Anda di halaman 1dari 36

SUMMARY

UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT


MENULAR: SKRINING PENEMUAN
TERDUGA TUBERKULOSIS DI WILAYAH
PUSKESMAS KECAMATAN JAGAKARSA

Disusun Oleh:
Billy Dohotan 03015043
Ratih Wahyu Pertiwi 03015160
Zulfikar Andimapali 03015201

Pembimbing:
Evi Sinaga, SKM, MPH
dr. Rebekka
dr. Nurul Chaerani
dr. Uli Siger
Rumusan Masalah

a. Bagaimana peran masyarakat dalam skrining terduga TB di


kecamatan jagakarsa ?

b. Bagaimana peran kader dalam skrining terduga TB di kecamatan


jagakarsa ?
TUJUAN DIAGNOSIS KOMUNITAS

Tujuan Umum Tujuan Khusus

Diagnosis Komunitas ini bertujuan untuk ● Meningkatkan penemuan kasus TB baru

meningkatkan pelayaan kesehatan pada ● Mengidentifikasi peran kader kesehatan dalam


kasus terduga TB penemuan terduga TB
Desain Penelitian Untuk Mencari Penyebab
Masalah di Komunitas

observasional Pengumpulan data


dan wawancara Dengan pengambilan sampel secara • Data primer
non random sampling
• Data sekunder
PENGUMPULAN DATA

Data Sekunder Data Primer

Kualitatif: dengan wawancara kepada pemegang


Profil Kesehatan
program

Laporan Penilaian Kuantitatif: dengan kuesioner google form


Kinerja Puskesmas (PKP) tahun 2020 kepada kader Tuberkulosis

Observasi lapangan  Observasi ini dilakukan


Catatan Puskesmas Kecamatan Jagakarsa seperti:
ketika kegiatan pengumpulan data, wawancara
data kependudukan, angka kasus TB, angka
mendalam dan saat pelaksanaan skrining terduga
capaian terduga TB yang diperiksa
TB di Kelurahan Cipedak.
Populasi dan Sampel
Untuk Mencari Penyebab Masalah di Komunitas

Populasi dalam penelitian ini adalah


o Populasi dalam studi ini adalah masyarakat
masyarakat di Kelurahan Cipedak,
Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan kelurahan Cipedak.
o Sampel dari data kuantitatif pada diagnosis
komunitas  masyarakat kelurahan Cipedak
dengan kriteria inklusi yaitu 19 orang pasien yang
terkonfirmasi Bakteriologis (+).
o Pengambilan sampel non random sampling
sampling melalui pembagian kuesioner.
o Sampel dari data kualitatif  2 orang pemegang
program TB di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa
dan 18 kader TB di Kecamatan Jagakarsa.
Analisis Situasi Untuk Mencari Penyebab Masalah di Komunitas Melalui
Wawancara kepada Pemegang Program P2P

Tabel 10. Hasil wawancara


Subjek Wawancara Pelaksanaan Kendala
Pemegang Program di • Skrining pasien TB pada saat terjadi lonjakan kasus covid tidak berjalan
‐ Puskesmas • Stigma pada masyarakat mengenai penyakit TB 
Puskesmas Kec.
Jagakarsa

Kader masyarakat ‐ Wawancara di poli PM • Pendataan yang tidak lengkap menyulitkan kader saat investigasi kontak
Puskesmas Jagakarsa
• Tidak tersedianya APD saat melakukan investigasi kontak dan skrining
• Stigma pada masyarakat mengenai penyakit TB
‐ Kuesioner G-form online

 Kesimpulan : Pelayanan penermuan terduga tuberkulosis belum berjalan maksimal


Data Kejadian TB Perkecamatan Kota
Jakarta Selatan 2021

Triwulan 1 (Januari – Mei 2021)


Kecamatan
Target Kasus Insiden (%)
Cilandak 379 57 15 %
Jagakarsa 377 94 25 %
Kebayoran Baru 305 48 16 %
Kebayoran Lama 834 190 23 %
Mampang Prapatan 366 66 18 %
Pancoran 502 85 17 %
Pasar Minggu 397 88 22 %
Pesanggrahan 589 118 20 %
Setiabudi 396 93 23 %
Tebet 444 65 15 %
Rumah Sakit JakSel 4236 408 10 %
Total 8825 1289 15 %
Data Pemeriksaan Terduga TB
Perkecamatan Kota Jakarta Selatan
Triwulan 1 (Januari – Mei 2021)
Kecamatan
Sasaran Kasus Capaian (%)
Cilandak 894 199 22 %
Jagakarsa 1521 418 28 %
Kebayoran Baru 1026 191 19 %
Kebayoran Lama 1045 688 65 %
Mampang Prapatan 583 196 34 %
Pancoran 1117 734 66 %
Pasar Minggu 1386 415 30 %
Pesanggrahan 896 1822 203 %
Setiabudi 1336 767 57 %
Tebet 1401 627 45 %
Rumah Sakit JakSel 4150 1363 33 %
Total 15355 7420 48 %
Angka Kejadian TB Perkelurahan Wilayah
Kerja Kecamatan Jagakarsa

