Hal
DAFTAR ISI.................................................................................................i
DAFTAR TABEL........................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................1
1.2 Tujuan....................................................................................2
BAB 2 PELAKSANAAN KAJIAN EPIDEMIOLOGI..................................3
2.1 Kebijakan...............................................................................3
2.2 Hasil Kajian Epidemiologi Deskriptif......................................3
2.3 Hasil Kajian Epidemiologi Analitik..........................................6
BAB 3 KESIMPULAN...............................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
i
DAFTAR TABEL
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
mengembangkan dan memperkuat sistem surveilans, dan penguatan
jejaring dan kemitraan melalui pemberdayaan masyarakat (Dirjen
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, 2019).
Untuk menanggulangi masalah PTM, maka upaya intervensi yang
komprehensif dan holistik harus dilakukan, yakni promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif, sebagai kesatuan continum of care. Pendekatan
strategis untuk menurunkan beban PTM adalah peningkatan upaya
promotif dan preventif melalui pembudayaan GERMAS, pemberdayaan
masyarakat dalam pengendalian faktor risiko PTM, dan peningkatan aksi
multisektoral (Kemenkes RI, 2020).
Kajian atau penelitian epidemiologi adalah proses investigasi yang
dilakukan secara aktif, tekun dan sistematis untuk menggambarkan status
kesehatan suatu populasi, distribusi penyakit atau masalah kesehatan,
menentukan penyebab dan faktor yang mempengaruhi penyakit atau
masalah kesehatan serta menetapkan upaya penanggulangannya
(Kemenkes RI, 2020). Kajian epidemiologi program PTM bertujuan untuk
menggambarkan status kesehatan populasi sasaran program PTM,
distribusi PTM, faktor risiko PTM, dan upaya untuk menanggulangi PTM.
1.2 Tujuan
Tujuan penyusunan laporan ini yaitu:
a. Diketahuinya hasil kajian epidemiologi deskriptif program
pencegahan dan pengendalian PTM Kota Cirebon;
b. Diketahuinya hasil kajian epidemiologi analitik program
pencegahan dan pengendalian PTM Kota Cirebon;
2
BAB 2
PELAKSANAAN KAJIAN EPIDEMIOLOGI
2.1 Kebijakan
a. UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang kesehatan;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem
Informasi Kesehatan;
c. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional;
d. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1479/Menkes/SK/X/2003
tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans
Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular
Terpadu;
e. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 45 Tahun 2014 tentang
Surveilans Kesehatan;
f. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 71 Tahun 2015 tentang
penanggulangan penyakit tidak menular;
g. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat.
3
Pengumpulan data program PTM menggunakan aplikasi sehingga
memudahkan pengelola program untuk melihat hasil analisis deskriptif
PTM seperti contoh di bawah ini.
4
Tabel 2.1 Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Tahun 2023
5
Diagnosis PTM dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.2 Diagnosis Penyakit Tidak Menular Tahun 2023
No Diagnosis Frekuensi
1 Gangguan jantung
2 Hipertensi
3 Diabetes melitus
4 Gangguan stroke
5 Kanker payudara
6 Kanker serviks
7 PPOK
Sumber data: ASIK
6
makan buah dan sayur, dan obesitas dengan frekuensi cukup tinggi. Hasil
skrining faktor risiko menunjukkan perlunya intervensi yang efektif untuk
menurunkan jumlah kasus PTM sehingga menekan angka kematian yang
disebabkan oleh PTM.
Beberapa intervensi yang dapat dilakukan diantaranya:
a. Meningkatkan skrining PTM;
b. Melakukan upaya tindak lanjut terhadap pasien berisiko PTM
sesuai dengan hasil skrining;
c. Melibatkan lintas program dan lintas sektor dalam melakukan
sosialisasi pencegahan PTM melalui CERDIK;
d. Meningkatkan kualitas layanan PTM di fasyankes primer
sehingga antusias masyarakat untuk melakukan skrining
meningkat.
7
BAB 3
KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA