Anda di halaman 1dari 3

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

24/ P.5-SPO/ IX/ 2019 0 1/3


RSUD SULTAN
SURIANS
YAH
Ditetapkan oleh,
DIREKTUR RSUD SULTAN SURIANSYAH
Tanggal terbit BANJARMASIN,
STANDAR
PROSEDUR
1 September 2019
OPERASIONAL

dr. SUKOTJO HARTONO, Sp. THT-KL


Pembina
NIP. 19720417 200501 1 007

Langkah - langkah petugas dalam memberikan bantuan hidup dasar mela


tindakan resusitasi jantung paru yaitu suatu bentuk usaha medis yang dap
PENGERTIAN
dilakukan oleh siapapun yang telah mendapatkan pelatihan terhadap pasien / ora
yang mengalami henti jantung/ nafas.

1. Sebagai acuan petugas dalam memberikan bantuan hidup dasar.


TUJUAN
2. Menjamin resusitasi yang optimal pada pasien dengan kegawatan.
3. Menjamin tindakan bantuan hidup dasar pada pasien henti jantung dilakukan
secara cepat dan tepat hingga bantuan hidup lanjut datang.

1. Keputusan Direktur RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin nomor 343 tahun


KEBIJAKAN 2019 tentang Panduan Pelayanan Bntuan Hidup Dasar (BHD) RSUD Sultan
Suriansyah Banjarmasin

Langkah – langkah dalam memberikan Bantuan Hidup Dasar (BHD) mel


tindakan Resusitasi jantung Paru (RJP) pada pasien dewasa adalah seba
berikut :
1. R (Responsiveness) :
Mengecek respon pasien dengan cara memanggil nama pasien sam
PROSEDUR menepuk bahu sebanyak 3 kali
2. A (Activated) :
Apabila pasien tidak ada respon, aktifkan sistem emergency / memang
bantuan tim Code Blue menggunakan handy talky (HT) ke operator
3. P (Position on Back) :
Posisikan pasien terlentang pada tempat yang datar dan keras
BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)

No. Dokumen

RSUD SULTAN 24/ P.5-SPO/ IX/ 2019


SURIANS
YAH
No. Revisi Halaman

0 2/3
C (Circulation & Compression ) :
1. Cek denyut nadi karotis ada denyutan atau tidak
2. Bila denyut nadi karotis tidak teraba lakukan kompresi dada/ pijat jantung
dengan cara :
1.) Tempatkan ujung pangkal telapak tangan 2 jari di atas prosesus
xipoideus.
2.) Letakkan tangan yang satu di atas tangan yang pertama dengan
menautkan jari – jari
3.) Lakukan penekanan ke bawah dengan kedalaman minimal 2 inc / 5
cm
4.) Kecepatan kompresi dada adalah 100-120x per menit

A (Airway Control) :
Penguasaan jalan nafas, membuka jalan nafas dengan cara :
PROSEDUR 1. Menengadahkan kepala dan topang dagu ( head tilt, chin lift)
2. Jika dicurigai pasien mengalami cedera kepala atau leher, lakukan
thrust saja.
3. Memasang bantal kecil di bawah bahu pasien agar kepala ekstensi
4. Memasang oropharyngeal airway (OPA) jika lidah jatuh ke belakang.
5. Melakukan isap lendir / suction jika terdengar gurgling.

B (Breathing Support) : Bantuan pernafasan


1. Berikan bantuan pernafasan menggunakan ambubag dengan 2x tiu
sambil memperhatikan pengembangan dada pasien
2. Selanjutnya lakukan tindakan resusitasi jantung paru den
perbandingan 30x kompresi dada dan 2x tiupan nafas
3. Lakukan sebanyak 5 siklus atau selama 2 menit
No. Dokumen No. Revisi Halaman
AKTIVASI TIM KODE BIRU (CODE BLUE)
001/ P.5-SPO/ IX/ 2019 1/2

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)

No. Dokumen

RSUD SULTAN 24/ P.5-SPO/ IX/ 2019


SURIANS
YAH
No. Revisi Halaman
1. Setelah 5 siklus atau selama 2 menit, cek ulang nadi dan nafas sela
10
0 detik 3/3
2. Jika masih tidak ada nadi dan nafas, lakukan RJP lagi sampai bant
tiba.
3. Jika teraba nadi tapi tidak ada nafas spontan, beri bantuan nafas tiap
6 detik
4. Jika teraba nadi dan ada nafas spontan, posisikan pasien pada po
mantap (recovery position).
5. RJP dihentikan apabila petugas yang lebih kompeten/ tim Co
Blue datang, nafas dan/ atau nadi pasien kembali (tercapai Ret
of Spontaneous Circulation/ ROSC), henti jantung (asisto
menetap selama 20 menit, terdapat tanda kematian yang je
(pupil midriasis maksimal, kaku mayat, lebam mayat), petug
kelelahan atau keluarga meminta resusitasi dihentikan.
6. RJP tidak dilakukan apabila pasien terpasang gelang Do
Resucitate (DNR), melakukan RJP akan membahayakan penolo
pasien dengan penyakit terminal dan terdapat tanda kematian ya
jelas.

1. IGD
2. Rawat Inap
3. Farmasi
UNIT TERKAIT 4. ICU
5. Pemulasaran Jenazah
6. Laboratorium
7. Poliklinik

Anda mungkin juga menyukai