Anda di halaman 1dari 4

C.

MACAM-MACAM ANALISIS KUANTITATIF


Analisis data dalam penelitian kuantitatif yakni menggunakan statistik. Ada dua macam
statistik yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. statistik inferensial meliputi statistik
parametris dan statistik nonparametris. Berikut ini skema macam-macam statistik analisis data:

1. Statistik Deskriptif
Statistik Deskripsi adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang
dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistik deskriptif
dalam analisisnya. Statistik deskripsi dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan
data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel
diambil. Tetapi apabila peneliti ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi, maka
teknik analisis yang digunakan adalah statistik inferensial.1[23]
Statistik deskriptif menggambarkan apa yang ditunjukkan oleh data. Hal ini digunakan
untuk menunjukkan deskriptif kuantitatif dalam bentuk yang dapat dibaca dengan mudah.2[24]
Dalam bukunya Burhan Bugin kuantitatif deskriptif yaitu penelitian kuantitatif yang
bertujuan hanya menggambarkan keadaan gejala sosial apaadanya, tanpa melihat hubungan-
hubungan yang ada.3[25]
Statistika deskriptif digunakan untuk menggambarkan ciri-ciri dasar dari data hasil
penelitian, dengan memberikan rangkuman sederhana tentang sampel dan ukuran. Disertai
dengan grafik analisis sederhana, statistik deskriptif secara sederhana menggambarkan apa yang
ditunjukkan oleh data. 4[26]
Yang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel,
grafik, diagram lingkaran, pictogram, pengukuran tendensi sentral diantaranya perhitungan
mean, median, modus, perhitungan kuartil, desil, presentil, perhitungan penyebaran data melaui
perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan prosentase.
2. Statistik Inferensial
Statistik inferensial adalah teknik atau alat yang dipakai dalam membuktikan kebenaran
teori probabilitas yang di pakai dalam penelitian ilmu-ilmu sosial. Disebutkan juga statistik
inferensial adalah statistik yang digunakan dalam penelitian sosial sebagai alat untuk
menganalisis data untuk tujuan-tujuan eksplanasi. Artinya statistik model ini hanya dipakai untuk
tujuan-tujuan generalisasi. Dengan kata lain bahwa penelitian ini bertujuan utama untuk menguji
hipotesis penelitian. 5[27]
Statistik Inferensial, disebut juga statistik induktif atau statistik probabilitas. Adalah
teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk
populasi. Disebut statistik probabilitas karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi
berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability). Suatu kesimpulan dari
data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan
kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan dalam bentuk prosentase.
Statistik inferensial, menyelidiki pertanyaan, model dan hipotesis. Dalam banyak kasus,
kesimpulan dari statistik inferensial melebihi dari apa yang ditunjukkan oleh data itu sendiri.
Seringkali, seseorang menggunakan statistika inferensial untuk membuat kesimpulan dari data
terhadap kondisi yang lebih general. Jadi, statistika inferensial secara sederhana menunjukkan
ada apa dengan data yang diperoleh.6[28]
Dalam statistik inferensial dibagi menjadi 2 yakni statistik parametis dan statistik non
parametis, yakni:
a. Statistik Parametris
Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau
menguji ukuran populasi melalui data sampel. Dalam statistik ini memerlukan terpenuhi banyak
asumsi. Asumsi utama adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Kebanyakan
digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio.
b. Statistik Non Parametris
Statistik yang tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji distribusi. Dalam statistik
ini tidak menuntut terpenuhi banyak asumsi, misalnya data yang akan dianalisis tidak harus
berdistribusi normal. Kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal dan ordinal.
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan statistik, ada
dua hal utama yang harus diperhatikan yaitu macam data dan bentuk hipotesis yang
diajukan7[29].
1) Macam data. Macam-macam data penelitian diantaranya yaitu: nominal, ordinal, interval atau
rasio.
2) Bentuk Hipotesis. Ada tiga bentuk hipotesis yaitu: hipotesis deskriptif, komperatif dan
assosiatif.

Pendekatan Analisis Kuantitatif


Analisis kuantitatif dalam suatu penelitian dapat didekati dari dua sudut pendekatan, yaitu
analisis kuantitatif secara deskriptif, dan analisis kuantitatif secara inferensial. Masing-masing
pendekatan ini melibatkan pemakaian dua jenis statistik yang berbeda. Yang pertama
menggunakan statistik deskriptif dan yang kedua menggunakan stastistik inferensial. Kedua jenis
statistik ini memiliki karakteristik yang berbeda, baik dalam hal teknik analisis maupun tujuan
yang akan dihasilkannya dari analisisnya itu (lihat Sudijono:1987:4).
Sesuai dengan namanya, deskriptif hanya akan mendeskripsikan keadaan suatu gejala yang telah
direkam melalui alat ukur kemudian diolah sesuai dengan fungsinya. Hasil pengolahan tersebut
selanjutnya dipaparkan dalam bentuk angka-angka sehingga memberikan suatu kesan lebih
mudah ditangkap maknanya oleh siapapun yang membutuhkan informasi tentang keberadaan
gejala tersebut. Dengan demikian hasil olahan data dengan statistik ini hanya sampai pada tahap
deskripsi, belum sampai pada tahap generalisasi. Dengan kata lain, statistik deskriptif adalah
statistik yang mempunyai tugas mengorganisasi dan menganalisa data angka, agar dapat
memberikan gambaran secara teratur, ringkas dan jelas, mengenai suatu gejala, peristiwa atau
keadaan, sehingga dapat ditarik pengertian atau makna tertentu.

Statistik inferensial fungsinya lebih luas lagi, sebab dilihat dari analisisnya, hasil yang diperoleh
tidak sekedar menggambarkan keadaan atau fenomena yang dijadikan obyek penelitian,
melainkan dapat pula digeneralisasikan secara lebih luas kedalam wilayah populasi. Karena itu,
penggunaan statistik inferensial menuntut persyaratan yang ketat dalam masalah sampling, sebab
dari persyaratan yang ketat itulah bisa diperoleh sampel yang representatif; sampel yang
memiliki ciri-ciri sebagaimana dimiliki populasinya. Dengan sampel yang representatif maka
hasil analisis inferensial dapat digeneralisasikan ke dalam wilayah populasi.

Anda mungkin juga menyukai