Anda di halaman 1dari 78

Laporan Kasus Home Visite

PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA


PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI
PUSKESMAS TAMAN BACAAN PALEMBANG

Nurfrida Aini, S.Ked.


71.2016.065
LATAR BELAKANG
TB  Masalah serius = 8,8 juta kasus dan 1,1 juta
kematian (WHO,2010)

Indonesia  peringkat 3 di dunia tertinggi , 528.000


kasus (91.000 kematian)

Faktor peningkatan kasus TB  sosio ekonomi,


pendidikan

Pencegahan agar tidak meningkat


TUJUAN MANFAAT
 Mengidentifikasi masalah  Referensi
 Mengindentifikasi faktor-  Landasan acuan
faktor  Melatih dan menambah
 Melakukan tatalaksana pengalaman IKK
secara komprehensif
TINJAUAN PUSTAKA
 Penyakit TB penyakit menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis
 TB  Paru dan Ektraparu
 Epidemiologi = Indonesia  peringkat 3 di dunia
tertinggi , 528.000 kasus (91.000 kematian)
 Meningkat  1.200.000 kasus dan 91.000 kasus
kematian
 Mycobacterium tuberculosis bakteri berbentuk basil
non spora berukuran 0.5-3 μm. Gram netral dan bersifat
tahan asam.
 Tahan asam  kandungan asam mikolik, asam lemak
rantai panjang
PENULARAN TB
Dimakan
Bakteri Tb
Droplet makrofag
bertahan
alveolus

Makrofag Reaksi Makrofag


inti raksasa inflamasi terinfeksi

Material
Batuk
kaseosa
berdahak
mencari
Faktor Risiko

 Jenis Kelamin
 Status Gizi
 Sosioekonomi
 Pendidikan
 Faktor-faktor toksis
Manifestasi Klinis

 Batuk berdahak > 2 minggu


 Penurunan Berat badan
 Demam pada malam hari
 Pemeriksaan fisik  Ronki (+)
 Anoreksia
Pemeriksaan Penunjang
 Sputum SPS (Pewarnaan Ziehl-Neelsen )
 Foto Thoraks AP
 Kultur (Gold Standart)
 Tuberkulin
 Amplifikasi asam nukleat (MDR)
Tatalaksana
 Golongan I (2RHZE + 4R3H3)
 Golongan II (2HRZES/1HRZE/5HRE )
Komplikasi

 pleuritis, efusi pleura, empiema, laringitis, usus Poncet’s


arthropathy.
 komplikasi lanjut dapat  obstruksi jalan nafas,
kerusakan parenkim paru, kor pulmonal, amiloidosis,
karsinoma paru, dan sindrom gagal napas
PENCEGAHAN
Diagnosis dan pengobatan TB paru BTA positif untuk
mencegah penularan

Pemberian imunisasi BCG pada bayi usia 0-11 bulan


untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
kuman tuberkulosis

Pemberian proflaksis INH pada balita sehat yang


memiliki kontak dengan pasien TB dewasa dengan
BTA sputum positif (+), namun pada evaluasi dengan
tidak didapatkan indikasi gejala dan tanda klinis TB.
Dokter Keluarga

 Dokter keluarga  dokter yang mengutamakan


penyediaan pelayanan komprehensif bagi semua
orang yang mencari pelayanan kedokteran dan
mengatur pelayanan oleh provider lain bila diperlukan
Ciri-ciri
 Mengikuti pendidikan dokter sesuai standar nasional.
 Pekerjaannya berlandaskan etik profesi.
 Mengutamakan panggilan kemanusiaan daripada
keuntungan.
 Pekerjaannya legal melalui perizinan.
 Anggota-anggotanya belajar sepanjang hayat.
 Anggota-anggotanya bergabung dalam suatu
organisasi profesi.
DIAGNOSIS HOLISTIK

Aspek 1 (aspek individu)


