Anda di halaman 1dari 20

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENGUKUR TEKANAN DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SOP/KEP-
RSUD/18 1/2

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur


PROSEDUR RSUD DR. EKO MAULANA ALI
OPERASIONAL
Agustus 2018
Dr. Aswin Hakim
NIP. 19810518 200903 1 003
PENGERTIAN Mengukur tekanan darah pasien menggunakan alat
tensimeter/spighmomanometer

TUJUAN Untuk mengetahui nilai tekanan darah

KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Dr. Eko Maulana Ali


Nomor : / / / 2018 tentang pedoman pelayanan
HCU standar operasional prosedur (SOP) Keperawatan
RSUD Dr. Eko Maulana Ali
PERSIAPAN 1. Tensi meter dan mansetnya
2. Stetoskop
3. Alat tulis

PROSEDUR 1. Cuci tangan


2. Jelaskan pada pasien tentang tujuan dan prosedur
tindakan yang akan dilakukan
3. Atur posisi pasien sesuai dengan kondisinya, bisa
duduk atau berbaring
4. Buka lengan baju pasien
5. Pasang manset 2,5 cm diatas fossa cubiti dengan
keadaan manset tidak terlalu erat atau longgar
6. Tentukan denyut nadi arteri radialis dextra/sinistra
7. Buka kunci reservoir

60
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PENGUKUR TEKANAN DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SOP/KEP-
RSUD/18 2/2

8. Letakkan tensimeter ditempat yang datar


9. Raba arteri brachialis dengan tiga jari tengah
10. Letakkan diafragma stetosko[ tepat diatas arteri
brachialis
11. Pompa balon sampai air raksa naik
12. Buka skrup balon perlahan-lahan sambil mendengarkan
bunti detak pertama (systole) dan detak terakhir
(diastole)
13. Bila hasilnya meragukan ulang kembali
14. Turunkan air raksa sampai dengan nol dan kunci
reservoir
15. Lepaskan manset dan keluarkan udara yang masih
tersisa didalam manset
16. Gulung manset dan masukkan kedalam tensi
17. Rapikan pasien dan alat
18. Cuci tangan
19. Catat kegiatan dan hasil pengukuran pada lembar
catatan pasien
Dokumentasi prosedur yang telah dilakukan

61
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
CARA VERBEDEN (GANTI LAKEN) DENGAN PASIEN
DIATASNYA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
/SOP/KEP-
RSUD/18 1/3

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur


PROSEDUR RSUD DR. EKO MAULANA ALI
OPERASIONAL
Agustus 2018
Dr. Aswin Hakim
NIP. 19810518 200903 1 003
PENGERTIAN Merupakan suatu tindakan / keterampilan keperawatan
yang biasa dilakukan sehari-hari yaitu mengganti linen
(verbeden) dengan situasi / kondisi pasien tetap berada
diatas tempat tidur.
TUJUAN 1. Menjaga kebersihan pasien dan ruangan
2. Mengurangi resiko infeksi
3. Memberi rasa nyaman pada pasien
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Dr. Eko Maulana Ali Nomor
: / / / 2018 tentang pedoman pelayanan HCU
standar operasional prosedur (SOP) Keperawatan RSUD
Dr. Eko Maulana Ali
PERSIAPAN 1. Sprei atau laken
2. Stakelaken
3. Perlak
4. Selimut
5. Sarung bantal
6. Tempat alat tenun kotor
PROSEDUR 1. Membawa peralatan ke dekat pasien
2. Memberitahu pasien tujuan dan prosedur tindakan
3. Menutup sampiran

62
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
CARA VERBEDEN (GANTI LAKEN) DENGAN PASIEN
DIATASNYA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
/SOP/KEP-
RSUD/18 2/3

4. Menganjurkan klien untuk berbaring terlentang


(bila mampu)
5. Memindahkan perlengkapan pasien yang ada ditempat
tidur
6. Melepas selimut dan laken penutup, melipatnya dan
meletakkan pada tempat kain kotor
7. Membantu pasien tidur miring menjauhi perawat,
dengan tetap memperhatikan keadaanumum klien
8. Melepas laken, perlak, stek laken dengan
menggulungnya kearah punggung klien. Bagian kotor
berada didalam gulungan
9. Memasang laken, perlak dan stek laken pada bagian
separuh kasur, kemudian dibuat sudut
10. Melebarkan linen bersih ke tengah tempat tidur dan
meletakkan dibelakang punggungpasien
11. Pasien dibantu untuk membalik posisi ke hadapan
perawat dengan melewati gulunganlinen bersih
tersebut
12. Semua linen kotor diambil, kemudian diletakkan di
tempat kain kotor
13. Gulungan linen bersih dibentangkan, rapihkan dengan
memasukkan sisa linen pada sisi tempat tidur

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


CARA VERBEDEN (GANTI LAKEN) DENGAN PASIEN

63
DIATASNYA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
/SOP/KEP-
RSUD/18 3/3

14. Pasien dikembalikan pada posisi supnasi.


15. Memasangkan selimut yang bersih
16. Melepas bantal dengan hati-hati sambil menyangga
kepala
17. Melepas sarung bantal yang kotor dan menggantinya
dengan yang bersih
18. Merapikan pasien
19. Mebereskan alat-alat.
Dokumentasi prosedur yang telah dilakukan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PENGGUNAAN DEFIBRILATOR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

64
/SOP/KEP-
RSUD/18 1/2

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur


PROSEDUR RSUD DR. EKO MAULANA ALI
OPERASIONAL
Agustus 2018
Dr. Aswin Hakim
NIP. 19810518 200903 1 003
PENGERTIAN Memberikan tindakan arus listrik searah pada otot
jantung melalui dinding dada dengan menggunakan
defibrilator
TUJUAN Menghilangkan aritmia ventrikel yang spesifik pada
henti jantung dan kelainan organik jantung lainnya

KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Dr. Eko Maulana Ali


Nomor : / / / 2018 tentang pedoman pelayanan
HCU standar operasional prosedur (SOP) Keperawatan
RSUD Dr. Eko Maulana Ali
PERSIAPAN 1. Alat Defibrilator
2. Jelly
3. Elektroda
4. Obat-obat sedasi bila perlu (dormikum atau analgesic
lainnya)
PROSEDUR 1. Memberikan penjelasan kapada keluarga tentang
tindakan yang akan dilakukan
2. Mengatur posisi pasien sesuai kebutuhan
3. Memberikan sedative, atau analgesic bila perlu
4. Memasang elektrode dan menyalakan EKG monitor
5. Cek ulang gambaran EKG dan print gambaran EKG
tersebut untuk mencegah kekeliruan

65
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PENGGUNAAN DEFIBRILATOR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SOP/KEP-
RSUD/18 2/2

6. Set kebutuhan joule sesuai indikasi (untuk defibrilasi


mulai dengan 150 joule untuk cardioversi mulai dengan
50 joule)
7. Pegang peddic 1 dengan tangan kiri, letakkan pada
daerah mid sternum dan paddle 2 dengan tangan kanan
pada daerah mid aksila
8. Sambil mengatur letak kedua paddle, beri aba-aba agar
staff yang lain tidak ada yang menyentuh pasien
ataupun bad pasien
9. Bila terdengar tanda ready dan mesin defibrilator, tekan
tombol DC shock dengan jempol agar arus masuk
dengan baik.
10. Amati EKG monitor, bila tidak ada perubahan lanjutkan
dengan memberi watt second yang lebih tinggi
11. Bila gambaran EKG sudah sinus dan stabil, hentikan
tindakan. 
Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Bila terjadi asistole, lakukan segera tindakan RJP
2. Tindakan-tindakan DC shock dihentikan bilamana tidak
ada respon
3. Setiap perubahan gambaran EKG harus di print

