OBTRUKSI CHOLELITIASIS
Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh :
TINGKAT 2 SEMESTER 3
Keperawatan Semester 3
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah yang saya
selesaikan adalah benar. Dengan ini saya menyatakan penulisan makalah dengan
judul “Gangguan Gastrointestinal Obstruksi Cholelitiasis” telah memenuhi semua
syarat serta ketentuan yang ditetapkan oleh Ibu guru dosen.
Contents
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
KATA PENGANTAR............................................................................................4
BAB I.......................................................................................................................5
PENDAHULUAN...................................................................................................5
1.3 Tujuan...........................................................................................................5
1.4 Manfaat.........................................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................7
PEMBAHASAN.....................................................................................................7
2.1.1 Definisi....................................................................................................7
2.1.2 Etiologi....................................................................................................7
2.1.4 Patofisiologi............................................................................................8
2.1.5 Pathway..................................................................................................9
2.1.6 Komplikasi............................................................................................10
2.1.8 Penatalaksanaan..................................................................................11
2.2.1 Pengkajian............................................................................................11
2.2.2 Diagnosa Keperawatan........................................................................13
2.2.4 Implementasi........................................................................................15
2.2.5 Evaluasi................................................................................................15
BAB III..................................................................................................................16
PENUTUP.............................................................................................................16
3.1 Kesimpulan.................................................................................................16
3.2 Saran............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
KATA PENGANTAR
Dengan kerendahan hati kami panjatkan puji syukut kehadirat Allah SWT atas
rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
tentang “Askep Gangguan Gastrointestinal Obtruksi Cholelitiasis” tepat pada
waktunya.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Hepta Nur Nugraheni selaku
Dosen Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah Program studi Sarjana Terapan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan makalah yang
kami susun di masa depan.
PENDAHULUAN
Pada pasien yang cenderung menderita batu empedu akan terjadi penurunan
sintesis asam empedu dan peningkatan sintesis kolesterol dalam hati; keadaan
ini mengakibatkan supersaturasi getah empedu oleh kolesterol yang kemudian
keluar dari getah empedu, mengendap dan membentuk batu. Getah empedu
yang jenuh oleh kolesterol merupakan predisposisi untuk timbulnya batu
empedu dan berperan sebagai iritan yang menyebabkan peradangan dalam
kandung empedu.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan mempelajari tentang teori dan asuhan keperawatan
Gangguan Gastrointestinal Obstruksi Cholelitiasis
1.3.2 Tujuan Khusus
1 Mampu mendeskripsikan hasil pengkajian pada kasus Gangguan
Gastrointestinal Obtruksi Cholelitiasis
2 Mampu mendeskripsikan rumusan diagnosa keperawatan Gangguan
Gastrointestinal Obtruksi Cholelitiasis
3 Mampu mendeskripsikan rencana keperawatan Gangguan
Gastrointestinal Obtruksi Cholelitiasis
1.4 Manfaat
Makalah ini dibuat agar mahasiswa mengetahui dan dapat memahami asuhan
kepewawatan mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah dengan materi
Gangguan Gastrointestinal Obtruksi Cholelitiasis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.2 Etiologi
Batu empedu di sebabkan oleh perubahan susunan empedu,statis
empedu dan infeksi kandung empedu. Sementara komponen empedu
adalah kolesterol yang biasanyatetap terbentuk cairan, jika cairan empedu
menjadi jenuh karena kolesterol maka kolesterol bisa menjadi tidak larut
dan membentuk endapan diluar empedu.
2.1.4 Patofisiologi
Batu empedu hampir selalu dibentuk dalam kandung empedu dan jarang
pada saluran empedu lainnya. Faktor predisposisi yang penting adalah :
2.1.5 Pathway
c
2.1.6 Komplikasi
1 Asimtomatik
2 Obstruksi duktus sistikus
3 Kolik bilier
4 Kolesistitis akut
5 Peradangan pankreas/pankreatitis
6 Perforasi
7 Hidrop kandung empedu
8 Empiema kandung empedu
9 Ileus batu empedu
1 Leukosit
2 Bilirubin
3 Amilase serum
4 Protrombin
5 USG : menunjukkan adanya bendungan /hambatan , hal ini karena
adanya batu empedu dan distensi saluran empedu ( frekuensi sesuai
dengan prosedur diagnostik)
6 Endoscopic Retrograde choledocho pancreaticography (ERCP),
bertujuan untuk melihat kandung empedu, tiga cabang saluran empedu
melalui ductus duodenum.
7 PTC (perkutaneus transhepatik cholengiografi): Pemberian cairan
kontras untuk menentukan adanya batu dan cairan pankreas.
8 Cholecystogram (untuk Cholesistitis kronik) : menunjukkan
adanya batu di sistim billiar.
9 CT Scan : menunjukkan gellbalder pada cysti, dilatasi pada saluran
empedu, obstruksi/obstruksi joundice.
10 Foto Abdomen :Gambaran radiopaque (perkapuran ) galstones,
pengapuran pada saluran atau pembesaran pada gallblader.
2.1.8 Penatalaksanaan
1 Penatalaksanaan Non Bedah
a. Indoskopi
b. Pemberian agen pelarut kolesterol
c. Obat-obatan antibiotik, analgetik, antasida
d. Diet rendah lemak
e. Penatalaksanaan keseimbangan cairan f. Penatalaksanaan
muntah k/p NGT
2 Penatalaksanaan Bedah
a. Extra corpeal shock wave litotripsi lesw
b. Kolesitosistoli totomi perkutan
c. Kolistatomi Fisioterapi dan rehabilitasi
d. Konsultasi secara teratur
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan Gangguan Gastrointestinal Obtruksi
Cholelithiasis
2.2.1 Pengkajian
Data-data yang terdapat pada pasien:
1 Identitas pasien
Nama, umur, agama, alamat, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
suku, tanggal masuk, no medical record, identitas keluarga.
2 Keluhan utama
Keluhan yang dikatakan sebelum masuk rumah sakit dan masuk
rumah sakit, dengan keluhan panas
3 Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit sekarang
Faktor yang mempengaruhi dan dikeluhkan pasien sehingga
dibawa ke rumah sakit
b. Riwayat penyakit dahulu
Apakah pasien pernah sakit seperti yang dirasakan seperti ini
dan memiliki riwayat penyakit lainnya
c. Riwayat penyakit keluarga
Adakah anggota keluarga yang memiliki penyakit keturunan.
4 Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Inspeksi : tidak ada bekas jahitan
Palpasi : tidak ada benjolan
b. Mata
Inspeksi : mata tidak cowong, bentuk simetris
Palpasi : tidak ada benjolan
c. Hidung
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada secret
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, pernapasan baik
d. Telinga
Inspeksi : telinga simetris, tidak ada perdarahan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
e. Mulut
Inspeksi : warna gigi putih, mukosa bibir kering
Palpasi : tidak ada benjolan
f. Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Palpasi : tidak ada benjolan
5 Thorax
a. Paru-paru
Inspeksi : dada simetris, pengembangan dada baik
Palpasi : tidak ada benjolan pada dada
Perkusi : suara paru sonor di semua lobus
Auskultasi : suara paru-paru vesikuler
b. Jantung
Inspeksi : tidak ada memar tidak ada benjolan
Palpasi : denyut jantung teraba, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : suara jantung pekak
Auskultasi : S1, S2 tunggal
2.2.5 Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan memeriksa setiap aktivitas dan apakah hasil
yang diharapkan telah tercapai. Adapun tipe-tipe evaluasi yang harus
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kolelitiasis/koledokolitiasis merupakan adanya batu di kandung empedu, atau
pada saluran kandung empedu yang pada umumnya komposisi utamanya
adalah kolesterol. Batu kandung empedu merupakan gabungan beberapa
unsure yang membentuk suatu material mirip batu yang terbentuk di dalam
kandung empedu. Penyebab terjadinya kolelitiasis/batu empedu belum
diketahui secara pasti. Penatalaksanaan dari kolelitiasis ini dapat dilakukan
dengan pembedahan maupun non pembedahan serta menjalani diet rendah
lemak, tinggi protein, dan tinggi kalori agar tidak terbentuk batu empedu di
dalam kandung empedu. Oleh karena itu, asuhan keperawatan yang baik
diperlukan dalam penatalaksanaan kolelitiasis ini sehingga dapat membantu
klien untuk dapat memaksimalkan fungsi hidupnya kembali serta dapat
memandirikan klien untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia
3.2 Saran
Sebagai perawat professional diharapkan mampu melakukan Tindakan
asuhan keperawatan yang tepat dan sesuai prosedur. Selain itu pasien juga
diharapkan dapat mengetahui lebih lanjut tentang penyakit kolelitiasis dan
dapat menghindari makanan yang dapat menyebabkan penyakit. Misalnya
enggan mengonsumsi makanan yang mengandung lemak.
DAFTAR PUSTAKA