Kota Sorong
DISUSUN OLEH :
M. MASRUN S. L. SYAHLAN
201602062A
Proposal Penelitian
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Terhadap Kejadian Diare Pada Anak
Dikelurahan Malawei Rt 02 Rw 04
Di susun Oleh :
Muhamad masrun surianto lulun syahlan
NIM :201602063A
Telah disetujui untuk diseminarkan pada :
Hari/tanggal : sabtu 31-oktober-2020
Waktu :15:00
Tempat :
Mengetahui
Ka. Biro administrasi akademik kemahasiswaan
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
LEMBAR PESETUJUAN.............................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... v
DAFTAR TABEL........................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4
iii
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
Lampiran
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori............................................................................. 25
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Kuesioner Penelitian
Lembar Persetujuan
vii
DAFTAR SINGKATAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesakitan pada anak berumur kurang dari 5 tahun (balita). Kelompok ini setiap
tahunnya mengalami lebih dari satu kali kejadian diare. Sebagian dari penderita
akan jatuh ke dalam dehidrasi, kalau tidak segera di tolong akan meninggal.
Penyakit diare masih menjadi masalah global dengan derajat kesakitan dan
juga sebagai salah satu penyebab utama tingginya angka kesakitan dan
kematian anak di dunia. Secara umum diperkirakan lebih dari 10 juta anak
berusia kurang dari 5 tahun meninggal setiap tahunnya di dunia dimana sekitar
Berdasarkan data profil Kesehatan Indonesia tahun 2017 bahwa pada tahun
2016 jumlah penderita diare semua umur yang dilayani di sarana kesehatan
sebanyak 3.176.079 penderita dan terjadi peningkatan pada tahun 2017 yaitu
2017 dengan provinsi tertinggi yaitu Provinsi Nusa Tenggara Barat (96,94%),
(15,40%) dan Papua Barat (4,06%). Tahun 2017 terjadi 21 kali KLB Diare
1
2
Jumlah penderita 1.725 orang dan kematian 34 orang (CFR 1,97%). Dalam hal
ini faktor ibu berperan sangat penting dalam kejadian diare pada anak. Ibu
adalah sosok yang paling dekat dengan anak. Jika anak terserang diare maka
pengetahuan dan sikap ibu dalam penanganan diare dan perlu dibahas
karena diare yang terlambat ditangani atau tidak ditangani dengan baik dapat
menyebabkan kesakitan pada anak dan dampak yang tidak diinginkan yaitu
anak dapat mengalami kematian. Masih banyak ibu yang belum cukup mampu
penanganan diare pada anak masih rendah sehingga akan mempengaruhi sikap
ibu dalam penanganan diare pada anaknya. Peran ibu dalam melakukan
Bedasarkan Dinas Kesehatan Papua Barat pada tahun 2017 diperoleh data
sebanyak sebanyak 214 jiwa orang mengidap penyakit diare. Data angka
diperoleh melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data dari Dinas
3
based data) yang diperoleh melalui sistem pencatatan dan pelaporan. (Dinkes
2018).
Berdasarkan untuk wilayah kota sorong pada 3 bulan terakhir yaitu pada
bulan Januari, Februari, dan Maret data dari Puskesmas Malawei Kota
Sorong didapatkan angka kejadian diare pada anak pada bulan Januari
ibu terhadap kejadian diare masih sangat minim akibat kurangnya ketersedia
B. Rumusan Masalah
ini adalah Apakah Ada Berhubungan antara Pengetahuan Dan Sikap Ibu
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
kelurahan Malawei Rt 02 Rw 04
Malawei Rt 02 Rw 04
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat ilmiah
2. Manfaat institusi
Sebagai bahan kajian tambahan bagi peneliti selanjutnya yang ingin melihat
tentang pelaksanaan pengetahuan dan sikap ibu terhadap kejadian diare pada
anak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Diare
terjadi karena frekuensi 3 kali atau lebih BAB dengan bentuk tinja yang
keluar encer atau cair, (WHO, 2009). Penyakit diare merupakan penyakit
frekuensi buang air besar, dan kadang disertai dengan muntah atau tinja
Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair,
bahkan dapat berupa air saja dengan frekuensi lebih sering dari biasanya
tinja (menjadi cair), dengan atau tanpa darah dan atau lendir (Suraatmaja,
2010).
2. Etiologi
a. Faktor infeksi
berikut
5
6
b. Malabsorbsi
Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering (intoleransi laktosa).
