Disusun Oleh:
AVIVA ZAHRA SALSADIVA
A12019018
S1 KEPERAWATAN 3A
1
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. E DENGAN MASALAH KEPERAWATAN
UTAMA DIARE DENGAN DIAGNOSA MEDIS GASTROENTERITIS
DI RUANG A.R FAKHRUDDIN
RS PKU MUHAMMADIYAH SRUWENG
Telah disahkan :
Hari :
Tanggal :
Pembimbing Akademik
2
DAFTAR ISI
Halaman cover……………………………………………………………………. 1
Halaman pengesahan……………………………………………………………… 2
A. Pengertian ………………………………………………………………… 4
B. Etiologi……………………………………………………………………. 4
C. Batasan karakteristik ……………………………………………………… 5
D. Pemeriksaan penunjang …………………………………………………… 6
E. Fokus pengkajian …………………………………………………………. 6
F. Pathway keperawatan …………………………………………………….. 8
G. Masalah keperawatan yang muncul ……………………………………….. 9
H. Intervensi keperawatan ……………………………………………………. 10
A. Pengkajian …………………………………………………………………. 12
B. Analisa data……………………………………………………………… 19
C. Diagnosa keperawatan ……………………………………………………. 19
D. Intervensi keperawatan ……………………………………………………. 20
E. Implementasi keperawatan …………………………………………………23
F. Evaluasi keperawatan …………………………………………………….. 25
Daftar Pustaka
3
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan
konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih
sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari (Depkes RI, 2011).
Berikut ini adalah beberapa pengertian diare menurut para ahli, yaitu suatu keadaan
dimana :
a. Individu mengalami perubahan dalam kebiasaan BAB yang normal, ditandai
seringnya kehilangan cairan dan feses yang tidak berbentuk (Susan, 2005).
b. Defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah dan atau lendir
dalam tinja (Suharyono, 2004).
c. Bertambahnya jumlah atau berkurangnya konsistensi tinja yang dikeluarkan
(Pitono, 2006).
d. Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena
frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer atau cair
(Suriadi, 2010).
e. Diare adalah pengeluaran feses yang tidak normal dan cair. Bisa juga didefinisikan
sebagai buang air besar yang tidak normal dan berbentuk cair dengan frekuensi lebih
banyak dari biasanya. Bayi dikatakan diare bila sudah lebih dari 3 kali buang air
besar, sedangkan neonatus dikatakan diare bila sudah lebih dari 4 kali buang air besar
(Dewi, 2010).
Jadi dapat disimpulkan dari beberapa pengertian tersebut bahwa diare adalah
buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair yang dapat
disertai lendir atau darah dengan frekuensi defekasi lebih dari 3 kali sehari dimana
diare akut berlangsung kurang dari dua minggu dan diare kronik berlangsung lebih
dari dua minggu.
B. ETIOLOGI
Penyebab dari masalah keperawatan utama diare :
Fisiologis
1. Inflamasi gastrointestinal.
4
2. Iritasi gastrointestinal.
3. Proses infeksi.
4. Malabsorsi.
Psikologis
1. Kecemasan.
2. Tinkat stres tinggi.
Situasional
1. Terpapar kontaminan.
2. Terpapar toksin.
3. Penyalahgunaan laksatif.
4. Penyalahgunaan zat.
5. Program pengobatan (Agen tiroid, analgesik, pelunak feses, ferosultat,
antasida, cimetidine dan antibiotik).
6. Perubahan air dan makanan.
7. Bakteri pada air.
C. BATASAN KARAKTERISTIK
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Defekasi lebih dari tiga kali dalam 24 jam.
2. Feses lembek atau cair.
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1. Urgency.
2. Nyeri/kram abdomen
Objektif
1. Frekuensi peristaltik mmeningkat.
2. Bising usus hiperaktif.
5
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Cek Lab : Feses Rutin, Darah Sepaket, GDS
E. FOKUS PENGKAJIAN
a. Pengkajian
Identitas
- Nama : An. E
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Tanggal lahir : 24 September 2020
- No RM : 00086296
Riwayat kesehatan dahulu
- Ibu pasien mengatakan anaknya tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya
Keluhan utama
- BAB cair sejak 3 hari
Riwayat kesehatan sekarang
- Pasien masuk ke RS pada tanggal 28 Desember 2021 diantar oleh bapak dan
ibunya dengan alasan masuk RS : BAB cair sejak 3 hari, saat dirumah sebelum
pasien dibawa ke RS, pasien BAB 4x dalam 1 hari serta mual.
Riwayat kesehatan keluarga
- Keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit menurun
b. Pemeriksaan fisik
a) Kepala
Anak berusia di bawah 2 tahun yang mengalami dehidrasi,
ubun-ubunnya biasanya cekung
b) Mata
Anak yang mengalami diare tanpa dehidrasi, bentuk kelopak matanya normal.
Apabila mengalami dehidrasi ringan atau sedang kelopak matanya cekung
(cowong). Sedangkan apabila mengalami dehidrasi berat, kelopak
matanya sangat cekung.
c) Hidung
Biasanya tidak ada kelainan dan gangguan pada hidung,
tidak sianosis, tidak ada pernapasan cuping hidung.
d) Telinga
Biasanya tidak ada kelainan pada telinga.
6
e) Mulut dan Lidah
(1) Diare tanpa dehidrasi: Mulut dan lidah basah
(2) Diare dehidrasi ringan: Mulut dan lidah kering
(3) Diare dehidrasi berat: Mulut dan lidah sangat kering
f) Leher
Tidak ada pembengkakan pada kelenjar getah bening, tidak
ada kelainan pada kelenjar tyroid.
g) Thorak
(1) Jantung
(a) Inspeksi
Pada anak biasanya iktus kordis tampak terlihat.
(b) Auskultasi
Pada diare tanpa dehidrasi denyut jantung normal,
diare dehidrasi ringan atau sedang denyut jantung
pasien normal hingga meningkat, diare dengan
dehidrasi berat biasanya pasien mengalami takikardi
dan bradikardi.
(2) Paru-paru
(a) Inspeksi
Diare tanpa dehidrasi biasanya pernapasan normal, diare dehidrasi ringan
pernapasan normal hingga melemah, diare dengan dehidrasi berat
pernapasannya dalam.
h) Abdomen
(1) Inspeksi
Anak akan mengalami distensi abdomen, dan kram.
(2) Palpasi
Turgor kulit pada pasien diare tanpa dehidrasi baik,
pada pasien diare dehidrasi ringan kembali < 2 detik,
pada pasien dehidrasi berat kembali > 2 detik.
(3) Auskultasi
Biasanya anak yang mengalami diare bising ususnya meningkat
i) Ektremitas
YaAnak dengan diare tanpa dehidrasi Capillary refill (CRT) normal, akral
teraba hangat. Anak dengan diare dehidrasi ringan CRT kembali < 2 detik,
7
akral dingin. Pada anak dehidrasi berat CRT kembali > 2 detik, akral teraba
dingin, sianosis.
j) Genitalia
Anak dengan diare akan sering BAB maka hal yang perlu di lakukan
pemeriksaan yaitu apakah ada iritasi pada anus.
c. Pemeriksaan penunjang
Cek Lab : Feses Rutin, Darah Sepaket, GDS
F. PATOFISIOLOGI
Dari beberapa faktor yang menyebabkan diare diantaranya karena faktor infeksi.
Dalam proses ini ypertama kalinya yaitu mikroorganisme ke dalam saluran
pencernaan yang berkembang ke dalam usus dan merusak sel mukosa yang dapat
menurunkan usus. Perubahan yang terjadi dalam kapasitas usus dapat h gangguan
fungsi usus dalam penyerapan cairan dan elektrolit. Faktor lain yaitu absorpsi yang
mengakibatkan tekanan osmotic meningkat sehingga menimbulkan pergeseran cairan
dan elektrolit ke dalam usus yang meningkatkan rongga usus terjadi diare. Faktor lain
pada makanan yang terjadi pada toksin tidak diserap dengan baik, sehingga
menimbulkan peningkatan dan penurunan peristaltik yang mengakibatkan penurunan
penyerapan makanan yang mengakibatkan terjadi nya diare (Najah, Hidayatun, 2020).
G. PATHWAY KEPERAWATAN
8
H. MASALAH KEPERAWATAN LAIN YANG MUNCUL
1. Diare berhubungan dengan malabsorpsi
Diare yaitu pengeluaran feses yang sering, lunak dan tidak berbentuk
2. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
Hipertemi adalah suu tubuh meningkat diatas rentang normal
9
I. INTERVENSI KEPERAWATAN
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
diuretik, jika perlu
10
(Gastroenteritis Hipertermi b.d proses penyakit 1. Monitor suhu suhu tubuh
) memperoleh hasil: 2. Monitor komplikasi akibat
D.0130 #Termoregulasi (L.14134) hipertermia
Terapeutik
1. Sediakan lingkungan yang dingin
Indikator A T
2. Longgarkan atau lepaskan
Suhu tubuh 2 4
pakaian
Suhu kulit 2 4
3. Berikan cairan oral.
4. Basahi dan kipasi permukaan
Keterangan :
tubuh.