66
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
MEMINDAHKAN PASIEN DARI BRANKARD KE
TEMPAT TIDUR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
/SOP/KEP-
RSUD/18 1/2

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur


PROSEDUR RSUD DR. EKO MAULANA ALI
OPERASIONAL
Agustus 2018
Dr. Aswin Hakim
NIP. 19810518 200903 1 003
PENGERTIAN Memindahkan pasien yang mengalami
ketidakmampuan, keterbatasan, tidak boleh melakkukan
sendiri,  atau tidak sadar dari brankard ke tempat tidur
yang dilakukan oleh dua atau tiga orang perawat.

TUJUAN Memindahkan pasien dari brankard ke tempat tidur


dengan tujuan untuk perawatan atau tindakan medis
lainnya.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Dr. Eko Maulana Ali Nomor
: / / / 2018 tentang pedoman pelayanan HCU
standar operasional prosedur (SOP) Keperawatan RSUD
Dr. Eko Maulana Ali
PERSIAPAN 1. Brankard
2. Bantal bila perlu
3. Handscoon bila perlu

PROSEDUR 1. Jelaskan prosedur kepada pasien atau keluarga


2. Mencuci tangan
3. Memakai APD
4. Atur brankar dalam posisi terkunci dengan sudut 90
derajat terhadap tempat tidur

67
5. Mengangkat pasien dengan tiga tenaga petugas atau lebih.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


MEMINDAHKAN PASIEN DARI BRANKARD KE
TEMPAT TIDUR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
/SOP/KEP-
RSUD/18 2/2

6. Petugas I berdiri dibagian kepala


7. Petugas II berdiri dibagian pinggang
8. Petugas III berdiri dibagian kaki
9. Petugas I meletakkan lengan kiri dibawah kepala dan
pangkallengan pasien, lengan kanan dibawah punggung
10. Petugas II meletakkan lengan kiri dibawah pinggang, lengan kanan
dibawah bokong.
11. Petugas III meletakkan kedua lengannya di tungkai bawah
12. Petugas memberi aba-aba untuk mengangkat pasien bersama-
sama dan pindahkan ke tempat tidur pasien. 
13. Petugas mengatur posisi pasien yang nyaman. dan pasang
pengaman
14. Rapikan pasien dan alat
15. Cuci tangan
Dokumentasi prosedur yang telah dilakukan

68
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
STERILISASI ALAT KESEHATAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SOP/KEP- 1/2
RSUD/18

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur


PROSEDUR RSUD DR. EKO MAULANA ALI
OPERASIONAL
Agustus 2018
Dr. Aswin Hakim
NIP. 19810518 200903 1 003
PENGERTIAN Tindakan mematikan kuman pathogen dan apatogen
beserta sporanya pada peralatan medis dengan
menggunakan sterilisator

TUJUAN Sebagai acuan petugas dalam melakukan langkah-


langkah mencegah terjadinya infeksi akibat peralatan
yang tidak steril
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Dr. Eko Maulana Ali
Nomor : / / / 2018 tentang pedoman pelayanan
HCU standar operasional prosedur (SOP) Keperawatan
RSUD Dr. Eko Maulana Ali
PROSEDUR 1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas menyiapkan peralatan yang akan disteril
3. Petugas memastikan kondisi sterilisator berfungsi
dengan baik
4. Petugas memasukkan peralatan yang akan disteril
kedalam sterilisator
5. Petugas menghidupkan sterilisator dan menunggu
proses sterilisasi selesai kurang lebih 20 menit

69
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
STERILISASI ALAT KESEHATAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SOP/KEP- 2/2
RSUD/18

6. Petugas membuka pintu sterilisator dan mengeluarkan


peralatan yang sudah disteril menggunakan korentang
steril
7. Petugas meletakkan peralatan yang sudah disteril di
tempat yang semestinya
8. Petugas mencuci tangan
Dokumentasi prosedur yang telah dilakukan

70
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
OPERAN JAGA PERAWAT (TIMBANG TERIMA)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SOP/KEP-
RSUD/18 1/2

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur


PROSEDUR RSUD DR. EKO MAULANA ALI
OPERASIONAL
Agustus 2018
Dr. Aswin Hakim
NIP. 19810518 200903 1 003
PENGERTIAN Timbang terima (operan) merupakan teknik atau cara
untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan)
yang berkaitan dengan keadaan klien

TUJUAN 1. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara


paripurna
2. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar
perawat. Akan terjalin suatu hubungan kerjasama
yang beratnggung jawab antar anggota tim perawat
3. Terlaksananya asuhan keperawatan terhadap klien
yang berkesinambung

KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Dr. Eko Maulana Ali


Nomor : / / / 2018 tentang pedoman pelayanan
HCU standar operasional prosedur (SOP) Keperawatan
RSUD Dr. Eko Maulana Ali
PROSEDUR 1. Perawat yang bertanggung jawab terhadap pasien
melaporkan langsung kepada perawat penanggung
jawab berikutnya. Cara ini memberikan kesempatan
diskusi yang maksimal untuk kelanjutan dan
kejelasan rencana keperawatan

71
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
OPERAN JAGA PERAWAT (TIMBANG TERIMA)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SOP/KEP-
RSUD/18 2/2

2. Pelaksanaan timbang terima dapat juga dilakukan di


ruang perawat kemudian dilanjutkan dengan berkeliling
mengunjungi klien satu persatu
3. Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat operan adalah
hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pelayanan
4. Perawat yang melakukan timbang terima dapat
melakukan klarifikasi, tanya jawab dan melakukan
validasi terhadap hal-hal yang telah ditimbang
terimakan atau berhak terhadap keterangan-keterangan
yang kurang jelas
5. Lama timbang terima tiap pasien tidak lebih dari 5
menit, kecuali dalam kondisi khusus dan memerlukan
keterangan yang rumit.
6. Dokumentasi prosedur yang telah dilakukan

72
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PERAWATAN JENAZAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SOP/KEP- 1/4
RSUD/18

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur


PROSEDUR RSUD DR. EKO MAULANA ALI
OPERASIONAL
Agustus 2018
Dr. Aswin Hakim
NIP. 19810518 200903 1 003
PENGERTIAN Perawatan jenasah adalah perawatan pasien setelah
meninggal, perawatan termasuk menyiapkan jenasah
untuk diperlihatkan pada keluarga, transportasi ke kamar
jenasah dan melakukan disposisi (penyerahan) barang-
barang milik klien.
TUJUAN  Penghormatan terhadap jenasah.
 Menjalankan kewajiban hukum fardlu ‘ain. (muslim).
 Jenasah dalam keadaan bersih.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Dr. Eko Maulana Ali
Nomor : / / / 2018 tentang pedoman pelayanan
HCU standar operasional prosedur (SOP) Keperawatan
RSUD Dr. Eko Maulana Ali
PROSEDUR 1. Siapkan alat yang diperlukan dan bawa kedalam
ruangan. Atur lingkungan sekitar tempat tidur. Bila
kematian terjadi pada unit multi bed, jaga privasi
pasien yang lain, tutup koridor, cuci tangan.  
2. Tinggikan tempat tidur untuk memudahkan kerja dan
atur dalam posisi datar.
3. Tempatkan tubuh dalam posisi supinasi  

73
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PERAWATAN JENAZAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SOP/KEP- 2/4
RSUD/18

4. Tutup mata, dapat menggunakan kapas yang secara


perlahan ditutupkan pada kelopak mata dan plester jika
mata tidak tertutup  
5. Luruskan badan, dengan lengan menyilang tubuh pada
pergelangan tangan dan menyilang abdomen. Atau
telapak tangan menghadap kebawah.  
6. Ambilo gigi palsu jika diperlukan dan tutup mulut. Jika
mulut tetap tidak mau tertutup, tempatkan gulungan
handukdi bawah dagu agar mulut tertutup. Tempatkan
bantal di bawah kepala. 
7. Lepaskan perhiasan dan barang berharga dihadapan
keluarga. Pada umumnya, semua cincin, gelang, kalung
dll di lepas dan ditempatkan pada tas plastic tempat
barang berharga. Termasuk kaca mata, kartu, surat,
kunci, barang religi. Beri label identitas.  
8. Jaga keamanan barang berharga klien. Ikuti peraturan
RS untuk disposisi (penyerahan) barang barharga.
Jangan meninggalkan barang berharga. Tempatkan
dikantor perawat sampai dapat disimpan ditempat yang
lebih aman atau diserahkan pada keluarga.

74
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PERAWATAN JENAZAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SOP/KEP- 3/4
RSUD/18

9. Bersihkan badan. Dengan menggunakan air bersih,


bersihkan area tubuh yang terdapat kotoran seperti
darah, feces, atau muntahan.. Jika kotoran terjadi pada
area rectum, uretra atau vagina, letakan kassa untuk
menutup tiap lubang dan rekatkan dengan plester untuk
mencegah pengeluaran lebih lanjut. Setelah kematian,
spingter otot relaks, menyebabkan incontinensia feces
dan urin.  
10. Rapikan rambut dengan sisir rambut. 
11. Rawat drainage dan tube yang lain. Jika akan dilakukan
autopsy, tube pada umumnya dibiarkan pada badan,
ambil botol drainage atau bag dari tube dan tekuk tube,
ketika dilakukan autopsy, tube diambil. Pastikan balon
sudah dikempiskan sehingga tidak melukai jaringan
tubuh selama pengambilan.  
12. Ganti balutan bila ada balutan. Balutan yang koyor
harus diganti dengan yang bersih. Bekas plester
dihilangkan dengan bensin atau loarutan yang lain yang
sesuai dengan peraturan RS. 
13. Pakaikan pakaian yang bersih untuk diperlihatkan pada
keluarga. Jika keluarga meminta untuk melihat jenasah,
tempatkan pada posisi tidur, supinasi, mata tertutup,
lengan menyilang di abdomen. Rapikan tempat tidur
kembali.  

75
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PERAWATAN JENAZAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SOP/KEP- 4/4
RSUD/18

14. Beri label identifikasi pada jenasah. Label identitas


dengan nama, umur, dan jenis kelamin, tanggal, no RS,
nomor kamar dan nama dokter. Sesuai dengan peraturan
RS, ikatan label identitas pada pergelangan tangan atau
pergelangan kaki atau plester label pada dada depan
pasien.  
15. Letakan jenasah pada kain kafan sesuai dengan
peraturan RS. Ikatkan kasa/verban atau pengikat yang
lain dibawah dagu dan sekitar kepala untuk menjaga
agar dagu tetap tertutup. Kemudian, ikat pergelangan
tangan bersama menyilangkan diatas abdomen untuk
menjaga lengan dari jatuh dari brankar ketika jenasah
diangkut kekamar jenasah. Letakan jenasah pada kain
kafan. Lipat bagian 1 sudut kebawah menutup kepala,
diikuti bagian sudut ke 2 keatas menutup kaki. Lipat
bagian sudut 3 dan 4. Peniti atau plester diperlukan
untuk menjaga kain kafan pada tempatnya.  
16. Beri label pada bagian luar. Tandai identifikasi di
penitikan pada bagian luar kain kafan. 
17. Pindahkan jenasah ke kamar jenasah. Pindahkan
jenasah secara perlahan ke brankar. Tutup jenasah
dengan kain. Kemudian ikat dengan pengikat brankar
pada bagian dada dan lutut. Pengikat untuk
mencegahjenasah jatuh, tapi tidak boleh terlalu kuat
sehingga dapat menyebabkan lecet.  
Dokumentasikan prosedur. Pada catatan perawatan, catat
waktu dan tanggal jenasah diantar kekamar jenasah.

76
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PERAWATAN LUKA DEKUBITUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SOP/KEP- 1/3
RSUD/18

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur


PROSEDUR RSUD DR. EKO MAULANA ALI
OPERASIONAL
Agustus 2018
Dr. Aswin Hakim
NIP. 19810518 200903 1 003
PENGERTIAN Dekubitus adalah kerusakan/kematian kulit sampai
jaringan dibawah kulit, bahkan menembus otot sampai
mengenai tulang akibat adanya penekanan pada suatu
area secara terus menerus sehingga mengakibatkan
gangguan sirkulasi darah setempat.
TUJUAN 1. Mencegah infeksi dari masuknya mikroorganisme ke
dalam kulit membrane mukosa.
2. Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan.
3. Mempercepat penyembuhan.
4. Membersihkan luka dari benda asing atau debris.
5. Drainase untuk memudahkan pengeluaran eksudat.
6. Mencegah penyebaran luka.
7. Mencegah pendarahan.
8. Mencegah excoriasi sekitar kulit drain.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Dr. Eko Maulana Ali
Nomor : / / / 2018 tentang pedoman pelayanan
HCU standar operasional prosedur (SOP) Keperawatan
RSUD Dr. Eko Maulana Ali

77
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PERAWATAN LUKA DEKUBITUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SOP/KEP- 2/3
RSUD/18

PROSEDUR 1. Jelaskan prosedur pada klien.


2. Tutup ruangan atau pasang sampiran
3. Cuci tangan
4. Pakai handscoon bersih
5. Buka balutan dengan menggunakan kapas alcohol
dan buang pada tempat sampah atau kantong plastic
yang telah disediakan
6. Observasi luka, ukur panjang, lebar dan kedalaman
luka dengan menggunakan Penggaris millimeter
disposable. Kemudian lihat juga keadaan luka,
warna luka, warna sekitar tepi luka, derajat luka dan
ada cairan atau tidak. Catat semua hasil observasi
7. Buka set steril
8. Kasa digulungkan keujung pinset chirurgi
kemudian tangan yang satu memegang pinset
anatomi
9. Bersihkan luka dengan menggunakan kasa steril
yang telah diberi NaCl 0,9 % dengan cara dari dari
dalam keluar (pergerakan melingkar) sambil
memencet luka untuk mengeluarkan eksudat
10. Kasa hanya dipakai satu kali dan diganti lagi
11. Ulangi pembersihan sampai semua luka bersih dan
cairan eksudat keluar
12. Buang handscoon bersih
13. Pakai handscoon steril
14. Pakai cutimed sorbad untuk luka yang banyak

78
mengandung eksudat

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PERAWATAN LUKA DEKUBITUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SOP/KEP- 3/3
RSUD/18

15. Balut luka dengan menggunakan kasa steril. Jika luka


masih basah atau banyak mengeluarkan cairan maka
balut luka dengan kasa sampai 7 lapisan. Dan jiaka
luka sudah mulai kering maka 3 lapis kasa saja.
16. Fiksasi dengan menggunakan plester atau hipafix
17. Buang handscoon dan kasa ditepat yang telah
disediakan
18. Bantu pasien dalam pemberian posisi yang nyaman
19. Aangkat peralatan dan kantong plastic yang berisi
balutan dan handscoon kotor. Bersihkan alat dan
buang samapah dengan baik
20. Cuci tangan
21. Laporkan adanya perubahan pada luka kepada perawat
yang bertanggung jawab. Catat penggantian balutan,
kaji keadaan luka da respon pasien
Dokumentasi prosedur yang telah dilakukan

79

Anda mungkin juga menyukai