Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu
diwujudkan sesuai dengan cita-cita Bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam UUD 1945 melalui pembangunan nasional yang berkesinambungan
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 (Depkes RI, 2017). Keberhasilan
pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya
manusia yang sehat, terampil dan ahli, serta disusun dalam satu program
kesehatan dengan perencanaan terpadu yang didukung oleh data dan informasi
epidemiologi yang valid. Tak dapat dipungkiri bahwa terciptanya generasi bangsa yang
sehat akan mendorong potensi yang lebih besar untuk menghasilkan sumber daya
manusia yang berkompeten dan berkualitas. Dengan keberadaan sumber daya
manusia yang berkualitas, maka secara otomatis pembangunan nasional dari segi
kesehatan akan terus mengalami peningkatan. Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa Pemerintah dan
pemerintah daerah dapat melaksanakan surveilans terhadap penyakit menular dan
tidak menular. Fungsi dasar Surveilans Kesehatan tidak hanya untuk
kewaspadaan dini penyakit yang berpotensi terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB),
tetapi juga sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan program
kesehatan jangka menengah dan jangka panjang. Untuk itu hendaknya
pelaksanaan Surveilans Kesehatan mencakup seluruh pelaksanaan program di
bidang kesehatan yang membutuhkan pengamatan terus menerus, analisis dan
diseminasi informasi. Hal ini sejalan dengan kebutuhan data dan informasi yang
terpercaya dan mempunyai aspek kekinian. Surveilans Kesehatan yang
mengandalkan kecepatan, ketepatan dan kualitas data dan informasi perlu
menyesuaikan dengan kemajuan teknologi informasi. Namun demikian prinsip
epidemiologi dalam Surveilans Kesehatan tidak boleh ditinggalkan. Perkembangan
dan akses media yang begitu luas dan cepat sampai ke pelosok desa dan
daerah terpencil memberikan kesempatan terhadap perubahan sistem
surveilans kesehatan. Pendekatan Surveilans Kesehatan berbasis kejadian
di masyarakat telah dikembangkan untuk mendapatkan data dan informasi
dari berita yang direkam dan dimuat di media massa, media sosial dan media
online. Hal ini meningkatkan sensitivitas Surveilans Kesehatan untuk menangkap

1
informasi dengan cakupan yang luas dan cepat. Secara umum Surveilans
Kesehatan diperlukan untuk menjamin tersedianya data dan informasi
epidemiologi sebagai dasar pengambilan keputusan dalam manajemen
kesehatan. Dalam pelaksanaan Surveilans Kesehatan diperlukan harmonisasi
secara lintas program dan lintas sektor yang diperkuat dengan jejaring kerja
surveilans kesehatan (Permenkes No 45 tahun 2014).
Permenkes No 45 tahun 2014 tentang penyelenggaraan surveilans
kesehatan menyatakan bahwa dalam rangka meningkatkan kemampuan
pengelolaan data dan informasi kesehatan, diperlukan sistem Surveilans
Kesehatan secara nasionall agar tersedia data dan informasi secara teratur,
berkesinambungan, serta valid sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan
dalam upaya kesehatan, baik lokall maupun nasional, serta memberikan kontribusi
terhadap komitmen global. Disinilah letak peran vital para epidemiolog. Mereka
dibekali dengan kemampuan teknis dalam melakukan fungsi surveilans.
Fungsi yang semakin lama semakin dibutuhkan apalagi ketika kita meneliti fakta
bahwa semakin banyaknya penyebaran penyakit di Indonesia, baik penyakit
menular maupun tidak menular. Surveilans bukan hanya sekedar berfungsi
untuk mengumpulkan data, namun fungsinya kian kompleks karena mereka
juga dituntut mampu menganalisis determinan munculnya suatu penyakit serta
melakukan upaya pencegahan dan promotif di bidang kesehatan khususnya
epidemiologi. Kegiatan surveilans dalam rangka mendukung penyediaan informasi
epidemiologi untuk pengambilan keputusan yang meliputi Sistem Surveilans
Terpadu Penyakit berbasis Puskesmas (STP), Surveilans Sentinel Puskesmas,
Surveilans Acute Flaccid Paralysis, Surveilans Tetanus Neonatorum, Surveilans
Campak, Surveilans Infeksi Nosokomial, Surveilans HIV/AID, Surveilans
Dampak Krisis, Surveilans Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit dan Bencana,
Surveilans Penyakit Tidak Menular serta Surveilans Kesehatan Lingkungan untuk
mendukung penyelenggaraan program pencegahan dan pemberantasan penyakit,
Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (SKD-KLB) dan penelitian. Pada
Peraturan Pemerintah RI. No.25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi sebagai daerah otonom, BAB II Pasal 2 ayat 3.10.j
menyatakan bahwa salah satu kewenangan Pemerintah di Bidang Kesehatan
adalah surveilans epidemiologi serta pengaturan pemberantasan dan
penanggulangan wabah penyakit menular dan kejadian luar biasa, sementara
pada BAB II Pasal 3 ayat 5.9.d menyatakan bahwa salah satu kewenangan
Propinsi di Bidang Kesehatan adalah surveilans epidemiologi serta
penanggulangan wabah penyakit dan kejadian luar biasa.

