Kriteria KKM-MD:
1.Apakah dampak kesehatan masyarakat dari peristiwa ini berpotensi serius?
2.Apakah peristiwa ini tidak lazim atau tidak terduga?
3.Apakah ada potensi penyebaran internasional?
4.Apakah ada potensi pembatasan perjalanan dan perdagangan?
Country Assessment Tool yang merupakan penilaian terhadap kapasitas suatu negara dalam
mencegah, mendeteksi, dan respon cepat terhadap risiko kesehatan masyarakat --> assessment
internal + eksternal --> Joint External Evaluation (JEE)
Rekomendasi JEE:
• Inpres 4/2019 tentang Peningkatan Kemampuan dalam Mencegah, Mendeteksi, dan Merespons Wabah
Penyakit, Pandemi Global, dan Kedaruratan Nuklir, Biologi, dan Kimia
⚬ Peningkatan komitmen pemerintah pusat untuk memperkuat sistem kewaspadaan dini
• National Action Plan for Health Security (NAPHS) 2020-2024
NAPHS - Rencana Aksi Nasional
Ketahanan Kesehatan 2020 - 2024
Visi RAN 2020 - 2024:
mendukung secara aktif upaya global dalam mencegah, mendeteksi dan merespons potensi
pandemi akibat agen biologi, kimia dan radio-nuklir.
Untuk mencapai visi tersebut, perlu memperkuat kapasitas nasional dalam mencegah,
mendeteksi dan merespons Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia
(KKM-MD) serta melakukan kerjasama dengan lembaga internasional dan organisasi
masyarakat dalam menghadapi KKM-MD.
Provinsi, kabupaten/kota
• Meningkatkan kapasitas untuk EWARS dan Event-
based surveilans di tingkat provinsi (34 provinsi·)
• Meningkatkan kapasitas SDM dalam deteksi dan
laporan melalui SIKHNAS di provinsi, dan
kabupaten/kota
kapasitas inti
Rumah Sakit, Laboratorium
• ·Meningkatkan kapasitas untuk EWARS di
laboratorium dan rumah sakit
Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar
Biasa (SKD-KLB)
Visi RAN 2020 - 2024:
mendukung secara aktif upaya global dalam mencegah, mendeteksi dan merespons potensi
pandemi akibat agen biologi, kimia dan radio-nuklir.
Untuk mencapai visi tersebut, perlu memperkuat kapasitas nasional dalam mencegah,
mendeteksi dan merespons Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia
(KKM-MD) serta melakukan kerjasama dengan lembaga internasional dan organisasi
masyarakat dalam menghadapi KKM-MD.
Wabah penyakit menular, definisi serta hal-hal
01 UU 4/1984 yang perlu dilakukan terkait peristiwa wabah
penyakit menular.
Kewajiban dan wewenang pemerintah dalam
02 UU 36/2009 menetapkan dan mengumumkan penyakit-penyakit
yang berpotensi menular
Sistem
Kekarantinaan kesehatan: definisi, kegiatan, dan
Kewaspadaan Dini 03 UU 6/2018 wewenang pemerintah serta pihak-pihak yang
5
1 2 3 4 Penetapan peraturan,
Kajian epidemiologi
Kewaspadaan dan Peringatan Advokasi dan pengembangan
ancaman
kesiapsiagaan KLB kewaspadaan dini asistensi SKD-KLB teknologi, SKD darurat
Masyarakat, klinik
Diseminasi 01
Informasi Tujuan
08 02
Atribut
Analisis 07 POWERPO N 03 Surveilans
Data I T
TEMPLATE
06 04
Bentuk
Pengolahan Penyelengga
Data
05 raan
Pengumpulan
Data
Surveilans 1
Definisi Surveilans Kesehatan
Memonitor, Menyediakan
informasi untuk Monitoring
mengevaluasi,
penentuan kecenderungan
Memprediksi dan
prioritas, penyakit Mengidentifikasi
dan memperbaiki
pengambilan endemis dan kebutuhan riset
mendeteksi program kebijakan mengestimasi dan investigasi
dini epidemik pencegahan perencanaan dampak lebih lanjut
(outbreak) dan implementasi, dan penyakit di
pengendalian alokasi sumber masa datang
penyakit daya kesehatan
Sumber : WHO
2 Konsep Umum SKDR
Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR)
Early Warning Alert Response and Systems (EWARS)
Sistem yang mendeteksi adanya ancaman • Alert atau sinyal peringatan dini yang
indikasi KLB penyakit menular yang muncul pada sistem bukan berarti
dilaporkan secara mingguan dengan
sudah terjadi KLB tetapi merupakan
berbasis komputer, yang dapat menampilkan
alert atau sinyal peringatan dini adanya pra-KLB yang mengharuskan
peningkatan kasus penyakit melebihi nilai petugas untuk melakukan respon
ambang batas di suatu wilayah cepat agar tidak terjadi KLB.
Di lapangan --> W2
(laporan mingguan)
3 1. Bidan, Pustu, serta jejaring di
bawah Puskesmas melaporkan
kasus kepada petugas
surveilans di Puskesmas
2. Petugas surveilans Puskesmas
mengkompilasi laporan dan
memasukkan ke website
SKDR.
3. Petugas dari laboratorium dan
RS dapat memasukkan
laporan langsung ke website
SKDR
4. Petugas di Dinkes Kabupaten/Kota
dapat memverifikasi laporan di
website SKDR --> kunjungan
langsung dan/atau memeriksaan
5. Dinkes Provinsi dan Pusat dapat mengakses laporan
hasil ke laboratorium (bila perlu) --
tersebut di website SKDR
> hasil verifikasi dimasukkan ke
website SKDR
Alur dan Mekanisme
Pelaporan SKDR
• Bidan desa,
Sabtu Pustu
• Petugas surveilans
Senin - Puskesmas, RS
• Tim Kerja
Jumat Surveilans
Penyakit yang dipantau SKDR
Dasar Hukum: Permenkes nomor 1501 Tahun 2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yang Dapat
Menimbukan Wabah dan Upaya Penanggulangan.
KASUS BARU
, Yuzo, et al. "The Great East Japan Earthquake: a need to plan for post-disaster surveillance in developed countries." Western Pacific surveillance and response journal: WPSAR 2.4 (2011): 3.
KAB/KOTA YANG
MELAKUKAN
INDIKATOR RESPON
RENSTRA 2020-2024 TERHADAP
SINYAL SKDR
MINIMAL 80%
1. Penerimaan Alert/Informasi Indikasi KLB pada SKDR
Melebihi
Penggambaran Insidens
Pola Penyakit “Biasa”
Waspada Populasi
kasus baru Berisiko