Anda di halaman 1dari 5

Nomor SOP :

MERP
Nama SOP :
(MEDICAL EMERGENCY RESPONSE PLAN)
Tgl. Pembuatan :
Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif :
Dibuat Oleh :

dr. Luhur Sukamuljo


Penanggung Jawab IGD
DASAR HUKUM
Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2014

KETERKAITAN Disetujui Oleh :

DIREKTUR

PERINGATAN PERALATAN/ PERLENGKAPAN

KUALIFIKASI PELAKSANA PENCATATAN DAN PENDATAAN

DEFINISI
1. Tindakan Emergency adalah tindakan pertolongan yang terdiri dari pertolongan hidup dasar
(BLS) dan tindakan hidup lanjutan (ALS).
2. MERP (Medical Emergency Respon Plan) adalah suatu rencana gawat darurat medis terhadap
kasus trauma atau non trauma baik massal atau non massal.
3. Triage adalah suatu proses pemilihan korban berdasarkan tingkat keparahan cidera atau
penyakit dan sumber daya manusia yang tersedia, dua jenis keadaan triage dapat terjadi :
a) Jumlah penderita dan beratnya perlukaan tidak melampaui kemampuan petugas. Dalam
keadaan ini penderita dengan masalah gawat darurat dan multi trauma akan dilayani
lebih dahulu.

Standar Operasional Prosedur Halaman 1 of 5


b) Jumlah penderita dan beratnya perlukaan melampaui kemampuan petugas. Dalam
keadaan ini yang akan dilayani terlebih dahulu adalah penderita dengan kemungkinan
survival yang terbesar dan membutuhkan waktu, perlengkapan dan tenaga paling sedikit.
4. Kartu Triage adalah kartu yang digunakan oleh team triage untuk menandai dan
mendokumentasikan kondisi medis dan perawatan yang diberikan kepada korban.
5. Kasus Massal adalah suatu kejadian yang terjadi dalam waktu singkat yang mengakibatkan
korban lebih dari atau sama dengan 3 orang.
6. Kasus Non Massal adalah suatu kejadian yang terjadi dalam waktu singkat yang mengakibatkan
korban kurang dari 3 orang.

TUJUAN
1. Untuk memudahkan Dokter dan Perawat serta petugas dalam memperkirakan dan memberikan
bantuan kepada korban.
2. Suatu cara atau metoda praktis yang digunakan untuk mencapai tujuan pertolongan medis
secara maksimal.

RUANG LINGKUP
1. Prosedur ini berisi tentang MERP yang digunakan di lingkungan PT. Pou Yuen Indonesia - Cianjur,
yang melibatkan dokter, perawat, driver ambulance, petugas administrasi, cleaning service,
Security, Damkar, Personalia Pusat.
2. Digunakan pada saat melakukan tindakan pertolongan pada kasus Massal dan non Massal.

TANGGUNG JAWAB
1. Dokter bertanggung jawab :
a) Memberikan instruksi kepada perawat atau driver ambulance untuk penjemputan pasien
dalam keadaan darurat.
b) Melakukan tindakan triage pada korban massal sesuai kualifikasinya.
c) Melakukan anamnesa pada korban.
d) Melakukan pemeriksaan fisik pada korban.
e) Memberikan therapy dan tindakan diagnostic sesuai dengan kondisi korban.
f) Melakukan rujukan pada korban dengan memberikan surat pengantar.
g) Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan, therapy dan tindakan pada medical record.
h) Menginstruksikan kepada perawat dan driver ambulance untuk mengantar korban dengan
kondisi stabil ke RS Rujukan.

