No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl. Terbit :
Halaman :
UPTD Ni Ketut Sari Ayu
PUSKESMAS Ningsih,Amd.Kes
MOPUYA NIP. 19790907 2010012008
Faktor Risiko
Adanya gangguan medik umum, seperti:
1. Penyakit SSP (trauma kepala, tumor, pendarahan, TIA)
2. Penyakit sistemik, seperti: infeksi, gangguan metabolik, penyakit jantung,
COPD, gangguan ginjal, gangguan hepar
3. Penyalahgunaan zat
2. Melakukan
PemeriksaanFisikdanPemeriksaanPenunjangSederhana(Objective)
Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital dan pemeriksaan fisik generalis terutama sesuai penyakit
DELIRIUM
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl. Terbit :
Halaman :
UPTD Ni Ketut Sari Ayu
PUSKESMAS Ningsih,Amd.Kes
MOPUYA NIP. 19790907 2010012008
utama.
Pemeriksaan Penunjang : -
3. PenegakanDiagnosa(Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis klinis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
4. PenatalaksanaanKomprehensif(Plan)
Tujuan Terapi
1. Mencari dan mengobati penyebab delirium
2. Memastikan keamanan pasien
DELIRIUM
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl. Terbit :
Halaman :
UPTD Ni Ketut Sari Ayu
PUSKESMAS Ningsih,Amd.Kes
MOPUYA NIP. 19790907 2010012008
Penatalaksanaan
1. Kondisi pasien harus dijaga agar terhindar dari risiko kecelakaan selama
perawatan.
2. Apabila pasien telah memperoleh pengobatan, sebaiknya tidak
menambahkan obat pada terapi yang sedang dijalanin oleh pasien.
3. Bila belum mendapatkan pengobatan, pasien dapat diberikan obat anti
psikotik. Obat ini diberikan apabila ditemukan gejala psikosis dan atau
agitasi, yaitu: Haloperidol injeksi 2-5 mg IntraMuskular (IM)/ IntraVena
(IV). Injeksi dapat diulang setiap 30 menit, dengan dosis maksimal 20
mg/hari.
Kriteria Rujukan
Bila gejala agitasi telah terkendali, pasien dapat segera dirujuk ke fasilitas
pelayanan rujukan sekunder untuk memperbaiki penyakit utamanya.
Unit Terkait Apotek, Rumah Sakit