
ke segala segala arah. digerakkan ke segala ke segala ke segala
arah. ke segala arah. arah arah
arah.
7 kaki Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkak pembengkaka pembengk pembengkak pembengkak pembengkak
an, simetris n, simetris akan, an, simetris an, simetris an, simetris
dapat dapat simetris dapat dapat dapat
digerakkan digerakkan ke dapat digerakkan digerakkan digerakkan
ke segala segala arah. digerakkan ke segala ke segala ke segala
arah. ke segala arah. arah. arah
arah.
I. HARAPAN KELUARGA
Tn. A dan Ny. S berharap keluarganya selalu dalam keadaan sehat dan
memperburuk keadaanya
sehingga menghambat
aktivitas.
mempermuda atau
memberikan pemahaman
tinggal.
dicegah cemas
membaringkan tubuhnya