Anda di halaman 1dari 25

INTRODUCTION TO MENTAL HEALTH

NURSING
Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa

Ike Mardiati Agustin.M.Kep Sp.Kep J


BAHAN DISKUSI
1. Pendahuluan
2. Definisi Kesehatan
3. Definisi kesehatan jiwa
4. Masalah kesehatan jiwa
5. Target pelayanan kesehatan jiwa
6. Hak pasien dengan gangguan jiwa
PENDAHULUAN
 Di era globalisasi dan persaingan bebas
kecenderungan terhadap peningkatan
gangguan jiwa semakin besar, karena
stressor dalam kehidupan semakin
kompleks.
 Keperawatan dalam era kesejagatan ini
dituntut untuk berkembang seiring dengan
perkembangan IPTEK tyermasuk
keperawatan jiwa khususnya.
DEFINISI KESEHATAN
 Suatu keadaan sejahtera fisik (jasmani), mental
(rohani) dan sosial yang lengkap (sempurna) bukan
hanya bebas dari penyakit atau kecacatan (WHO).
 Keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan
sosial, cacat dan kelemahan (UU Kes. No 18. th
2014).
 Keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan ekonomis (UU Kes. No 23 th 1992).
 Jadi konsep sehat mencakup beberapa
aspek penting yaitu :
1. FISIK
2. MENTAL (psikologis jiwa)
3. SOSIAL.
KESEHATAN FISIK
 Mengacu kepada proses fungsi fisik dan
fisiologis, kepadanan dan efisiensinya.
 Ukuran sehat fisik yang minimal adalah tidak
ada disfungsi fisiologis.
(Seperti tanda-tanda vital meliputi tekanan
darah, nadi, pernafasan, suhu tubuh, kadar
kolesterol, kadar karbon monoksida, dll yang
dapat digunakan untuk menilai berbagai
derajat kesehatan fisik individu).
KESEHATAN MENTAL /
PSIKOLOGIS
 Mengacu kepada gejala utama berupa
perasaan sejahtera secara subjektif, suatu
penilaian diri tentang kemampuan
seseorang, kebugaran dan energi, serta
kemampuan pengendalian diri internal.
 Ukuran sehat psikologis yg minimal adalah :
TIDAK ADA PERASAAN TERTEKAN ATAU
DEPRESI.
KESEHATAN SOSIAL
 Didasarkan pada kefektifan sosial seseorang
yaitu kemampuan seseorang untuk
menyelesaikan tugas, berperan dan belajar
berbagai ketrampilan untuk berfungsi secara
adaptif di masyarakat.
 Ukuran sehat sosial yang minimal adalah
kemampuan untuk melaksanakan tugas
dan ketrampilan dasar yang sesuai
dengan peran seseorang.
DEFINISI KESEHATAN JIWA
 Suatu kondisi yang memungkinkan
perkembangan fisik, intelektual dan
emosional yang optimal dari seseorang dan
perkembangan itu selaras dengan keadaan
orang lain (UU No 18 th 2014).
 Kesimpulannya keswa adalah bagian integral
dari kesehatan, dan merupakan kondisi yang
memungkinkan perkembangan fisik dan
sosial individu secara optimal, dan selaras
dengan perkembangan orang lain.
Konsep Kesehatan Jiwa
 Sehat Jiwa (WHO)
Kondisi yang memungkinkan
perkembangan fisik,
intelektual, dan emosional
yang optimal dari seseorang
dan perkembangan itu
berjalan selaras dengan
keadaan orang lain.  Gangguan Jiwa
 Ciri Utama orang sehat Adanya gangguan pada fungsi
jiwa: kejiwaan yang meliputi
1. Mengetahui Potensi diri
proses pikir, emosi, kemauan
dan perilaku psikomotorik
2. Bermanfaat untuk orang lain termasuk bicara (UU Kes No
3. Mampu mengatasi 18. 2014)
stres/tekanan dalam hidup
4. Produktif sesuai dengan
keahliannya.
DEFINISI GANGGUAN JIWA
 Adanya gangguan pada fungsi kejiwaan yang
meliputi proses pikir, emosi, kemauan dan
perilaku psikomotorik termasuk bicara (UU
Kes No 18. 2014 ).
 Kesimpulannya ggn jiwa adalah kondisi
terganggunya fungsi mental, emosi, pikiran,
kemauan, perilaku psikomotorik dan verbal
yang menjelma dalam kelompok gejala klinis,
yang disertai oleh penderitaan dan
mengakibatkan terganggunya fungsi
humanistik individu.
MASALAH-MASALAH KESWA
1. Perubahan fungsi jiwa. Hal ini menimbulkan
penderitaan pada individu (distress) dan
atau hambatan dalam melaksanakan fungsi
sosialnya.
2. Masalah psikososial (stres psikososial),
yaitu setiap perubahan dalam kehidupan
individu baik yang bersifat psikologis
maupun sosial yang memberi pengaruh
timbal balik dan dianggap mempunyai
pengaruh cukup besar sebagai faktor
penyebab timbulnya ggn jiwa.
PREVALENSI* GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL
PADA PENDUDUK UMUR > 15 TAHUN MENURUT
PROVINSI, 2007-2018

