Anda di halaman 1dari 12

DEMAM BERDARAH DENGUE

Dyah Ayu Saputri (S021802017)


Herlina Ika Martaningrum (S021802028)
Janur Putri W (S021802032)
Ratna Purwani Siwi (S021802052)
Rizka Innayatun M (S021802058)
GARIS BESAR ISI
01 LATAR BELAKANG

02 TINJAUAN PUSTAKA

03 KERJASAMA LINTAS SEKTORAL


LATAR BELAKANG
Insiden demam berdarah dengue meningkat pada populasi yang tinggal di daerah
endemis. Penyakit ini menyebabkan tingkat kematian sekitar 0, 73% populasi di dunia
(Hariyanto, et al., 2016).
WHO menyatakan 75% angka kejadian dari demam berdarah dengue di dunia terjadi di
wilayah Asia Pasifik. Indonesia merupakan negara terbesar kedua dengan kasus DBD
diantara 30 negara wilayah endemis (PUSDATIN RI, 2018).
Bulan Februari 2019, terdapat 15.132 kasus DBD dengan angka kematian 145 jiwa
diseluruh Indonesia. 53.075 kasus DBD pada 2018, (INews, 2019), 68.407 kasus pada
2017 dan sebanyak 204.171 kasus pada 2016 (PUSDATIN, 2018).
TINJAUAN PUSTAKA
DEMAM BERDARAH DENGUE
PENGERTIAN PENANGANAN
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Simptomatis : Tirah baring, antipiretik/kompres
merupakanpenyakit infeksi yang disebabkan hangat, asupan cairan
oleh virus dangue dan ditularkan oleh Suportif : Monitoring suhu tubuh dan
nyamuk Aedes Aegypty (Suryani, 2018) hematokrit, pemberian cairan elektrolit
PATOFISIOLOGI (Depkes RI, 2004)
Meningkatnya permeabilitas kapiler
yang mengakibatkan bocornya plasma, PROGRAM PENCEGAHAN
hipovolemia dan terjadinya syok. (WHO)
Program pengendalian DBD
TANDA GEJALA melalui management lingkungan,
pengendalian biologis, pengendalian
-Demam atau riwayat demam kimiawi, partisipasi masyarakat, dan
yang berlangsung 2-7 hari. perlindungan individu (Sukowati, 2010)
-Manifestasi hemoragik.
-Trombositopenia (jumlah
trombosit <100.000 / mm3).
-Bukti peningkatan permeabilitas
vaskular.
(WHO)
KERJASAMA LINTAS
SEKTORAL
KERJASAMA LINTAS SEKTORAL
DINAS PENDIDIKAN KEMETERIAN KEUANGAN
bekerjasama dengan sekolah untuk Menyediakan dana program DBD
meningkatkan UKS melalui promosi melalui Dinas Kesehatan
kesehatan oleh dokter kecil (Lende dan Sugiyanto, 2015).
(Kemenkes RI, 2011)

DINAS PERINDUSTRIAN KEMENTERIAN SOSIAL


Memproduksi Obat anti nyamuk : Mendirikan posko KLB DBD
(PT. Unilever brand Domestos Nomos) bersama tenaga kesehatan yang
Perusahaan Obat: standby setiap hari memberikan
(PT. Pharos brand Minuman Proris) pelayanan langsung ketika ada
(Kemenkes RI, 2011) laporan kasus DBD
(Pinontoan, 2019)

KEMENTERIAN HUKUM & HAM


Pembentukan POKJANAL SEKTOR SWASTA
(Kelompok Kerja Operasional) Pemberantasan siklus hidup
Deman Berdarah Dengue : nyamuk dengan 3 M di lingkungan
KEPMENKES 581/VII/1992 mess karyawan
(Helriansyah, 2019)
PROGRAM PSN 3 M PLUS
Program PSN , yaitu:
1. Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan
tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat
penampungan air minum, penampung air lemari es dll.
2. Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat
penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dsb
3. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas
yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan
nyamuk penular Demam Berdarah.

Kegiatan 3 M PLUS, yaitu:


Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air
Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk;
Menggunakan kelambu saat tidur;
Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk;
Menanam tanaman pengusir nyamuk,
Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah;
Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah
SAP DAN LEAFLET
SAP DAN
LEAFLET

SAP LEAFLET
SAP DBD.docx LEAFLET.pdf
Thank you

Anda mungkin juga menyukai