KEPERAWATAN PADA
AN. D DENGAN ISPA
KELOMPOK 2
NAMA : CHELVIN WILSON OPPIER (P181007)
Definisi
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang melibatkan organ saluran
pernafasan bagian atas dan saluran pernafasan bagian bawah. Inveksi ini disebabkan oleh
virus, jamur, dan bakteri. ISPA akan menyerang host, apabila ketahanan tubuh
(immunologi) menurun. Penyakit ISPA ini paling banyak di temukan pada anak di bawah
lima tahun karena pada kelompok usia ini adalah kelompok yang memiliki sistem
kekebalan tubuh yang masih rentan terhadap berbagai penyakit. (Karundeng Y.M, et al.
2016)
ETIOLOGI
• Etiologi ispa lebih dari 300 jenis bakteri, virus, dan jamur. Bakteri penyebabnya antara lain dari
ganus streptokokus, stafilokokus, pnemokokus, hemofilus, bordetella, dan korinebacterium. Virus
penyebabnya antara lain golongan mikovirus, adenovirus, pikornavirus, mikroplasma, herpesvirus.
• Bakteri dan virus yang paling sering menjadi penyebab ISPA diantaranya bakteri
stafilokokus, dan sreptokokus serta virus influenza yang diudara bebas akan masuk dan menempel
[ada saluran pernafasan bagian atas yaitu tenggorokan dan hidung.
• Beberapa faktor yang diperkirakan berkontribusi teerhadap kejadian ISPA pada anak adalah
rendahnya asupan antioksidan, status gizi kurang, dan buruknya sanitasi lingkungan.
MANIFESTASI KLINIS ISPA
Gambaran klinis secara umum yang sering didapat adalah rinitis, nyeri tenggorokan, batuk
dengan dahak kuning/ putih kental, nyeri retrosternal dan konjungtivitis. Suhu badan
meningkat antara 4-7 hari disertai malaise, mialgia, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah
dan insomnia. Bila peningkatan suhu berlangsung lama biasanya menunjukkan adanya
penyulit.
PATOFISIOLOGI ISPA
• Menurut (Amalia Nurin, dkk, 2014) Perjalanan alamiah penyakit ISPA dibagi 4 tahap yaitu :
•
Tahap prepatogenesis : penyuebab telah ada tetapi belum menunjukkan reaksi apa-apa.
• Tahap inkubasi : virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa. Tubuh menjadi lemah apalagi bila keadaan gizi dan daya tahan sebelumnya rendah.
• Tahap dini penyakit : dimulai dari munculnya gejala penyakit,timbul gejala demam dan batuk.
• Tahap lanjut penyaklit,dibagi menjadi empat yaitu dapat sembuh sempurna,sembuh dengan atelektasis,menjadi kronos dan meninggal akibat pneumonia.
• Saluran pernafasan selama hidup selalu terpapar dengan dunia luar sehingga untuk mengatasinya dibutuhkan suatu sistem pertahanan yang efektif dan efisien.
Ketahanan saluran pernafasan tehadap infeksi maupun partikel dan gas yang ada di udara amat tergantung pada tiga unsur alami yang selalu terdapat pada
orang sehat yaitu keutuhan epitel mukosa dan gerak mukosilia, makrofag alveoli, dan antibodi.
• Infeksi bakteri mudah terjadi pada saluran nafas yang sel-sel epitel mukosanya telah rusak akibat infeksi yang terdahulu. Selain hal itu, hal-hal yang dapat
mengganggu keutuhan lapisan mukosa dan gerak silia adalah asap rokok dan gas SO2 (polutan utama dalam pencemaran udara), sindroma imotil, pengobatan
dengan O2 konsentrasi tinggi (25 % atau lebih). Makrofag banyak terdapat di alveoli dan akan dimobilisasi ke tempat lain bila terjadi infeksi. Asap rokok dapat
menurunkan kemampuan makrofag membunuh bakteri, sedangkan alkohol akan menurunkan mobilitas sel-sel ini. Antibodi setempat yang ada di saluran nafas
ialah Ig A. Antibodi
•
ini banyak ditemukan di mukosa. Kekurangan antibodi ini akan memudahkan terjadinya infeksi saluran nafas, seperti yang terjadi pada anak. Penderita yang
rentan (imunokompkromis) mudah terkena infeksi ini seperti pada pasien keganasan yang mendapat terapi sitostatika atau radiasi.Penyebaran infeksi pada
ISPA dapat melalui jalan hematogen, limfogen, perkontinuitatum dan udara nafas.
PENATALAKSANAAN ISPA
Penatalaksanaan meliputi pencegahan, penatalaksanaan keperawatan meliputi:
• Istrirahat Total
• Peningkatan intake cairan
• Memberikan penyuluhan sesuai penyakiT
• Memberikan kompres hangat bila demam
• Pencegahan infeksi lebih lanjut
Medis
1. Pengkajian
a. Nutrisi
Orang tua klien mengatakan anaknya menyukai makanan seperti ikan, telur dan sayur-sayuran.
Orang tua klien mengatakan bahwa tidak ada makanan yang tidak disukai oleh anaknya.
3. Pola makan
(a) Sebelum sakit: orang tua klien mengatakan sebelum sakit nafsu makan anaknya sangat baik, frekuensi makan tiga kali sehari dan
makanan yang dikonsumsi yaitu nasi, ikan, telur dan sayur-sayuran.
(b) Selama sakit: Orang tua klien mengatakan selama sakit nafsu makan anaknya berkurang, frekuensi makan dua kali sehari dan hanya
memakan bubur selama dirumah sakit.
4. Istrahat / tidur
(a) Sebelum sakit :Orang tua klien mengatakan anaknya tidur siang kurang lebih 3 jam dan tidur malam kurang lebih 10 jam.
(b) selama sakit : orang tua klien mengatakan anaknya tidur siang kurang lebih 5 jam dan tidur malam kurang lebih 8 jam dan kadang sering
terbangun.
5. Personal haygine
(a) Sebelum sakit : Orang tua klien mengatakan anaknya mandi 2 kali sehari, rajin menggosok gigi, dan ganti baju
sewaktu- waktu ketika baju kotor.
(b) Selama sakit : Orang tua klien mengatakan anaknya tidak pernah mandi karena masih demam dan hanya
dibasuh dengan air hangat
6. Aktivitas
(a) Sebelum sakit : Orang tua klien mengatakan anaknya sangat aktif bermain dengan teman-teman sebayanya.
(b) Selama sakit : Orang tua klien mengatakan anaknya tidak aktif, lemah, dan sering mengeluhkan batuknya.
7. Eliminasi
(a) Sebelum sakit : Orang tua klien mengatakan anaknya BAB 2-3 x/hari dengan konsistensi padat dan berwarna
kecoklatan, dan BAK 5-6 x/hari, dan berwarna kuning jernih.
(b) Selama sakit : Orang tua klien mengatakan anaknya 1-2 x/hari, konsistensi lunak, warna kuning kecoklatan
dan BAK: 5-6 x/hari, warna kuning pekat dan bau khas.
d) data objektif
Pemeriksaan Fisik
1) Status generalis
Dx medis : ISPA
NO. Data Etiologi Masalah
1. Infeksi saluran nafas Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
DS: tubuh berhubungan dengan anoreksia
-Orang Tua klien mengatakan anaknya batuk, pilek merangasang Rufluks peristaltic
Pada tanggal 15 juli 2018 jam 17:20 wita diperoleh data subjektif An. D, orang tua klien mengatakan anaknya
batuk, pilek disertai demam sejak dua hari yang lalu, orang tua klien mengatakan anaknya malas makan selama dirumah dan
porsi makannya tidak dihabiskan. Respon objektif klien tampak kurus,klien tampak pucat, klien tampak lemas, porsi makan
tampak tidak dihabiskan BB: 24 kg, TTV: P: 24 kali permeint, N : 106 kali permenit, S : 38,3 oC IMT: 24 kg/128 cm x
100=18,7.
Berdasarkan data diatas diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia ditandai dengan DS ( Data Subjektif): orang tua klien mengatakan anaknya batuk, pilek disertai demam
sejak 3 hari yang lalu, orang tua klien mengatakan anaknya malas makan selama dirumah sakit dan porsi makannya tidak
dihabiskan, DO ( Data Objektif): klien tampak kurus,klien tampak pucat, klien tampak lemas, porsi makan tanpak tidak
dihabiskan BB: 24 kg, TTV: P: 24 kali permeint, N : 106 kali permenit, S : 38,3 oC IMT: 24 kg/128 cm x 100=18,7.
4) Rencana asuhan keperawatan
Nama : An. D Ruang : Arafah
Umur : 8 tahun Rekam medis : 035433
Dx : ISPA
sesuai dengan tujuan, berat badan nutrisi yang dibutuhkan oleh pasien.
DO: 4. kolaborasi dengan 5 ahli gizi untuk
ideal sesuai tinggi badan, mampu menentukan jumlah kalori dan nutrisi . untuk memberikan hiburan kepada anak
-klien tampak kurus yang dibutuhkan oleh pasien
mengidentifikasi kebutuhan ntrisi, tidak agar mau makan
-klien tampak pucat 5. berikan permainan atau desain ruangan.
ada tanda malnutrisi, dan menunjukan
-klien tampak lemas
peningkatan fungsi pengecapan dari
-BB: 24 kg
IMT:24 kg menelan.
