Anda di halaman 1dari 7

UTS STAT MAT PASCA 2023-03

NIM : 2109097031_Kokom Komariah


Nomor Absen :9
Nama : KOKOM KOMARIAH

Petunjuk:
(1) Soal didownload dan tukar nama menjadi NIM_Nama Mahasiswa
contoh : 2109097028_Sri Neviyanti Sarman
(2) Kerjakan dibawah soal untuk nomor 1 s.d 5 pada file ini
(3) Kerjakan di excel untuk nomor 6 s.d 8

Soal
1. Berikan contoh nyata kegiatan penelitian yang menggunakan statistika deskriptif dan
jelaskan mengapa menggunakan statistika deskriptif
Jawaban:
Statistik deskriptif merupakan aktivitas penghimpunan, penataan, peringkasan dan penyajian data
dengan harapan agar data lebih bermakna, mudah dibaca dan mudah dipahami oleh pengguna data.

Contoh nyata kegiatan penelitian yang menggunakan statistika deskriptif yakni jurnal penelitian yang
berjudul PENGARUH KEMAMPUAN NUMERASI DALAM MENYELESAIKAN MASALAH
MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA
Tersedia: http://jim.teknokrat.ac.id/index.php/pendidikanmatematika/index

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara kemampuan numerasi terhadap
prestasi belajar matematika yang ditunjukkan melalui nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Sampel
dalam penelitian ini merupakan 30 mahasiswa program studi Pendidikan Matematika Univeritas
Teknokrat Indonesia.Analisis data pada penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Alasan
menggunakan analisis statistik deskriptif ini bertujuan untuk memberikan gambaran suatu data yang
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis,
dan skewness secara deskriptif. Analisis deskriptif biasanya digunakan untuk menggambarkan profil
data sampel sebelum memanfaatkan teknik analisis statistik yang berfungsi untuk menguji hipotesis
(Ghozali, 2018).

Statistika deskriptif digunakan memberikan gambaran umum tentang data yang dikumpulkan.
Ada beberapa alasan mengapa statistika deskriptif digunakan, antara lain:
 Menyajikan data secara sistematis: Statistika deskriptif dapat digunakan untuk menyajikan data
yang dikumpulkan dalam bentuk tabel, grafik, atau ukuran-ukuran seperti mean, median,
modus, dan sebagainya. Hal ini memudahkan peneliti untuk memahami pola data yang ada dan
membuat kesimpulan berdasarkan data tersebut.
 Memahami pola data yang ada: Dengan menggunakan statistika deskriptif, peneliti dapat
memahami pola data yang ada dengan lebih mudah. Misalnya, jika peneliti ingin mengetahui
frekuensi makanan yang dikonsumsi oleh sekelompok orang, maka statistika deskriptif dapat
digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk tabel atau grafik yang memudahkan peneliti
untuk melihat pola data tersebut.
Statistika deskriptif sangat bermanfaat untuk dua hal:
1. menyediakan informasi dasar tentang variabel dalam dataset, dan
2. menonjolkan potensi hubungan antar variabel.
Statistika deskriptif sangat penting karena jika kita hanya memunculkan data asli yang kita miliki,
informasi dan insight dari data tersebut sangat sulit didapatkan, apalagi jika datanya
memiliki record yang sangat besar.

2. Berikan contoh nyata kegiatan penelitian yang menggunakan statistika inferensial dan
jelaskan mengapa menggunakan statistika inferensial
Jawaban:
Penjelasan dibawah ini mulai dari
 Pengertian statistika inferensial
 Contoh penelitian menggunakan statistika inferensial
 Contoh ragam penerapan statistika inferensial
 Alasan menggunakan statistika inferensial

Statistik inferensial merupakan teknik analisis data yang digunakan untuk menentukan sejauh mana
kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu sampel dengan hasil yang akan didapat pada populasi
secara keseluruhan. Dengan demikian, statistik inferensial membantu peneliti untuk mencari tahu
apakah hasil yang diperoleh dari suatu sampel dapat digeneralisasi pada populasi.
Penelitian inferensial adalah sebagai proses pengambilan kesimpulan penelitian yang didasarkan pada
data sampel dengan jumlah yang lebih sedikit agar kesimpulan yang dihasilkan bersifat lebih umum
untuk sebuah populasi. Penelitian inferensial dibutuhkan apabila peneliti mempunyai keterbatasan dana
sehingga agar lebih efisien penelitian dilakukan dengan mengambil jumlah sampel yang lebih sedikit
dari populasi yang ada.

