DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
-Statistik Nnonparamentik
Metode nonparametrik adalah studi sejarah, komparatif dan kasus.
Untuk melakukan analisis data kualitatif pada berbagai tahapan melakukan
langkah-langkah perhitungan Nominal Order Interval Non-Normal Control
Normal Non-Normal Transformation Approaches Normal PARAMETRIC NON-
PARAMETRIC dan pengujiannya. Statistik nonparametrik adalah statistik yang
tidak memerlukan asumsi tentang bentuk distribusi atau kebebasan
distribusi, sehingga tidak memerlukan asumsi tentang populasi yang diuji.
Pokok bahasan statistika non parametrik adalah informasi (tingkatan) skala
ordinal, dimana informasi memiliki makna berdasarkan urutan
kepentingannya.
Hal ini dipertegas oleh Riduwan (2006:39) yang menyatakan bahwa
statistik non parametrik tidak mengikuti asumsi bahwa populasi atau data
sampel harus berdistribusi normal, dipilih secara acak, mempunyai
hubungan linier dan data bersifat homogen. Oleh karena itu, statistik non
parametrik disebut juga statistik bebas distribusi. Statistik non-parametrik
bekerja lebih baik dengan data nominal dan ordinal.
3. Pengertian Hipotesis
d. Sebagai panduan untuk memverifikasi dan mengoreksi fakta dan antar fakta.
d. Hipotesis harus dapat diuji, yaitu. dengan adanya data yang diperlukan untuk
memverifikasi mereka
Menemukan hipotesis mengharuskan peneliti untuk mengetahui
bagaimana menghubungkan masalah dengan variabel yang dapat diukur melalui
analisis yang telah disiapkannya. Penelitian dan perumusan hipotesis dapat
berfokus pada masalah sehingga hubungan yang muncul dapat diprediksi.
1. Jenis I Kesalahan
Jenis kesalahan ini terjadi ketika Ho ditolak padahal seharusnya diterima.
Kesalahan ini disebut kesalahan alpha (α), yang sering disebut dengan tingkat
signifikansi atau signifikansi. 1 - α adalah tingkat kepercayaan, artinya
kesimpulan dianggap benar dan memiliki tingkat kepercayaan 1- α.
2. Kesalahan Tipe II
Kesalahan ini terjadi ketika Ho diterima padahal seharusnya ditolak. Kesalahan
ini disebut beta (β), yang biasa disebut fungsi tanda fungsional, disingkat CO
(fungsi tanda fungsional). 1-β disebut kekuatan uji karena menunjukkan
kekuatan tes yang dilakukan untuk menolak hipotesis yang ditolak.
Hubungan antara α, β dan n adalah antara kesalahan α dan kesalahan β terkait,
jika kesalahan α kecil, kesalahan β besar dan sebaliknya. Untuk membuat
kesimpulan yang baik, kedua kesalahan ini harus dibuat sekecil mungkin. Ini
dapat dilakukan dengan dua cara berikut:
3. Pilih uji statistik yang benar. Uji statistik yang digunakan tergantung pada jenis
data dan desain penelitian. Beberapa uji statistik yang umum digunakan antara
lain uji-t, uji ANOA. Uji chi-square dan regresi linier.
. Pengumpulan data dan perhitungan nilai statistik. Data dikumpulkan dan
statistik dihitung berdasarkan rumus menurut uji statistik yang dipilih.
5. Tentukan nilai kritis. Nilai kritis yang diusulkan adalah nilai statistik yang harus
dicapai untuk menolak hipotesis nol pada tingkat signifikansi tertentu.
6. Bandingkan nilai statistik dengan nilai kritis. Jika nilai statistik lebih besar dari
nilai kritis, hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Jika nilai
statistik tidak melebihi nilai kritis, hipotesis nol diterima.
DAFTAR PUSTAKA
arsi, a. (2020, December 2). statistika parametrik dan nonparametrik serta statistik
deskriptif dan inferrensial.
Harmoko, M. Pd, Ismail Kilwalaga, S.Pd.I. M.Pd., Dr. Asnah, S.P., M.P., Siti Rahmi., S.Sos.I.,
M.Pd., Vera Selviana Adoe, S.P., M.M., Dr. Ir. Dyanasari, MBA., Dr. Faula Arina, S.Si, M.Si.
(2022).” BUKU AJAR METODOLOGI PENELITIAN”. Feniks Muda Sejahtera.
Mardalis. (1 995). Metode Penelitian, Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara.