Oleh:
Zaidatus Soliha
20158114049
Pembimbing Lahan:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayat serta InayahNya sehingga dapat menyelesaikan
laporan asuhan kebidanan pada ibu bersalin ini yang merupakan laporan
pertanggung jawaban dari hasil praktik PKK III B.
Penulisan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, baik materi, moral maupun spiritual. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. K.H.R. Achmad Azaim Ibrahimy Dhofir, S.Sy. selaku Pengasuh Pondok
Pesantren Salafiyah Safi’iyah Sukorejo Situbondo.
2. Dr. Wawan Juandi, M. Ag. Selaku Kepala Bidang Pendidikan Tinggi Pondok
Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo.
3. Bapak Dr. H. Agus Molyono, S.Pd., M.Kes selaku Direktur Akademi
Kebidanan Ibrahimy Sukorejo Situbondo.
4. Ibu Khotimah, S. Pdi. selaku dosen wali TK III angkatan delapan Akademi
Kebidanan Ibrahimy Sukorejo.
5. Ibu Dewi Andariya Ningsih, S. ST., M. Keb. Selaku Pembimbing Akademik
yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan, dan arahan selama
penyusunan laporan ini.
6. Ibu Citra Dewi Apri Permai Suci, A.Md. Keb. selaku pembimbing lahan yang
telah banyak memberikan bimbingan, masukan, dan arahan selama
penyusunan laporan ini.
7. Kedua Orang Tua dan adek-adekku yang selalu memberikan do’a dan
semangat dalam melakukan penyusunan laporan ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam melakukan penyusunan laporan ini.
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberi
kesempatan, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan laporan ini.
Situbondo,
Penulis
2
LEMBAR PENGESAHAN
Mahasiswi
Zaidatus Soliha
Mengetahui,
Pembimbing Praktik, Pembimbing Akademik,
Citra Dewi Apri Permai Suci, A.Md. Keb. Dewi Andariya Ningsih, S. ST., M. Keb.
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.2. Tujuan....................................................................................... 2
2.1.1 Pengertian......................................................................3
2.2.1 Pengkajian....................................................................... 11
4
2.2.2 Interpretasi Data.............................................................. 15
2.2.5 Intervensi......................................................................... 16
2.2.6 Implementasi................................................................... 16
2.2.7 Evaluasi........................................................................... 17
I. Pengkajian Data.......................................................................... 18
V. Intervensi.....................................................................................27
VI. Implementasi...............................................................................26
VII. Evaluasi.......................................................................................28
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan................................................................................. 30
4.2 Saran........................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN
1. Buku KIA
5
LAPORAN PENDAHULUAN
6
hubungan seksual pada usia dini (< 17 tahun), hubungan seksual multi
partner, infeksi HPV (Human Papilloma Virus), dan genetik (namun,
persentasenya sangat kecil). Ada juga beberapa faktor yang mempengaruhi
insiden kanker serviks yaitu : usia, melahirkan lebih dari 3x, personal
hygiene, status sosial ekonomi, terpajan virus terutama virus HIV, dan
kebiasaan merokok.
Setiap tahunnya, terdapat kurang lebih 500 ribu kasus baru kanker
leher rahim, sebanyak 80 persen terjadi pada wanita yang hidup di negara
berkembang. Sedikitnya 231.000 wanita di seluruh dunia meninggal akibat
kanker leher rahim. Dari jumlah itu, 50% kematian terjadi di negara-negara
berkembang. Kematian pada kasus kanker serviks terjadi karena sebagian
besar penderita yang berobat sudah berada dalam stadium lanjut.
(Syaifullaoh Nur. 2012) Padahal, dengan ditemukannya kanker ini pada
stadium dini, kemungkinan penyakit ini dapat disembuhkan sampai hampir
100%. Kini, cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker ini
adalah melalui skrining yang dinamakan Pap Smear. Pap smear adalah suatu
pemeriksaan sitologi untuk mengetahui adanya keganasan (kanker) dengan
mikroskop. Pemeriksaan ini mudah dikerjakan, cepat dan tidak
menimbulkan rasa sakit. Dengan adanya upaya deteksi dini ini, diharapkan
angka kejadian kanker serviks dapat ditekan pada tahun - tahun berikutnya.
7
Kanker adalah istilah umum yang mencakup setiap pertumbuhan
maligna dalam setiap bagian tubuh, pertumbuhan ini tidak bertujuan,
bersifat parasit, dan berkembang dengan mengorbankan manusia sebagai
hospesnya (Hinchliff, 1999).