Aspek 2 (aspek klinik): diagnosis klinis dan diagnosis
bandingnya
Aspek 3 (aspek internal):
Aspek 4 (aspek eksternal pasien):
Aspek 5 (aspek fungsional)
Prinsip Dokter Keluarga

 Pelayanan yang holistik dan komprehensif


 Pelayanan yang kontinu.
 Pelayanan yang mengutamakan pencegahan.
 Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif.
 Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari
keluarganya.
 Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan
lingkungan tempat tinggalnya.
 Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum.
 Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertanggungjawabkan.
 Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu.
Klasifikasi tingkat kesejahteraan
 Keluarga pra sejahtera
 Keluarga sejahtera tahap I
 Keluarga sejahtera tahap II
 Keluarga sejahtera tahap III
 Keluarga sejahtera tahap III plus
Penentuan sehat/tidak sehat pada
keluarga
 Adaptasi (Adaptation)
 Kemitraan (Partnership)
 Pertumbuhan (Growth)
 Kasih sayang (Affection)
 Kebersamaan (Resolve)
Pola Pikir Dokter Keluarga
Penilaian profil kesehatan pribadi (Assessment)
Penyusunan program kesehatan spesifik (Targeting)
Intervensi proaktif (Intervention)
Pemantauan kondisi kesehatan (Monitoring)
Jenis-Jenis Keluarga
 Keluarga inti (nuclear family)
 Keluarga besar (extended family)
 Keluarga campuran (blended family)
 Keluarga menurut hukum umum (common law family)
 Keluarga orang tua tunggal (single parent family)
 Keluarga hidup bersama (commune family)
 Keluarga serial (serial family)
 Keluarga gabungan (composite family)
 Keluarga tinggal bersama (whabilation family)
Hal yang mempengaruhi penyakit
 Kepribadian
 Gaya hidup
 Lingkungan fisik
 Hubungan antar manusia
Pengaruh keluarga terhadap penyakit
 Penyakit keturunan
 Perkembangan bayi dan anak
 Penyebaran penyakit
 Pola penyakit dan kematian
 Proses penyembuhan penyakit
RUMAH SEHAT
 Rumah Sehat Rumah adalah struktur fisik terdiri dari
ruangan, halaman dan area sekitarnya yang dipakai
sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan
keluarga.
KRITERIA RUMAH SEHAT

 Lokasi
 Kualitas udara ambien di lingkungan perumahan harus
bebas dari gangguan gas beracun dan memenuhi
syarat baku mutu lingkungan
 Kebisingan dan getaran
 Prasarana dan sarana lingkungan
 Vektor penyakit
 Penghijauan
 Bahan Bangunan
 Komponen dan penataan ruang rumah

Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan


biologis sebagai berikut:
 Pencahayaan
 Kualitas udara
 Ventilasi
 Luas penghawaan atau ventilasi a1amiah yang
permanen minimal 10% dari luas lantai.
 Binatang penular penyakit
 Tidak ada tikus bersarang di rumah.
 Penyediaan air bersih
 Tersedia sarana air bersih dengan kapasitas minimal 60
l/orang/hari;
 Sarana penyimpanan makanan
 Limbah
 Kepadatan hunian ruang tidur
 Komponen dan penataan ruang rumah
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
 Nama : Tn.Mistak Edi
 Umur : 74 tahun
 Tempat, Tanggal Lahir: Palembang, 8 September 1945
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Pendidikan : SMP
 Pekerjaan : Buruh Lepas Harian
 Status : Kawin
 Alamat : Jl.Pertahanan RT/RW 053/012 Kelurahan 16 Ulu, Kecamatan
Seberang Ulu II Palembang
 Agama : Islam
Subjektif
Autoanamnesis pasien pada hari Rabu, 28 Agustus 2019 Pukul 11.00 WIB

Keluhan Utama
Kontrol untuk mengambil obat

Keluhan Tambahan
Tidak ada
Riwayat Perjalanan Penyakit
 Sejak + 2 bulan  batuk berdahak hilang timbul

 Dahak warna putih hingga kekuningan

 Sesak (-), demam (-), menggigil (-), berkeringat malam hari (-)

 Tubuh mengurus (-), pertambahan berat badan (-)

 Benjolan (-)

 Tidak pernah berobat karena keluhan tidak mengganggu

 Belum mengkonsumsi obat sebelumnya

 Pemeriksaan TCM pasien (+)


 terkadang mengeluh pusing.
 Pusing berputar-putar disangkal, mual dan muntah disangkal. Jantung
berdebar-debar disangkal. Sesak nafas saat aktivitas ringan maupun
istirahat disangkal. Sesak nafas saat berbaring disangkal. Pasien tidur
dengan menggunakan satu bantal. Bengkak pada kaki disangkal.
 Pada saat dilakukan pemeriksaan tanda vital  hipertensi(+)
 Pasien mengaku tidak mengetahui adanya hipertensi sebelumnya dan
pasien memiliki tensi yang normal.
 Pasien mengatakan ada riwayat darah tinggi dalam keluarga yaitu
saudara pertama laki-laki pasien sejak ±10 tahun yang lalu.
Riwayat Penyakit Dahulu
Tb paru : (-)
Asma : (-)
Penyakit jantung : (-)
DM : (-)
Hipertensi : (+) (+) diketahui sejak 4 minggu yang lalu

Riwayat Penyakit Keluarga


Tb paru : (-)
Asma : (-)
Penyakit jantung : (-)
DM : (-)
Hipertensi :(+) saudara laki-laki pasien
diketahui sejak ±10 tahun yang lalu.
Riwayat Pengobatan
OAT KDT Kategori I sejak 4 minggu, 1x3 tablet
Amlodipin 5mg sejak ±4 minggu yang lalu, 1x1 tablet

Riwayat Kebiasaan
Olahraga (-), merokok (+)sejak 30 tahun yang laluu namun berhenti
satu tahun yang lalu, minuman akohol (-)

Riwayat Pekerjaan
Buruh Lepas Harian
Riwayat Higiene
• Mandi dua kali sehari dengan air sumur dan
menggunakan sabun.
• Air mium dari PDAM
• Mengganti pakaian setiap hari.
• Menggunakan handuk dan pakaian sendiri, tidak
bercampur dengan orang lain.

Riwayat Nutrisi
• Makan 2x/hari
• Sebanyak 1 piring : nasi putih, tahu, tempe, dan sayur
• Minum 6 gelas/hari
• Jarang konsumsi: daging, telur, ayam, susu
RIWAYAT SOSIOEKONOMI
 Pasien: Kepala rumah tangga dengan 3 anak
 Tinggal bersama istri dan dua orang cucu dengan total
4 orang yang tinggal dalam satu rumah
 Pekerjaan : buruh lepas harian, penghasilan 600.000 – 900.000
per bulan
 Kebutuhan pokok tercukup, sekunder tidak
 Keperluan dapur, listrik, dan air dibantu anak
RIWAYAT SOSIOEKONOMI
 Elektronik: 1 buah televisi,
 Limbah dapur dibuang ke tumpukan sampah depan rumah
pasien
 Hubungan antar keluarga baik, harmonis, saling membantu
 Pasien jarang mengikuti kegiatan di masyarakat
RIWAYAT SOSIOEKONOMI
Kesan
 Sosial : Harmonis
 Ekonomi : Menengah ke bawah
 Lingkungan : Kurang baik
Keterangan:

