Anda di halaman 1dari 4

RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP/CPR)

PADA DEWASA / EXT. IBU HAMIL


( Keperawatan Kedaruratan )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


OT.02.02/1/ /2020 02 1/5
Ditetapkan Oleh :
Direktur
Poltekkes Kemenkes Pontianak
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL 31 Januari 2020

Didik Hariyadi, S.Gz, M.Si


NIP. 197112311992031010
PENGERTIAN Upaya yang dilakukan pada orang dewasa yang berada dalam keadaan gawat atau kritis untuk
mencegah terjadinya kematian.RJP terdiri atas :
1. Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah suatu tindakan resusitasi tanpa menggunakan alat atau
dengan alat yang terbatas seperti bag-mask ventilation
1. Bantuan Hidup Lanjutan (BHL menggunakan alat dan obat resusitasi sehingga penanganan
lebih optimal.
TUJUAN 1. Mencegah berhentinya sirkulasi dan/atau pernafasan.
2. Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan ventilasi
INDIKASI Dilakukan pada orang dewasa yang mengalami henti napas / apneu dan henti jantung
KOMPLIKASI Akibat Kompresi :
1. Pneumothoraks akibat tekanan berlebihan
2. Fraktur iga / sternum dapat terjadi akibat kesalahan posisi tangan.
3. Laserasi hati dan limpa, posisi tangan yang terlalu rendah akan menekan procesus xipoideus
kearah hepar.
4. Hemotorax
5. Kontusio Paru.
Akibat Ventilasi :
6. Regurgitasi lambung karena saat ventilasi udara dapat massuk baik ke paru atau kelambung.
7. Inflasi gaster
PERSIAPAN 1. Handscoun
2. Bag Valve Mask (BVM) / Ambu Bag
3. Mouth Barrier
4. Orofaringeal (Guedel) dan selang nasofaringeal
5. Tabung Oksigen
PROSEDUR KERJA (KALIMAT KERJA) YA TIDAK
DANGER
1. Pastikan menggunakan alat pelindung diri (masker dan sarung tangan / handscoon)
2. Pastikan keamanan penolong, pasien, dan lingkungan
RESPONSE
3. Menilai respon pasien : Tepuk Bahu atau rangsang nyeri dan Teriak : “Bangun Pak/Bu!” atau
“Buka mata Pak/Bu!” dengan metode AVPU ( Alert, Verbal, Pain, Unresponsive ),
*Hati hati aka nada kemungkinan trauma leher

SOP/RJP_Dewasa/2020_Gadar/Poltekkespon
4. Jika korban tidak memberikan respon, segera meminta bantuan (Call For Help) dengan cara
berteriak “Tolong!, ada orang tidak sadar” untuk mengaktifkan Emergency Medical Service
(EMS)

CIRCULATION
5. Periksa ada tidaknya nadi karotis, 2-3 cm di samping trachea
(Pemeriksaan napas dan denyut dilakukan tidak lebih dari 10
detik).
6. Cek nadi dan nafas secara bersamaan (< 10 detik)
 Jika ada nafas dan ada nadi , berikan posisi recovery
 Jika ada nadi, tidak ada nafas, berikan berikan 1 ventilasi
tiap 6 detik (10x/menit) selama 2 menit dan evaluasi
kembali.
7. Jika tidak teraba adanya nadi, lakukan CPR
8. Atur posisi pasien dan penolong:
 Posisi pasien supine diatas permukaan yang keras dan datar.
 Posisi Penolong berlutut disamping pasien dan buka kaki selebar bahu (diluar RS) atau berdiri
disamping tempat tidur pasien (diRS)
 Khusus untuk ibu dengan usia kehamilan lebih dari 20 minggu (uterus di atas umbilikus),
miringkan ibu dalam posisi berbaring ke sisi kiri dengan sudut 15-30° atau bila tidak
memungkinkan, dorong uterus ke sisi kiri

9. Tempatkan tumit tangan dengan telapak tangan menumpuk dan jari


ditautkan pada bagian bawah garis tengah dada (lihat gambar) pada
midsternum , diantara 2 papila mamae dengan telapak tangan
menumpuk dengan jari ditautkan.
10. Perkuat lengan dan posisikan bahu, penolong mengkompresi dada
lurus kebawah secara teratur untuk melakukan CPR (lihat gambar)

11. Lakukan kompresi dada dengan kedalaman minimal 5-6 cm (2-2,4 inchi), dengan kecepatan 100
– 120 kali / menit dengan siklus 30 Kompresi : 2 Ventilasi
12. Pastikan terjadinya pengembalian dinding dada secara penuh pada setiap kali kompresi

SOP/RJP_Dewasa/2020_Gadar/Poltekkespon
AIRWAY
13. Tahapan Membersihkan dan membuka jalan nafas.
14. Setelah 30 kali kompresi, berikan dua kali bantuan nafas dengan cara sebagai berikut :
15. Buka jalan nafas dengan teknik Head tilt – chin lift (lihat gambar).
Jika dicurigai korban mengalami cidera servical, gunakan teknik Jaw thrust / Modified jaw thrust

Head tilt – chin lift Jaw Thrust

BREATHING
16. Berikan dua kali bantuan nafas sesuai dengan tidal volume sambil melihat pergerakan dada, tiap
bantuan nafas diberikan jeda 1 detik.
a. Teknik mouth to mouth b. Tehnik Mouth to Mask c. Tehnik Mouth to Stoma

d. Tehnik BVM / Ambu Bag


 Menggunakan Tehnik EC CLAMP
 Ibu jari dan telunjuk membentuk huruf C, memegang
masker
 Tiga jari lainnya membentuk huruf E, ekstensi kepala

17. Lakukan sebanyak 5 siklus atau selama 2 menit kemudian lakukan evaluasi.
18. Jika tidak ada nadi karotis, lakukan kembali kompresi dan ventilasi 30 : 2
19. Jika nadi teraba dan napas tidak ada, berikan bantuan nafas sebanyak 10x/menit dan monitor
nadi setiap 2 menit
20. Jika nadi teraba dan napas ada, beri posisi (recovery position).

1 2

3 4

SOP/RJP_Dewasa/2020_Gadar/Poltekkespon
REFERENSI 1. American Heart Association Guideline 2015
https://eccguidelines.heart.org/index.php/circulation/cpr-ecc-guidelines-2/

Keterangan :
YA NILAI 1
TIDAK NILAI 0

PENILAIAN PENGUJI

Jumlah item X bobot nilai Pontianak,………………….


------------------------------ X 100 =
Total Skor

(…………………………..)

NILAI BATAS LULUS ( NBL) = 75

SOP/RJP_Dewasa/2020_Gadar/Poltekkespon

Anda mungkin juga menyukai