Nim : 0108522008
Rombel a
A. PENGERTIAN STATISTIKA
Statistika adalah ilmu yang berkaitan dengan pengumpulan, penataan, penyajian,
analisis, dan interpretasi data menjadi informasi untuk membantu pengambilan keputusan
yang efektif.Berdasarkan kegiatan yang dilakukan.Statistika dapat dibedakan menjadi dua
yaitu : Statistika Deskriptif (Descriptive Statistics) dan Statistika inferensia (Inferential
Statistics).
2. Statistik Inferensial
a. Statistic Parametrik
yaitu statistik bebas sebaran (tidak mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi,
baik normal atau tidak).Selain itu, statistik non-parametrik biasanya menggunakan skala
pengukuran sosial, yakni nominal dan ordinal yang umumnya tidak berdistribusi normal.
A. Pengertian Variabel
Variabel merupakan suatu jumlah, karakteristik, atribut, nilai atau kuantitas yang
dapat diukur. Sedangkan variabel penelitian adalah segala sesuatu yang mengacu kepada
bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
pengukuran, dan konteks hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya.
Variabel ini disebut sebagai variabel terikat, variabel kriteria, variabel efek, variabel
terpengaruh, atau variabel tergantung. Dalam Structural Equation Modeling (SEM) atau
Pemodelan Persamaan Struktural, variabel dependen disebut sebagai variabel Indogen.
Variabel dependen/ terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang terkena akibat
adanya variabel independen/variabel ebas. Jadi nilai dari varibel dependen ini bergantung
kepada variabel independennya.
Variabel ini disebut sebagai variabel antara atau penyelang diantara hubungan
variabel independen dan variabel dependen. Tuckman (1988) menyatakan bahwa ”an
intervening variable is that factor that theoretically affect the observed phenomenon but
cannot be seen, measure, or, manipulated”, artinya bahwa variabel intervening adalah
variabel yang secara teoritis mempengaruhi baik.
Variabel ini disebut juga variabel Independen kedua atau variabel kontingensi.
Variabel moderator merupakan variabel yang dapat memperkuat atau memperlemah
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Variabel moderator
merupakan tipe variabel yang memiliki pengaruh terhadap arah atau sifat hubungan antar
variabel. Arah hubungan dapat bernilai positif atau nstrume tergantung variabel
moderatornya.
Variabel ini disebut sebagai variabel kendali. Variabel kontrol merupakan variabel yang
mengontrol pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Sugiyono (2013)
berpendapat bahwa
e) Variabel Kontrol
Adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel
independen terhadap variabel dependen tidak dipengaruhi oleh nstru luar yang tidak
diteliti. Variabel kontrol sering digunakan peneliti, jika hendak melakukan penelitian
yang sifatnya membandingkan.
a) Hubungan Simetris Dalam suatu situasi, dapat ditemukan suatu fenomena yang berhubungan
dengan fenomena lainnya, namun tidak menunjukkan adanya hubungan kausalitas (sebab-akibat), dan
fenomena muncul secara bersamaan. Bentuk hubungan yang demikian dapat dinyatakan sebagai
hubungan simetris, yang didefinisikan sebagai hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya,
namun tidak menunjukkan hubungan sebab akibat, dan sulit ditentukan mana yang menjadi variabel
independen dan variabel dependen.
b) Hubungan Asimetris Apabila bentuk hubungan antar variabel menimbulkan hubungan kausal
(sebab-akibat), yang mana perubahan yang terjadi pada satu variabel akan mempengaruhi perubahan
variabel lainnya disebut sebagai hubungan yang asimetris. Dalam hubungan ini, sudah lebih mudah
menentukan mana yang menjadi variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi dan variabel terikat
atau variabel yang dipengaruhi
c) Hubungan Timbal Balik/Resiprocal Hubungan timbal balik atau yang disebut sebagai hubungan
interaktif adalah merupakan hubungan dimana dua variabel atau lebih saling mempengaruhi. Dalam
hubungan ini, variabel independen (bebas) dapat bertindak sebagai variabel dependen (terikat) atau
sebaliknya variabel dependen (terikat) dapat bertindak sebagai variabel independen (bebas).
1.Pengertian Data
A. Pengertian Variabel
Variabel merupakan suatu jumlah, karakteristik, atribut, nilai atau kuantitas yang
dapat diukur. Sedangkan variabel penelitian adalah segala sesuatu yang mengacu kepada
objek pengamatan penelitian (Syahza, 2021). Selanjutnya Sugiyono (2013) berpendapat
bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dapat diklasifikasikan berdasarkan skala
pengukuran, dan konteks hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya.