2
Puskesmas Cibinong merupakan puskesmas yang mempunyai 8 wilayah kerja,
pada tahun 2021 cakupan surveilans terpadu untuk penyakit menular rating
tertinggi masih di duduki oleh penyakit diare yaitu ........ kasus atau ........%
dibandingkan dengan kasus –kasus yang lainnya. Pada tahun 2022 kasus diare
terdapat ....... kasus atau ........%. Hal tersebut masih menjadi masalah untuk tarap
kesehatan masyarakat wilayah Puskesmas Cibinong.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Untuk memberikan gambaran hasil capaian program Surveilans Ispa Diare di
wilayah kerja Puskesmas Cibinong.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk memberikan hasil capaian kegiatan berdasarkan SPM ( Standar Pelayanan
Minimal ) yang sudah ditetapkan.
b. Untuk memberikan gambaran hasil kegiatan program yang terintegrasi
c. Untuk memberikan hasil kegiatan beserta evaluasi dan monitoring.

3
BAB II
LETAK GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFI PUSKESMAS CIBINONG

A. LETAK GEOGRAFIS

Puskesmas Cibinong merupakan salah satu pusat pelayanan kesehatan


masyarakat yang berada di wilayah Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
dengan luas wilayah kerja 16.379 832,00 km2 dengan batas-batas wilayah sebagai
berikut :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan : Kecamatan Tanggeung;


b. Sebelah Timur berbatasan dengan : Wilayah Puskesmas Gunung Bitung;
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan : Kecamatan Sindang Barang;
d. Sebelah Barat berbatasan dengan : Kabupaten Bandung.
Berikut keadaan geografis wilayah kerja Puskesmas Cibinong (periode Januari-
Juni 2022)

Rata-rata
Jumlah Kriteria Jangkauan waktu
No Nama Desa
RT/RW Desa Lalulintas tempuh ke
Pkm

1 Sukajadi 27/5 Mudah Roda 4 15 mnt

2 Sukamekar 30/7 Mudah Roda 4 60 mnt

3 Batulawang 28/9 Mudah Roda 4 90 mnt

4 Cikangkareng 32/10 Mudah Roda 4 90 mnt

5 Pamoyanan 49/12 Mudah Roda 4 90 mnt

6 Cimaskara 24/7 Mudah Roda 4 90 mnt

7 Padasuka 28/6 Sulit Roda 4 120 mnt

8 Mekarmukti 15/5 Sulit Roda 4 120 mnt

JUMLAH 233/61

4
(Gambar. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Cibinong (periode Januari-Juni 2022)

B. DEMOGRAFI

5
Berikut jumlah penduduk berdasarkan usia di Puskesmas Cibinong (periode
Januari-Juni 2022) :

N TOTA
DESA 0-03 04-07 08-12 13-16 17-20 21-24 25-28 29-32 33-36 37-40 41-44 45-48 49-52 53-56 57-59 60 +
O L

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

6 SUKAJADI 212 426 474 372 307 314 316 310 306 304 302 312 301 318 310 434 5.318

7 SUKAMEKAR 218 265 306 361 482 469 447 473 465 385 371 358 346 247 195 84 5.472

8 BATULAWANG 331 472 543 430 542 376 390 331 379 363 399 340 291 237 186 691 6.301

9 CIKANGKARENG 144 201 220 132 202 201 232 454 284 486 475 562 522 530 493 673 5.811

10 PAMOYANAN 364 485 475 517 540 423 370 425 452 462 351 362 480 272 246 243 6.467

11 CIMASKARA 192 211 286 377 403 381 346 358 362 316 280 283 332 117 112 56 4.412

12 PADASUKA 225 427 535 597 520 466 453 451 321 394 311 296 319 370 301 295 6.281

13 MEKARMUKTI 130 176 218 276 188 290 294 272 277 260 292 113 260 292 113 68 3.519

JUMLAH 1816 2663 3057 3062 3184 2920 2848 3074 2846 2970 2781 2626 2851 2383 1956 2544 43.581

BAB III

6
HASIL KEGIATAN PROGRAM

A. PENCAPAIAN PROGRAM SURVEILANS

CAKUPAN ISPA
PERIODE JANUARI-JUNI 2022
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
SUKAJADI

MEKARMUKTI
PADASUKA
CIMASKARA

PAMOYANAN
SUKAMEKAR

BATULAWANG

1 2 3 4 CIKANGKARENG
5 6 7 8

CAKUPAN DIARE
PERIODE JANUARI-JUNI 2022

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
SUKAJADI

MEKARMUTI
PADASUKA

CIMASKARA
PAMOYANAN
SUKAMEKAR

BATULAWANG

CIKANGKARENG

1 2 3 4 5 6 7 8

BAB IV

7
IDENTIFIKASI MASALAH, PRIORITAS MASALAH USG, FISHBONE, PENYEBAB
MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

A. IDENTIFIKAS MASALAH

KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN


NO KESENJANGAN
UKS NOMINAL % NOMINAL %

Posyandu
1. 8 100 3 posrem 37,5 62,5%
remaja

Puskesmas

2. mampu 342 100 208 61% 39%


PKPR

B. PRIORITAS MASALAH USG ( URGENCY, SERIUSNESS, GROWTH )

N Prioritas Urgenc
Seriousness Growth Skor Total Nilai Rank
O Masalah y

1. Posyandu 5 5 4 14 2
Remaja

2. Puskesmas 5 5 5 15 1
mampu
PKPR

8
C. FISHBONE PUKESMAS MAMPU PKPR

MATERIAL
MONEY
METODE

Tidak memepunyai
1 tim ruamghan khusus untuk
Pencairan Alat bantu
pelayanan PKPR di dalam
anggaran dukung lainnya
gedung(ruangan terpisah(

Tidak memiliki
Anggaran PKPR KIT
Rangkaian kegiatan
Puskesmas mampu
Transportasi PKPR
Jumlah tenaga tidak
sesuai dgn sasaran
Pandemi COVID-19

Rangkap
program
cuaca

MEAN ENVIRONMENT

9
D. FISHBONE POSYANDU REMAJA

MONEY MATERIAL
METODE

Pencairan Alat bantu kegiatan yang


Tidak memiliki
anggaran mendukung
1 tim posyandu KIT
REMAJA

Rangkaian kegiatan Anggaran

Transportasi

Dukungan pemangku
kebijakan setempat Pandemi COVID-19

Rangkap program
cuaca

MEAN ENVIRONMENT

10
E. PENYEBAB MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Dari hasil USG masalah yang termasuk diantaranya adalah :

1. Puskesmas Mampu PKPR


2. Posyandu Remaja

N0 Prioritas Masalah Penyebab Masalah Pemecahan Masalah

1. Puskesmas Mampu PKPR - Masih adanya Pandemi covid yang belum - Pelayanan kesehatan remaja dilakukan
berakhir sehingga berdampak terhadap akses dialam atau diluar gedung sesuai prokes.
pelayanan “Kesehatan Remaja” yang masih
terbatas untuk dilakukan..
-- Adanya pelimpahan pemberi konseling
- Terkendala dalam kelengkapan tim pemberi
terkait remaja ke Dokter, Dokter Gigi
pelayanan konseling kesehatan remaja baik
Promkes, Gizi, PTM, Kesling, Indra,
didalam gedung maupun luar Gedung.
Jiwa, petugas yang ada di Desa, maupun
petugas Kesehatan lainnya..

- Belum adanya ruangan khusus dalam gedung - Pelaksanaan konseling terhadap remaja
untuk menjaga kerahasiaan para remaja saat dilakukan di ruang UKS di sekolah, ruang
diberikan konseling. guru, dan aula sekolah. Atau jika di
Puskesmas ada ruangan khusus untuk

11
PKPR

2. Posyandu Remaja - Pemegang program bentrok dengan - Adanya pelimpahan pemberi konseling
kegiatan lainnya. terkait remaja ke Dokter, Dokter Gigi
Promkes, Gizi, PTM, Kesling, Indra,
Jiwa, petugas yang ada di Desa, maupun
petugas Kesehatan lainnya.

- Kurangnya dukungan dari pemangku - Advokasi


kebijakan seperti lintas sektor

12
BAB V

RENCANA USULAN KEGIATAN

NO UPAYA KEGIAT TUJUAN SASA TARGE PENANG KEBUTUHA MITRA WAKTU KEBUTUH INDIATOR SUMBER
KESEHATA AN RAN T GUNGJA N KERJA PELAKS AN KINERJA PEMBIAY
N SASAR WAB SUMBERD ANAAN ANGGARA AAN
AN AYA N
1 PUSKESMA Pelayan Meningka Remaj 100% Kordinato Transport Dokter, 2022 1orgx8dsx Cakupan BOK
S PKPR an tkan a r Ausrem Dokter 1kl Remaja
Kesehat derajat Gigi
an kesehata Promke
Peduli n remaja s
Remaja Gizi
sesuai PTM
SNPKP Kesling
R Indra
Jiwa

13
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Hasil laporan tahunan Program Surveilans periode Januari-Juni tahun
2022 di Puskesmas Cibinong, berdasarakan analisa atau identifikasi,dan
USG prioritas masalah rank pertama di peroleh oleh ....................yaitu ........
%, dengan kesenjangan .......%, sehingga bisa di tarik kesimpulan menjadi
permasalahan karena ................ masih belum mencapai target.

B. SARAN
1. Pemaparan hasil kegiatan Program Surveilans periode Januari-Juni tahun
2022 dalam bentuk Laporan ini, diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi,
untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam menyusun perencanaan
program oleh pihak-pihak terkait.
2. Laporan tahunan program Surveilans Januari-Juni 2022 dapat menjadi
bahan penilaian kinerja program Surveilans dan kinerja petugas
puskesmas Cibinong.

14
BAB VII

PENUTUP

Penyusunan Laporan Periode Januari-Juni tahun 2022 Program Surveilans


adalah untuk melihat sejauh mana pencapaian program tersebut mencapai target,
dan sebagai bahan evaluasi terhadap berbagai kelemahan, kendala yang mungkin
terjadi dalam pelaksanaan kegiatan, dan bahan untuk penilaian kinerja program dan
petugas.
Demikian Laporan Periode Januari-Juni tahun 2022 Program Surveilans ini
disusun, semoga dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Mengetahui Cibinong, 30 Juni 2022


Kepala Puskesmas Cibinong Programer Surveilans

IMAS ROHIMAH, S.ST., M.Kes RIKA PUJI RUSTIWA, AMd.Keb


NIP: 19711119 199103 2 005 NRPTT: 20150401010

15
*INOVASI
PEKERJA KERAS
“PEduIi KEsehatan RemaJa Aktif, ciptaKan genERasi sehAt
berkualitaS”
DO Melakukan PKPR sesuai Standar Nasional
PKPR

16
17

Anda mungkin juga menyukai