Kelurahan
Srengseng Lenteng Lenteng Jagakarsa Jagakarsa Tanjung
Total Ciganjur Cipedak
Sawah Agung 1 Agung 2 1 2 Barat
2020
Jumlah 161 148 58 66 60 50 77 32
Jumlah
39.266 73.998 49.331 28.763 19.180 105.012 56.301 29.873
Penduduk
IR 410,0 389,4 117,6 229,4 312,8 47,6 136,7 107,12
Triwulan 3 (Juli-Agustus 2021)
Jumlah 10 7 1 3 5 2 17 8
Jumlah
71547 66629 76402 47317 49009 46836
Penduduk
IR 13,9 12 10,4 4,2 34,6 17,0 
Hasil Analisis Situasi untuk Mencari Penyebab
Masalah di Komunitas
Pemegang program
● Skrining pasien TB pada saat terjadi lonjakan kasus covid tidak berjalan
● Stigma pada masyarakat mengenai penyakit TB

Kader
● Pendataan yang tidak lengkap menyulitkan kader saat investigasi kontak
● Tidak tersedianya APD saat melakukan investigasi kontak dan skrining
● Stigma pada masyarakat mengenai penyakit TB
Alternatif Pemecahan Masalah berdasarkan Metode SWOT
Paremeter Positif Negatif
Strength Weakness
  • Penyuluhan pada kegiatan edukasi TB terhambat
- Puskesmas memiliki program mengenai karena pandemi
pengendalian dan pemberantasan TB • Belum ada media daring untuk melakukan skrining
- Puskesmas sudah melakukan pelatihan selama masa pandemi
Internal
kepada kader kesehatan secara berkala • Pendataan pasien tidak lengkap
  • Puskesmas tidak menyediakan apd untuk kader pada
  saat melakukan skrining
• SDM Puskesmas dan Kader kurang dikarenakan baru
terjadi lonjakan kasus covid di Jagakarsa
Paremeter Positif Negatif

Opportunity  Threats
• Tersedia group whatsapp sebagai wadah, • Masa pandemi Covid – 19
koordinasi dan juga pelaporan hasil skrining • Masih adanya stigma mengenai TB
Eksternal maupun followup pengobatan • Kader tidak bisa melakukan skrining jika kasus covid di
• Tersedianya kader yang terlatih serta suatu daerah meningkat
perangkat desa setempat yang kooperatif 
Inventarisasi
No. Parameter Strategi Hasil Analisis
Faktor Kunci
Pengembangan • Pelaksanaan skrining tuberkulosis dapat
Analisis SWOT Strength
dilakukan secara terintegrasi dengan
kegiatan investigasi kontak TB dibantu

1. oleh kader kesehatan via G-Form yang

Opportunity terintegrasi dengan puskesmas.


• Pelatihan kader TB dilakukan secara
berkala via online

Ekstensifikasi • Pelaporan hasil skrining dengan pemegang


Strength program melalui media G-Form online
• Edukasi kader Tb mengenai cara
2. penggunaan skrining G-form online

Threat
Inventarisasi Weakness Kemitraan • Pelaksanaan edukasi kader TB mengenai penyakit TB,
Faktor Kunci gejala, tanda, waktu pengobatan, penegakkan diagnosis
Analisis dan riwayat kontak TB dilakukan secara online
SWOT • Pembuatan media online skrining tubekulosis dalam
bentuk G-Form
• Pembuatan data pasien secara lengkap saat skrining TB
3.
Opportunity melalui G-form skrining tuberkulosis
• Pelaksanaan skrining tuberkulosis dilakukan secara online
dengan kader TB

Weakness Intensifikasi • Edukasi warga mengenai pentingnya penghentian


stigma penyakit TB dengan bantuan media edukasi
video
4.
Threat • Melaksanakan skrining dan investigasi kontak TB
Daftar Kegiatan
Diagnosis
Komunitas
HASIL DIAGNOSIS
KOMUNITAS (1)
HASIL DIAGNOSIS
KOMUNITAS (2)
HASIL DIAGNOSIS
KOMUNITAS (3)
HASIL DIAGNOSIS
KOMUNITAS (4)
Hasil Intervensi Skrining dan Investigasi Kontak TB

● Wilayah yang dipilih merupakan kelurahan cipedak


dikarenakan wilayah tersebut tidak memiliki
puskesmas kelurahan dan bagian dari wilayah kerja
Puskesmas kecamatan jagakarsa
● Didapatkan jumlah sampel 100 orang dari 5 indeks
yang terkonfirmasi bakteriologis positiff
● Kegiatan dilakukan selama 2-6 september 2021
bersama dokter muda, perawat poli penyakit menular
dan kader TB
● Didapatkan 19 orang yang dilakukan pemeriksaan
dahak dan memiliki hasil negatif pada pemeriksaan ,
namun tetap harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut
Hasil intervensi Pengetahuan kader TB
● Dilaksanakan pada tanggal 24 agustus 2021 di poli penyakit menular PKC jagakarsa
dan penyebaran materi pretest, edukasi dan post test
● Didapatkan hasil pretest 55,5% kader tb memiliki nilai dibawah 60
● Setelah dilakukan edukasi lewat video dan brosur secara online post test kader tb
seluruhnya memiliki nilai diatas 60
Hasil intervensi evaluasi pengetahuan
masyarakat
● Pengetahuan masyarakat mengenai penyakit TB, gejala TB, faktor risiko TB, kontak
TB dan pencegahannya membuat penyakit TB sulit dihentikan penularannya
● Hal ini terlihat dari hasil pretest masyarakat yang didapatkan sejumlah 89 orang
memiliki nilai dibawah 50
● Setelah diberikan penjelasan lewat brosur dan ditunjukkan video edukasi ,
pengetahuan masyarakt membaik dengan nilai post test lebih dari 50
Hasil Kegiatan Diagnosis Komunitas
No. Kegiatan Hasil
1. Edukasi kader penyakit TB, gejala, tanda, waktu - Peserta hadir 18 orang dari 3 target kader yang dibutuhkan
pengobatan, penegakkan diagnosis dan riwayat kontak - Pre test : sebanyak 55,5% memiliki nilai < 60 dan
TB dengan video edukasi dan disebarkan ke group - Post test : sebanyak 100% memiliki nilai > 60
whatsapp kader. Sebelum pemberian edukasi, dilakukan  
pengisian pretest dan sesudah edukasi diberikan  
posttest.
 

2. Skrining online dan Investigasi kontak dari pasien TB - Sebanyak total 100 orang dari 5 pasien TB terkonfirmasi bakteriologis
yang sudah terkonfirmasi bakteriologis (+) dan sedang (+) yang dilakukan investigasi kontak dan diedukasi untuk skrining
dalam pengobatan di PKC Jagakarsa serta edukasi secara online
kepada masyarakat mengenai TB. Sebelum pemberian - Sebanyak 19 orang kontak erat TB yang memiliki nilai >40 pada g-form
edukasi, dilakukan pengisian pretest dan sesudah online yang diperiksa dahaknya
edukasi diberikan posttest. - Pre test : sebanyak 89 orang memiliki nilai < 50
  - Post test : sebanyak 11 orang memiliki nilai > 60
  - Masyarakat memiliki pemahaman dan menghilangkan stigma bahwa
  TB merupakan penyakit keturunan
Hasil Kegiatan Diagnosis Komunitas
3. Melakukan pelaporan kepada pemegang - Jumlah kontak yang hasil dahaknya positif tidak ditemukan
program dan yang negatif berjumlah 19 sampel
- Didapatkan 19 orang dengan bakteriologis (-) namun
memiliki gejala batuk + faktor risiko/gejala lain atau kontak
serumah dilaporkan kepada pemegang program untuk
dilakukan skrining lebih lanjut

4. Pembuatan tools skrining TB online Dari 100 responden yang didapatkan 19 orang dengan skor ≥ 40
yang memenuhi kriteria pemeriksaan lanjutan dan dilakukan
pemeriksaan dahak

5. Kelengkapan data pasien Dari 100 responden didapatkan seluruh responden memiliki data
lengkap namun hanya 67 respoden yang mengumpulkan fotocopy
KK atau KTP
KESIMPULAN
• Antusisasme kader tb dalam acara edukasi dan penjelasan mengenai skrining online
cukup besar ditandai dengan tercapainya target peserta yang mengisi pre test dan
post test
• Kegiatan investigasi kontak di wilayah kerja puskesmas kecamatan jagakarsa yaitu
cipedak telah dilakukan dan mendapatkan hasil bahwa dari semua pemeriksaan
dahak didapatkan hasil negatif , hal ini disebabkan karena yang diambil hanya dahak
sewaktu
• Pendataan pasien secara lengkap sesuai dengan alamat domisili
• 19 orang yang didapatkan hasil negatif sudah disarankan untuk melakukan
pemeriksaan lanutan
• Peningkatan pemahaman masyarakt mengenai TB, gejala, pencegahan , cara
penularan, pengobatan dan pengahpusan stigma yang ada pada masyarakat
SARAN
PUSKESMAS MASYARAKAT

• Melakukan koordinasi dengan kader TB untuk • Diharapkan masyarakat dapat melakukan


melakukan skrining investigasi kontak secara aktif dan kerjsama dalam melakukan skrining dan
melakukan follow up kepada pasien terduga TB yang investigasi kontak
sudah diperiksa dahak
• Masyarakt dapat membantu pengetahuan
• Melakukan koordinasi dengan dokter, perawat yang masyarakat lain dengan cara memberikan
merupakan pemegang program, kader TB di masing informasi mengenai penyakit TB serta
masing wilayah kelurahan dalam pengumpulan data melakukan pengobatan jika dirasa memiliki
gejala TB
LAMPIRAN
FOTO KEGIATAN
SKRINING G-FORM TBC2
(Temukan Berantas Cegah Tuberkulosis)
SKRINING G-FORM TBC2
)

(Temukan Berantas Cegah Tuberkulosis


Hasil G-form Skrining terduga Tuberkulosis
Pretest masyarakat
Pretest kader TB
Media edukasi (brosur)
Media edukasi (video)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai