Anda di halaman 1dari 17

EVIDENCE BASED CASE REPORT

“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DEMAM BERDARAH


DENGUE DI PUSKESMAS MALAWILI TAHUN 2023”

KELOMPOK 1

Fitria Dewi Qulsum, S. Ked (202282051)

Sisilia Nova Guinea Soindemi, S. Ked (202282019)

Syafiq Abdullah Attamimi, S. Ked (202282033)

PEMBIMBING

Nadiyah Kamilia Djer, S. KM, M. PH

KEPANITERAAN KLINIK

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT-KEDOKTERAN KELUARGA

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS PAPUA

2024
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Kami yang bertandatangan di bawah ini dengan sebenarnya menyatakan bahwa penelitian ini
dan semua sumber, baik yang dikutip maupun dirujuk, telah kami nyatakan dengan benar
tanpa Tindakan plagiarism sesuai dengan aturan yang berlaku di Universitas Papua.

Jika pada kemudian hari, ternyata kami melakukan Tindakan plagiarism, maka kami akan
bertanggung jawab sepenuhnya dan menerima sanksi yang dijatuhkan oleh Universitas Papua
kepada kami.

Sorong, Februari 2024

Fitria D. Qulsum, S. Ked Sisilia N. G. Soindemi, S. Ked Syafiq A. Attamimi, S. Ked


202282051 202282019 202282033
LEMBAR PERSETUJUAN

Evidence based case report ini, yang telah disusun oleh Mahasiswa Program Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Papua yang berstase pada Departemen Ilmu Kesehatan
Masyarakat-Kedokteran Keluarga

1. Nama : Fitria Dewi Qulsum, S. Ked


NIM : 202282051
2. Nama : Sisilia Nova Guinea Soindemi, S. Ked
NIM : 202282019
3. Nama : Syafiq Abdullah Attamimi, S. Ked
NIM : 202282033

Dengan judul:

“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DEMAM BERDARAH


DENGUE DI PUSKESMAS MALAWILI TAHUN 2023”

Telah disetujui oleh:

Pembimbing

Nadiyah Kamilia Djer, S. KM, M. PH

Sorong, Februari 2024


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................................1

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS........................................................................2

LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................................................3

DAFTAR ISI..............................................................................................................................4

DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................5

DAFTAR TABEL.......................................................................................................................6

LATAR BELAKANG................................................................................................................7

1.1 GAMBARAN UMUM SITUASI DEMAM BERDARAH DENGUE DI


INDONESIA..........................................................................................................................7

1.2 GAMBARAN UMUM SITUASI HIPERTENSI DI PUSKESMAS..........................8

1.3 GAMBARAN UMUM LOKASI PUSKESMAS MALAWILI................................12

1.4 TUJUAN....................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................13
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Diagram Jumlah Kasus KLB DBD di Puskesmas Malawili...............................10


Gambar 1. 2 Diagram Problem Tree DBD di Puskesmas Malawili.........................................11
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Tabel USG Prioritas Masalah Dari Hasil Pengumpulan Data Surveilans Di Wilayah
Kerja Puskesmas Malawili........................................................................................9
Tabel 1. 2 Capaian Surveilans KLB Demam Berdarah Dengue Tahun 2023............................9
Tabel 1. 3 Sepuluh Penyakit Terbanyak Menurut Data Survailans di Puskesmas Malawili
Tahun 2023................................................................................................................9
BAB I

LATAR BELAKANG

1.1 GAMBARAN UMUM SITUASI DEMAM BERDARAH DENGUE DI INDONESIA

Di Indonesia, istilah Demam Berdarah Dengue (DBD) lebih dikenal oleh sebagian
besar masyarakat umum untuk mendeskripsikan penyakit yang disebabkan oleh infeksi
virus dengue. Infeksi dengue adalah penyakit infeksi virus akut yang disebabkan oleh
virus dengue, yang ditandai demam 2–7 hari disertai dengan manifestasi perdarahan,
penurunan trombosit (trombositopenia), serta adanya hemokonsentrasi yang ditandai
kebocoran plasma (peningkatan hematokrit, asites, efusi pleura, hipoalbuminemia).
Angka morbiditas DBD masih berfluktuasi dan dipengaruhi oleh curah hujan, perilaku
masyarakat, perubahan iklim (climate change) global, dan mobilitas penduduk yang
tinggi. Pada kondisi curah hujan yang tinggi, jumlah kasus DBD cenderung meningkat
akibat bertambahnya genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti dan
Aedes albopictus yang merupakan vektor penular DBD.1

Infeksi dengue telah menjadi perhatian utama kesehatan masyarakat di seluruh


dunia. Pada awal tahun 2020, WHO memasukkan infeksi dengue sebagai salah satu
ancaman kesehatan di antara 10 penyakit lainnya. Menurut WHO, hingga saat ini sekitar
2,5 milyar atau lebih kurang 40% penduduk dunia tinggal di wilayah dengan tingkat
penularan infeksi dengue cukup tinggi, dan diperkirakan terdapat 50 – 100 juta kejadian
infeksi dengue setiap tahunnya. Dalam 3 dekade terakhir, insiden penyakit ini meningkat
di berbagai belahan dunia terutama daerah tropis dan sub-tropis, dan banyak ditemukan
di wilayah urban dan semi-urban. Hal ini karena vektor penular DBD tersebar luas, baik
di area pemukiman maupun di tempat umum.1,2

Menurut Laporan Tahunan Kementerian Kesehatan, pada akhir tahun 2022


diketahui jumlah kasus infeksi dengue di Indonesia mencapai 143.000 kasus, dengan
angka kejadian infeksi dengue terbanyak berada di Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan
Jawa Tengah. Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD di Indonesia yang pertama dilaporkan
pada tahun 1968 di Jakarta dan Surabaya dengan 58 kasus dan 24 kematian (Case
Fatality Rate/CFR 41,3%).
Dalam kurun waktu 50 tahun, angka kematian DBD telah berhasil diturunkan
menjadi di bawah 1%. Dalam sepuluh tahun terakhir (2008–2017), incidence rate (IR)
DBD berada pada kisaran 26,1 hingga 78,8 per 100.000 penduduk. Pada tahun 2018,
jumlah kasus DBD di Indonesia ditemukan sebanyak 65.602 kasus dengan CFR 0,71%,
yang artinya terdapat 467 kasus kematian per tahun atau 1,3 kematian per hari.
Berdasarkan data rutin kementerian kesehatan tahun 2022, kasus dengue di Provinsi
Papua barat sebanyak 293 kasus pada tahun 2022.1,2

[1.2] GAMBARAN UMUM SITUASI HIPERTENSI DBD DI PUSKESMAS

Secara geografis, wilayah kerja Puskesmas Malawili mencakup seluruh wilayah


Distrik Aimas. Berdasarkan data epidemiologi dan data 10 besar penyakit pada laporan
surveilans terpadu penyakit berbasis puskesmas sentinel di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Malawili, didapat 6 prioritas masalah melalui USG (Urgency, Seriousness,
Growth) yaitu DBD, malaria, TB, hipertensi, DM tipe 2 dan ISPA (tabel 1.1.). Prioritas
masalah diambil dari nilai USG tertinggi yaitu DBD. Persentase serveilans upaya
kesahatan DBD dengan capaian angka bebas jentik tahun 2023 adalah 16,67% (tabel
1.2.). Angka tersebut masih sangat kurang dari target (100%). Data surveilens bulan
Januari-Desember 2023 menunjukan bahwa jumlah kasus baru DBD adalah 48 kasus
(diagram 1.1.).
Berdasarkan data 10 penyakit terbesar di Puskesmas Malawili bulan Januari-
Desember tahun 2023, didapatkan bahwa rata-rata DBD menjadi urutan ke-6 (tabel 1.3)
dengan total 48 kasus. Kejadian DBD pada tahun 2023 menjadi kasus KLB pada area
wilayah kerja di puskesmas malawili, menurut data survailen terdapat 7 wilayah kerja
yaitu Malawele, Malawili, Malasom, Klabinan, Malagusa dan Aimas. Angka kejadian
DBD ini kemungkinan dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti manusia,
lingkungan dan layanan puskesmas. Penyebab masalah ditentukan menggunakan problem
tree (diagram 1.2.). Didapatkan 6 penyebab masalah mulai dari manusia, lingkungan dan
layanan puskesmas (sarana, dana, metode, pendataan). Berdasarkan 6 masalah tersebut,
dilakukan penentuan prioritas penyebab masalah menggunakan USG. Dari hasil tersebut
didapatkan prioritas penyebab masalah terhadap DBD adalah kurangnya eduksi dan
pengetahuan masyarakat dalam melakukan 3M.
Tabel 1. 1 Tabel USG Prioritas Masalah Dari Hasil Pengumpulan Data Surveilans Di
Wilayah Kerja Puskesmas Malawili

No. Prioritas Masalah U S G Jumlah


1 DBD 5 5 5 15
`2 Malaria 5 4 5 14
3 TB 4 4 5 13
4 Hipertensi 3 4 5 12
5 DM 3 4 5 12
6 ISPA 3 3 4 10

Tabel 1. 2 Capaian Surveilans KLB Demam Berdarah Dengue Tahun 2023

No. Jenis Upaya Kesehatan Target (%) Capaian (%) Kesenjangan


(%)
1 Kejadian DBD 49 1.9 % 0
2 Angka Kematian < 1% - -
3 Angka Bebas Jentik 95% 16.67% 78.33%
4 Penyelidikan 100 80% 20%
Epidemiologi

Tabel 1. 3 Sepuluh Penyakit Terbanyak Menurut Data Survailans di Puskesmas Malawili


Tahun 2023

No. Nama Penyakit Jumlah


1 ISPA 6.539
2 Hipertensi 1.262
3 DM tipe 2 744
4 TB 405
5 Malaria 187
6 DBD 48
Gambar 1. 1 Diagram Jumlah Kasus KLB DBD di Puskesmas Malawili

Grafik Prediksi KLB Distrik Aimas


Kabupaten Sorong Per 7Minggu
Puncak Tahun
2023 Kasus

(update data 08 JANUARI 2024)

3 3 3 3 3
DHF
Out- 22 2 2 2 2
Fi brea
rs1 1 k1 11 1 1 1 1 11 11 1
t
0 0 0C 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 00 000
as
M g...
M g...
M g...
M g...
M g...
M g...
M g...
M g...
M g...
M g...
M g...
M g...
M g...
M g...
M g...
M g...
M g...
M g...
M g...
M g...
M g...
M g...
M g...
M g...
M g...
...

e
gg
g
g
g
g
g
g
g
g
g
g
g
g
g
g
g
g
g
g
g
g
g
g
g
g
g
in
in
in
in
in
in
in
in
in
in
in
in
in
in
in
in
in
in
in
in
in
in
in
in
in
in
M

Gradik Kasus KLB Distrik Aimas

KLB ( Kejadian Luarbiasa / Outbreak )

1. Kasus pertama kali muncul padahal sebelumnya belum pernah ditemukan

2. Muncul kembali setelah 5-4 tahun

3. Mengalami peningkatan kasus 2 kali lipat


Kejadian DBD

Layanan
Lingkungan Manusia
Kesehatan

Tempat tinggal Pendataan Dana Metode Sarana Pengetahuan

Pengumpulan
Kebersihan
data: Surveillance BOK Penyuluhan Perilaku
lingkungan
kunjungan PKM,
Jejaring, dan
Kunjungan rumah
Kerjasama lintas
JKN
program
Pengeloahan data
Gambar 1. 2 Diagram Problem Tree DBD di Puskesmas Malawili
1.2[1.3] GAMBARAN UMUM LOKASI PUSKESMAS MALAWILI

Puskesmas Malawili terletak di Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua


Barat Daya. Secara astronomis Puskesmas Malawili terletak pada 130 o 40’ 49“ – 132o 13‘
48” BT dan 00o 33’ 42” – 01o 35’ 29” LS yang memiliki luas wilayah kerja ± 222,43 KM 2
mencakup seluruh wilayah Utara Distrik Aimas dengan 11 kelurahan dan 3 kampung
yaitu Aimas, Klafmaala, Malawili, Malawele, Malasom, Mariat Pantai, Mariat Gunung,
Klabinain, Klagit, Warmon, Malasaum, Maibo, Malagusa ? dan Aimo.

Berdasarkan posisi geografisnya, Distrik Aimas memiliki batas-batas yaitu di


sebelah utara berbatasan dengan Distrik Sorong, di sebelah Selatan berbatasan dengan
Distrik Klamono, di sebelah Timur berbatasan dengan Distrik Klayili dan di sebelah
Barat berbatasan dengan perairan Selat Salawati. Distrik Aimas didominasi oleh dataran
rendah dan berawa ± 60% terutama wilayah bagian Utara dan Barat sedangkan sisanya
±40% merupakan daerah perbukitan dan pegunungan pada wilayah bagian Timur dan
Selatan.

Jumlah penduduk Distrik Aimas pada tahun 2022 berjumlah 46.195 jiwa dengan
rasio jenis kelamin 110,67 yang terdiri dari 24.267 penduduk laki-laki dan 21.928
penduduk perempuan. Distrik Aimas memiliki kepadatan penduduk ± 67 jiwa/km 2 yang
menyebabkan Distrik Aimas menjadi Distrik dengan penduduk terbanyak jika
dibandingkan dengan Distrik-Distrik lainnya yang berada di Kabupaten Sorong.

1.3[1.4] TUJUAN
1.4.1 Tujuan Umum

Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian demam berdarah


dengue di Puskesmas Malawili tahun 2023.

1.4.2 Tujuan Khusus


1. Mengidentifikasi kejadian demam berdarah dengue di wilayah kerja
Puskesmas Malawili.
2. Mengidentifikasi hubungan pengetahuan, sikap, presepsi, ketersediaan
sarana prasarana kesehatan dan dukungan kader tentang kejadian demam
berdarah dengue di wilayah kerja Puskesmas Malawili tahun 2023.
BAB II

METODE

2.1 POPULASI PENGUMPULAN DATA


2.2 Seluruh kasus DBD di Tahun 2023 sebanya 51 Kasus

2.3[2.2] SAMPEL PENGUMPULAN DATA


2.4 Whole Population

2.5[2.3] JENIS DAN SUMBER DATA


2.6 Data sekunder

2.7[2.4] INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

2.8[2.5] TAHAPAN PENGUMPULAN DATA

2.9[2.6] PENGELOLAAN DATA DAN ANALISIS


2.10 Deskriptif ?
2.11 Casecontrol ?
DAFTAR PUSTAKA

1. .
2. .
3. UPTD Puskesmas Malawili. Profil Kesehatan Puskesmas Malawili Tahun 2022.
Kabupaten Sorong. Puskesmas Malawili; 2024. Hal 10-11
4. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sorong. Distrik Aimas Dalam Angka 2023. Aimas. BPS
Kabupaten Sorong; 2024. Hal 26

Anda mungkin juga menyukai