1. Variabel berdasarkan skala pengukuran
a. Variabel Independen (Variabel Bebas)
Variabel ini disebut juga sebagai variabel nstrumen, variabel stimulus , atau variabel
perlakuan, atau treatment. Dalam Structural Equation Modeling (SEM) atau Pemodelan
Persamaan Struktural, variabel Independen disebut sebagai variabel eksogen. Variabel
Independen atau variabel bebas ini nilainya dapat mempengaruhi variabel yang lain atau
variabel dependen/ terikat
Variabel ini disebut sebagai variabel terikat, variabel kriteria, variabel efek, variabel
terpengaruh, atau variabel tergantung. Dalam Structural Equation Modeling (SEM) atau
Pemodelan Persamaan Struktural, variabel dependen disebut sebagai variabel Indogen.
Variabel dependen/ terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang terkena akibat
adanya variabel independen/variabel bebas. Jadi nilai dari varibel dependen ini
bergantung kepada variabel independennya.
Variabel ini disebut sebagai variabel antara atau penyelang diantara hubungan
variabel independen dan variabel dependen. Tuckman (1988) menyatakan bahwa ”an
intervening variable is that factor that theoretically affect the observed phenomenon but
cannot be seen, measure, or, manipulated”, artinya bahwa variabel intervening adalah
variabel yang secara teoritis mempengaruhi baik.
Variabel ini disebut juga variabel Independen kedua atau variabel kontingensi.
Variabel moderator merupakan variabel yang dapat memperkuat atau memperlemah
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Variabel moderator
merupakan tipe variabel yang memiliki pengaruh terhadap arah atau sifat hubungan antar
variabel. Arah hubungan dapat bernilai positif atau nstrume tergantung variabel
moderatornya.
Variabel ini disebut sebagai variabel kendali. Variabel kontrol merupakan variabel yang
mengontrol pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Sugiyono (2013)
berpendapat bahwa
e. Variabel Kontrol
Adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel
independen terhadap variabel dependen tidak dipengaruhi oleh nstru luar yang tidak
diteliti. Variabel kontrol sering digunakan peneliti, jika hendak melakukan penelitian
yang sifatnya membandingkan.
a) Hubungan Simetris Dalam suatu situasi, dapat ditemukan suatu fenomena yang berhubungan
dengan fenomena lainnya, namun tidak menunjukkan adanya hubungan kausalitas (sebab-akibat), dan
fenomena muncul secara bersamaan. Bentuk hubungan yang demikian dapat dinyatakan sebagai
hubungan simetris, yang didefinisikan sebagai hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya,
namun tidak menunjukkan hubungan sebab akibat, dan sulit ditentukan mana yang menjadi variabel
independen dan variabel dependen.
b) Hubungan Asimetris Apabila bentuk hubungan antar variabel menimbulkan hubungan kausal
(sebab-akibat), yang mana perubahan yang terjadi pada satu variabel akan mempengaruhi perubahan
variabel lainnya disebut sebagai hubungan yang asimetris. Dalam hubungan ini, sudah lebih mudah
menentukan mana yang menjadi variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi dan variabel terikat
atau variabel yang dipengaruhi
c) Hubungan Timbal Balik/Resiprocal Hubungan timbal balik atau yang disebut sebagai hubungan
interaktif adalah merupakan hubungan dimana dua variabel atau lebih saling mempengaruhi. Dalam
hubungan ini, variabel independen (bebas) dapat bertindak sebagai variabel dependen (terikat) atau
sebaliknya variabel dependen (terikat) dapat bertindak sebagai variabel a
Sampling mengacu pada gambaran elemen dari populasi untuk mendapatkan sampel
(Christensen, Johnson and Turner, 2015). Membuat kesimpulan ataupun generalisasi dengan
menggunakan teori yang ada, dapat dilakukan dengan teknik sampling yang tepat.
(Thompson, 2012). Memperoleh informasi tentang populasi merupakan salah satu tujuan
sampling, sehingga perlu untuk mengontrol dengan ketat sampel terpilih merupakan bagian
nstrumentive dari populasi. Sampel nstrumentive merupakan syarat untuk generalisasi.
Sampel yang tidak nstrumentive disebut sebagai sampel yang bias yang tidak dapat
digeneralisasikan ke populasi (Ary, Jacobs and Sorensen, 2010). Langkah pertama dalam
pengambilan sampel adalah mengidentifikasi populasi target, kelompok besar di mana
peneliti ingin menggeneralisasi hasil penelitian. Setelah mengidentifikasi populasi, langkah
kedua adalah memilih sampel. Secara umum, teknik pengambilan sampel dapat dibagi
menjadi dua jenis, yaitu probability sampling dan nonprobability sampling
1 Probability sampling
Beberapa klasifikasi probability sampling yang umum digunakan antara lain: simple random
sampling, systematic random sampling, stratified sampling, cluster sampling, multiphase
sampling, multistage sampling.
Simple random sampling merupakan suatu tahapan pemilihan sampel dasar yang
paling sederhana dan mudah dipahami. Menjadi sampel suatu penelitian dari populasi
ini adalah sama untuk setiap individu yang berada dalam populasi . Ciri utama dari
simple random sampling adalah semua anggota dari populasi mempunyai peluang
yang sama dan bebas untuk diikutsertakan dalam pengambilan secara acak.
Systematic random sampling merupakan metode yang terbentuk dari hasil modifikasi
pada simple random sampling. Sesuai dengan namanya, pada systematic random
sampling proses memilih subjek dari daftar populasi dilakukan secara sistematis
daripada secara acak. Pada systematic random sampling, pemilihan subjek pertama
dilakukan secara acak dan kemudian subjek berikutnya dipilih dengan proses periodic
Stratified Sampling Pengambilan sampel dengan stratified sampling melibatkan
pembagian populasi menjadi kelompokkelompok yang nstrume, di mana masing-
masing kelompok berisi subjek dengan karakteristik yang sama, dan kemudian
pengambilan sampel dilakukan secara acak dalam kelompok-kelompok tersebut.
Peneliti perlu mengidentifikasi karakteristik populasi yang lebih luas yang harus
dimasukkan dalam sampel, yaitu untuk mengidentifikasi parameter populasi yang
lebih luas.
Cluster Sampling Dalam cluster sampling, peneliti membagi populasi menjadi
kelompok-kelompok kecil yang dikenal sebagai cluster, kemudian secara acak
memilih di antara kelompokkelompok ini untuk membentuk sampel seperti gambar
19. Saat akan melakukan penelitian dan mempunyai populasi besar dan tersebar luas,
maka pengumpulan sampel acak secara sederhana dapat menimbulkan masalah
administrative
Multistage sampling diperoleh dari perpanjangan metode cluster sampling. Pemilihan
sampel pada tahapan ini dilakukan secara bertahap, yaitu pengambilan sampel dari
sampel.
Multiphase sampling Multiphase sampling merupakan desain pengambilan sampel di
mana ukuran unit pengambilan sampel yang sama digunakan pada setiap fase
(tingkat) pengambilan sampel, tetapi lebih sedikit unit yang dipilih pada setiap fase
berikutnya
7. Instrument Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat penelitian yang digunakan untuk
mengumpulkan, memeriksa, dan menganalisis data dari masalah yang sedang diteliti. Ada
berbagai macam instrument, yang sering digunakan di antaranya kuisioner/angket,
wawancara, observasi, dokumen
Kuesioner/Angket Kuesioner merupakan nstrument penelitian berisi pertanyaan
dan/atau pernyataan yang berhubungan dengan nstrumen tertentu digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian. Kuisioner/angket lebih popular, bila dibandingkan
dengan instrument penelitian yang lain
observasi adalah cara untuk mengumpulkan data menggunakan pengamatan pada
objek secara langsung dan kemudian melakukan pencatatan pada form yang sudah
disiapkan. Hal-hal yang diamati bias berupa tingkah laku, gejala, benda hidup, atau
benda mati yang sedang diobservasi. Observasi merupakan instrument penelitian
dimana peneliti mengamati perilaku atau situasi secara langsung obyek penelitiannya.
Wawancara adalah intrumen penelitian yang dilaksanakan dengan dialog secara
langsung dengan sampel penelitian. Wawancara sering dipakai dalam penelitian
kualitatif.
Dokumentasi termasuk salah satu nstrument penelitian. Dokumentasi mengumpulkan
data-data yang terdapat dalam dokumen penelitian. Bentuk dari dokumen bias
berbagai macam, tergantung variable yang digunakan. Seperti contohnya catatan,
surat, rekaman, foto, jurnal, arsip dan lain-lain.
Tugas 1
Judul Penelitian/ Jurnal Jenis Variabel Jenis Data Tehnik Pengambilan Sampel Yang Di Gunakan
Pengaruh perhatian orang
tua,budaya sekolah, teman 1 variabel bebas dan 1 Data yang di Proposional random sampling
sebaya terhadap karakter variabel terikat gunakan adalah data
religious anak ordinal
Pengaruh penggunaan media
pembelajaran boneka jari 1 variabel bebas 1 Data yang di Purposive sampling & menggunakan tehnik
terhadap kemampuan bicara variabel terikat gunakan adalah data pengumpulan data berupa observasi & dokumentasi
anak kelompok A PAUD ordinal
TASHWIRUL AFKAR
Pengaruh tingkat pendidikan Data yang di
orang tua terhadap 1 variabel bebas 1 gunakan adalah data Purposive sampling & menggunaka tehnik
kemandirian anak Kelompol B variabel terikat ordinal pengumpulan data berupa obesrvasi dan angket
TK DAMHIL