2) Malabsorbsi lemak
3) Malabsornsi protein
d. Faktor psikologis, rasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi pada
3. Faktor Resiko
Menurut jufrri dan Soenarto (2012), ada beberapa faktor resiko diare
yaitu
7
a. Faktor umur : yaitu diare terjadi pada kelompok umur 6-11 bulan pada
b. Faktor musim : variasi pola musim diare dapat terjadi menurut letak
4. Patofisiologi
gangguan osmotik, akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat
sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi
akan terjadi peningkatan sekali air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan
menimbulkan diare pula. Selain itu diare juga dapat terjadi, akibat
2007)
a. Gangguan osmotik akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat
usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk
masuk, sehingga akan timbul diare. Tetapi apabila terjadi keadaan yang
Tanda dan gejala awal diare ditandai dengan anak menjadi cengeng,
gelisah, suhu meningkat, nafsu makan menurun, tinja cair (lendir dan tidak
terjadi dehidrasi berat maka volume darah berkurang, nadi cepat dan kecil,
dengan syok), berat badan menurun, turgor kulit menurun, mata dan ubun-
ubun cekung, mulut dan kulit menjadi kering (Octa dkk, 2014)
6. Pemeriksaan Penunjang
infeksi virus.
a. Pemeriksaan darah rutin, laju endap darah (LED), atau CPR (C-reactive
a. Faktor Gizi.
Makin buruk gizi seorang anak, ternyata makin banyak kejadian diare.
keluarga besar dengan daya beli yang rendah, kondisi rumah yang buruk,
pendidikan orang tuanya yang rendah dan sikap serta kebiasaan yang
tidak menguntungkan.
c. Faktor lingkungan
penanggulangan diare.
kurang pendidikan mulai bertambah pada saat anak untuk pertama kali
meningkat untuk mencapai puncak pada saat anak sama sesekali di sapih,
e. Faktor pendidikan
pengetahuan ibu balita dalam berperilaku dan berupaya secara aktif guna
8. Komplikasi Diare
c. Hipoglikemia terjadi pada 2–3 % anak yang menderita diare, lebih sering
hal ini disebabkan oleh makanan sering dihentikan oleh orang tua karena
takut diare atau muntah yang bertambah hebat, walaupun susu diteruskan
sering diberikan dengan pengeluaran dan susu yang encer ini diberikan
terlalu lama, makanan yang diberikan sering tidak dapat dicerna dan
kesadaran menurun dan bila tidak segera diatasi klien akan meninggal.
13
kronik akan terjadi kehilangan air dan elektrolit (terjadi dehidrasi) yang
9. Penatalaksanaan
Pada keadaan ini, buang air besar terjadi 3-4 kali sehari atau
disebut mulai mencret. Anak yang mengalami kondisi ini masih lincah
dan masih mau makan dan minum seperti biasa. Pengobatan dapat
kelapa, larutan gula garam (LGG), ait tajin, air teh maupun oralit.
3 hari.
14
disertai muntah, kehilangan cairan lebih dari 10% berat badan. Diare
menderita
Masa tumbuh kembang anak dapat dijabarkan mulai dari yakni sebagai
5. Remaja 11 ± 18 tahun
pemenuhan kebutuhan zat gizi serta tenaga. Karena itu cermati konsumsi
pola makan dengan gizi seimbang. Di atas usia satu tahun seorang anak
biasanya cuma tiga kali (pagi, siang, dan sore) makan pokok, kali ini perlu
ditambah dua kali makan selingan. Tapi yang tak boleh ketinggalan adalah
variasi hidangan makanan yang disajikan. Soalnya, kebutuhan zat gizi tidak
Kendati tidak sepesat pada masa bayi, anak usia 1 - 6 tahun tetap
bertambah banyak. Perlu diingat, pada masa ini balita sangat rawan terhadap
berbagai penyakit gizi seperti kurang protein, zat besi, vitamin A, yodium,
dan berbagai penyakit infeksi. Walaupun anak balita sudah bisa diberi
makanan yang sama seperti orang dewasa, namun perlu diingat bahwa
merangsang. Hindari makanan yang mengandung gas dan alkohol, yang bisa
mereka tinggal menerima apa saja yang disediakan orang tuanya. Walau
harus benarbenar lunak dan dimasak sampai matang. Pada periode ini
pemberian ASI tetap diteruskan sampai anak berusia dua tahun. Meskipun
jumlah ASI yang diproduksi sudah mulai berkurang, ASI masih merupakan
ASI, sekurangkurangnya tiga kali sehari dengan porsi separuh dari jumlah
kekebalan ini hanya bertahan dalam jangka waktu tertentu. Setelah anak
17
berumur satu tahun atau lebih, kekebalan itu sudah hilang sehingga
kemungkinan untuk menderita diare akibat infeksi lebih mudah. Para ahli
memikirkan vaksin, tetapi kurang efektif karena hanya bisa bertahan tiga
Anak
1. Pengetahuan
balita. Bila pengetahuan ibu baik, ibu akan mengetahui cara merawat anak
Perilaku yang disadari pengetahuan lebih langgeng dari perilaku yang tidak
a. Tingkatan pengetahuan
1) Tahu (know)
pertayaan.