GENOGRAM
PEMERIKSAAN FISIK
•Keadaan umum : Baik
•Kesadaran : Compos Mentis
•Tekanan darah : 140/80 mmHg
•Nadi : 74 x/menit
•Pernafasan : 22 x/menit
•Suhu : 36,8C
•Berat badan : 45 kg
•Tinggi badan : 160 cm
 Keadaan Spesifik
 Kepala : normocephali, rambut hitam tidak mudah dicabut.
 Mata : edema palpebra (-), konjungtiva anemis (-), sklera
ikterik (-), pupil isokor.
 Hidung : sekret (-/-), rhinore (-/-), nafas cuping hidung (-/-)
 Telinga : nyeri tekan (-/-), otorea (-/-)
 Mulut : gusi berdarah (-), stomatitis (-), tonsil T1-T1
 Leher : pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)
Paru
 Inspeksi : simetris, retraksi (-/-), sikatrik (-/-)
 Palpasi : stem fremitus kanan dan kiri sama
 Perkusi : sonor
 Auskultasi: vesikuler (+/+) normal, wheezing (-/-), rhonki (-/-)
Jantung
 Inspeksi : iktus cordis (-)
 Palpasi : iktus cordis tidak teraba (+), thrill (-)
 Perkusi : batas jantung atas ICS II, batas jantung kiri bawah ICS VI linea
midclavicula sinistra, batas jantung kanan bawah ICS V linea parasternalis
dextra.
 Auskultasi: murmur (-), gallop (-)
Abdomen
 Inspeksi : datar, striae (-)
 Palpasi : lemas, hepar tidak teraba, lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
 Perkusi : timpani, nyeri ketok (-)
 Auskultasi : bising usus (+) normal
Genitalis : tidak dilakukan pemeriksaan

 Ekstremitas : akral hangat (+/+), edema (-/-)


Pemeriksaan Penunjang
 Tanggal 2/8/2019:
Tes Cepat Molekuler: BTA (+)

 Tanggal 28/8/2019 :
BSS : 102 mg/dL

Diagnosis Banding
 Tb paru kasus baru +Hipertensi
 Pneumonia + Hipertensi

Diagnosis Kerja
 TB Paru Kasus Baru + Hipertensi
Tatalaksana
Promotif
 informasi  gambaran umum tentang penyakit Tuberkulosis
 Obat Anti Tuberkulosis tidak boleh terputus

Preventif
 Menganjurkan pasien untuk kontrol rutin mengambil OAT di puskesmas
 Pasien dan keluarga pasien untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah
pasien.
 Pasien menggunakan masker
KURATIF
Farmakologis
 OAT KDT RHZE 1 x 3 KDT tab
 Hemofort 1 x 1 tab

Non Farmakologis
 Menjaga kebersihan lingkungan rumah
 Membuka jendela di rumah agara sinar matahari dapat masuk
 Menjemur bantal, kasur tiap pagi setelah tidur malam
 Menggunakan masker sekali pakai
 Modifikasi gaya hidup: makan makanan yang bergizi.
REHABILITATIF
 Istirahat yang cukup.
 Mengkonsumsi obat secara teratur

PROGNOSIS
 Quo ad vitam : dubia ad bonam
 Quo ad fungtionam : dubia ad bonam
 Quo ad sanationam : dubia
PEMBAHASAN
PEMBINAAN KELUARGA
ANALISIS KUNJUNGAN RUMAH
KARAKTERISTIK KELUARGA
FUNGSI FISIOLOGIS KELUARGA (APGAR)
APGAR Score Tn. Mistak Edi Terhadap Keluarga

Sering/ Kadang- Jarang/


APGAR Score Tn. Herman Terhadap Keluarga
Selalu kadang Tidak
Saya puas dengan keluarga saya karena
masing-masing anggota keluarga sudah
A 
menjalankan kewajiban sesuai dengan
seharusnya.
Saya puas dengan keluarga saya karena
P dapat membantu memberikan solusi 
terhadap permasalahan yang saya hadapi.
Saya puas dengan kebebasan yang
diberikan keluarga saya untuk
G 
mengembangkan kemampuan yang saya
miliki.
Saya puas dengan kehangatan / kasih
A 
sayang yang diberikan keluarga saya.
Saya puas dengan waktu yang disediakan
R 
keluarga untuk menjalin kebersamaan
Total 8
 APGAR Score Ny. Muyati Terhadap Keluarga

Sering/ Kadang- Jarang/


APGAR Score Ny. Reni Terhadap Keluarga
Selalu kadang Tidak
Saya puas dengan keluarga saya karena
masing-masing anggota keluarga sudah
A 
menjalankan kewajiban sesuai dengan
seharusnya.
Saya puas dengan keluarga saya karena
P dapat membantu memberikan solusi terhadap 
permasalahan yang saya hadapi.

