Anda di halaman 1dari 2

TATALAKSANA DEMENSIA

No. Dokumen /SOP/C/0102/II/2017


No. Revisi 00
SOP
Tanggal Terbit Februari 2017
Halaman 1 dari 2

PUSKESMAS SUKASARI dr. Gumilar Farto Siswoyo


KECAMATAN CILAKU NIP.198202012010011013

1. Pengertian Demensia merupakan sindrom akibat penyakit otak yang bersifat kronik
progresif, ditandai dengan kemunduran fungsi kognitif multiple, termasuk
daya ingat (memori), daya pikir, daya tangkap (komprehensi),
kemampuan belajar, orientasi, kalkulasi, visuospasial, bahasa dan daya
nilai.
2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah untuk tatalaksana pasien Demensia
yang berobat di Puskesmas Sukasari.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Sukasari Nomor Tahun 2017
Tentang Standar Layanan Klinis
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 5 tahun 2014
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer
5. Alat dan Bahan 1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. ATK
6. Langkah-langkah 1. Petugas melakukan anamnesis dan menggalinya
a. Keluhan utama adalah gangguan daya ingat, mudah lupa
terhadap kejadian yang baru dialami, dan kesulitan mempelajari
informasi baru
b. Faktor Risiko
1) Usia > 60 tahun (usia lanjut).
2) Riwayat keluarga.
3) Adanya penyakit Alzheimer, serebrovaskular (hipertensi,
penyakit jantung), atau diabetes mellitus.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, untuk menemukan tanda-
tanda berikut:
a. Kesadaran sensorium baik.
b. Penurunan daya ingat yang bersifat kronik dan progresif.
Gangguan fungsi otak terutama berupa gangguan fungsi memori
dan bahasa, seperti afasia, aphrasia, serta adanya kemunduran
fungsi kognitif eksekutif.
c. Dilakukan pemeriksaan untuk menyingkirkan adanya gangguan
neurologik atau penyakit sistemik
3. Petugas melakukan penegakan diagnosis berdasarkan anamnesis
dan pemeriksaan fisik.
4. Petugas melakukan tatalaksana: Non farmakologi
a. Modifikasi faktor resiko yaitu kontrol penyakit fisik, lakukan
aktifitas fisik sederhana seperti senam otak
1) Modifikasi lingkungan sekitar agar lebih nyaman dan aman
bagi pasien.
2) Rencanakan aktivitas hidup sehari-hari (mandi, makan, dan
lain-lain)
3) Ajarkan kepada keluarga agar dapat membantu mengenal
barang milik pribadinya.
b. Farmakologi
1) Jangan berikan inhibitor asetilkolinesterase (seperti: donepzil,
galantamine dan rivastigmine) atau memantine secara rutin
untuk semua kasus demensia.
2) Bila pasien berperilaku agresif, dapat diberikan antipsikotik
dosis rendah, seperti: Haloperidol 0,5 1 mg/hari.
5. Petugas melakukan rujukan dengan kriteria:
a. Pasien dirujuk untuk konfirmasi diagnosis dan penatalaksanaan
lanjutan.
b. Apabila pasien menunjukkan gejala agresifitas dan
membahayakan dirinya atau orang lain.
7. Bagan Alir
8. Hal-hal Yang Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait Ruang MTBS, Ruang BP Umum, RGD 24 jam
10. Dokumen Terkait Rekam Medis
11. Riwayat Perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tgl diberlakukan
Dokumen

Anda mungkin juga menyukai