2) Memahami (comprehension)
3) Aplikasi (application)
4) Analisa (analisys)
ketahui.
5) Sintesis (synthesis)
6) Evaluasi (evaluation)
berbagai bentuk media massa seperti tv, radio, surat kabar, majalah
c. Kategori pengetahuan
21
seluruh pernyataan.
seluruh pernyataan.
seluruh pernyataan.
2. Sikap
sehingga sikap hanya dapat ditafsirkan dari perilaku yang nampak. Adanya
merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu
sosial. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas akan tetapi
a. Pengertian Sikap
b. Komponen Sikap
1) Kognitif
yang benar bagi objek sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk
2) Afektif
3) Konatif
1) Pengalaman pribadi
emosional
2) Kebudayaan
3) Orang lain
persetujuannya bagi setiap gerak tingkah laku dan opini kita, yang
4) Media Massa
24
perilaku.
d. Tingkatan Sikap
1) Menerima
Pada tingkat ini, seseorang sadar akan kehadiran sesuatu (orang nilai
2) Merespon
3) Menghargai
suatu masalah.
4) Bertanggung jawab
Rasa tanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan
D. Kerangka Teori
1. Pengetahuan 1. Air
2. Sikap 2. Makanan
3. Higien, sanitasi
Kejadian Diare
1. Bakteri 1. Antibiotic
2. Virus 2. umur
E. Kerangka Konsep
pengetahuan
Kejadian Diare
Sikap
Keterangan
:Variabel Indepanden
: Variabel Dependen
F. Definisi Operasional
1. Variable Dependen
a. Kejadian diare Suatu keadaan dimana terjadianya buang air besar cair
c. Kriteria objektif
1) Baik : pengetahuan Baik bila ibu menjawab benar skor >60% = dari
10 pertayaan
27
pertayaan
2.Variabel independen
c. Kriteria Objektif
1) Baik : pengetahuan Baik bila ibu menjawab benar skor >60% = 11-19
dari 19 pertayaan
3. Variable independen
a. Sikap yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi ibu terhadap
pencegahan diar
c. Kriteria Objektif :
1) Baik : Sikap Baik bila ibu menjawab benar skor >60% = 24-40 dari
10 pertayaan
2) Kurang : Sikap kurang bila ibu menjawab salah skor <60% = 23-1
dari 10 pertayaan
G. Hipotesis
1. Hipotesis Alternatife / Ha
2. Hipotesis Noul / Ho
pengetahuan dan sikap ibu terhadap kejadian diare pada anak di Kelurahan
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
28
29
2. Sampel
N
n= 2
1+ N ( d )
Keterangan :
N = Besar populasi
n = Besar sampel
92
n= 2
1+ 92(0,05 )
92
n=
1+ 92(0,0025)
92
n=
1,23
n=74,79 = 75
D. Teknik Sampling
khusus agar sampel yang diambil nantinya sesuai dengan tujuan penelitian itu
sendiri dan dapat memcahkan masalah serta memberikan nilai yang lebih
representatif.
1. Kriteria inklusi
d. Seluruh ibu yang bekerja atau tidak yang bertempat tinggal di kelurahan
2. Kriteria ekslusi
E. Intrumen Penelitian
1. Data demografi
pendidikan terakhir.
2. pengetahuan
31
Guttmann dengan pilihan jawaban benar dengan skor 1 dan salah dengan
3. Sikap
Kuesioner sikap dalam penelitian ini diadopsi dari Nadeak (2019), yang
dengan pilihan jawaban sangat setju (SS) dengan skor 4, setuju (S) dengan
skor 3, tidak setuju dalam (TS) dengan skor 2 dan sangat tidak setuju (STS)
dari 10 pertayaan.
Kuesioner sikap ini telah di uji validitas dan reliabilitasnya oleh peneliti
4. Kejadian diare
(2019), yang terdiri dari 10 item pertayaan Kuesioner ini mengunakan skala
Guttmann dengan pilihan jawaban benar dengan skor 1 dan salah dengan
Kuesioner kejadian diare ini telah di uji validitas dan reliabilitasnya oleh
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan didukung oleh data
sekunder.