1. Memburuk
5. Lakukan pendinginan
2. Cukup Buruk
eksternal(mis. Selimut
3. Cukup
hipotermia atau kompres dingin
4. Cukup Membaik
pada dahi, leher, dada,
5. Membaik
abdomen,aksilla).
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
1. Kolaborasikan pemberian cairan
dan elektrolit intravena, jika perlu
11
BAB II
TINJAUAN KASUS
No. RM : 00088989
Nama Pasien : An. E
PENGKAJIAN AWAL PASIEN Jenis Kelamin : L
RAWAT INAP ANAK Tgl Lahir/ Usia : 24 September
2020/ 1 tahun 3 bulan 5 hari/15
bulan
Tanggal Masuk Rumah Sakit Waktu Pemeriksaan Ruangan :
26 Desember 2021 (18:30) 27 Desember 2021 (09:00) A.R.Fakhrudin
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. KELUHAN UTAMA
Ibu pasien mengatakan anaknya bab cair 5x dalam 1 hari
Riwayat penyakit sekarang : ( Secara Kronologis mulai awal sakit hingga saat ini)
An. E dirawat di RS PKU MUHAMMADIYAH SRUWENG dengan keluhan diare dan
demam. Klien diare sejak 2 hari yang lalu. Ibu klien membawa ke RS PKU
MUHAMMADIYAH SRUWENG untuk penanganan anaknya. Hasil pemeriksaan
didapatkan data RR : 24 x/menit, N : 100 x/menit, Suhu : 37,5°C,
ALERGI/ REAKSI
Tidak ada alergi : Tidak Ada
Alergi Obat, sebutkan : - Reaksi :-
Alergi makanan, sebutkan : - Reaksi :-
Alergi lainya, sebutkan : - Reaksi : -
Tidak diketahui : -
B. RIWAYAT KELAHIRAN
Persalinan : SC
Menangis : Iya
Riwayat kuning : Tidak
12
mengelupas
25 Januari 2021
3. Polio (I, II, III, IV) 17 Oktober 2020 Kulit merah, bengkak
20 November 2020
18 Desember 2020
19 Februari 2021
D. RIWAYAT KELUARGA
E. RIWAYAT KESEHATAN
1) Pernah dirawat : Tidak
2) Kapan : -
3) Apakah terpasang alat implat : -
4) Apakah ada riwayat dalam keluarga : -
5) Mayor : -
13
14
G. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Status Psikologi : Cemas
Status Sosial : Hubungan pasien dengan anggota keluarga baik
Tempat Tinggal : Rt 02 Rw 05 Karanggayam Karanggayam, Kebumen Jawa Tengah
Lingkungan tempat tinggal : Pedesaan
Rumah dekat dengan prasaraana umum : Kantor Kepala Desa
Memiliki tetangga yang bahaya : tidak memiliki
Pengasuh anak : Orang tua
A. PEMRIKSAAN FISIK
Tekanan darah : -
Nadi : 100 x/menit
Pernafasan : 24 x /menit
Suhu : 37,5 0C
a. Neurologi
Kesadaran : Compos mentis
Gangguan neurologis : tidak ada
b. Pernafasan
Irama : Reguler
Retraksi dada: tidak ada
Bentuk dada : Normal
Pola nafas : Normal
Suara nafas : Whezing
Nafas cuping : Tidak ada
Sianosis : Tidak ada
Alat bantu pernafasan : Spontan
c. Sirkulasi
Sianosis : Tidak ada
Pucat : Tidak ada
Intesistas nadi : Normal
Irama nadi : Reguler
Edema : Tidak ada
Akral : Teraba Hangat
CRT : 3 detik
Clubbing finger : Tidak ada
d. Gastrointestinal
Labio :-
Muntah : Ya, sudah 1x sejak pagi
Mual : Ya
Nyeri ulu hati : Tidak
Ascites : Tidak ada
Lingkar perut : 50 cm
15
Lingkar kepala : 48 cm
Lingkar Lengan : 14 cm
e. Eliminasi
1) Defekasi
Pengeluaran : Anus
Frekuensi : 4x /hari
Karakteristis fases : Cair
2) Urine
Pengeluaran : Spontan
Kelainan : Tidak ada
Deuresis :-
f. Integumen
Warna kulit : Pucat
Kelainan: Tidak ada
Resiko Decubitus : Tidak ada
Luka :Tidak ada
g. Muskuloskeletal
Kelainan tulang : Tidak ada
