Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PELUANG PENGEMBANGAN UKM PUSKESMAS BENTAR

TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN
Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan
Puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
yang bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas
berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat
pertama. Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah
(UPTD) dinas kesehatan kabupaten/kota, sehingga dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya, akan mengacu pada
kebijakan pembangunan kesehatan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota bersangkutan, yang tercantum dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan
Rencana Lima Tahunan dinas kesehatan kabupaten/kota.
Dengan adanya perubahan kebijakan dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, diantaranya
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019, Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga yang berbasis
siklus kehidupan, Sustainable Development Goals (SDG’s), dan
dinamika permasalahan kesehatan yang dihadapi masyarakat,
maka pedoman manajemen Puskesmas perlu disesuaikan
dengan perubahan yang ada. Melalui pola penerapan
manajemen Puskesmas yang baik dan benar oleh seluruh
Puskesmas di Indonesia, maka tujuan akhir pembangunan
jangka panjang bidang kesehatan
yaitu masyarakat Indonesia yang sehat mandiri secara berkeadilan, dipastikan
akan dapat diwujudkan.

II. LATAR BELAKANG


UPTD Puskesmas Bayat terletak di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Kecamatan Bayat
merupakan satu dari 26 Kecamatan yang ada di Kabupaten Klaten. Luas wilayah kerja UPTD
Puskesmas Bayat adalah : 3944 Ha, dengan luas tanah1256m2 dan luas bangunan 865m2
terdiri dari 18 Desa, dengan jumlah penduduk 67.612. Batas wilayah Kecamatan Bayat
Kabupaten Klaten dengan kecamatan lain di Kabupaten Klaten adalah sebagai berikut :
a. sebelah Utara : Kecamatan Trucuk
b. sebelah Selatan : Kecamatan Ngawen, Gunung Kidul
c. sebelah Timur : Kecamatan Cawas
d. sebelah Barat : Kecamatan Wedi

Wilayah kerja dan jumlah penduduk per Desa UPTD Puskesmas Bayat
Tahun 2022 adalah sebagai berikut:

Tabel Jumlah Penduduk per Desa Tahun 2022

Jumlah Jiwa Usia >60 tahun


No Desa KK
Laki2 % Wanita % Jumlah Jumlah %

1 Paseban 1617 2968 49,8 2984 50,2 5952 147 2,5%

2 Bogem 630 1057 48,2 1134 51,8 2191 162 7,3%

3 Nengahan 537 926 52 855 48 1781 381 21,4%

4 Beluk 569 1041 47,5 1152 52.5 2193 458 20,9%

5 Jarum 852 1339 48,6 1418 51,4 2757 294 10,7%

6 Banyuripan 1016 1725 49,6 1753 50,4 3478 296 8,5%

7 Dukuh 888 1335 41 1918 59 3253 283 8,7%

8 Ngerangan 1653 3502 48,7 3693 51,3 7195 701 9,7%

9 Tegalrejo 873 1269 47,4 1406 52,6 2675 221 8,3%


10 Jambakan 882 1258 47,5 1390 52,5 2648 373 14,1%

11 Talang 1013 2223 52,7 1997 47,3 4220 747 17,7%

12 Gn Gajah 1148 1603 49,6 1632 50,4 3235 575 17,8%

13 Tawangrejo 602 1122 50 1120 50 2242 87 3,9%

14 Kebon 733 1555 49,6 1582 50,4 3137 187 6%

15 Krakitan 3100 5533 49,7 5606 50,3 11139 1322 11,9%

16 Wiro 1200 2219 49 2306 51 4525 440 9,7%

17 Jotangan 682 1453 48,9 1519 51,1 2972 253 8,5%

18 Krikilan 570 1004 49,7 1016 50,3 2024 269 13,3%

Kecamatan 18565 33133 49 % 34479 51 % 67612 7196 10,6%

Luas wilayah Kecamatan Bayat tercatat 39,43 Km² yang merupakan 6 %


dari luas Kabupaten Klaten. Kecamatan Bayat terdiridari 18 Desa, dan 223
dukuh, RW 162 RT 453. Desa terluas adalah Desa Krakitan dengan luas 7,99
Km² ( 20 % ) dan wilayah terkecil Desa Nengahan dengan luas 0.760
Km² ( 2 % )

