PROPOSAL
JURUSAN KEPERAWATAN
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Di Ajukan Oleh :
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSUTUJUAN.........................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................4
1. Tujuan Umum.................................................................................................5
2. Tujuan Khusus................................................................................................5
1. Pengertian.......................................................................................................7
3. Etologi...........................................................................................................10
4. Patofisiologi..................................................................................................11
5. Manifestasi klinis..........................................................................................12
6. Komplikasi....................................................................................................14
7. Penatalaksanaan............................................................................................14
1. Pengertian Kepatuhan...................................................................................23
ii
C. Tinjauan Tentang Media...................................................................................26
D. Definisi Operasional.........................................................................................32
F. Pengumpulan Data............................................................................................32
G. Penyajian Data..................................................................................................32
I. Keterbatasan Penelitian....................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................34
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia saat ini mengubah gaya hidup orang. Perubahan gaya
hidup seperti pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan perilaku
kesehatan yang terkait dengan gaya hidup adalah masalah yang cukup serius di
negara maju dan negara berkembang. salah satu contoh kasus Diabetes Melitus
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit kronis kompleks yang ditandai dengan
untuk menurunkan glukosa, baik untuk intensifikasi pengobatan atau untuk pasien
angka penderita diabetes melitus (DM) akan meningkat dari 8,4 juta pada tahun
2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Di Indonesia prevalensi
1
2
jumlah penderita diabetes akan meningkat dari 0,7 juta pada tahun 2009 menjadi
12,0 juta pada tahun 2030, Menurut WHO, ketidakpatuhan terhadap pengobatan
adalah salah satu masalah klinis utama dalam manajemen pasien dengan penyakit
Indonesia berdasarkan diagnosis dokter pada umur 15 tahun sebesar 2%. Angka
penduduk 15 tahun pada hasil Riskesdas 2013 sebesar 1,5%. Namun prevalensi
diabetes melitus menurut hasil pemeriksaan gula darah meningkat dari 6,9% pada
2013 menjadi 8,5% pada tahun 2018. Angka ini menunjukkan bahwa baru sekitar
hingga 2 – 3 kali lipat pada tahun 2030 dibandingkan tahun 2000 (Kemenkes RI,
2019).
jumlah penderita diabetes melitus telah meningkat selama tiga tahun terakhir.
Jumlahnya meningkat dari 13.450 jiwa pada tahun 2019, 3.908 jiwa pada tahun
2020, dan 17.747 jiwa pada tahun 2021. Kabupaten Gorontalo memiliki jumlah
penderita diabetes melitus tertinggi dengan 7.710 jiwa (Dinas Kesehatan Provinsi
Gorontalo, 2022).
3
dengan diagnosa Diabetes Melitus pada tahun 2022 sejumlah 305 pasien dan
kesehatan, pasien, dan dukungan sosial. Hubungan ini sangat terkait dengan
Melitus adalah penyakit yang berlangsung lama yang tidak dapat menyebabkan
diabetes melitus harus multidisipliner, termasuk terapi obat dan non-obat. Hasil
perlakuan terhadap pasien. Selain itu, banyak pasien di era modern memiliki
rutinitas pengobatan bagi pasien diabetes dan penyakit kronis lainnya . Google
Calendar, salah satu fitur yang dapat digunakan di telepon, dapat digunakan
sebagai pengingat untuk agenda atau acara tertentu. Telepon dengan layanan
pesan singkat telah terbukti menjadi media yang efektif untuk memberikan
tentang diabetes melitus. Dan aplikasi gratis dan mudah di dapatkan sehingga
ini menjadi tugas akhir peneliti yang berjudul ‘’ Penerapan Aplikasi Google
Calendar Sebagai Media Edukasi Dalam Pemberian Injeksi Insulin Pada Pasien
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
puskesmas Telaga.
6
1. Bagi masyarakat
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk insitusi
3. Bagi peneliti
Studi kasus ini dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal pada
individu dan keluarga dalam kepatuhan pemberian injeksi insulin pada pasien
diabetes mellitus sehingga penderita lebih rutin lagi terhadap kepatuhan pada
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
manis, adalah kondisi yang berlangsung lama dan dapat berlangsung seumur
pesat yang jika tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan mikroangiopati
awalnya, kendali glukosa darah dapat dicapai melalui perubahan gaya hidup
dan penggunaan obat antidiabetes yang diberikan secara oral atau parenteral.
penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai
7
8
dari insulin dalam tubuh tidak terpenuhi secara maksimal sehingga glukosa
tipe lain namun jenis DM yang paling umum yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2
dapat terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada anak-anak.
DM tipe 1 setiap hari (IDF, 2019). Diabetes jenis ini, yang sering disebut
insulin (IDDM), dikaitkan dengan antibodi seperti antibodi sel islet (ICA),
(GADA). Jenis antibodi ini ditemukan pada 90% anak dengan IDDM.
Penyakit diabetes melitus tipe I tidak akan semakin parah dan timbul
berat adalah dengan pengelolaan diri yang kompleks dan akan memakan
DM tipe ini lebih sering terjadi pada usia diatas 40 tahun, tetapi dapat pula
oleh kenaikan kadar glukosa darah akibat faktor genetik fungsi sel beta,
2019).
3. Etologi
d. Obesitas, berat badan atau sama dengan 20% berat badan ideal.
e. Hipertensi, tekanan darah lebih dari atau sama dengan 140/90 mmHg.
f. HDL, kolestrol lebih dari atau sama dengan 35 mg/dl, atau trugeserida
h. Kurang olahraga.
11
4. Patofisiologi
Pada diabetes tipe I, sel beta pankreas telah dihancurkan oleh proses
terjadi karena produksi glukosa yang tidak dapat diukur oleh hati.
dapat disimpan di hati. Jika konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi,
ginjal tidak akan dapat menyerap kembali semua glukosa yang telah
disaring. Oleh karena itu ginjal tidak dapat menyerap semua glukosa yang
diabetes yang paling sering terjadi. Pada tipe ini, disposisi genetik juga
mutlak bergantung pada suplai insulin dari luar. Pelepasan insulin dapat
asupan makanan yang terlalu banyak, dan aktifitas fisik yang terlalu
5. Manifestasi klinis
Buang air kecil lebih sering dari biasanya terutama pada malam hari
(poliuria), hal ini dikarenakan kadar gula darah melebihi ambang ginjal
dapat dikeluarkan dan sering buang air kecil. Dalam keadaan normal,
keluaran urine harian sekitar 1,5 liter, tetapi pada pasien DM yang tidak
terkontrol, keluaran urine lima kali lipat dari jumlah ini. Sering merasa
13
haus dan ingin minum air putih sebanyak mungkin (poliploidi) (Lestari,
dalam sel-sel tubuh kurang dan energi yang dibentuk pun menjadi kurang.
Ini adalah penyebab mengapa penderita merasa kurang tenaga. Selain itu,
sel juga menjadi miskin gula sehingga otak juga berfikir bahwa kurang
rasa haus.
Ketika tubuh tidak mampu mendapatkan energi yang cukup dari gula
protein yang ada di dalam tubuh untuk diubah menjadi energi. Dalam
Kemudian gejala lain atau gejala tambahan yang dapat timbul yang
gatal, atau luka yang tidak kunjung sembuh, pada wanita kadang disertai
gatal di daerah selangkangan (pruritus vulva) dan pada pria ujung penis
2021).
6. Komplikasi
komplikasi akut, yang memerlukan pengobatan segera, dan yang kedua adalah
pembuluh darah arteri yang lebih besar terkena aterosklerosis) (Ariyanti et al.
2019).
7. Penatalaksanaan
dan kadar glukosa darah. Pengendalian kadar gula darah diperlukan untuk
a. Edukasi
hari di rumah dan di tempat lain. Pendidikan dasar tentang diabetes harus
1. Perawatan kaki
2. Perawatan mata
dengan berolahraga.
16
ketangkasan, tenaga dan kecepatan. Jenis olah raga yang sesaui dengan
c. Diet
mineral)
kandungan kalorinya.
Keterangan :
normal
pedoman 3 J yaitu:
atau ditambah
d. Kepatuhan Pengobatan
Generik Dagang
glucophage
AlfaGlukosidase
Linagliptin Tradjenta 5 mg
mengontrolnya.
kebiasaan individu/keluarga.
kali/hari.
21
sakit.
atau,
tipe insulin:
kebutuhan.
makan.
1. Pengertian
perilaku kepatuhan.
23
Kepatuhan minum obat sangat penting untuk mencapai tujuan pengobatan dan
bagi pasien yang harus mengkonsumsi obat dalam jangka waktu yang lama,
dapat dilihat dari 3 aspek yakni aspek fisik, psikis dan sosial, akan tetapi dari
tiga aspek tersebut sulit untuk ditarik garis tegas dalam mempengaruhi
dua faktor pokok, yakni perilaku (behaviour cause) dan faktor di luar
24
b. Teori WHO
1. Pengetahuan
2. Kepercayaan
3. Sikap
kurang patuh atau tidak patuh (Carpenito L.J, 2000). Adapun faktor-faktor
b. Tingkat pendidikan
d. Dukungan keluarga
e. Tingkat ekonomi
f. Dukungan social
Jawaban
No. Pertanyaan Ya Tidak
1. Saya pernah lupa meminum obat () 1
E. Setiap saat
Skor :
Sumber:
Morisky, D.E., Ang, A., Krousel-Wood, M., dan Ward, H., 2008. Predictive
dengan Health Education adalah suatu sarana atau upaya untuk menampilkan
pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh 26 komunikator, baik itu
melalui medias cetak, elektronik, dan media luar ruangan. Sehingga sasaran
disediakan oleh Google untuk membantu dalam mengelola jadwal dan juga
memiliki fitur dalam mengelola jadwal seperti membuat jadwal yang bisa
ditentukan mulai dari jam dan tanggal dari jadwal yang telah direncanakan
dan bisa di bagikan kepada orang-orang yang ada pada jadwal tersebut
calendar google memiliki berbagai layanan aplikasi, seperti google maps yang
berisi peta dan penunjuk jalan, google keep sebagai aplikasi catatan daring,
gmail untuk mengirim pesan elektronik, dan masih banyak lagi lainnya yang
Google calendar adalah salah satu fitur dari gmail yang memiliki
fungsi seperti alarm pengingat. Dapat diatur tahun, bulan, hari, dan jam,
pengingat yang artinya ada objek yang dapat diterima oleh penderita. Dari
terjadi peningkatan.
28
Puskesmas Telaga.
inklusinya yaitu:
mengoperasikannya.
30
31
D. Definisi Operasional
1. Pasien Diabetes Melitus dalam studi kasus ini adalah pasien yang
2. Ketidakpatuhan pengobatan dalam studi kasus ini adalah pasien yang tidak
3. Google Calendar dalam studi kasus ini adalah aplikasi pengelolaan jadwal
Studi Kasus ini akan dilaksanakan pada bulan Februari – Maret 2024
F. Pengumpulan Data
telah modifikasi survei ini menjadi delapan pertanyaan yang berkaitan dengan
dikotomi dan satu pertanyaan skala likert yang akan diberikan kepada setiap
32
rendah.
G. Penyajian Data
Dalam penelitian ini, data akan disajikan melalui table yang memuat
skor tingkat kepatuhan pemberian injeksi insulin pada pasien Diabetes Melitus
1. Inform Consent
menghormati haknya.
2. Anonimity
nama atau alamat mereka, serta data lain yang dapat menyinggung
3. Confidentialy
5. Justice
dan memberikan arahan kepada responden dengan cara yang sama seperti
I. Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian ini hanya dapat dilakukan oleh penderita Diabetes yang memiliki
handphone android
Ariyanti, Maelina, Hapipah, Heri Bahtiar, and Risma Ayu. 2019. “Pengaruh Senam
Kaki Diabetes Dengan Bola Plastik Terhadap Perubahan Kadar Gula Darah Pada
Diantari, Ida Ayu Putu Mita, and I Made Sutarga. 2019. “Kepatuhan Minum Obat
Kepatuhan Pasien Diabetes Di Klinik Ide Indramayu. 2(9), 6.” Paper Knowledge
1 (2015).pdf.
Lestari, Zulkarnain, and ST Aisyah Sijid. 2021. “Diabetes Melitus: Review Etiologi,
31
Pencegahan.” UIN Alauddin Makassar (November): 237–41. http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/psb.
Lukito, Johan Indra. 2020. “Tinjauan Atas Terapi Insulin.” Cermin Dunia Kedokteran
47(9): 525.
Rasyid, Willady, Busjra M Nur, Diana Irawati, and Fitrian Rayasari. 2019.
Setelah Makan Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2.” Jurnal Keperawatan
Ruggeri, Sunny Y., Amanda Emerson, and Cynthia L. Russell. 2023. “A Concept
Trisnawati, Shara Kurnia, and Soedijono Setyorogo. 2013. “Faktor Risiko Kejadian
Morisky, D.E., Ang, A., Krousel-Wood, M., dan Ward, H., 2008. Predictive Validity
Hypertension, 5: 348–354.
32
32
Lampiran 1
Jawaban
No. Pertanyaan Ya Tidak
1. Saya pernah lupa meyuntik insulin () 1
Lampiran 2
7. Akan
6. akan muncul
munculseperti
kotakgambar
dialog 8. Tampilan akan berubah
acara, kemudian isi sesuai seperti ini, dan alarm akan
di bawah ini, kemudian klik ac
permintaan mulai dari judul, berbunyi sesuai jamnya
hari, tanggal, jam dan warna
default
35
Lampiran 3