PERNAFASAN ANAK
• Non Infeksi
• Neonatus
• Bayi
• Infeksi
• Kompliksasi dari selain masalah pernafasan
INFEKSI RESPIRATORI
AKUT (IRA)
Istilah dan klasifikasi
• WHO : ARI, Acute Respiratory Infection
AURI : Acute Upper Respiratory Infection
ALRI : Acute Lower Respiratory Infection
• Depkes : ISPA, Infeksi Saluran Pernapasan
Akut
IKA : ISNA (Infeksi Saluran Napas Akut)
IRA (Infeksi Respiratorik Akut)
IRA-A : Infeksi Respiratorik Akut Atas
IRA-B : Infeksi Respiratorik Akut Bawah
MORBIDITAS DAN MORTALITAS
Traktus Batuk-pilek
rongga hidung respiratorik Otitis media
tuba eustakius
atas Faringitis
faring lidah
epiglotis Traktus Infeksi Respiratorik Bawah
laring respiratorik Akut (IRBA)
esofagus
bawah
trakea
iga--- Epiglotitis Croup
paru kiri Laringitis (menimbul-
bronkus kanan bronkus kiri Laringotrakeitis kan stridor)
bronkus kecil
paru kanan- Bronkitis
bronkiolus Bronkiolitis
aleveolus Pneumonia
diafragma
Infeksi Respiratorik Akut yang umumnya
disebabkan oleh virus
• Sinusitis
• Otitis media akut / kronik
• Epiglotitis
• Bronkiolitis (di negara berkembang)
• Pneumonia Others
( Fungi , virus )
30%
S. pneumonia
H. influenza (Pneumococcus
tipe b )
20%
50%
FAKTOR RISIKO TERJADINYA PNEUMONIA ATAU KEMATIAN KARENA IRA
Malnutrisi
ASI tidak adekuat
Laju napas
Umur (x/mnt)
< 2 bulan 60
2 - 12 bulan 50
1 - 5 tahun 40
Napas sesak
Tarikan dinding dada
(retraksi subkostal)
Pemeriksaan penunjang
Non invasif
Foto torak AP-lateral
Darah perifer lengkap
Kultur sputum dan pewarnaan Gram
Kultur darah (spesifik, 10-15 %)
Invasif
Pungsi pleura
Bronchoalveolar lavage
Biopsi transbronkial
Open lung biopsy
Foto torak
Petunjuk etiologi
Virus : hiperinflasi, atelektasis segmental, infiltrat
intersisial
Manfaat
Menunjang diagnosis, tidak menentukan etiologi
Menentukan luas/beratnya penyakit
Menentukan komplikasi
Tindak lanjut normal dalam 3-4 minggu
Pneumonia – gambaran radiologis
Pr, 6,5 thn Ro.infiltrat intersisial luas, ec S pneumoniae: IgG pneumolisin
meningkat, leukosit 29800, LED 35 mm/jam I, CRP 9 mg/l.
TATA LAKSANA
• UMUM
• Pemberian Oksigen secara kanula nasal, masker,
untuk mempertahankan saturasi O2 diatas 92%
• Bila memerlukan infus, jumlah cairan yang diberikan
80% dari kebutuhan, dan monitor elektrolit
– Anti piretik dan analgesik diberikan bila
perlu
– Monitor HR,Suhu RR dan saturasi
oksigen paling tidak tiap 4 jam
Bronkopneumonia
Pengertian:
Pneumonia lobularis merupakan radang dari saluran
pernafasan yang terjadi pada bronkus sampai dengan
alveolus paru (Bronkiolus terminalis)
Etiologi
1.Bakteri : Pneumokokus,
Streptokokus, Basil gram negatif,
Staphilokokus.
2. Virus. Contoh :Virus influenza
3. Aspirasi.
4. Pneumonia Hipostatik.
5. Jamur
Manifestasi Klinis
• Suhu mendadak sampai 37-40C, mungkin disertai
kejang akibat demam yg tinggi
• Anak gelisah, sesak napas, sianosis
sekunder hidung & mulut
• Pernapasan cuping hidung
• Kadang-kadang muntah & diare,
• Sakit tenggorok, nyeri otot & sendi
• Batuk mula-mula kering menjadi produktif.
Pemeriksaan Fisik
Tetap lebar
(tidak rentan, tidak sensitif,
tidak mudah goncang, stabil)
SALURAN NAPAS ANAK ASMA
Pencetus
(debu, bulu binatang, kapuk, dll) Hiperreaktif :
• sangat rentan
• Sangat sensitif
• Mudah goncang/mengkerut
1. Ekstrinsik (Alergik).
Faktor pencetus seperti bunga dan bulu
binatang.
2. Intrinsik (Non Alergik).
Bereaksi terhadap pencetus yang tidak
spesifik atau tidak diketahui, seperti udara
dingin, infeksi saluran pernapasan dan
emosi.
3. Asma Gabungan.
Mengapa gejala asma timbul ?
Saluran napas yang hiper-
reaktif terpapar dengan faktor
pencetus :
– Golongan hisapan
– Golongan makanan
– Infeksi saluran napas (flu)
– Perubahan cuaca
– Dan lain-lain
DERAJAT ASMA :
• Asma episodik jarang / ringan (75%)
Gejalanya hanya sesekali timbul
• Asma episodik sering / sedang (20%)
Gejalanya lebih sering timbul
• Asma persisten / berat (5%) :
Timbul terus menerus, hampir tiap hari
FAKTOR PENCETUS ASMA
PENANGGULANGAN
1. UPAYA PENCEGAHAN
• Menghindari faktor pencetus
• Pemakaian obat-obat
2. UPAYA PENGOBATAN
• Penggunaan obat-obat untuk
melebarkan saluran napas yang
mengkerut
Penatalaksanaan