Di dunia, lebih dari 700 wanita meninggal setiap hari karena kanker
serviks. Di Indonesia, kanker serviks menempati urutan pertama kanker
pada wanita.Setiap hari di Indonesia ada 40 orang wanita terdiagnosa dan 20
wanita meninggal karena kanker serviks. Kanker serviks merupakan
penyakit yang telah diketahui penyebabnya dan telah diketahui perjalanan
penyakitnya. Ditambah juga sudah ada metode deteksi dini kanker serviks
dan adanya pencegahan dengan vaksinasi, seharusnya angka kejadian dan
kematian akibat kanker serviks dapat diturun. Banyaknya kasus kanker
8
serviks di Indonesia disebabkan pengetahuan tentang kanker serviks yang
kurang sehingga kesadaran masyarakat untuk deteksi dini pun masih rendah.
1.4. ETIOLOGI
a. Hubungan seks pada usia muda atau pernikahan pada usia muda
9
c. Faktor genetik
d. Kebiasaan merokok
f. Multiparitas
10
Umumnya, golongan wanita dengan latar belakang ekonomi
lemah tidak mempunyai biaya untuk melakukan pemeriksaan sitologi
Pap Smear secara rutin, sehingga upaya deteksi dini tidak dapat
dilakukan.
1.5. PATOFISIOLOGI
a. Eksofilik mulai dari SCJ ke arah lumen vagina sebagai masa yang
mengalami infeksi sekunder dan nekrosis.
Periode laten dari NIS – I s/d KIS 0 tergantung dari daya tahan tubuh
penderita. Umumnya fase pra invasif berkisar antara 3 – 20 tahun (rata-rata
5 – 10 tahun). Perubahan epitel displastik serviks secara kontinyu yang
11
masih memungkinkan terjadinya regresi spontan dengan pengobatan / tanpa
diobati itu dikenal dengan Unitarian Concept dari Richard. Hispatologik
sebagian besar 95-97% berupa epidermoid atau squamos cell carsinoma
sisanya adenokarsinoma, clearcell carcinoma/mesonephroid carcinoma dan
yang paling jarang adalah sarcoma.
Pada fase prakanker (tahap displasia), sering tidak ada gejala atau
tanda-tanda yang khas. Namun, kadang bisa ditemukan gejala-gejala sebagai
berikut :
a. Keputihan atau keluar cairan encer dari vagina. Getah yang keluar
dari vagina ini makin lama akan berbau busuk akibat infeksi dan
nekrosis jaringan
g. Timbul nyeri panggul (pelvis) atau di perut bagian bawah bila ada
12
h. Pada stadium lanjut, badan menjadi kurus kering karena kurang gizi,
edema kaki, timbul iritasi kandung kencing dan poros usus besar
smear. Pap smear merupakan salah satu cara deteksi dini kanker leher
Saat ini telah ada teknik thin prep (liquid base cytology) adalah
kanker serviks. Jika ditemukan hasil pap smear yang abnormal, maka
13
dilakukan pemeriksaan standar berupa kolposkopi. Penanganan kanker
mencapai 90%.
b. Kolposkopi
lesi-lesi tersebut.
14
d. Serviksografi
secara teknik jika servikogram tidak dapat dibaca (faktor kamera atau
flash).
e. Gineskopi
15
asetat. Sensitivitas dan spesifisitas masing-masing 84% dan 87% dan
negatif palsu sebanyak 12,6% dan positif palsu 16%. Samsuddin dkk
value 88,5%; negative value 99,9%; positif palsu 11,5%; negatif palsu
µL/ml, sedangkan kadar HCG abnormal adalah > 5ηg/ml. HCG dalam
16
dengan mengukur kadar hemoglobin, hematokrit, trombosit dan
1.9. PENATALAKSANAAN
1.10. KOMPLIKASI
1.11. PENCEGAHAN
1.12. PROGNOSA
17
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.1. Pengertian
1. Involusi Uterus
18
2. Involusi tempat plasenta
19
5. Dinding perut dan peritoneum
6. Laktasi
7. Lochea
a. Lochea rubra
b. Lochea sanguinolenta
c. Lochea serosa
20
Berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi pada hari ke
7-14 pasca persalinan.
d. Lochea alba
1. Suhu badan
2. Nadi
21
4. Sistem musculoskeletal
5. Sistem karsiovaskuler
22
1. Antisipatori
2. Formal
3. Informal
4. Personal
1. Pelayanan maternitas.
1. Menurut Nelson
23
tua dan bayi segera setelah lahir.
24
6 1. Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus
berkontraksi, fundus di bawah umbilicus, tidak ada
hari setelah perdarahan abnormal, dan tidak ada bau.
persalinan
2. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi,
perdarahan abnormal, dan tidak ada bau.
a. Sisa uri.
C. Lochea berbau
25
Kemungkinan penyebabnya adalah : koprostatis (lochea yang
tertimbun pada vagina).
a. Bendungan payudara
E. Mastitis
G. Demam
a. Febris puerperalis.
b. Mastitis.
26
I. Rasa sangat sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri
bayinya.
Istirahat
2. Personal hygiene.
27
d. Menyarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan
air sebelum dan sesudah membersihkan daerah genetalia.
3. Nutrisi.
4. Perawatan payudara.
c. Bila puting susu lecet, oleskan ASI yang keluar pada sekitar
puting susu setiap kali selesai menyusui.
5. Hubungan seksual.
28
dalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan
tidak merasakan ketidaknyamanan, maka aman untuk
melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
6. Keluarga berencana.
I. PENGKAJIAN
Tanggal : Jam :
Tempat :
Oleh :
A. Data Subyektif
1. Identitas Pasien
29
2. Keluhan Utama
3. Status Perkawinan
4. Riwayat Haid
30
9. Riwayat Persalinan
11. Riwayat KB
a. Pola nutrisi
31
karena makanan dan minuman merupakan salah satu faktor
penting di dalam pertumbuhan dan perkembangan janin
serta mempertahankan kondisi klien dan karena itu
makanan dan minuman yang bermutu cukup mengandung
gizi sangat diperlukan.
b. Pola Eliminasi
c. Istirahat
d. Personal Hygiene
e. Pola Aktivitas
B. Data Obyektif
32
tidak serta menilai tanda-tanda vital apakah dalam batas
normal / tidak.
a. Inspeksi
b. Inspeksi
33
puting susu) pengeluaran cairan
Abdomen : Bersih tidak ada luka bekas operasi strie (-), linea (-),
membesar / ukurannya sesuai dengan masa
pengembalian uterus
c. Palpasi
d. Auskultasi
34
e. Perkusi
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak ada
4. Terapi
C. Obat Antibiotik
D. Obat Analgesik
melahirkan
Kebutuhan :
35
1. Observasi TFU, kontraksi uterus dan kandung kemih
2. Observasi perdarahan
3. Mobilisasi dini
a. Pendarahan
V. INTERVENSI
Tanggal : Jam :
36
Kontraksi uterus baik
VI. IMPLEMENTASI
VII.EVALUASI
37
Assessment : Pernyataan gangguan yang terjadi atas data subyek dan
obyek
38
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN DATA
A. Data Subjektif
1. Identitas Pasien
Pendidikan : PT Pendidikan : PT
2. Keluhan Utama
39
Ibu mengatakan telah melahirkan anak pertamanya dan saat ini
masih terasa nyeri pada bagian kemaluannya.
3. Riwayat Pernikahan
Nikah Ke :I
4. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : 7 hari
Bau : Anyir
39 PONK
Tidak 3000 gr
1 I min Spontan Bidan ESDE Tdk ada 6 jam Ya L √
ada / 49 cm
ggu S
40
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit apapun yang
membahayakan terhadap dirinya dan bayinya.
7. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak pernah menderita
penyakit apapun yang membahayakan terhadap dirinya dan bayinya.
8. Riwayat Kehamilan Sekarang
Ibu mengatakan ini adalah anak yang pertama, sudah tidak haid
selama 9 bulan, sudah 4x memeriksakan kehamilannya di
PONKESDES.
UK : 39 Minggu
TP : 02 Maret 2018
Keluhan : Keputihan
Keluhan : Mual
makanan bergizi.
9. Riwayat Persalinan
41
persalinan
Tali pusat : 25 cm
Perdarahan : Kala I : 5 cc
Kala II : 25 cc
Kala III : 50 cc
Kala IV : 50 cc
Kala IV : 15 menit
PB : 49 cm
BB : 3000 Kg
LILA : 11 cm
LIDA : 35 cm
LIKA : 34 cm
42
Keluhan : Badan lemas, perut terasa mules dan luka
jahitan terasa nyeri
Pendapat ibu tentang bayinya : Ibu merasa lega dan senang atas kelahiran
bayinya yang pertama
11. Riwayat KB
Budaya : Ibu tidak suka minum jamu dan tidak pernah merokok
serta minum - minuman yang mengandung alkohol
43
2 Eliminasi BAB : belum pernah
BAB Ix 2 hari, konsistensi
lembek, bau khas, warna hitam
kecoklatan.
