I. PENDAHULUAN
Peraturan pemerintah yang khusus mengatur mengenai masalah kesehatan mental
tampaknya telah ada sejak jaman Hindia Belanda. Undang-undang yang di tetapkan Pemerintah
NKRI tentang kesehatan mental baru diundangkan pada tahun 1966 untuk menggantikan Het
Reglement op het Krankzinnigenwezen (Stbl 1897 No 54). Undang-undang tersebut adalah UU
no. 3 tahun 1966 tentang Kesehatan Jiwa yang belum dicabut atau diganti hingga sekarang. Hal
kesehatn jiwa sebenarnya telah disinggung dalam UU no. 9 tahun 1960 tentang Pokok-pokok
Kesehatan. Di dalam undang-undang tersebut di sebutkan bahwa kesehatan jiwa merupakan
bagian dari (disebut unsur) kesehatan. Ini menunjukkan telah adanya pemahaman bahwa
kesehatan jiwa merupakan bagian tidak terpisah dari kesehatan.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Dengan memberikan pelayanan paripurna kepada orang dengan masalah kejiwaan (ODMK)
dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) maka akan menekan seminimal mungkin
bertambahnya penderita jiwa di wilayah kerja Puskesmas Sugihwaras.
2. Tujuan Khusus
a. Menjamin setiap orang dapat mencapai kualitas hidup yang baik, menikmati kehidupan
kejiwaan yang sehat, bebas dari ketakuatan, tekanan, dan gangguan lain yang dapat
mengganggu kesehatan jiwa.
b. Menjamin setiap orang dapat mengembangkan berbagai potensi kecerdasan.
c. Memberikan perlindungan dan menjamin pelayanan kesehatan jiwa bagi ODMK dan
ODGJ.
d. Memberikan pelayanan kesehatan secara terintegrasi, komprehensif dan
berkesinambungan melalui upaya promotif, preventiv, kuratif, dsan rehabilitatif bagi
ODMK dan ODGJ.
e. Menjamin ketersediaan dan keterjangkauan sumber daya dalam upaya kesehatan jiwa.
f. Meningkatkan mutu upaya kesehatan jiwa sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi.
g. Memberikan kesempatan kepada ODMK dan ODGJ untuk dapat memperoleh haknya
sabagai warga negara indonesia.
IV. KEGIATAN
1. Penyuluhan Penderita Jiwa
2. Penyuluhan NAPZA
3. Deteksi Dini Masalah Keswa dan NAPZA
VI. SASARAN
Semua masyarakat yang mempunyai masalah kejiwaan atau tidak.