Contoh nyata kegiatan penelitian yang menggunakan statistik inferensial


“PENGARUH PENERAPAN METODE RECIPROCAL LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI MURID
KELAS V SD INPRES RAPPOJAWA KECAMATAN TALLO KOTA MAKASSAR”
Untuk lebih lengkapnya
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/3401-Full_Text.pdf

Statistik inferensial itu sendiri bisa diartikan sebagai cara pengambilan data dari sampel dan
membuat kesimpulan tentang populasi yang lebih besar dari mana sampel diambil. Karena tujuan
statistik inferensial adalah untuk menarik kesimpulan dari sampel dan menggeneralisasikannya ke suatu
populasi, kita perlu memiliki keyakinan bahwa sampel kita mencerminkan populasi secara akurat.

Persyaratan ini memengaruhi proses kita. Pada tingkat yang luas, kita harus melakukan hal berikut:

1. Tentukan populasi yang kita pelajari.


2. Gambar sampel representatif dari populasi itu.
3. Gunakan analisis yang menggabungkan kesalahan pengambilan sampel.
Statistik inferensial berharga ketika pemeriksaan setiap anggota dari seluruh populasi tidak mungkin
dilakukan, sehingga pengambilan sampel secara acak memungkinkan kita untuk memiliki keyakinan
bahwa sampel mewakili populasi. Proses ini adalah metode utama untuk mendapatkan sampel yang
mencerminkan populasi rata-rata.

Pengambilan sampel acak menghasilkan statistik, seperti rata-rata, yang cenderung tidak terlalu tinggi
atau terlalu rendah. Dengan menggunakan sampel acak, kami dapat menggeneralisasi dari sampel ke
populasi yang lebih luas. Sayangnya, mengumpulkan sampel yang benar-benar acak bisa menjadi
proses yang rumit.

Ada dua bidang utama statistik inferensial:

1. Memperkirakan parameter. Ini berarti mengambil statistik dari data sampel kita (misalnya mean
atau rata-rata sampel) dan menggunakannya untuk mengatakan sesuatu tentang parameter populasi
(yaitu mean atau rata-rata populasi).
2. Tes hipotesis. Di sinilah kita dapat menggunakan data sampel untuk menjawab pertanyaan
penelitian. Misalnya, kita mungkin tertarik mengetahui apakah obat kanker baru efektif. Atau jika
sarapan membantu anak-anak tampil lebih baik di sekolah.

Salah satu karakteristik dari penelitian inferensial ialah analisis hubungan


antar variabelpenelitian dilakukan melalui pengujian hipotesis, sehingga kesimpulan penelitian jauh
melebihi sajian data penelitian kuantitatif saja, dan kesimpulannya adakalanya bersifat umum.

Ada pula beberapa hal yang perlu kita ketahui terkait statistik inferensial, antara lain:

1. Statistik inferensial juga disebut dengan statistik induktif.


2. Kegiatan yang dilakukan dalam analisis inferensial ialah pendugaan, pengujian dan penarikan
kesimpulan berdasarkan data dan hipotesis.
3. Tujuan statistik inferensial ialah melakukan generalisasi. Dalam hal ini, data sampel dianalisis dan
kemudian ditarik kesimpulan. Kesimpulannya itu diberlakukan pada populasi, sebab pada statistik
inferensial mengeneralisasi dari sampel ke populasi, sehingga kebenaran hasil dari statistik
inferensial bersifat peluang.