B. Data Objektif
S : 36,8 ºC RR : 20 x/m
BB sebelum hamil : 55 Kg
44
BB selama hamil : 65 Kg
BB sekarang : 57 Kg
TB : 146 cm
LILA : 25 cm
TP : 02 Maret 2018
45
Genetalia : Terdapat pengeluaran darah dari introitus
vagina sebanyak ±10 cc, terdapat jahitan
perineum lateral (derajat 2) ±2 cm, lochea
rubra.
Anus : Berlubang, tidak hemroid
Ekstermitas atas : Simetris, tidak odem, tidak ada gangguan
pergerakan, tidak lesi
bawah : Simetris, tidak odem, tidak ada gangguan
pergerakan, tidak lesi dan tidak varises.
b. Palpasi
Kepala : Tidak teraba nyeri tekan dan tidak teraba
benjolan.
Leher : Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar
thyroid, limfe, dan tidak teraba adanya
bendungan vena jugularis.
Dada : Tidak teraba danya nyeri tekan dan tidak
teraba benjolan.
Payudara : Tidak teraba nyeri tekan, tidak teraba
benjolan abnormal pada kedua mamae dan
kolostrum sudah keluar, warna kuning dan
kental.
Abdomen : TFU 3 jari bawah pusat, kontraksi uterus
baik dan teraba keras, kandung kemih
kosong.
Genetalia : Terdapat nyeri tekan paada perineum.
c. Auskultasi
Dada : Tidak terdengar suara ronchi, whezing,
dan stridor.
Abdomen : Bising usus 20 x/menit.
d. Perkusi
Reflek Patella : Ka/Ki +/+
46
3. Terapi
G. Obat Antibiotik
H. Obat Analgesik
N : 82 x/menit
S : 36,8 ºC
RR : 20 x/menit
BB sebelum hamil : 55 Kg
BB selama hamil : 65 Kg
BB sekarang : 57 Kg
TB : 146 cm
LILA : 25 cm
Perdarahan : ± 10 cc
47
TFU : 3 jari bawah pusat
Lochea : Rubra
Observasi perdarahan
Mobilisasi dini
Senam nifas
Tidak ada
48
V. INTERVENSI
Lochea rubra
Intervensi
49
R/ Penjelasan yang baik di harapkan ibu tahu dan mengerti tentang
penyebab nyeri
6. Jelaskan pada ibu manfaat ASI Ekslusif dan cara menyusui yang benar
serta perawatan payudara
R/ Perawatan BBL yang baik dapat mencegah terjadinya infeksi pada tali
pusat, hipotermi dan bayi bertambah sehat.
VI. IMPLEMENTASI
JAM /
NO KEGIATAN PARAF
TANGGAL
50
N : 80 x/menit
S : 36,5 oC
RR : 20 x/menit
Perdarahan : ± 5 cc
Uterus : Globuler,
Lochea : Rubra
2 07.25 WIB
2018
2018
4 07.35 WIB Menjelaskan pada ibu bahwa penyebab rasa nyeri adalah
adanya perlukaan di jalan lahir tetapi ibu tidak perlu
27 kawatir bila luka di rawat dan di jaga kebersihannya
Februari akan jadi lebih cepat sembuh.
2018
51
27 jalan lahir.
6 08.10 WIB Menjelaskan pada ibu ASI itu sangat penting dan
ASI yang pertama kali keluar jangan di buang karena
27
banyak mengandung zat antibody yang di perlukan
Februari bagi bayi ibu, usahakan bayi minum ASI sampai usia
6 bulan tanpa makanan tumbuhan (ASI Ekslusif).
2018
Menjelaskan kepada ibu cara menyusui yang benar
yaitu:
52
7 08.25 WIB
2018
VII. EVALUASI
N : 80 x/menit
S : 37 oC
RR : 20 x/menit
UC : Baik
Perdarahan : ± 10 cc
Lochea : Rubra
53
ASI (colostrum) : +/+
Senam nifas
54
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
55
DAFTAR PUSTAKA
56