1. Editing
2. Coding
menjadi bentuk angka serta pemberian nomor atau kode tiap variable untuk
3. Scoring
4. Entry Data
Setelah diedit dan decoding serta dinilai lengkap maka dilakukan entry
5. Cleaning
pembentulan
H. Analisa Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
I. Etika Penelitian
adalah:
diberi kebebasan untuk menentukan turut serta atau tidak dalam penelitian
35
3. Privacy (Pribadi)
Asnidar. 2015 Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Terhadap Kejadian
Diare Pada Anak Di Puskesmas Bontonompo Ii Kabupaten Gowa Ahli
Madya Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar
Depkes RI. 2011 Buku Saku Petugas Kesehatan : Lintas Diare Limah Langkah
Tuntaskan Diare. Jakarta : Dapartemen Kesehatan RI
Kemenkes RI.Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan.Jakarta. Triwulan
II;2011.
Manopo Jeannet Ch, dkk. 2013. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Diare Pada
Anak di Puskesmas Manado.
Moraga, P. &. (2016). Causes of Death Collaborators. 2017 Global, regional, and
national age-sex specific mortality for 264 causes of death, 1980-2016: a
systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2016. . The
Lancet , 390(10100), 1151-121.
Murshid R, Tri Joko, 2017. Hubungan Sanitasi Dasar Dan Personal Hygiene
dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas
Tasikmadu Kabupaten Karanganyar, Jurnal Kesehatan Masyarakat, Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang.
Ngastiyah. 2014. Perawatan Anak Sakti (2ed). Jakarta : Buku Kedokteran.
Nuris Waty Nadeak. 2019 Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Ibu Dalam
Penanganan Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Limbong
Kecamatan Sianjur Mula-Mula Kabupaten Samosir, Skripsi Fakultas
Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia Medan
Ode La Sharif. 2012. Asuhan Keperawatan Gerontik. Nuha Medika : Yogyakarta
Suraatmaja. (2010). Kapita Selekta Gastroenterologi Anak. Jakarta: Sagung
SetoWati Alfia. 2015 Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan
Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Titeu Kecamatan
Titeu Kabupaten Pidie, Gelar Ahli Madya Kebidanan Universitas Ubudiyah
Indonesia
35
36
Lampiran 1.
PERNYATAAN KESEDIAAN
MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
Dengan menandatangani lembar ini, saya:
Nama :
Usia :
Alamat :
Saya telah dijelaskan bahwa jawaban kuesioner ini hanya digunakan untuk
keperluan penelitian dan saya secara suka rela bersedia menjadi responden
penelitian ini.
Sorong, 2020
Yang Menyatakan
( )
39
Lampiran 2
KUESIONER
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP
KEJADIAN DIARE PADA ANAK DI KELURAHAN MALAWEI RT 04
RW 02 KOTA SORONG
A. Identitas Responden
1. Nama Responden :
2. Alamat Responden :
3. Umur Responden :
4. Pendidikan formal terakhir :
5. Pekerjaan responden
40
B. Kuesioner Pengetahuan
Petunjuk : Berilah tanda check pada kolom pilihan jawaban dibawah ini yang
Bpk/ibu anggap benar.
N Pertayaan Benar Salah
o
1 Diare adalah pengeluaran tinja yang tidak normal
yang lebih encer dan frekuensi BAB lebih dari 3kali
sehari
2 Diare dapat disebabkan oleh makan yang tertutup
penyajiannya
3 Diare disebabka kerena lingkungan yang tidak sehat
misalnya sumber air langsung dari sungai
4 Air sungai dapat digunakan untuk membersihkan
alat alat rumah tangga
5 Penyakit diare banyak ditemukan anak yg tidak
diberikan ASI ekslusif selama 6 bulan pertama
6 Anak menderita diare tidak menyebabkan kuman
melalui kotoran (BAB)
7 Tanda gejala anak mengalami diare adalah cengeng,
gelisah, dan nafsu makan menurun
8 Anak yang mengalami diare menandakan anak
bertambah pintar dan bertambah besar
Gangguan gizi akan terjadi pada balita yang
9 menderita diare apabila terjadi perubahan pola
makan
10 apabila pada anak diare terdapat darah dalam tinja
maka di sebut disentri
11 Balita yang menderita diare jika tidak di tangani
dengan baik maka tidak akan mengalami
kekurangan cairan
12 ASI dapat mencegah diare karena mengandung
antibodi yang memberikan perlidungan penyakit
diare
13 Mencuci tangan dengan mengunakan sabun sebelum
41
C. Kuesioner Sikap
Petunjuk : Berilah tanda check pada kolom pilihan jawaban dibawah ini yang
Bpk/Ibu anggap benar.
SS : Sangat Setuju :4
S : Setuju :3
TS : Tidak Setuju :2
42
tersedia di rumah
Petunjuk : Berilah tanda check pada kolom pilihan jawaban dibawah ini yang
Lampiran 4
45