Saya puas dengan kebebasan yang diberikan


G keluarga saya untuk mengembangkan 
kemampuan yang saya miliki.
Saya puas dengan kehangatan / kasih sayang
A 
yang diberikan keluarga saya.
Saya puas dengan waktu yang disediakan
R 
keluarga untuk menjalin kebersamaan

Total 10
 APGAR Score Keluarga Tn. Mistak Edi berdasarkan 2 dari 5 anggota
keluarga = (8+10) = 9
 Kesimpulan: Keluarga dapat dinilai baik.
Fungsi Patologis Keluraga (SCREEM)
Sumber Patologis
Tn.Mistak Edi sehari sering bertegur sapa dengan tetangga
Social -
sekitar rumah.

Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya kurang, hal ini


dapat dilihat dari pergaulan sehari-hari baik dalam keluarga
Culture maupun di lingkungan. Ny. Mulyati dan Tn.Miatak Edi jarang +
mengikuti kegiatan di masyarakat seperti kondangan,
menghadiri hajatan, kegiatan gotong royong, pengajian.

Dalam keluarga ini pemahaman agama kurang baik. Hanya


Religious kedua orang tua yang shalat 5 waktu. Anggota keluarga +
yang lain jarang menunaikan shalat hingga 5 waktu

Status ekonomi keluarga ini tergolong menengah ke bawah.


Economic Kebutuhan primer dapat tercukupi, walaupun kebutuhan +
sekunder tidak semua nya tercukupi.
Latar belakang pendidikan tergolong rendah. Tn.Mistak Edi
Educational beserta istri tamat SMP. Keluarga biasanya melihat +
berita/acara lain dari TV.
Bila ada anggota keluarga yang sakit, segera dibawa ke
Medical puskesmas. Keluarga menggunakan BPJS untuk -
pembiayaan kesehatan.
FUNGSI PATOLOGIS
Keluarga Tn. Mistak Edi memiliki fungsi patologis dari
segi kultural, agama, ekonomi dan edukasi.
Identifikasi Lingkungan Rumah

 Padat penduduk
 Rumah: 8m x 4m, dinding: Dinding rumah terbuat dari batu bata dan
semen, sedangkan pada kamar tidur dinding terbuat dari kayu dan
tidak di cat. Atap rumah terbuat dari seng, dengan plafon yang
terbuat dari kayu dan atap berhubungan dengan ruangan secara
keseluruhan.
 Terdapat 1 ruang keluarga : 5m x 4m
 1 kamar tidur 2m x 2m
 1 dapur : 2,5m x 2m
 1 Kamar mandi: 1 m x 0,5 m
 2 pintu utama:1m x 2m
Identifikasi Lingkungan Rumah

 Jendela terdapat di ruang keluarga, kamar tidur dan dapur


 1 jendela, uk: 30x80 cm2
 Sinar matahari masuk kurang
 Udara tidak terasa lembab
 Kebersihan dalam rumah cukup
 Perobatan rumah kurang rapih
 Fasilitas MCK: jamban leher angsa, air PDAM,
penampuangan: gentong air
 Kebersihan di luar rumah kurang
Denah Rumah
Kamar
Mandi
1mx0,5m

Pintu Belakang

Dapur Kamar Tidur


2,5mx2m 2mx2m

8m

Ruang Keluarga
5mx4m

Pintu
Utama

4m
Daftar Masalah dan Pembinaan Keluarga

 Masalah Organobiologik
Tidak ada

 Masalah Psikologik
Tidak ada

 Masalah Dalam Keluarga


Tidak ada
Pembinaan Terhadap Keluarga

Edukasi Terhadap Pasien


 Psikoterapi edukatif  informasi dan edukasi tentang
penyakit dan cara pengobatan

 Psikoterapi suportif  motivasi untuk minum obat teratur

 Informasi agar selalu mengontrol tekanan serta tidak


malas untuk beraktifitas karena kelemahan pada tubuh.
Edukasi Terhadap Keluarga
 Informasi dan edukasi mengenai penyakit yang diderita
pasien
 Mendukung penderita
 Mengingatkan penderita minum obat
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
 Home visite  2x, tanggal 24 dan 31 Agustus 2019
 Home visite 1:
 status pasien
 Anamnesis dan pemeriksaan fisik
 Penilaian keluarga
 Membuat diagnostik holistik
 Home visite 2  keadaan pasien perbaikan, dan ada gejala efek
samping konsumsi OAT
DIAGNOSTIK HOLISTIK
GAYA HIDUP
Rendahnya asupan nutrisi

FAMILY
LINKUNGAN PSIKO-
SOSIAL-EKONOMI
PERILAKU KESEHATAN Pendapatan cukup
Berobat jika ada keluhan memenuhi kebutuhan
dan/atau obat habis primer, Kehidupan sosial
baik

PELAYANAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
Jarak rumah-Puskesmas Pasien perempuan, KERJA
dekat, Sering berobat 27 tahun, diagnosis Pasien di rumah saja
untuk mengambil obat Tb paru kasus baru, mengurus rumah tangga
kontrol konsumsi
OAT

LINGKUNGAN FISIK
Rumah kecil, tinggal ramai
FAKTOR BIOLOGI dalam satu rumah,
Tidak ada pemukiman padat, kurang
ventilasi, kerapian dan
kebersihan. Lingkungan
sekitar kotor

Komunitas -- Pemukiman padat


dengan sanitasi kurang
 Poin I  kontrol
 Poin II  Tb paru kasus baru
 Poin III  berobat bila ada keluhan dan obat habis.
 Poin IV  status gizi kurang, sosioekonomi menengah ke bawah,
rumah padat, ventilasi rumah kurang, rumah terasa lembab,
lingkungan sekitar rumah kotor
 Poin V  Skala fungsional : derajat 2
Tatalaksana
Promotif
 informasi  gambaran umum tentang penyakit Tuberkulosis
 Obat Anti Tuberkulosis tidak boleh terputus

Preventif
 Menganjurkan pasien untuk kontrol rutin mengambil OAT di puskesmas
 Pasien dan keluarga pasien untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah
pasien.
 Pasien menggunakan masker
KURATIF
Farmakologis
 OAT KDT RHZE 1 x 3 KDT tab
 Hemofort 1 x 1 tab

Non Farmakologis
 Menjaga kebersihan lingkungan rumah
 Membuka jendela di rumah agara sinar matahari dapat masuk
 Menjemur bantal, kasur tiap pagi setelah tidur malam
 Menggunakan masker sekali pakai
 Modifikasi gaya hidup: makan makanan yang bergizi.
REHABILITATIF
 Istirahat yang cukup.
 Mengkonsumsi obat secara teratur
Kesimpulan

 Diagnosis pasien: Tb paru kasus baru


 Dipengaruhi faktor lingkungan dan sosioekonomi
 Tatalaksana pasien seusai pendekatan kedokteran keluarga
 Tn.Mustak Edi didiagnosis di Puskesmas Taman Bacaan Palembang
 Konsumsi OAT Kategori I, mengambil obat tiap 1 minggu
 Telah dilakukan edukasi preventif dana promotif
 Setelah 1 bulan pengobatan  keadaan membaik namun mengalami
efek samping
Saran

 Mahasiswa  Berperan aktif mentatalaksana kondisi pasien dan keluarga


lebih lanjut. Terutama promotif dan preventif
 Puskesmas  Pihak puskesmas yang berkunjung sebagai pengawas
minum obat dan intervensi kesehatan lainnya yang memerlukan
pemantauan langsung
LAMPIRAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai