Disusun Oleh :
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam selalu melimpah kepada
junjunan besar Nabi Muhammad SAW.
Makalah yang berjudul “Laporan Investigasi Wabah Kejadian Diare Di
Dusun Senden Desa Sidorejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo Tahun
2005” ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Rencana
Investigasi Wabah pada Prodi Pasca Sarjana Kesehatan Masyarakat.
Penulis berharap dengan sungguh-sungguh supaya makalah ini mampu
berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan
terkait KLB Diare itu sendiri. Baik dari segi memastikan adanya KLB, gambaran
klinis, etiologi, hasil laboratorium, gambaran epidemiologi menurut orang waktu
dan tempat, dll. Penulis sadar dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan, dimohon untuk masukan dan kritikannya. Atas perhatiannya penulis
ucapkan terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
A. PENDAHULUAN
perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dan
bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasanya yaitu 3 kali
atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja
Diare adalah salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan
sarana air minum dan jamban keluarga (Samijaga) telah digalakkan sejak
tahun 1974, sehingga diharapkan angka kesakitan dan kematian akibat diare
akan berkurang, namun hingga kini penyakit diare rnasih tetap merupakan
penyebab utama kesakitan dan kematian terutama untuk bayi dan balita.
Angka kesakitan diare tahun 2000 (survei oleh Subdit Diare, Ditjen PPM-
PL) adalah 301 per 1.000 penduduk dan epidose pada balita 1,3 kali pertahun.
Pada tahun 2003 angkat kesakitan diare meningkat menjadi 374 per 1.000
penduduk dan pada balita 1,08 kali pertahun. Angka kesakitan ini meningkat
bila dibandingkan hadil survei tahun 1996 yaitu 280 per 1.000 penduduk dan
pada balita 1,08 kali per tahun. Cakupan penderita diare yang dilayani dan
1
dilaporkan selama lima tahun terkahir cenderung menurun. Pada tahun 2000
Penurunan ini tidak dapat kita sebutkan sebagai insiden diare menurun, tetapi
Indonesia, 2004)
merupakan daerah tertinggal dengan angka kemiskinan yang masih tinggi dan
merupakan salah satu dusun yang memiliki angka kemiskinan tinggi dengan
pendidikan sangat berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat dimana
2
meningkatkan tingkat kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih
dan sehat. Dari kondisi geografis dan sosiokultural masyarakat seperti tersebut
Sidorejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon progo dan faktor – faktor yang
Senden Desa Sidorejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon progo tahun 2005
dimana telah terjadi wabah diare sesuai laporan dari Puskesmas Lendah II.
3
Kepastian diagnosis didasarkan atas gejala klinis yang di dapat selama
penyakit dan riwayat penyakit (tanggal mulai sakit dan gejala penyakit). Data
lainnya adalah hasil pemeriksaan laboratorium baik terhadap sampel air bersih
maupun tinja yang telah diambil pada saat dilakukan pelacakan kasus. Data
primer ini diperoleh di lapangan dengan cara survei total untuk mencari kasus
dilanjutkan dengan mencari kasus baru. Data sekunder diambil pada catatan
dan dianalisis secara deskriptif. Untuk penyajian data disajikan dalam bentuk
perilaku hidup bersih dan sehat (kondisi dan pemakaian sumber air minum,
4
D. HASIL PENYELIDIKAN KLB
urutan ke- 2 terbanyak setelah ISPA, dengan jumlah kasus berturut – turut
Pemastian diagnosis KLB diare didasarkan pada gejala klinik dan hasil
tabel 1.
1. Diare 50 100
2. Diare + Lendir 33 66
5
beras
5. Mual/Muntah 49 48
6. Sakit perut 45 90
7. Pusing/sakit kepala 48 96
8. Demam 36 72
9. Keringat dingin 28 56
orang.
penyebab diare pada KLB tersebut adalah kuman patogen. Hal ini
6
darah (26%), mual/ muntah (48%), pusing/sakit kepala (96%), sakit perut
- Abdominal mass
7
5. Kurva Epidemic
Sidorejo Kecamatan Lendah adalah merupakan kejadian luar biasa. Hal ini
8
6. Gambaran Epidemiologi menurut Umur
Penderita
Jumlah 56 100,00
diare pada usia 45-59 tahun sebesar 33,93 %, sedangkan yang terkecil
9
Tabel 4. Distribusi kejadian diare menurut tempat Dusun Senden
Jumlah
1. 53 48 3 6,2
2. 54 68 5 7,4
3. 55 39 6 15,4
4. 56 65 19 29,2
5. 57 28 23 82,1
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa attack rate (AR) terbesar ada
lapangan diketahui bahwa KLB diare yang terjadi di Dusun Senden Desa
10
9. Identifikasi Sumber dan Cara Penularan
sumber air minum yang terkontaminasi oleh Coliform tinja dan didukung
oleh adanya tradisi saling menjenguk orang sakit yang ada di dusun
penularan penyakit
11
10. Pembahasan tentang kondisi KLB saat penyelidikan KLB dilakukan
berakhirnya KLB
diare yang berhasil dilacak sebanyak 56 kasus. Tidak ada kematian (CFR
= 0 %).
kasus diare per minggu. Mulai minggu ke 44 terjadi 6 kasus diare. Hal ini
ini disebabkan karena sebagian besar masyarakat yang sakit tidak berobat
Tubin.
12
KLB diare hanya terjadi di Dusun Senden dan berdasarkan
11. Kesimpulan
lalat.
12. Rekomendasi
kejadian diare.
13
b. Melakukan gotong royong dan kerja sama masyarakat dalam
2. Penyuluhan dihadiri oleh kepala desa, aparat dusun Senden serta sebanyak
penduduk yang masih sakit dan baru sembuh tetapi belum pulih
sakit.
14
5. Kegiatan kaporisasi dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi
dengan cara mematikan kuman-kuman patogen yang ada pada air bersih
dengan pemberian Chlor melalui suatu alat Chlorin Difuser (CD) pada
adanya data terkait perkembangan KLB. Selain itu ada beberapa langkah yang
Data yang di dapat untuk mendukung kegiatan surveilans ketat pada KLB
Diare yaitu:
1. Data primer, yang diperoleh di lapangan dengan cara survei total untuk
15
2. Data sekunder diambil pada catatan data kunjungan Puskesmas maupun
16
DAFTAR PUSTAKA
17