128cm x100=18,7
-BB dan TB tampak tidak ideal.
-TTV: P : 24 kali per menit, N: 106 kali per menit, S:
38,3 oC.
5). Implementasi keperawatan
Nama : An. D
Ruangan : arafah
Umur : 8 tahun Rekam medik :035433
Dx medis : ISPA
Dx keperawatan Hari/bulan/tahun Waktu Implementasi
Ketidakseimbangan (Hari pertama) 08:00 wita 1. Mengkaji adanya alergi
minggu, 15 juli makanan.
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia ditandai
2018.
dengan: -Hasil: orang tua klien mengatakan anaknya tidak memiliki riwayat
alergi.
DS:
-Orang Tua klien mengatakan anaknya batuk, pilek disertai
2. memberikan makan dalam porsi kecil tapi sering.
08:00 wita
demam sejak 2 hari yang lalu. -Hasil: orang tua klien mengatakan anaknya makan menghabiskan 3 sendok pada pagi
-Orang tua klien mengatakan anaknya malas makan
pukul
08:15 wita 08:00 wita
selama dirumah sakit dan porsi makan tidak dihabiskan.
3 . meyakinkan orang tua klien bahwa diet yang dimakan mengandung tinggi serat..
DO: -Hasil: orang tua klien tampak paham dengan apa yang di inormasikan perawat
klien tampak kurus
09:00 wita
-klien tampak pucat 4. berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi
-klien tampak lemas yang dibutuhkan pasien.
-BB: 24 kg
-IMT -Hasil: nutrisi yang dibutuhkan oleh pasien dapat ditentukan dan terpenuhi.
24 kg
128cm x100=18,7
-porsi makan tampak tidak dihabiskan.
-TTV: 5. memberikan permainan atau desain ruangan.
P : 24 kali per menit, N: 106 kali per menit, S: -Hasil: anak tampak senang dengan desain yg diberikan.
38,3 oC. 09:00 wita
(Hari kedua) 08:00 wita 1. Mengkaji adanya alergi
Senin, 16 juli makanan.
2018
-Hasil: orang tua klien mengatakan anaknya tidak memiliki riwayat alergi.
2. memberikan makan dalam porsi kecil tapi sering.
-Hasil: orang tua klien mengatakan anaknya makan menghabiskan 3 sendok pada pagi pukul
08:00 wita.
08:00 wita
3. meyakinkan orang tua klien bahwa diet yang dimakan mengandung tinggi serat..
-Hasil: orang tua klien tampak paham dengan apa yang diinformasikan oleh perawat.
08:15wita 4. berkolaborasi dengan
ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
-Hasil: nutrisi yang dibutuhkan oleh pasien dapat ditentukan dan terpenuhi.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia (Hari pertama) S: orang tua klien mengatakan
ditandai dengan: anaknya masih malas makan dan porsi makan tidak dihabiskan
DS: Jumat, 13 juli O: -klien tampak kurus
-Orang Tua klien mengatakan anaknya batuk, pilek
disertai 2018 -klien tampak pucat
demam sejak 2 hari yang lalu.
-klien tampak lemas
-Orang tua klien mengatakan anaknya malas makan selama dirumah sakit
(Jam) -BB: 24 kg
dan porsi makan tidak dihabiskan.
DO: 13:00 wita -IMT:
24 kg
-klien tampak kurus 128cm x100=18,7
24 kg
128cm x100=18,7
-porsi makan tampak tidak dihabiskan.
-TTV: P : 24 kali per menit, N: 106 kali per menit, S: 38,3 oC.
(Hari kedua) S: orang tua klien mengatakan nafsu makan anaknya sudah mulai membaik dan porsi makan hampir dihabiskan.
O:
Sabtu, 14 juli -klien tampak kurus
-klien sudah tidak tampak pucat akan tetapi masih sedikit tampak lemas.
2018. -BB: 24 kg
-IMT:
24 kg
(Jam) 128cm x100=18,7
13:00 wita - porsi makan tampak hampir dihabiskan.
TTV: P : 24 kali per menit,
N: 100 kali per menit, S:
38,0 oC.
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan dihari ketiga
S: orang tua klien mengatakan nafsu makan anaknya telah membaik dan porsi makan telah dihabiskan
(Hari ketiga) Minggu 17 juli O: -klien tampak kurus
2018.
-klien sudah tidak tampak pucat dan tidak tampak lemas lagi.
-BB: 24 kg
-IMT:
(Jam)
24 kg
13:00 wita 128cm x100=18,7
- porsi makan tampak sudah dihabiskan.
-TTV: P : 22 kali per menit, N: 100 kali per menit, S:
37,3 oC.
A: masalah telah teratasi
P: Intervensi dihentikan.
THANK YOU !!!