Tujuan Melakukan persiapan operasi kepada pasien agar operasi berlangsung lancar dan aman.
Tujuan Agar pasien dan keluarga mengerti dan memutuskan memlih kontrasepsi AKDR.
Langkah-langkah :
Perawat :
1. Menjelaskan pasien tindakan yang akan dilakukan.
2. Membentangkan handuk dibawah payudara.
3. Mengeringkan payudara dengan handuk.
4. Membebeat payudara dengan elastic verban / stagen.
5. Memakaikan BH yang menyangga.
6. Mengkahi rasa nyaman pasien stelah dipasang bebat.
7. Membereskan alat-alat.
8. Mengelola program pengobatan yang ditentukan oleh medis :
Linoral tablet Hari I 3 x 2 tablet.
Hari II 2 x 2 tablet.
Hari III 2 x 1 tablet.
Hari IV 1 x 1 tablet.
Atau Bromokriptin tablet 2 x 1 tablet 6 hari.
Unit Terkait Keperawatan
PEMELIHARAAN ALAT USG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
022 / 03 / RS - SI / II /2011 0 1/1
Ditetapkan
STANDAR Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 30 Agustus 2018 Dr.H.Nur Muhammad Aftha, M.Kes
Pengertian Proses melakukan tindakan agar benda mati alat-alat kesehatan lebih aman disetuh
oleh petugas kesehatan, terutama petugas pembersih sebelum proses pencucian.
Tujuan 1. Bagi Rumah Sakit : Agar prosedur dekontaminasi dapat dilakukan secara benar.
2. Bagi Pasien : Agar tidak terjadi penularan antar pasien, petugas dan sebaliknya.
Kebijakan Melindungi tertularnya penyakit pada penderita maupun petugas kesehatan dikamar
bersalin.
Prosedur Persiapan Alat :
1. Alat- alat medis
2. Bak plastik ukuran sedang 40 x 25 cm.
3. Gelas Ukur.
4. Larutan klorin / bayclin 5,25 %
5. Air biasa
6. Sarung tangan kerja.
Langkah-langkah :
1. Perawat / bidan / dokter cuci tangan.
2. Memakai sarung tangan.
3. Memasukan alat - alat yang habis dipakai kedalam larutan klorin 0,5 &
4. Merenam sampai 10 menit.
5. Membuang rendaman dalam saluran air .
6. Mencuci dan disikat dengan air sabun dibawah air mengalir.
7. Meringankan alat dengan kain pengering bersih.
8. Menggosok dengan parafim.
9. Melakukan setting sesuai penggunaan.
10. Membungkus alat.
11. Memberi label pada bungkus alat.
12. Dikirim ke bagian sterillisasi alat untuk disterilkan.
Hal-hal yang perlu dilakukan :
1. Privacy Pasien
2. Respon Pasien.
Unit terkait Kamar bersalin.
Tujuan 1. Bagi Rumah Sakit : Agar prosedur pemindahan BBL bermasalah dari kamar bersalin
kekamar bayi secara benar dan tepat
2. Bagi Pasien : Agar bayi segera mendapatakan pertolongan dan perawatan yang cepat dan
tepat sesuai dengan kondisi maslahannya.
Kebijakan Bayi mendapatkan penanganan yang efektif dan cepat.
Prosedur Langkah-langkah :
1. Petugas kamar bersalin menghubungi petugas kamar bayi pada waktu ibu mulai dipimpin
mengejan / tindakan akan dimulai (kala II awal).
2. Petugas kamae bersalin / perinatal menyiapkan resusitasi bayi.
3. Petugas kamar bayi (dokter / perawat) siap dikamar bersalin / kamar tindakan pada waktu
pasien dilakukan tindakan.
4. Petugas kamar bayi / kamar bersalin segera memindahkan bayi kekamar bayi segera
setelah dilakukan resusitasi.
5. Petugas kamar bersalin segra melengkapi data bayi meliputi identitas, ukuran bayi dan
menuliskan ke rekam medis bayi.
6. Petugas kamar bersalin menyerahkan surat keterangan lahir.
Tujuan 1. Bagi Rumah Sakit : Agar memonitor pendarahan masa nifas sesui aturan yang ditetapka
2. Bagi Pasien : Agar pendarahan masa nifas terpantau sedini mungkin dan segera diatasi.
Kebijakan memonitor pendarahan masa nifas secara benar dan teliti
Prosedur Persiapan Alat :
1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Jam
4. Alat pemcatat
Pelaksanaan :
1. Lihat dan catat pendarahan vagina, volume, bau dan warna.
2. Ukur tekanan darah.
3. Menghitung denyut nadi.
4. Mengukur tinggi fundus uteri dan kontraksi uterus.
5. Memonitor tanda - tanda anemia :
5.1 Periksa HB.
5.1 Periksa mucosa mata.
5.2. Periksa keluhan pusing.
6. Memonitor kontraksi uterus.
Tujuan 1. Bagi Rumah Sakit : Agar prosedur pemeliharaan preventif alat CTG secara benar.
2. Bagi Pasien : Agar pemeriksaan CTG berhasil baik.
Kebijakan Dapat digunakan setiap saat dan tidak mudah rusak.
Prosedur Langkah-langkah :
1. Setiap pengantian dinas alat CTG dicek kelengkapannya dan kesiapan penggunanya .
2. Setelah alat digunakan, trasuder dilap dengan rissue sampai kering / bebas jelly dan
kringat.
3. Trabsducer UA dan FHR ditempatkan dengan terlentang.
4. Kabel di stop kontak digulung.
5. Setiap penggunaan harus dicatat dibuku penggunaan alat CTG.
6. Bila terjadi kerusakan segera melapor ke bagian teknik dan dicatat di buku laporan
kerusakan
meliputi tanggal, jam dan jenis kerusakan.
7. Dilakukan kalibrasi sesuai jadwal oleh bagian teknik.
Tujuan 1. Bagi Rumah Sakit : Agar prosedur pemeriksaan USG secara benar dan tepat .
2. Bagi Pasien : Agar mendapatkan hasil USG yang benar.
Kebijakan Pemeriksaan USG transvaginal dengan tepat.
Prosedur Persiapan pasien :
1. Pasien dibantu tentang fungsi pemeriksaan yang akan dilakukan.
2. Kandung kencing dikosongkan.
Persiapan Alat :
1. Alat USG lengkap.
2. Meja Ginekologi.
3. Jelly.
4. Kondom.
5. Tissue.
6. Sarung Tangan.
7. Buku catatan dan alat tulis.
8. Film USG.
Langkah-langkah :
1. Power USG dinyalakan ±5' sebelum dipakai.
2. Pasien disiapkan diatas tempat tidur dengan posisi litotomi.
3. Memberikan alas bantal dibawah bokong.
4. Transducer diolesi jelly dan kondom dipasang.
5. Memberitahu pasien agar bersikap tenang.
6. Memberitahukan dokter bahwa pasien siap diperiksa.
7. Selesai pemeriksaan pasien dibersihkan /dirapikan .
8.Power USG dimatikan ,alat-alat dibersihkan.
9.Hasil pemeriksaan dicatat dibuku penggunaan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Privacy pasien.
2. Respon Pasien.
Unit terkait VK.
PEMELIHARAAN ALAT USG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
009 / 03 / RS - SI / II /2011 0 1/1
Ditetapkan
STANDAR Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
30 Agustus 2018 Dr.H.Nur Muhammad Aftha, M.Kes
Pengertian
Suatu kegiatan mempersiapkan pemeriksaan USG melalui perut.
Tujuan 1. Bagi Rumah Sakit : Agar prosedur pemeriksaan USG berjalan baik .
2. Bagi Pasien : Agar hasil USG secara benar.
Kebijakan Pemeriksaan USG Perabdominal secara teliti den benar .
Prosedur Persiapan pasien :
1. Pasien dijelaskan tentang fungsi pemeriksaan.
2. Pasien dianjurkan untuk mengkosongkan kandungan kencing terlebih dahulu.
Persiapan Alat :
1. Alat USG .
2. Tempat tidur.
3. Tissue.
4 Jelly.
5. Blangko tindakan.
6. Film USG.
Langkah-langkah :
1. Power USG dinyalakan ±5' sebelum dipakai.
2. Pasien disiapkan di tempat tidur dengan posisi baring terlentang dan kaki luruskan.
3. Membuka baju pasien disekitar perut sampai simpisis.
4. Memasang kain/tissue diatas simpisis
5. Mengolesi jelly pada bagian perut yang akan di USG.
6. Memberitahukan dokter bahwa pasien siap dilakukan pemeriksaan.
7. Selesaipemeriksaan pasien, alat dibereskan.
8. Power USG dimatikan.
Tujuan 1. Bagi Rumah Sakit : Agar prosedur pemberian obat melalui vagina secara tepat dan benar .
2. Bagi Pasien : Agar pengobatan secara benar dan efektif.
Kebijakan Obat segera diresorbsi dan sesuai dengan keefektifannya.
Bentuk obat :
1. Pil (sitotek 200 mc gram).
2. Suppositoria.
Prosedur Persiapan Alat :
1. Obat yang dimasukan .
2. Sarung tangan.
3. Bengkok.
4 JSlimut.
Persiapan klain :
1. Memberitahukan tentang tindakan yang akan dilakukan .
2. Menyiapkan lingkungan
3. Membuk Pakaian bawah dan menutup dengan slimut.
4. Mengatur posisi dorsal recumbent.
Langkah-langkah :
1. Cuci tangan.
2. Membuka penutup pill.
3. Memakai sarung tangan.
4. Melakukan vulva hygiene.
5. Membuka labia agara tampak meatus vagina.
6. Melakukan sitotek ke dalam vagina (pada forniks posterior).
7. Melakukan dilatasi serviks.
8. Menilai hasil yang didapatkan saat dilatasi serviks.
9. Mengeluarkan jari tangan.
10. Menilai hasil yang ada pada sarung tangan.
11. Merapikan klien dalam posisi supinasi 2-3 jam.
12. Melepaskan sarung tangan.
13. Meredam dalam larutan klorin.