*berdasarkan wawancara dengan Self Reporting Questionnaire-20 (SRQ-20), Nilai Batas Pisah (Cut off Point) ≥ 6

13
Indonesia: 9,8%
PREVALENSI DEPRESI*PADA PENDUDUK UMUR ≥15 TAHUN
MENURUT PROVINSI, 2018

Hanya 9% penderita
depresi yang minum
obat /menjalani
pengobatan medis.

*berdasarkan wawancara dengan Mini International Neuropsychiatric Interview (MINI)

14

Indonesia: 6.1%
PROPORSI RUMAH TANGGA DENGAN ART
GANGGUAN JIWA SKIZOFRENIA/PSIKOSIS
MENURUT PROVINSI (PER MIL), 2013-2018

Nasional: 0.18%
15
GME
Sehat ODMK/Risiko
17,836,000 org

Depresi
11,102,000 org

Skiz/Psikosis
468,000 org

Promosi Pernah Pasung 65,520 org


Pasung 3 bln terakhir 20,639 org

Kuratif &
Pencegahan Rehabilitasi

Kuratif
Masalah Kesehatan Jiwa (Riskesdas 2018)

05/30/22 16
TARGET PELAYANAN
KESEHATAN JIWA
1. SEHAT JIWA TETAP SEHAT
2. RISIKO GANGGUAN JIWA JADI SEHAT JIWA
3. GANGGUAN JIWA JADI
MANDIRI DAN PRODUKTIF

INDONESIA SEHAT JIWA


PELAYANAN KESEHATAN
JIWA PADA ODGJ

Pengobatan Pengobatan Pengobatan REHABILITA


& Perawatan & Perawatan & Perawatan SI DI RS

MANDIRI &
PRODUKTIF

DINAS
REHABILITA
SOSIAL
SI BERBASIS LAPANGAN
MASYARAKA MASYRAKAT KERJA
T
UPAYA KESEHATAN JIWA
(UU.Kes Wa.No.18 Tahun 2014)
1. PROMOTIF
2. PREVENTIF
3. KURATIF
4. REHABILITATIF
 Untuk meningkatkan taraf keswa manusia
agar dapat hidup lebih sehat, harmonis dan
produktif.
Model Manajemen Asuhan
Keperawatan dalam Keperawatan Jiwa
Hak Klien dengan Masalah
Kesehatan Jiwa

 Hak azasi manusia (ICN, 2009)


 Akses terhadap pelayanan kesehatan
 Akses terhadap catatan klien dan
kerahasiaannya
 Pengisolasian dan pengekangan
 Menerima tritmen
 Menolak tritmen
 Informed consent untuk riset
Hak Klien Jiwa yang Dirawat
di Institusi Pelayanan
Kesehatan:
 Bebas berkomunikasi
 Menyimpan milik pribadi
 Bebas beragama
 Bekerja jika memungkinkan
 Mengelola properti
 Melaksanakan keinginan (wills)
 Hubungan kontrak
 Belanja
Hak Klien Jiwa yang Dirawat
di Institusi Pelayanan
Kesehatan….
 Pendidikan
 Pemeriksaan psikiatrik
 Pelayanan publik
 Menuntut dan dituntut
 Menikah dan bercerai
 Tidak menjadi subyek pengekangan yang
tidak diperlukan
 Perwakilan legal
 Privacy (keleluasaan pribadi)
 HINDARKAN STIGMA
Self Stigma (oleh penderita itu sendiri)
Public Stigma (oleh orang lain/masyarakat)
Berupa :
Pelabelan
Dikucilkan
Disikriminasi
BANGUNLAH
JIWANYA……..

BANGUNLAH UNTUK
BADANNYA... INDONESIA RAYA

Anda mungkin juga menyukai