1-5
Dr. ZainahThalib
SIP : 446/IPD/0916/BPM-PTSP/2016
1. Pengertian
Demensia merupakan sindrom akibat penyakit otak yang bersifat
kronik progresif, ditandai dengan kemunduran fungsi kognitif
multiple, termasuk daya ingat (memori), dayapikir, dayatangkap
(komprehensi), kemampuan belajar, orientasi, kalkulasi,
visuospasial, bahasa dan daya nilai. Gangguan kognitif biasanya
diikuti dengan deteriorasi dalam kontrolemosi, hubungan sosial
danmotivasi.
4. Referensi PMK no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesa
Keluhan
Keluhan utama adalah gangguan daya ingat, mudah lupa
terhadap kejadian yang baru dialami, dan kesulitan mempelajari
informasi baru. Diawali dengan sering lupa terhadap kegiatan
rutin, lupa terhadap benda-benda kecil, pada akhirnya lupa
mengingat nama sendiri atau keluarga.
1-5
Dr. ZainahThalib
SIP : 446/IPD/0916/BPM-PTSP/2016
Pemeriksaan penunjang
Kriteria Diagnosis
1-5
Dr. ZainahThalib
SIP : 446/IPD/0916/BPM-PTSP/2016
Klasifikasi
Diagnosis Banding
Non farmakologi
a. Modifikasi faktor resiko yaitu kontrol penyakit fisik, lakukan
aktifitas fisik sederhana seperti senam otak, stimulasi
kognitif dengan permintaan, kuis, mengisi teka-tekisilang,
bermain catur.
b. Modifikasi lingkungan sekitar agar lebih nyaman dan aman
DEMENTIA
No. ICD X : F03
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1-5
Dr. ZainahThalib
SIP : 446/IPD/0916/BPM-PTSP/2016
bagi pasien.
c. Rencanakan aktivitas hidup sehari-hari (mandi, makan, dan
lain-lain) untuk mengoptimalkan aktivitas independen,
meningkatkan fungsi, membantu adaptasi dan
mengembangkan keterampilan, serta meminimalisasi
kebutuhan akan bantuan.
d. Ajarkan kepada keluarga agar dapat membantu mengenal
barang milik pribadinya, mengenal waktu dengan
menggunakan jam besar, kalender harian, dapat
menyebutkan namanya dan anggota keluarga terdekat,
mengenal lingkungan sekitar, beri pujian jika dapat
menjawab dengan benar, bicara dengan kalimat sederhana
dan jelas (satu atau dua tahap saja), bila perlu gunakan
isyarat atau sentuhan lembut.
Farmakologi
a. Jangan berikan inhibitor asetilkolinesterase (seperti:
donepzil, galantamine dan rivastigmine) atau memantine
secara rutin untuk semua kasus demensia. Pertimbangkan
pemberiannya hanya pada kondisi yang memungkinkan
diagnosis spesifik penyakit Alzheimer ditegakkan dan
tersedia dukungan serta supervisi adekuat oleh spesialis
serta pemantauan efek samping oleh pelaku rawat.
b. Bila pasien berperilaku agresif, dapat diberikan antipsikotik
dosis rendah, seperti Haloperidol 0,5 – 1 mg/hari.
5. Kriteria rujukan
DEMENTIA
No. ICD X : F03
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1-5
Dr. ZainahThalib
SIP : 446/IPD/0916/BPM-PTSP/2016