Anda di halaman 1dari 35

+

GAMBARAN
RADIOLOGI
TUBERCULOSIS
PARU

Oleh :
Muhammad Abdillah, S. Ked
712017047
Pembimbing :
dr. Restu Hidayasari, Sp.Rad
+
DEFINISI

Infeksi nekrotik dengan patologi khas tuberkel akibat infeksi


bakteri Mycobacterium tuberculosis yang terutama
menyerang pulmo
+
Anatomi Paru
+
Etiologi

 Penyebab tuberkulosis adalah • Aerob obligat


Mycobacterium tuberculosis • Sebagian besar kuman
terdiri dari asam lemak
 Berbentuk batang
• Tidak berspora sehingga
 Gram negatif mudah dibasmi dengan
pemanasan sinar matahari
 Tidak bergerak dan ultra violet
 Ukuran panjang 1 – 4 μm dan
tebal 0.3 – 0.6 μm
Inhalasi droplet , bakteri masuk ke paru-paru

PATO ↓

FISIO Berkembang dalam sitoplasma makrofag

LOGI ↓

Mambentuk FOKUS GHON (sarang primer, dpt terjadi di setiap jar.paru)

Terjadi peradangan sal.getah bening menuju hilus (LIMFANGITIS LOKAL) → a

Terjadi pembesaran KGB hilus (LIMFADENITIS REGIONAL) →b

A+b = kompleks RANKE

Sembuh tanpa cacat

Sembuh dengan sedikit bekas (garis fibrotik, kalsifikasi di hilus)

Menjalar ke pleura (EFUSI PLEURA)

Menjalar ke pembuluh darah /limfe (TB MILIER)


+
+
PEMBAGIAN SECARA
RADIOLOGIS
TB primer TB sekunder

• Terjadi karena infeksi melalui jalan nafas • Kronis


• Biasanya pada anak-anak • Biasanya pada orang dewasa
• Lokasi: • Lokasi: apex atau daerah subapikal
bisa di lobus mana saja dalam paru paru
biasanya subpleural atau sekitar hilus • Sering terjadi akibat
• Sering disertai pembesaran KGB regional reaktivasi dari lesi primer
• Komplikasi: pleuritis, atelektasis terutama bila imunitas ↓↓
+

Lymphadenopathy in a
patient with primary
TB
Chest radiograph shows a bulky left
hilum and a right paratracheal mass,
findings that are consistent with
lymphadenopathy and are typical in
pediatric patients.
+

Parenchymal primary
tuberculosis in an
adult
Radiograph of the left lung
demonstrates extensive upper lobe
and lingular consolidation.
+
TB PRIMER
KONSOLIDASI LIMFADENOPATI
• Terjadi di lobus manapun, homogen dan • Manifestasi yang paling sering timbul
luasnya ±10 mm sampai seluruh lobus. dengan/tanpa konsolidasi
• Limfadenopati nodus limfe di hilus
• --> menekan bronkus lobus atas
• --> atelektasis

EFUSI PLEURA TB MILIER


• Efusi pleura (pd tuberkulosis primer) • TB Milier memberikan gambaran nodul kecil (1-2
dapat terjadi baik pada anak-anak mm) multipel terpisah berbatas
maupun remaja dan dewasa muda. • Dapat menyerupai gambaran badai kabut (snow
storm appearance) jelas yang tersebar merata
• Akumulasinya lambat dan tidak sakit pada kedua paru.
sehingga efusi tampak besar. Efusi > • Akibat penyebaran hematogen (duktus
unilateral thoraksikus →v.subklavia sinistra→v.cava
superior→jantung
kanan→a.pulmonalis→kapiler→jaringan paru)
+

KOMPLEKS GHON
+

Tuberkulosis paru, terdapat pembesaran nodus limphatikus pada hilus


kanan.
+

TUBERCULOSIS
PRIMER

Adanya pembesaran hilum kiri dan


konsolidasi perihilum
+

TUBERCULOSIS PRIMER

Perbesaran nodul limfa sebelah


kanan (lymphadenopathy)
+

Tuberculosis Chest X-
ray with TB cavity right
upper lobe
Arrow points to a cavity in patient's
right upper lobe
+
TUBERKULOSIS DENGAN EFUSI PLEURA
+
TB MILIAR

 Akibat penyebaran hematogen (duktus thoraksikus →


v.subklavia sinistra → v.cava superior → jantung kanan →
a.pulmonalis → kapiler → jaringan paru)

 Tampak sarang-sarang sekecil 1-2mm, atau sebesar kepala


jarum

 Tersebar merata pada kedua belah paru

 Dapat menyerupai gambaran badai kabut (snow storm


appearance)

 Penyebaran dapat ke ginjal, tulang, sendi, selaput otak, dan


sebagainya
+

TB Miliaria
Terdapat nodul-nodul kecil yang
tersebar pada kedua paru dengan
ukuran 1-3 mm.
+

TUBERKULOSIS
MILIER
+
HEALED TUBERCULOSIS

 Fibrosis lobus atas bilateral


dengan elevasi kedua hilum.

 Terbentuk basal emphysema.

 Ada kalsifikasi granuloma


multipel di zona tengah dan
atas.
+
TB SEKUNDER

 Temuan Radiologis

 Tuberkulosis post-primer dicirikan dengan sifatnya yang


kronis, pembentukkan kavitas, dan fibrosis.

 Pembesaran kelenjar limfe pada post-primer jarang


ditemukan.
+

Parenchymal
postprimary
tuberculosis
Chest radiograph demonstrates the
characteristic bilateral upper lobe
fibrosis associated with postprimary
tuberculosis.
+
+

TUBERKULOSIS
SEKUNDER

Penyebaran broncho-pneumonic dari


TBC pada pasien HIV positif.
+
KLASIFIKASI
(National Tuberculosis Assotiation
of USA) 1.Minimal tuberculosis
 Lesi tidak melebihi daerah
yang dibatasi oleh garis
median, apeks, dan iga 2
depan.
 Sarang-sarang soliter dapat
berada di mana saja, tidak
harus berada dalam daerah
tersebut di atas.
 Tidak ditemukan lubang
(kavitas).
+
KLASIFIKASI

2. Moderately advanced
tuberculosis
 Luas sarang-sarang yang
bersifat bercak-bercak tidak
melebihi luas satu paru.
 Bila ada kavitas,
diameternya tidak melebihi
4 cm.
 Kalau bayangan berupa
awan-awan yang menjadi
daerah konsolidasi
homogen, luasnya tidak
melebihi luas satu lobus.
+
KLASIFIKASI

 3. Far advanced tuberculosis

 Luas daerah lebih dari


klasifikasi kedua di atas.

 Bila ada kavitas, diameter


keseluruhan semua kavitas
melebihi 4 cm
+
KLASIFIKASI

4. Chronic fibroid

 Penarikan paru, volume paru


mengecil.

 Intercostal space menyempit,


trakea dan hilus tertarik
+
GAMBARAN RADIOLOGI

TB AKTIF TB TENANG TUBERKULOMA


 Bercak-bercak halus  Bintik kalsifikasi  Menyerupai tumor
/ kasar (noda keras), densitas  Merupakan suatu
 Gambaran berawan tinggi seperti caseosa
tipis/padat, sebagian perkapuran dengan  Menunjukkan
besar lapang paru atas bentuk dan ukuran penyakit yang tidak
tertutup dengan infiltrat, beragam begitu virulen
tapi masih terlihat  Garis fibrosis (garis  Batas licin, tegas, di
lap.paru atas yang sehat keras), garis agak lurus dalam /pinggirnya ada
 Berselubung, bisa dengan kaliber sama sarang perkapuran,
homogen / inhomogen tidak bercabang menunjukkan sifat yang
 Kavitas dengan  Fibrosis → retraksi tidak aktif
dinding yang agak dari hilus / trakea ke
menebal sisi tersebut
+

Bilateral upper-lobe infiltrates and Tbc Paru aktif dengan cavitas di lapang atas paru
cavities kiri dan schwarte di lapang atas
medial paru kanan – lihat hilus kanan yang tertarik.
in a patient with active tuberculosis.
+
KAVITAS

 Akibat melunaknya sarang keju

 Dinding sering tipis, batas licin tetapi mungkin pula tebal


berbatas tidak licin

 Dapat berisi cairan (biasanya sedikit), didiagnosis banding


dengan abses (cairan lebih banyak)

 Residual cavity: lubang kecil dikelilingi oleh jaringan fibrotik


dan bersifat tidak berubah-ubah pada pemeriksaan follow-
up, berarti suatu proses spesifik lama yang sudah tenang
+

CAVITARY
TUBERCULOSIS
Gambaran radiography menunjukan
adanya kaviti pada lobus kiri atas
(panah hitam) dengan daerah
jaringan lunak yang opak (panah
putih bawah).

Daerah yang hyperlucen (panah atas)


menandakan adanya udara di kaviti.
+
TUBERKULOMA

 Dapat terjadi dari tuberkulosis primer maupun post-primer.


 Menyerupai sebuah tumor.
 Pada hakekatnya tuberkuloma adalah suatu perkijuan
(caseosa) --> menunjukkan penyakit yang tidak begitu
virulen bahkan bersifat tidak aktif.
 Tuberkuloma memberikan gambaran nodul 10-15 mm dapat
muncul di lobus manapun, dapat single maupun multiple,
berbatas jelas dan di dekatnya terdapat lesi satelit.
 Kalsifikasi dan kavitasi jarang terjadi.
+

TUBERCULOMA
Tuberculoma. A well-defined cavity is
projected adjacent to the right hilum.
+

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai