Anda di halaman 1dari 17

PEMELIHARAAN ALAT USG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


041 / 03 / RS - SI / II /2011 0 1/1
Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr.H.Nur Muhammad Aftha,
30 Agustus 2018 M.Kes
Suatu kegiatan dan usaha untuk mempertahankan kondisi ekonomis dan teknis suatu
Pengertian alat.
Tujuan 1. Agar alat berfungsi dengan baik.
2. Agar alat terpelihara.
Kebijakan Proses penggunaan dan pemeliharaan alat dapat maksimal.
Prosedur Pemeliharaan Alat :
1. Hanya menggunakan jelly yang telah disediakan.
2. Bila semua pasien telah selesai diperiksa, matikan saklar utama.
3. Matikan saklar UPS (jangan dimatikan sebelum saklar utama dimatikan).
4. Bersihkan transducer dari sisa jelly dengan tissue setelah seluruh pasien selesai
diperiksa
5. Atur dan rapikan kembali kabel transducer hingga tidak terpilin.
6. Letakan transducer ditempatnya dengan benar (menghadap keatas).
7. Track ball dijaga jangan sampai kotor (karena kringat,jelly,dsb).
8. Tutuplah USG dengan kain penutup setelah mesinnya dingin
(kira-kira 10 menit setelah saklar utama dimatikan).
Unit terkait Polklinik.
PEMELIHARAAN ALAT USG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
011 / 03 / RS - SI / II /2011 0 1/ 1
Ditetapkan
STANDAR
Tanggal Terbit Direktur RS
PROSEDUR
OPERASIONA
Dr.H.Nur Muhammad Aftha,
L 30 Agustus 2018 M.Kes
Pemeriksaan untuk mengetahui kondisi jantung, tanda kardial, saturasi O2 seorang
Pengertian pasien
1. Bagi Rumah Sakit : Agar pemeriksaan untuk mengetahui kondisi jantung, tanda
Tujuan kardial dan saturasi O2 secara benar dan cepat
2. Bagi pasien : Agar pemeriksa kondisi jantung, tanda kardial dan saturasi O2 berjalan
benar dan berhasil dengan benar
Kebijakan Proses pemeriksaan EKG,Tensi, SPO2 dan suhu tubuh harus cepat dan efektif.
Prosedur 1. Pasien diberitahukan tentang pemeriksaan yang akan dilakukan.
2. Pasang monitor EKG, Tensi, SPO2 dan suhu tubuh sesuai aturan pemasangan.
3. Tekan tombol monitor.
4. Lakukan pemeriksaan san lihat hasilnya.
5. Beritahu pasien bahwa pemeriksaan telah selesai beserta hasil pemeriksaan.
6. Catat hasil pemeriksaan pada catatan yang tersedia.
7. Kembalikan alat sesuai tempatnya masing-masing.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Privacy Pasien.
2. Respon Pasien.
Unit terkait UGD, HCU.
PEMELIHARAAN ALAT USG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
039 / 03 / RS - SI / II /2011 0 1/1
Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr.H.Nur Muhammad Aftha,
30 Agustus 2018 M.Kes
Pelaksanaan pemriksaan dengan CTG secara sistematis sesuai dengan langkah
Pengertian penggunaan secara tepat.

Tujuan Agar alat dapat berfungsi secara maksimal

Kebijakan Proses penggunaan alat dapat maksimal


Prosedur 1. Periksa kelengkapan aksesoris yang akan digunakan.
2. Hubungkan kabel dengan konektor vol 22.0.
3. Lakukan pemeriksaan palpasi pada pasien.
4. Periksa keberadaan DJJ dan tentukan letak punctum maksimum.
5. Oleskan jelly pada perut pasien tepat pada punctum maksimum.
6. Pasang dua sabuk pada perut pasien, satun untuk fundus uteri dan satu lagi pada
bagian DJJ.
7. Pasang dua transducer masing-masing punctum maksimum dan satu lagi satu
pada bagian fundus tanpa jelly.
8. kencangkan dua transducker dengan sabuk yang sudah tersedia.
9. Pastikan dua transducker sudah terpasang dengan benar.
10. Berikan marker pada pasien.
11. Beritahu pasien untuk memencet tombol marker bila bayi bergerak.
12. Hidupkan (tekan ON) pada alat.
13. Pastikan transducker bekerja dengan baik.
14. Tekan tombol PRINT untuk mendapatkan rekaman hasil.
15. Tunggu sampai 20 menit.
16. Lihat hasil rekaman yang interpretasikan.
17. Bersihkan perut pasien dengan tissue pada bekas jelly.
18. Beritahukan pada pasien bila pemeriksaan sudah selesai.
19. Bereskan alat-alat.
20. Beritahukan pasien untuk hasil pemeriksaan.
Unit terkait Kamar Bersalin.
PEMELIHARAAN ALAT USG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
038 / 03 / RS - SI / II /2011 0 1/1
STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RS
OPERASIONA
L 30 Agustus 2018 Dr.H.Nur Muhammad Aftha, M.Kes
Pengertian Melakukan persiapan kepada pasien yang akan dilakukan operasi kontrasepsi mantap.

Tujuan Melakukan persiapan operasi kepada pasien agar operasi berlangsung lancar dan aman.

Kebijakan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera.


Prosedur Persiapan :
1. Ruang persiapan.
2. Kamar mandi.
3. Alat mandi :sabun dan handuk.
4. Baju khusus operasi.
Langkah-langkah kegiatan :
1. Menanyakan kembali tentang keputusan yang dipilihnya.
2. Menanyakan kapan makan dan minum terakhir.
3. Menanyakan kondisi kesehatan, riwayat kesehatan pasien dan keluarga,
keluhan pasien serta kapan haid yang terakhir.
4. Menyediakan baju khusus untuk operasi.
5. Menganjurkan pasien untuk buang air kecil, mencuci daerah perut dan daerah genetalia.
6. Mengganti baju pasien dengan baju khusus.
7. Memastikan bahwa daerah perut dan genetalia sudah bersih
Unit terkait Rawat Inap, Rawat Jalan.
PEMELIHARAAN ALAT USG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
026 / 03 / RS - SI / II /2011 0 1/1
Ditetapkan
STANDAR Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
30 Agustus 2018 Dr.H.Nur Muhammad Aftha, M.Kes
Pengertian Melaksanakan tindakan stimulasi reflek oksitosin pada ibu menyusui.

Tujuan Melancarkan pengeluaran ASI pada ibu menyusui.

Kebijakan Pemberian ASI eksklusif pada bayi.


Prosedur Persiapan Pasien :
Ibu menyusui yang siap menrima bimbingan.
Persiapan Alat :
1. Meja Pasien.
2. Tempat duduk pasien.
Persiapan tempat :
Nyaman dan aman.
Langkah-langkah :
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan stimulasi.
2. Ibu dipersilahkan duduk bersandar kedepan, melipat langan diatas meja didepannya dan
meletakan
kepala diatas lengannya. Payudara tergantung lepas tanpa baju.
3. Penolong menggosok kedua sisi tulang belakang dengan menggunakan kepala tinju
kedua tangan
dan ibu jari menghadap kearah atas / depan .
4. Penolong menekan dengan kuat , membentuk gerakan lingkaran kecil dengan ibu
jarinya.
5. Penolong menggosol kearah bawah sisi tulang belakang, pada saat yang sama dari
leher kearah
tulang belikat, selama 2 atau 3 menit.
6. Informasikan kepada ibu bahwa tindakan selesai, rapikan pasien.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Privacy pasien.
2.Respon pasien.
Unit terkait Keperawatan
PEMELIHARAAN ALAT USG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
032 / 03 / RS - SI / II /2011 0 1/1
Ditetapkan
STANDAR Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
30 Agustus 2018 Dr.H.Nur Muhammad Aftha, M.Kes
Memberikan informasi dalam memilih dan memutuskan atau memberi penjelasan
Pengertian
kepada pasien dan keluarga sebelum memasang AKDR.

Tujuan Agar pasien dan keluarga mengerti dan memutuskan memlih kontrasepsi AKDR.

Kebijakan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera.


Prosedur 1. Ruang konseling.
2. Meja dengan 3 kursi.
3. Leaflet dan peraga AKDR.
4. Sapa pasien dengan ramah
5. Tanyakan tujuan pemakaian alat kontrasepsi.
6. Berikan penjelasan tentang :
6.1 Alat kontrasepsi AKDR.
6.2 Cara kerja AKDR.
6.3 Dimana dan bagaimana AKDR digunakan serta lama fungsi AKDR.
6.4 Kemungkinan efek samping dan masalah kesehatan yang mungkin terjadi.
6.5 Proses pemasangan KDR dan apa yang akan pasien rasakan pada saat proses
pemasangan dan setelah pemasangan.
7. Beri kesempatan pasien bertanya dan mengambil keputusan.
8. Pasien dan keluarga pasien memberi pertanyaan persetujuan tindakan
pemasangan AKDR.
9. Pastikan bahwa kondisi pasien dapat dilakukan pemasangan AKDR.
Unit terkait Poliklinik.
PEMELIHARAAN ALAT USG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
035 / 03 / RS - SI / II /2011 0 1/1
Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr.H.Nur Muhammad Aftha,
30 Agustus 2018 M.Kes
Memberikan konseling atau penjelasan kepada pasien dan keluarga sebelum pemasangan
Pengertian
implant.
Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga dalam memilih dan memutuskan pemakaian
Tujuan
kontrasepsi implant.
Kebijakan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera.
Prosedur 1. Ruang konseling.
2. Meja dengan 3 kursi.
3. Leaflet dan alat peraga.
4. Sapa pasien dengan ramah
5. Tanyakan tujuan pemakaian alat kontrasepsi.
6. Berikan penjelasan tentang :
6.1 Lokasi pemasangan impant.
6.2 Durasi atau lama fungsi implant.
6.3 Efek samping pemakaian implant.
6.4 Proses pemasangan implant dan apa yang akan pasien rasakan pada saat proses
pemasangan dan setelah pemasangan.
7. Pastikan bahwa kondisi pasien dapat dilakukan pemasangan implant.
8. Berikan kesempatan pasien dapat mengambil keputusan.
9. Pasien dan keluarga pasien memberi pertanyakan persetujuan tindakan pemasangan AKDR.
Unit terkait Poliklinik.
PEMELIHARAAN ALAT USG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
024 / 03 / RS - SI / II /2011 0 1/1
Ditetapkan
STANDAR Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
30 Agustus 2018 Dr.H.Nur Muhammad Aftha, M.Kes
Pengertian Suatu upaya pencegahan terjadinya pembekakan payudara pada pasien post partum
dengan resiko bengkak payudara yang ditandai dengan : ibu merasa sakit pada payudara
, payudara terasa keras, nyeri tekan, ASI tidak keluar menetes suhu badan sub fibril
Dilakukan pada pasien dengan : bayi lahir mati (IUFD), meninggal setelah melahirkan, bayi
diadopsi, ibu Hiv /aids, cmv, Pengobatan Thyroid, Menolak menyusui, dirawat di ICU,
ICCU.

Tujuan 1.Mencegah pembekakan payudara.


2. Agar pasien merasa nyaman.
Kebijakan 1. RS Sayang Ibu.
2. Pelayanan Prima.
Prosedur Persiapan
1. Elastic verban / BH Penyangga.
2. Kompres dingin (kom berisi es dan waslap).
3. Handuk.

Langkah-langkah :
Perawat :
1. Menjelaskan pasien tindakan yang akan dilakukan.
2. Membentangkan handuk dibawah payudara.
3. Mengeringkan payudara dengan handuk.
4. Membebeat payudara dengan elastic verban / stagen.
5. Memakaikan BH yang menyangga.
6. Mengkahi rasa nyaman pasien stelah dipasang bebat.
7. Membereskan alat-alat.
8. Mengelola program pengobatan yang ditentukan oleh medis :
Linoral tablet Hari I 3 x 2 tablet.
Hari II 2 x 2 tablet.
Hari III 2 x 1 tablet.
Hari IV 1 x 1 tablet.
Atau Bromokriptin tablet 2 x 1 tablet 6 hari.
Unit Terkait Keperawatan
PEMELIHARAAN ALAT USG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
022 / 03 / RS - SI / II /2011 0 1/1
Ditetapkan
STANDAR Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 30 Agustus 2018 Dr.H.Nur Muhammad Aftha, M.Kes
Pengertian Proses melakukan tindakan agar benda mati alat-alat kesehatan lebih aman disetuh
oleh petugas kesehatan, terutama petugas pembersih sebelum proses pencucian.

Tujuan 1. Bagi Rumah Sakit : Agar prosedur dekontaminasi dapat dilakukan secara benar.

2. Bagi Pasien : Agar tidak terjadi penularan antar pasien, petugas dan sebaliknya.
Kebijakan Melindungi tertularnya penyakit pada penderita maupun petugas kesehatan dikamar
bersalin.
Prosedur Persiapan Alat :
1. Alat- alat medis
2. Bak plastik ukuran sedang 40 x 25 cm.
3. Gelas Ukur.
4. Larutan klorin / bayclin 5,25 %
5. Air biasa
6. Sarung tangan kerja.
Langkah-langkah :
1. Perawat / bidan / dokter cuci tangan.
2. Memakai sarung tangan.
3. Memasukan alat - alat yang habis dipakai kedalam larutan klorin 0,5 &
4. Merenam sampai 10 menit.
5. Membuang rendaman dalam saluran air .
6. Mencuci dan disikat dengan air sabun dibawah air mengalir.
7. Meringankan alat dengan kain pengering bersih.
8. Menggosok dengan parafim.
9. Melakukan setting sesuai penggunaan.
10. Membungkus alat.
11. Memberi label pada bungkus alat.
12. Dikirim ke bagian sterillisasi alat untuk disterilkan.
Hal-hal yang perlu dilakukan :
1. Privacy Pasien
2. Respon Pasien.
Unit terkait Kamar bersalin.

PEMELIHARAAN ALAT USG


No. Dokumen No. Revisi Halaman
013 / 03 / RS - SI / II /2011 0 1/1
STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RS
OPERASIONA
L 30 Agustus 2018 Dr.H.Nur Muhammad Aftha, M.Kes
Pengertian Memindahkan bayi baru lahir bermasalah (BBLR, post tindakan Brach,VE SC, Apgar Score <
6).

Tujuan 1. Bagi Rumah Sakit : Agar prosedur pemindahan BBL bermasalah dari kamar bersalin
kekamar bayi secara benar dan tepat
2. Bagi Pasien : Agar bayi segera mendapatakan pertolongan dan perawatan yang cepat dan
tepat sesuai dengan kondisi maslahannya.
Kebijakan Bayi mendapatkan penanganan yang efektif dan cepat.
Prosedur Langkah-langkah :
1. Petugas kamar bersalin menghubungi petugas kamar bayi pada waktu ibu mulai dipimpin
mengejan / tindakan akan dimulai (kala II awal).
2. Petugas kamae bersalin / perinatal menyiapkan resusitasi bayi.
3. Petugas kamar bayi (dokter / perawat) siap dikamar bersalin / kamar tindakan pada waktu
pasien dilakukan tindakan.
4. Petugas kamar bayi / kamar bersalin segera memindahkan bayi kekamar bayi segera
setelah dilakukan resusitasi.
5. Petugas kamar bersalin segra melengkapi data bayi meliputi identitas, ukuran bayi dan
menuliskan ke rekam medis bayi.
6. Petugas kamar bersalin menyerahkan surat keterangan lahir.

Hal-hal yang perlu dilakukan :


Keselamatan bayi
Unit terkait Keperawatan
PEMELIHARAAN ALAT USG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
011 / 03 / RS - SI / II /2011 0 1/ 1
Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr.H.Nur Muhammad Aftha,
30 Agustus 2018 M.Kes
Pemeriksaan untuk mengetahui kondisi jantung, tanda kardial, saturasi O2 seorang
Pengertian pasien.
1. Bagi Rumah Sakit : Agar pemeriksaan untuk mengetahui kondisi jantung, tanda
Tujuan kardial dan saturasi O2 secara benar dan cepat.
2. Bagi pasien : Agar pemeriksa kondisi jantung, tanda kardial dan saturasi O2 berjalan
benar dan berhasil dengan benar
Kebijakan Proses pemeriksaan EKG,Tensi, SPO2 dan suhu tubuh harus cepat dan efektif.
Prosedur 1. Pasien diberitahukan tentang pemeriksaan yang akan dilakukan.
2. Pasang monitor EKG, Tensi, SPO2 dan suhu tubuh sesuai aturan pemasangan.
3. Tekan tombol monitor.
4. Lakukan pemeriksaan san lihat hasilnya.
5. Beritahu pasien bahwa pemeriksaan telah selesai beserta hasil pemeriksaan.
6. Catat hasil pemeriksaan pada catatan yang tersedia.
7. Kembalikan alat sesuai tempatnya masing-masing.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Privacy Pasien.
2. Respon Pasien.
Unit terkait UGD, HCU.
PEMELIHARAAN ALAT USG
No. Dokumen No. Revisi Halam
018 / 03 / RS - SI / II /2011 0 1/1
Ditetapkan
STANDAR Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
30 Agustus 2018 Dr.H.Nur Muhammad Aftha, M
Pengertian
Memonitor pendarahan pervaginaan para ibu masa nifas.

Tujuan 1. Bagi Rumah Sakit : Agar memonitor pendarahan masa nifas sesui aturan yang ditetapka
2. Bagi Pasien : Agar pendarahan masa nifas terpantau sedini mungkin dan segera diatasi.
Kebijakan memonitor pendarahan masa nifas secara benar dan teliti
Prosedur Persiapan Alat :
1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Jam
4. Alat pemcatat
Pelaksanaan :
1. Lihat dan catat pendarahan vagina, volume, bau dan warna.
2. Ukur tekanan darah.
3. Menghitung denyut nadi.
4. Mengukur tinggi fundus uteri dan kontraksi uterus.
5. Memonitor tanda - tanda anemia :
5.1 Periksa HB.
5.1 Periksa mucosa mata.
5.2. Periksa keluhan pusing.
6. Memonitor kontraksi uterus.

Hal -hal yang perlu diperhatikan:


1. Privacy pasien.
2. Respon pasien.
Unit terkait Keperawatan
PEMELIHARAAN ALAT USG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
012 / 03 / RS - SI / II /2011 0 1/1
Ditetapkan
STANDAR Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
30 Agustus 2018 Dr.H.Nur Muhammad Aftha, M.Kes
Pengertian
suatu kegiatan usaha untuk mempertahankan kondisi ekonomis dan teknis suatu alat.

Tujuan 1. Bagi Rumah Sakit : Agar prosedur pemeliharaan preventif alat CTG secara benar.
2. Bagi Pasien : Agar pemeriksaan CTG berhasil baik.
Kebijakan Dapat digunakan setiap saat dan tidak mudah rusak.
Prosedur Langkah-langkah :
1. Setiap pengantian dinas alat CTG dicek kelengkapannya dan kesiapan penggunanya .
2. Setelah alat digunakan, trasuder dilap dengan rissue sampai kering / bebas jelly dan
kringat.
3. Trabsducer UA dan FHR ditempatkan dengan terlentang.
4. Kabel di stop kontak digulung.
5. Setiap penggunaan harus dicatat dibuku penggunaan alat CTG.
6. Bila terjadi kerusakan segera melapor ke bagian teknik dan dicatat di buku laporan
kerusakan
meliputi tanggal, jam dan jenis kerusakan.
7. Dilakukan kalibrasi sesuai jadwal oleh bagian teknik.

Hal-hal yang harus diperhatikan :


tidak sampai rusak.
Unit terkait Kamar Bersalin.
PEMELIHARAAN ALAT USG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
010 / 03 / RS - SI / II /2011 0 1/1
Ditetapkan
STANDAR Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 30 Agustus 2018 Dr.H.Nur Muhammad Aftha, M.Kes
Pengertian
Suatu kegiatan mempersiapkan pemeriksaan USG melalui vagina.

Tujuan 1. Bagi Rumah Sakit : Agar prosedur pemeriksaan USG secara benar dan tepat .
2. Bagi Pasien : Agar mendapatkan hasil USG yang benar.
Kebijakan Pemeriksaan USG transvaginal dengan tepat.
Prosedur Persiapan pasien :
1. Pasien dibantu tentang fungsi pemeriksaan yang akan dilakukan.
2. Kandung kencing dikosongkan.
Persiapan Alat :
1. Alat USG lengkap.
2. Meja Ginekologi.
3. Jelly.
4. Kondom.
5. Tissue.
6. Sarung Tangan.
7. Buku catatan dan alat tulis.
8. Film USG.
Langkah-langkah :
1. Power USG dinyalakan ±5' sebelum dipakai.
2. Pasien disiapkan diatas tempat tidur dengan posisi litotomi.
3. Memberikan alas bantal dibawah bokong.
4. Transducer diolesi jelly dan kondom dipasang.
5. Memberitahu pasien agar bersikap tenang.
6. Memberitahukan dokter bahwa pasien siap diperiksa.
7. Selesai pemeriksaan pasien dibersihkan /dirapikan .
8.Power USG dimatikan ,alat-alat dibersihkan.
9.Hasil pemeriksaan dicatat dibuku penggunaan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Privacy pasien.
2. Respon Pasien.
Unit terkait VK.
PEMELIHARAAN ALAT USG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
009 / 03 / RS - SI / II /2011 0 1/1
Ditetapkan
STANDAR Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
30 Agustus 2018 Dr.H.Nur Muhammad Aftha, M.Kes
Pengertian
Suatu kegiatan mempersiapkan pemeriksaan USG melalui perut.

Tujuan 1. Bagi Rumah Sakit : Agar prosedur pemeriksaan USG berjalan baik .
2. Bagi Pasien : Agar hasil USG secara benar.
Kebijakan Pemeriksaan USG Perabdominal secara teliti den benar .
Prosedur Persiapan pasien :
1. Pasien dijelaskan tentang fungsi pemeriksaan.
2. Pasien dianjurkan untuk mengkosongkan kandungan kencing terlebih dahulu.
Persiapan Alat :
1. Alat USG .
2. Tempat tidur.
3. Tissue.
4 Jelly.
5. Blangko tindakan.
6. Film USG.
Langkah-langkah :
1. Power USG dinyalakan ±5' sebelum dipakai.
2. Pasien disiapkan di tempat tidur dengan posisi baring terlentang dan kaki luruskan.
3. Membuka baju pasien disekitar perut sampai simpisis.
4. Memasang kain/tissue diatas simpisis
5. Mengolesi jelly pada bagian perut yang akan di USG.
6. Memberitahukan dokter bahwa pasien siap dilakukan pemeriksaan.
7. Selesaipemeriksaan pasien, alat dibereskan.
8. Power USG dimatikan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Privacy pasien.
2. Respon Pasien.
Unit terkait Poliklinik.

PEMELIHARAAN ALAT USG


No. Dokumen No. Revisi Halaman
005 / 03 / RS - SI / II /2011 0 1/1
Ditetapkan
STANDAR Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
30 Agustus 2018 Dr.H.Nur Muhammad Aftha, M.Kes
Pengertian
Memberikan obat tertentu kedalam vagina (pada forniks posterior )klien.

Tujuan 1. Bagi Rumah Sakit : Agar prosedur pemberian obat melalui vagina secara tepat dan benar .
2. Bagi Pasien : Agar pengobatan secara benar dan efektif.
Kebijakan Obat segera diresorbsi dan sesuai dengan keefektifannya.
Bentuk obat :
1. Pil (sitotek 200 mc gram).
2. Suppositoria.
Prosedur Persiapan Alat :
1. Obat yang dimasukan .
2. Sarung tangan.
3. Bengkok.
4 JSlimut.
Persiapan klain :
1. Memberitahukan tentang tindakan yang akan dilakukan .
2. Menyiapkan lingkungan
3. Membuk Pakaian bawah dan menutup dengan slimut.
4. Mengatur posisi dorsal recumbent.

Langkah-langkah :
1. Cuci tangan.
2. Membuka penutup pill.
3. Memakai sarung tangan.
4. Melakukan vulva hygiene.
5. Membuka labia agara tampak meatus vagina.
6. Melakukan sitotek ke dalam vagina (pada forniks posterior).
7. Melakukan dilatasi serviks.
8. Menilai hasil yang didapatkan saat dilatasi serviks.
9. Mengeluarkan jari tangan.
10. Menilai hasil yang ada pada sarung tangan.
11. Merapikan klien dalam posisi supinasi 2-3 jam.
12. Melepaskan sarung tangan.
13. Meredam dalam larutan klorin.

Anda mungkin juga menyukai