Statistik inferensial terbagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Statistik parametrik. Dala hal ini, asumsi data dilakukan dengan mengikuti suatu distribusi tertentu.
2. Statistik nonparametrik. Dalam hal ini, asumsi data dilakukan dengan tidak mengikuti distribusi
tertentu.

Terdapat beragam contoh penerapan statistik inferensial, tapi secara umum, statistik inferensial yang
sering digunakan antara lain:

1. Analisis Regresi
Analisis regresi merupakan alat analisis yang digunakan untuk memprediksi hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen. Dengan menggunakan alat analisis yang satu ini, kita dapat
menentukan variabel mana saja yang memiliki pengaruh siginifikan dalam sebuah penelitian.

Contoh Analisis Regresi


Contohnya yaitu: Peneliti ingin mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penurunan tingkat
kemiskinan. Peneliti menggunakan variabel seperti panjang jalan, pertumbuhan ekonomi, rasio
elektrifikasi, jumlah guru, jumlah tenaga medis, dan lain-lain.

Setelah dianalisis, peneliti akan menemukan variabel apa saja yang mempunyai pengaruh dalam penurunan
angka kemiskinan tersebut.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah pengujian statistik dilakukan ketika kita ingin mengetahui kebenaran dari sebuah
asumsi atau pendapat yang biasa terjadi di masyarakt. Uji hipotesis biasanya digunakan untuk
mengetahui tentang kebenaran sebuah klaim yang beredar di masyarakat.

Uji hipotesis juga dapat membantu kita untuk membuktikan apakah pendapat atau hal yang kita
percayai benar atau salah.

Contoh Uji Hipotesis


Contohnya yaitu: Mungkin kita sering mendengar asumsi bahwa siswa perempuan cenderung mempunyai
nilai matematika yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswa laki-laki. Apakah hal itu benar?
Untuk membuktikan hal tersebut, kita dapat mengambil sebagian sampel yang representatif dan
menganalisis nilai matematika dari sampel yang diambil tersebut. Dengan menggunakan uji hipotesis, kita
dapat mengambil kesimpulan bagaimana kondisi yang sebenarnya.

Kita boleh menggunakan keseluruhan data nilai matematika siswa dan menganalisis data tersebut. Namun,
hal itu tentunya membututhkan waktu yang lebih lama dalam hal pengambilan kesimpulan sebab proses
pengumpulan data juga membutuhkan waktu yang lama pula.
3. Confidence Interval
Confidence interval (tingkat kepercayaan atau rentang kepercayaan) ialah pengujian statistik yang
dilakukan untuk mengestimasi populasi dengan menggunakan sampel. Dengan menggunakan pengujian
yang satu ini kita dapat memperkirakan dengan kemungkinan yang lebih besar berapa nilai populasi
yang sebenarnya.

Ketika menggunakan tingkat kepercayaan, kita akan menemukan batas atas dan batas bawah dari
sebuah uji statistik yang kita yakini di dalamnya ada nilai populasi yang kita estimasi. Saat kita
menggunakan tingkat kepercayaan 95 persen, itu berarti bahwa kita percaya bahwa statistik uji yang
kita gunakan berada dalam rentang nilai yang sudah kita peroleh dengan berdasarkan fomula.

Contoh Confidence Interval


Contohnya yaitu: Peneliti ingin melakukan estimasi berapa rata-rata pengeluaran setiap orang di kota X.
Oleh sebab itu, dilakukan penelitian dengan mengambil sejumlah sampel. Hasil dari penelitian tersebut
tentunya bervariasi.

Karena itu, peneliti harus menentukan rentang perkiraan berapa nilai pengeluaran setiap orang yang
sebenarnya, dengan harapan nilai rata-rata yang sebenarnya akan jatuh pada rentang nilai yang sudah kita
hitung sebelumnya.

Alasan Menggunakan Statistika Inferensial

Dalam menerapkan sesuatu tentu saja dilandasi dengan alasan mengapa hal tersebut dilakukan bukan? Hal
tersebut juga berlaku pada statistika inferensial. Adapun beberapa alasan diterapkannya statistik inferensial
antara lain:

1. Statistik inferensial, metode statistik yang banyak digunakan karena tidak membutuhkan biaya dan
tenaga besar, namun tetap dapat menghasilkan estimasi akurat.
2. Banyaknya jurnal tingkat atas yang tidak akan menerbitkan artikel jika tidak menggunakan statistik
inferensial.
3. Statistik inferensial membuka peluang untuk menggeneralisasi temuan ke dalam populasi dengan
lingkup yang lebih luas.
4. Statistik inferensial bisa menentukan apa yang akan cenderung terjadi di dalam program, tidak
hanya apa yang dapat terjadi saja.
5. Statistik inferensial bisa menilai dampak yang relatif terjadi pada program dengan membantu
menilai seberapa kuat hubungan antar variabel kausal atau independen dan variabel efek atau
dependen.
6. Statistik inferensial mengambil sampel acak dari sebuah populasi, sehingga metode ini hanya dapat
dilakukan oleh ahli yang memiliki daftar lengkap setiap anggota populasi. Ahli statistik akan
menentukan ukuran sampel cukup besar dengan menggunakan rumus tertentu yang sebelumnya
telah ditetapkan terlebih dahulu.
7. Statistik inferensial bisa membantu menentukan seberapa kuat hubungan yang terjadi dalam
sampel.

3. Berikan model penghubung antara masalah kombinasi dengan rumus kombinasi


n n!
Cr=
( n−r ) ! r !
Jawaban:

Kombinasi merupakan banyaknya cara untuk menyusun sebagian atau semua dari elemen
suatu himpunan yang tidak memperhatikan urutan elemen.
Pada permasalahan dengan konsep kombinasi karena permasalahan tersebut penyusunannya tidak
memperhatikan urutan. Permasalahan kombinasi, C nr sama dengan menghitung banyaknya himpunan
bagian yang terdiri dari r elemen yang dapat dibentuk dari himpunan dengan n elemen.
Penghubung antara masalah kombinasi dengan rumus kombinasiC nr adalah bahwa C nr digunakan untuk
menghitung jumlah cara yang mungkin untuk memilih r item dari n item yang berbeda tanpa
memperhatikan urutan. Dalam masalah kombinasi, kita harus menemukan berapa banyak cara yang
mungkin untuk memilih sekelompok item atau objek dari sejumlah besar item atau objek. Oleh karena
itu, kita menggunakan rumus kombinasiC nr untuk menentukan jumlah cara yang mungkin dalam
masalah kombinasi.

Misalnya
Dari 4 bersaudara yaitu Amri, Banu, Chika dan Dimas akan diundang 2 perwakilan untuk menghadiri
rapat keluarga. Maka, ada berapa pilihan perwakilan yang bisa memenuhi undangan tersebut?

Kita bisa memilih dua nama dari empat nama yang tersedia. Objek eksperimen dari kasus di atas
yaitu = {Amri, Banu, Chika, Dimas} yang diundang perwakilan 2 orang. Dalam kombinasi, {Amri, Banu}
akan sama dengan {Banu, Amri} karena tidak memperhatikan urutannya.
Kemungkinan yang bisa dipilih adalah {Amri, Banu}, {Amri, Chika}, {Amri, Dimas}, {Banu, Chika},
{Banu, Dimas}, {Chika, Dimas}. Jadi ada 6 kemungkinan pilihan perwakilan yang bisa memenuhi
undangan tersebut. Jika menggunakan rumus kombinasi, maka
n n!
Cr=
( n−r ) ! r !
n=4
r=2
4! 4.3 .2!
C 42= = =6 cara
( 4−2 ) !2 ! ( 2 ) ! 2.1

4. Bagaimana rumus menghitung P(ABC) jika diketahui P(A), P(B), P(C), P(A∩B), P(A∩C),
P(B∩C), dan P(A∩B∩C). Jelaskan mengapa rumusnya seperti itu?
Jawaban:
Untuk menjawab
pertanyaan ini, harus
dipahami bersama
tentang diagram Venn,
sebagai ilustrasi dengan
diagram venn dibawah
ini !
Dari ilustrasi diagram Venn diatas dapat kita ketahui yaitu
 Daerah A , yaitu n ( A) = a + d + g + f ...... persamaan 1
 Daerah B, yaitu n (B) = b + e + d + g .......persamaan 2
 Daerah C, yaitu n (C) = c + e + f + g ........persamaan 3

Dengan menjumlahkan persamaan 1, 2 dan 3 diperoleh yaitu


n (A) + n (B) + n (C) = a +b+c+2d+2e+2f+3g
= (a+b+c+d+e+f+g) + d + e +f + 2g
Berdasarkan Ilustrasi diagram ven diatas kita ketahui bahwa,
 n ( A ∪ B ∪ C ) = a + b + c + d +e +f +g
 n (A∩ B ) = d + g
 n(B∩C)=e+g
 n (A∩ C ) = f + g
 n ( A ∩ B ∩ C) = g
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa :
n (A) + n (B) + n (C) = a +b+c+2d+2e+2f+3g
= (a+b+c+d+e+f+g) + d + e +f + 2g
= (a+b+c+d+e+f+g) + ( d + g) + (e+g) +(f +g) - g
Menjadi gambaran untuk daerah himpunan :
n (A) + n (B) + n (C) = (a+b+c+d+e+f+g) + ( d + g) + (e+g) +(f +g) - g
n (A) + n (B) + n (C) = n ( A ∪ B ∪ C ) + n ( A ∩ B ) + n ( B ∩ C ) + n ( A ∩ C ) - n ( A ∩ B ∩ C)
Sehingga akan kita peroleh dengan memindahkan ruas
n ( A ∪ B ∪ C ) = n (A) +¿ n (B) +¿ n (C) −¿ n ( A ∩ B )−¿n ( B ∩ C ) −¿ n ( A ∩ C ) +¿ n ( A ∩
B ∩ C)

dengan memahami konsep peluang yaitu peluang (P) merupakan suatu kejadian dibagi oleh total
Kejadian yang diharapkan
suatu seluruh kejadian yang bisa terjadi atau (P) =
Total seluruh kejadian (Ruang sampel)

Sehingga apabila n ( A ∪ B ∪ C ) = n (A) +¿ n (B) +¿ n (C) −¿ n ( A ∩ B )−¿ n ( B ∩ C ) −¿n ( A


∩ C ) +¿ n ( A ∩ B ∩ C) dibagi oleh total seluruh ruang sampel atau n ( S ) maka akan menjadi :
P ( A ∪ B ∪ C ) = P (A) +¿ P (B) +¿ P (C) −¿ P ( A ∩ B )−¿P ( B ∩ C ) −¿P ( A ∩ C ) +¿ P ( A ∩
B ∩ C)
Sehingga terbukti.

5. Misalkan X adalah variabel acak yang mewakili waktu penerbangan pesawat dari Jakrata ke
Medan, waktu penerbangan antara 120 s.d 150 menit. Berapakah peluang kedatangan
pesawat antara 130 s.d 140 menit.
Jawaban:
1 1
f ( x )= = ,120 ≤ x ≤ 150
150−120 30

Peluang kedatangan pesawat antara 130 s.d 140 menit


140

P(130 ≤ x ≤ 140) = ∫ f ( x ) dx
130

140
1
=∫ dx
130 30

1
= ¿
30
1
= ( 140−130 )
30
10 1
= = = 0,333
30 3
Jadi,kedatangan pesawat antara 130 s/d 140 menit berpeluang 1/3 atau sekitar 0,333

Anda mungkin juga menyukai