Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (PBL)

DIETETIKA PENYAKIT TIDAK MENULAR


TAHUN 2021

Disusun Oleh:
SRI WANTIKA PANUWAO
NIM. 751341119057

PROGRAM STUDI DIPLOMA III


JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
2021

1
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Praktek ini telah diperiksa dan disetujui sebagai hasil kegiatan Praktek
Belajar Lapangan untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Dietetika Penyakit Tidak
Menular

Program Studi Diploma III Jurusan Gizi

Pembimbing Lahan, Institusi Pembimbing,

Nurlaila muchtar, S.Gz Novian Swasono Hadi, STT, M. P.H

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat, hidayahnya sehingga
laporan Praktek Belajar Lapangan ini dapat terselesaikan dan tersusun dengan baik.
Dengan tujuan penulisan laporan ini digunakan sabagai memenuhi syarat dalam
mengikuti Praktek Belajar Lapangan mata kuliah Dietetika Penyakit Tidak Menular.
Diharapkan laporan ini dapat memberikan informasi dan menambah wawasan bagi
kita semua. Penulis menyadari bahwa laporan ini mash jauh dari sempurna, dari segi
penyusunan, bahasa, dan penulisan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya atas
semua dukungan, bantuan serta bimbingan dari semua pihak selama proses belajar
dan penyusunan laporan ini. Saya ucapkan terima kasih kepaqda:
1. Bapak Novian Swasono Hadi, STT, M,P,H selaku dosen pembimbing
(Clinical Taaching) yang telah memberikan bimbingan dan dorongan dalam
penyusunan laporan ini.
2. Ibu Nurlaila Muchtar S,Gz selaku pembimbing lapangan yang telah
membantu masalah yang terjadi dilapangan.
3. Serta teman-teman PBL, mahasiswa/i semester V Progra Studi Diploma Tiga
Gizi Poltekkes Kemenkes Gorontalo yang sudah bekerja sama untuk
menyelesaikan kegiatan praktek belajar lapanagn.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih dan semoga laporan ini bermanfaat bagi
kita semua.

Gorontalo, November 2021

Sri Wantika Panuwao

3
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
BAB 1 KARAKTERISTIK PENDERITA
A. Identitas Penderita
B. Data Subyektif
C. Data Obyektif
D. Diagnosa Medis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tunjauan

4
BAB I
KARAKTERISTIK PENDERITA

A. Identitas Penderita
Nama : N.y N.D
Umur : 18 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Belum Nikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Belum Bekerja
Agama : Islam
Diagnosa MRS : Tuberculosis paru (TBC)
Diet RS : TETP (Tinggi energy tinggi protein)

B. Data Subyektif

1. Riwayat Penyakit
a. Dahulu
b. Sekarang
Tuberculosis paru (TBC)

c. Keluarga

2. Riwayat Nutrisi
a. Dahulu
Kebiasaan makanan pasien sebelum MRS adalah:
Kebiasaan makan pasien 3 x sehari makan makanan pokok
dengan porsi banyak (3-4 sendok nasi sekali makan) pasien menyukai
lauk hewani (ikan,, tempe, tahu) biasa konsumsi 2-3x sehari dan suka
mengonsumsi gorengan.. tidak suka makan sayur hijau maupun
sayuran buah.

5
b. Sekarang
Energi : Kalori (76% dari kebutuhan)
Protein : gram (51% dari kebutuhan)
Lemak : gram (2,71% dari kebutuhan)
Karbohidrat : gram (41% dari kebutuhan)
3. Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang siswa SMA kelas 12. Beragama islam tinggal
bersama orang tua dibatu layar . orang tua pasien seorang petani dengan
penghasilan tidak menentu.

C. Data Obyektif
1. Hasil Pemeriksaan Antropometri
Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Antropometri
Pemeriksaan Antropometri Hasil
Berat Badan 30 kg
Tinggi Badan 137 cm
LILA -
Berat Badan Ideal 16,4 kg/m2
Status Gizi Kurang

2. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis


Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik Hasil
Keadaan Umum Pucat
Kesadaran Lemah

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Klinis


Pemeriksaan
Hasil Satuan Keterangan
Klinis

6
0
Suhu 38 C Demam
Nadi 110 x/mnt Normal

3. Hasil Pemeriksaan Laboratorium


Tabel 4. Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan Ket


Leukosit 6,8 3.500-10.000 /μl N
Hb 12,6 11-16,5 g/dl ↓
PCV - 35-50 % ↓
Trombosit 197 150-390 ribu /μl N
MCV - 80-97 L/μm3 ↓
MCH - 26,5-33,5 Lpg N
MCHC - 31,5-35 g/dl N
Natrium - 136-145 mmol/l ↑
Kalium - 3,5-5 mmol/l ↓
Chlorida - 98-106 mmol/l N

1.4. Diagnosa Medis


Pasien didiagnosa Tuberkulosis (Tb paru)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Tuberkulosis masih merupakan penyakit menular utama di dunia dan semakin


menjadi perhatian dengan adanya HIV/AIDS. TBC (Tuberkulosis) yang juga dikenal

7
dengan TB adalah penyakit paru-paru akibat kuman Mycobacterium tuberculosis.
TBC akan menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung lama (lebih dari 3
minggu), biasanya berdahak, dan terkadang mengeluarkan darah. (Wikurendra, 2019)

Kuman TBC tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa menyerang tulang,
usus, atau kelenjar. Penyakit ini ditularkan dari percikan ludah yang keluar penderita
TBC, ketika berbicara, batuk, atau bersin. Penyakit ini lebih rentan terkena pada
seseorang yang kekebalan tubuhnya rendah, misalnya penderita HIV.

Adapun Faktor risiko yang mempengaruhi kemungkinan seseorang menjadi


tuberkulosis paru adalah daya tahan tubuh yang rendah (imunospresi), penyakit
penyerta HIV, diabetes mellitus, kontak langsung dengan penderita TB paru, gizi
yang buruk (malnutrisi), bahan kimia (alkohol, rokok, dan obat-obatan terlarang) dan
kemiskinan serta keadaan lingkungan perumahan. (DE MAAR, 1955)

B. Gejala Tuberkulosis

Selain menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung lama, penderita TBC juga
akan merasakan beberapa gejala lain, seperti:

1. Demam
2. Lemas
3. Berat badan turun
4. Tidak nafsu makan
5. Nyeri dada
6. Berkeringat di malam hari

C. Pencegahan Tuberkulosis

TBC dapat dicegah dengan pemberian vaksin BCG yang disarankan dilakukan
sebelum bayi berusia 2 bulan. Selain itu, pencegahan juga dapat dilakukan dengan
cara:

8
1. Mengenakan masker saat berada di tempat ramai.
2. Tutupi mulut saat bersin, batuk, dan tertawa.
3. Tidak membuang dahak atau meludah sembarangan

D. Penyebab

Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri tumbuh-lambat yang disebut Mycobacterium


tuberculosis, yang menyerang orang dengan faktor resiko penyulit seperti . (W, 2014)

1. Pasien dengan kelainan yang melemahkan sistem kekebalan


2. Orang yang memiliki kontak dekat dengan penderita TB aktif
3. Orang yang hidup atau bekerja di daerah padat penduduk
4. Mereka yang memiliki sedikit akses hingga tidak mempunyai akses sama
sekali terhadap pelayanan kesehatan yang memadai
5. Pengguna obat-obatan terlarang dan alkohol
6. Orang yang bepergian ke daerah dimana kasus TB mewabah

BAB III
RENCANA DAN IMPLEMENTASI ASUHAN GIZI

A. Diagnosa Gizi
NC 3.1 Berat badan kurang dari normal yang berkaitan dengan asupan energy
yang rendah ditandai dengan IMT kurang.
NC-2.2 perubahan nilai laboratorium yang berkaitan dengan gizi pasien.

9
NI-1.4 intake energi kurang dari kebutuhan, disebabkan kekurangan masukan
makanan atau zat gizi disebabkan oleh tekanan ekonomi keluarga.
NI-5.7.1 Intake proteindalam makanan lebih rendah dibandingkan dengan
kebutuhan standar. Disebabkan oleh tekanan ekonomi terbatas persediaan
makanan.
NB-1.1 pengetahuan yang kurang dikaitkan dengan makanan dan gizi.
Menyebabkan pasien sering mengonsumsi gorengan.

B. Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi


Kebutuhan Energi & Zat Gizi
Dik : jenis kelamin : laki-laki
Umur : 18 tahun
BB : 30 kg
TB : 137 cm
BBI : 33,3 Kg
Penye :
BEE = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)

= 655+(9,6x30)+(1,8x137)-(4,7x18)
= 655 + 288 + 246,6 – 84,6
=1.105

TEE = BEE x FA
= 1.105 x 1,3
= 1.436,5 kkal

P = 20% x E
= 0,20 x = 1.436,5
= 287,3 / 4
= 71,825 gr

10
L = 15% x E
= 0,15 x 1.436,5
= 215.475/9
=23,94 gr
Kh = 65% x E
= 0,65 x 1.436,5
= 933,725/4
= 233,431 gr

C. Tujuan Diet
1. Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah
dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh
2. Meningkatkan berat badan hingga mencapai status gizi normal
3. Meningkatkan nafsu makan

D. Prinsip/Syarat diet
1. Energy tinggi yaitu 45 kkal/BB untuk mencapai berat badan normal
2. Protein yang tinggi yaitu 2,0 g/kg BB
3. Lemak cukup
4. Kh cukup
5. Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan
6. Makanan diberikan pada pasien yang mudah di cerna.

Tabel 6. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan


No Makanan yang dianjurkan Makanan yang tidak dianjurkan
1 Sumber karbohidrat kompleks, seperti Mengandung banyak lemak, seperti cake,
nasi, roti, mie, kentang, singkong, ubi makanan siap saji (fast food) goreng-gorengan
daan sagu.
2 Sumber protein tinggi, rendah lemak, Mengandung banyak natrium, seperti ikan asin,
seperti ikan,ayam tanpa kulit, susu telur asin, makanan yang awetkan

11
skim, tempe, tahu dan kacang-kacangan
3 Sumber sayuran, buah, vitamin dan
mineral. Seperti sayuran hijau, buah
pisang dan lain sebagainya yang
mengndung banyak vitamin dan
mineral.

E. Rencana Motivasi dengan Penyuluhan/Konseling


1. Tujuan
Agar pasien &keluarga Dapat menerapkan makanan yang di anjurkan dan
makanan yang tidak di anjurkan
2. Materi
a. Penjelasan tentang penyakit yang diderita.
b. Penjelasan tentang diet yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
c. Penjelasan tentang.makanan yang bisa dikonsumsi maupun yang
tidak bisa dikonsumsi
d. Penjelasan pola makan yang teratur dan tepat

2. Sasaran
Pasien dan keluarga pasien
3. Metode
Wawancara (Tanya jawab)
4. Tempat
Ruang perawan cendrawasi 4 RSUD Dunda
5. Waktu
30 menit
6. Alat Bantu
Timbangan BB dan Pengukuran TB

12
7. Pelaksana
Jumat, 22 oktober 2021
8. Evaluasi
Memberikan pertanyaan kepada pasien

9. Rencana Monitoring
Menanyakan kembali materi yang diberikan dan kepatuhan diet

DAFTAR PUSTAKA
DE MAAR, E. W. (1955) ‘Pharmacodynamie bij parkinsonisme’, Geneeskundige
gids, 33(17), pp. 339–348.
W, R. C. U. (2014) ‘KEJADIAN TB PARU DEWASA DI INDONESIA
( ANALISIS DATA RISET KESEHATAN DASAR TAHUN 2010 )’.
Wikurendra, E. A. (2019) ‘Literatur Review : Faktor Faktor Yang Mempengaruhi
Kejadian Tuberkulosis Paru Dan Penanggulangannya’. doi: 10.31227/osf.io/r3fmq.

13
14

Anda mungkin juga menyukai