Standar Operasional Prosedur Halaman 2 of 5


2. Perawat Bertanggung jawab :
a) Menjemput korban bersama driver ambulance sesuai instruksi dokter yang berwenang.
b) Membantu dokter dalam Triage sesuai kualifikasinya.
c) Melakukan anamnesa pada korban.
d) Melakukan tindakan emergency seperti penanganan luka, infuse, dan lain-lain sesuai
dengan instruksi dokter yang berwenang.
e) Memberikan obat pada korban sesuai instruksi dokter yang berwenang.
f) Mendampingi korban dalam kondisi stabil ke rumah sakit rujukan bersama driver
ambulance sesuai instruksi dokter yang berwenang.
g) Melakukan pencacatan pada log book UGD
3. Driver Ambulance
a) Berkoordinasi dengan Dokter dan Perawat dalam melakukan evakuasi dan transportasi
korban.
b) Melakukan evakuasi dan transportasi korban dengan tepat waktu tanpa mengabaikan
keselamatan korban sesuai prosedur evakuasi dan transportasi Ambulance.
c) Melakukan pencatatan dalam hal penjemputan dan pengiriman korban ke rumah sakit
rujukan pada log book ambulance
4. First Aider bertanggung jawab dalam hal :
a) Memberikan tindakan Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support/BLS).
b) Melakukan evakuasi korban
5. Petugas Administrasi bertanggung jawab dalam pendaftaran korban, pencarian Rekam Medis,
dan penyediaan logistic.
6. Petugas Cleaning Service bertanggung jawab dalam pengumpulan muntahan, feses,
membersihkan muntahan, cairan tubuh dan darah.
7. Security bertanggung jawab sebagai pengamanan untuk memperlancar penanganan gawat
darurat.
8. Damkar bertanggung jawab sebagai pengamanan jika terjadi kasus kebakaran.
9. Personalia Pusat bertanggung jawab penyediaan transportasi tambahan bila diperlukan dan
melakukan komunikasi/konfirmasi dengan pusat kesehatan yang terdekat.

Standar Operasional Prosedur Halaman 3 of 5


FLOW CHART MERP

Mulai

Menerima informasi
pasien dari external Identifikasi Kasus
/ internal

Penanganan Pasien

Konfirmasi kepada
YA
Korban dokter perusahaan
Masal atas indikasi KLB

TIDAK

Penyakit
menular
tertentu ? YA

TIDAK

Penanganan pasien TIDAK


Kondisi
lebih lanjut NON KLB KLB ?

YA

Penanganan pasien
Dokumentasi lebih lanjut KLB

Selesai

Standar Operasional Prosedur Halaman 4 of 5


CATATAN

1. Menerima informasi pasien dari internal maupun external


 Informasi External diterima dari Supervisor / First Aider / Security / Karyawan
 Informasi diterima secara langsung maupun melalui alat komunikasi Telepon /
Handphone / Handy Talky (HT)
 Indikator Emergency : Kecelakaan, Serangan jantung, Perdarahan berat, Penurunan
kesadaran, Demam tinggi >38*C, Colic abdomen, Status asmatikus, Diare dengan
dehidrasi, dan Kejang-kejang
2. Identifikasi Kasus. Penerima informasi atau pasien melaporkan mengenai :
 Penyebab kejadian
 Jumlah korban
 Tempat kejadian
 Waktu kejadian
3. Penanganan pasien.
 Dokter jaga IGD melakukan triase
 Melakukan penanganan pasien sesuai dengan skala prioritas mulai dari kategori
MERAH, KUNING, HIJAU dan HITAM
 Untuk kasus yang memerlukan tindakan medis lebih lanjut di RS maka pasien segera DIRUJUK
4. Korban Masal bila :
 Jumlah korban trauma ≥ 3korban
 Jumlah korban food poisoning makin bertambah 2-3 kali lipat pada waktu yang
bersamaan / periode tertentu
 Kriteria food poisoning ; setelah makan makanan tertentu yang sama ditempat yang
sama dalam waktu yang sama, gejala timbul setelah 1-48jam setelah makan, gejala
keracunan makanan seperti mual, muntah, mencret, pusing, timbul kemerahan pada
kulit
5. Suspek penyakit menular tertentu seperti
 Avian Influenza, Swine Flu, SARS, atau penyakit menular lainnya yang dinyatakan
endemic oleh pemerintah setempat.
 Kriteria ; Demam >38*C, tanda-tanda infeksi saluran nafas atas (batuk, pilek), sesak
nafas, ada riwayat kontak dengan Unggas, Babi dan penderita suspek penyakit
menular
6. Indikasi KLB
 Apabila diduga terjadi KLB maka dokter jaga IGD melaporkan ke Penanggung Jawab
IGD
 Penanggung Jawab IGD melaporkan kepada Dokter Perusahaan dan Managemen PT.
Pou Yuen Indonesia
 Dokter perusahaan menyatakan KLB
 Penanggung Jawab IGD menginstruksikan kepada dokter jaga IGD untuk
melaksanakan penanganan kasus KLB tersebut
7. Penanganan pasien lebih lanjut pasien KLB dan Non KLB
Setelah pasien ditangani dan dalam keadaan stabil pasien segera dirujuk ke rumah sakit
rujukan bila perlu

Standar Operasional Prosedur Halaman 5 of 5

Anda mungkin juga menyukai