III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas mampu melaksanakan
manajemen Puskesmas secara efektif dan efisien
b. Tujuan Khusus
1. Puskesmas menjamin bahwa siklus manajemen Puskesmas yang
berkualitas berjalan secara efektif dan efisien
2. Puskesmas mampu melakukan identifikasi dan analisis terhadap
kebutuhan dan harapan masyarakat terkait dengan upya
pengemangan
3. Puskesmas mampu menganalisis permasalahan kesehatan diwilayah
kerja Puskesmas
4. Puskesmas mampu menkomunikasikan dan menggkordinasikan
kepada lintas sector terkait upaya pengembangan
IV. DASAR HUKUM
a. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
b. Undang-undang Nomor 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan
c. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang SPM
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 tahun 2019 tentang SPM
Bidang Kesehatan
e. Pertaturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 Tentang
Pedoman Manajemen puskesmas
f. Peraturan Meneri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang
Puskesmas
g. Peraturan Menteri kesehatan Nomor 34 tahun 2022 tentang Akreditasi
Puskesmas, Kinik, Labkes, UTD…TPMD dan TPMDG
h. Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kab Klaten Nomor :

V. ANALISIS UKM PENGEMPABNGAN


a. Hasil Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat
b. Regulasi PMK 43 tahun 2019 tentang Puskesmas di bab Bab VII Pasal
53 (upaya pengembangan)
c. Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Klaten tentang Indikator
Kinerja
Hasil identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakt
NO ANALISIS HASIL ANALISIS TINDAK LANJUT
PENEGEMBANGAN MASALAH
1 Hasil Identifikasi  Masih ada lansia  Melaksanakan
kebutuhan dan yang belum datang konseling,
harapan masyarakat ke posyandu Lansia penyuluhan, dan
terkait Upaya  Kurangnya kunjungan rumah
pengembangan Pengetahuan lansia
Lansia Lansia tentang  Melekasanakan
kesehatan kegiatan pelayanan
 Rendahnya minat kesehatan di posyandu
lansia untuk datang lansi
ke posyandu lansia

Keswa  Kurang nya  Melaksanakan


kesadaran dan penjaringan pasien
pengetahuan ODGJ
keluarga pasien  Melaksanakan
ODGJ untuk sosialisasi dan
berobat ke fasilitas penyuluhan KIE
kesehatan kesehatan jiwa
 Kurang nya  Melaksanakan
kesadaran dan kunjungan rumah dan
pengetahuan konseling
keluarga pasien  Kegiatan tersebut di
ODGJ tentang atas terangkai dalam
prospek upaya inovasi Kopi
kesembuhan Lampung (Kenali,
penderita Obati, Pantau,
 Keluarga penderita Implementasikan dan
ODGJ merasa malu laporkan bila ada
memiliki keluarga penderita ODGJ yang
ODGJ dipasung)
 Keadaan sosial
ekonomi penduduk
Tingkat
pendidikan dan
pengetahua
KRR  Kompleksitas  Menciptakan kebijakan yang
masalah kesehatan melibatkan remaja baik
remaja sebagai partisipan aktif
 Angka aborsi usia maupun pasif.
remaja cukup tinggi  Menyusun suatu Undang-
undang dan peraturan
 Persoalan remaja pemerintah yang didalamnya
penderita IMS membahas kesehatan
 Masalah remaja reproduksi.
dengan HIV &  Pelayanan-pelayanan
AIDS tinggi kesehatan bagi remaja
 Rendahnya tingkat  menyangkut hubungan
pengetahuan personal dan menyangkut
tentang reproduksi nilai-nilai moral melalui
remaja Pendidik sebaya (Peer
Educator).
 Sebaiknya pemerintah tidak
fokus pada pemberian
pendidikan seks saja namun
lebih kepada pemberian
pendidikan kesehatan
reproduksi. Solusi dan
Strategi Kesehatan
Reproduksi Remaja
 Melakukan kampanye
Kesehatan Reproduksi
Remaja dengan Film
Film/Video Komunitas
 Pemberian pengetahuan
dasar kesehatan reproduksi
kepada remaja agar mereka
mempunyai kesehatan
reproduksi yang baik.
 Memperbaiki komunikasi
antar orangtua dan anak
 Dari pihak pemerintah juga
diharapkan adanya kegiatan
berwawasan nasional
misalnya memperketat
sensor arus informasi dan
budaya asing, menunjang
pembentukan sarana bagi
pengembangan remaja dan
lain-lain. Solusi dan Strategi
Kesehatan Kerja  Belum semua  Sosialisasi dan pemberian
perusahan memiliki informasi tentang K3
POS kesehatan  Idebtifikasi dan pendataan
pekerja di perusahaan di
pekerja wilayah kerja puskesmas
 Rendahnya termasuk pekerja informal
pengetahuan  Advokasi terhadap
pegawai tentang perusahan-perusahaan
swatsa terkait pentingya
pentingnya program K3
kesehatan kerja  Pemeriksaan kesehatan
 Belum banyak berkala secara periodic
pekerja yang taat menjadi conset puskesmas
menggunakan APD dalam mengadvolasi kepada
selama bekerja pemilik perusahaan
 Belum banyak  Mendorong kepada
pemerintah untuk
kajian tentang
meningkatakan pengawasan
praktek ergonomic dan pembinaan K3 di
di perusahan2 perusahaan
 Kesehatan berkala  Bersinergi dan saling
bagi karyawan menguatkan dengan
belum banyak steakholder untuk
dilakukan secara mensukseskan program
rutin kesehatan kerja
 Vaksinasi bagi
pekerja yng
beresiko infeksi
blm banyak
dilakukan
 Tindakan konseling
dan perlindungan
terhadap pekerja
yang menalami
infeksi/kecelakaan
akibat kerja sangan
minim
Tradisinal  masih kurangnya  pembinaan dan pemantauan
komplementer kegiatan pembinaan penyehat tradisional
dan pemantauan  pembinaan dan pemantauan
 kurangnya peran serta kelompok asuhan mandiri
 Sosilisasi Orientasi toga dan
penyehat tradisional
kelompok kesehatan
 tradisional alternatif dan
komplementer
UKBM  Lintor paham dan  Berkoordinasi dengan
mengerti tentang Lintas program agar dapat
kegiatan UKBM memberikan respond dan
 Lintor tahu dukungan sehingga
kegiatan apa saja kegiatan evaluasi UKBM
yg belum ada di dapat berjalan sesuai
wilayahnya dengan yang diharapkan.
 Lintor dan kader  Mempersiapkan tempat
dapat memotivasi dan sarana pelaksanaan
masyarakat tentang pertemuan
kebutuhannya akan  Mempersiapkan informasi
kegiatan UKBM. tentang kegiatan UKBM di
 Masyarakat paham tiap wilayah
akan kebutuhannya  Mempersiapkan peserta
yg ada dalam Lintor dan kader dengan
kegiatan UKBM membuat undangan.
 .Lintas sector  Pembentukan Tim
bersama kader Menyiapkan Tim
dapat pelaksana pertemuan
menggerakkan evaluasi yg berperan
masyarakat untuk sebagai fasilitator dan
menjadikan penyampai informasi
kegiatan UKBM berupa data.
merupakan  Pelaksanaan Memberikan
kebutuhan informasi tentang UKBM
masyarakat dalam dan memberikan
meningkatkan pengetahuan ,
derajat pemahaman yg benar
kesehatannya tentang cara
pembentukan kegiatan
UKBM
 Pelaporan Membuat
pelaporan kegiatan
dengan isi pelaporannya
antara lain : a. Waktu
pelaksanaan b. Jumlah
peserta c. Proses
pertemuan d. Masalah dan
hasil capaian pelaksanaan

Analisi Perundang-undangan PMK 43 Tahun 2019


NO PMK 43 Tahun 2019 Peluang Upaya TINDAK LANJUT
Pengembangan
1 Pasal …..lampiran Didalam Permenkes Disesuaikan dengan
43 Tahun 2019 peluang hasil identifikasi
ukm peengembangan kebutuhan dan harapan
meliputi masyarakat
 Upaya kesehatan
kerja
 Upaya kesehatan
olah raga
 Upaya kesehatan
tradisional
komplementer
 Upaya kesehatan
gigi berbasis
masyarakat
 Lainya
Analisis Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Klaten
NO Surat Keputusan Peluang Upaya TINDAK LANJUT
Kadinkes Pengembangan
1 Nomor : Meliputi : Puskesmas akan
memilih upya
pengembngan sesuai
dengan persoalan
kesehatan wilayah PKM
dan ketersediaan
sumber daya PKM

VI. Kesempulan
Dengan memperimbanakan analisis kebituhan, harapan dan keinginan
masyarakat, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 dan
Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Klaten Nomor : tentang
Indikator Kinerja serta mempertimbangkan masalah kesehatan di wilayah
Puskesmas dan ketersediaaan simber daya Puskesmas maka Upaya
Kesehatan Masyarakat pengembangan di Puskesmas Bayat meliputi :
1……
2.’’’

VII. Penutup
Puskesmas Bayat setiap tahun melakukan identifikasi kebutuhan harapan
dan keingainan masyarakat untuk menetapkan upaya kesehatan
masyarakat pengembangan dan mendasari regulasi perundang-undangan
baik dari Kemenkes maupun Dinkes Kab. Klaten

Anda mungkin juga menyukai