Gerak anak : Aktif
h. Genetalia
Normal : Iya
B. SKRINING NYERI
Adakah rasa nyeri : Tidak ada
Sekor nyeri : -
Tipe nyeri :-
Karakteristik nyeri: -
Nyeri mempengaruhi: -
16
HEMATOLOGI
1. Basofil 1% P : -1. W : -1
17
FAECES
No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
1. Faeces Rutin
TERAPI OBAT
18
ANALISA DATA
19
INTERVENSI KEPERAWATAN
20
pemberian diuretik, selama 24 jam
jika perlu - Untuk
memenuhi
kebutuhan
cairan
Kolaborasi
- Untuk penganti
cairan yang
hilang akibat
diare
21
Edukasi pada klien
1. Anjurkan tirah baring
4.membantu
Kolaborasi
mengurangi demam
1. Kolaborasikan
pada klien
pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jika 5.Mempercepat proses
perlu penyembuhan
Edukasi
1. Untuk mengajarkan
pasien tirah baring
Kolaborasi
1. Memberikan pasien
obat paracetamol infus
100g/8 jam, jika suhu >
380C
22
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Hari, Implementasi Respon TTD
dx Tanggal/Jam
1, 27 Desember Monitor status hidrasi S : Ibu klien mengatakan
2 2021 anaknya diare, mutah 4x
08:00 kali saat di rumah, dan juga
demam
O : Klien tampak lemas,
Tekstur feses cair
10:00 WIB Berikan cairan Dextrose 5 ½, 10 S : Ibu klien mengatakan
tpm anaknya lemas
O : Klien tampak terpasang
infus D5 10 tpm
23
TWS pada bagian lipatan axilia,
selangkangan dan paha
1, 28 Desember Memonitoring suhu setiap 8 jam S : -
2 2021 sekali O:
09:00 WIB S : 38 0 C
10 : 00 WIB Memberi obat Paracetamol infus S : Ibu klien mengatakan
100g/8 jam badan anaknya panas
O : Paracetamol infus
100g/8jam masuk melalui iv
dan tidak ada reaksi alergi
10: 00 WIB Memberi obat ondansentron S : Ibu klien mengatakan
1mg/ 12 jam masih mual
O : Ondansentron 1mg
masuk melalui iv dan tidak
ada reaksi alergi pada
anaknya
11.00 Melakukan TTV S : Ibu klien mengatakan
anaknya sudah tidak demam
O:
S : 36,5 C
N : 115x/menit
RR : 28x/menit
24
EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/ No Evaluasi Paraf
tanggal Dx
Senin, 27 1 S: Aviva
Desember - Ibu klien mengatakan anaknya masih diare
2021/ 16:30
WIB - Ibu pasien mengatakan feses anaknya masih cair
O:
- KU : Composmentis
- TTV :
SB : 36,8oC
Nadi : 115x/menit
RR : 28x/menit
- Tekstur Feses cair
A:
- Diare belum teratasi
- Manajemen Cairan
Indikator A T Hasil
Turgor kulit 2 4 4
Membran 2 4 2
Mukosa
Berat badan 2 4 2
Asupan cairan 2 4 4
Suhu kulit 2 4 2
Keterangan :
1 : memburuk
2 : cukup buruk
3 : sedang
4 ; cukup membaik
25
5 : membaik
P:
- Monitor KU dan TTV
- Monitor intake dan output cairan
- Minum obat sesuai anjuran
- Edukasi memperbanyak minum
Selasa, 28 2 S: Ila
Desember - Ibu klien mengatakan anaknya masih demam
2021/ 20.00
O:
wib - S : 36,9°C
- Akral hangat
A:
- Hipertermi sudah teratasi
- Manajemen Cairan
Indikator A T Hasil
Turgor kulit 2 4 4
Membran 2 4 2
Mukosa
Berat badan 2 4 2
Asupan cairan 2 4 4
Keterangan :
1 : memburuk
2 : cukup buruk
3 : sedang
4 ; cukup membaik
5 : membaik
P:
- Mengajarkan batuk efektif
- Memberikan terapi nebulizer 1:1 Ventolin Flexotid
- Menganjurkan minum hangat
- Meminum obat sesuai anjuran
- Monitor cairan
26
DAFTAR PUSTAKA
27