Anda di halaman 1dari 3

SPO BANTUAN HIDUP DASAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD GAMBIRAN
KOTA KEDIRI 171/SPO/KKEP/2019 01 1/3

Tanggal Terbit Ditetapkan


DIREKTUR
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
24 September 2019 dr. FAUZAN ADIMA, M.Kes
Pembina Utama Muda
NIP. 19720226 200312 1 003
PENGERTIAN Upaya mempertahankan hidup seseorang untuk melalui penguasaan
jalan nafas, memberikan bantuan penafasan dan membantu mengalirkan
darah ke tempat yang penting dalam tubuh korban, sehingga pasokan
oksigen ke otak terjaga untuk mencegah matinya sel otak.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk proses memberikan
penanganan terhadap pasien henti jantung / napas
KEBIJAKAN Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Gambiran Kota Kediri Nomor 445 / 439/ 419.108.1 / 2018 tanggal 05
Januari 2018 tentang Kebijakan Pelayanan bantuan Hidup Dasar.

PROSEDUR 1. Memastikan keamanan lingkungan bagi penolong


2. Memastikan kesadaran dari korban / pasien
Dengan cara menyentuh atau menggoyangkan bahu korban / pasien
dengan lembut dan mantap untuk mencegah pergerakan yang
berlebihan, sambil memanggil namanya atau Pak! / Bu! / Mas! /
Mbak! Sambil membuka jalan nafas dan melihat pergerakan dada,
dan mendengarkan suara nafas.
3. Memperbaiki posisi pasien dan posisi penolong segera lakukan
resusitasi (30 kali kompresi efektif) dengan kecepatan
100-120x/menit sambil minta pertolongan / aktifkan emergency
system dengan cara berteriak “Tolong-Tolong ada Code Blue !!!”
4. Cek nadi karotis dengan waktu 5-10 detik. Jika dalam 10 detik
penolong belum bisa meraba pulsasi arteri, maka segera lakukan
kompresi dada.
5. Melanjutkan bantuan sirkulasi atau RJPO dengan rincian 30 x pijat
jantung diselingi 2 x hembusan nafas, hal ini dilakukan sampai
dengan 5 siklus.
SPO BANTUAN HIDUP DASAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD GAMBIRAN
KOTA KEDIRI 171/SPO/KKEP/2019 01 2/3

Tanggal Terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 September 2019

Cara melakukan bantuan sirkulasi yang benar :


a. Tentukan lokasi kompresi di dada yaitu di setengah bagian
bawah tulang sternum. Letakkan tumit salah satu tangan di titik
kompresi tersebut. Tangan satunya ditumpangkan di atas
tangan yang melakukan kompresi.
b. Posisi lengan lurus dengan siku terkunci, sehingga bahu ada di
atas sternum pasien. Untuk mendapatkan posisi ini, biasanya
lutut harus dekat dengan tubuh pasien
c. Untuk dewasa, berikan kompresi dada dengan kedalaman 5
hingga 6 cm. Pada anak dan bayi, kedalaman sepertiga
diameter dinding anteroposterior dada, atau 4 cm (1.5 inch)
pada bayi dan sekitar 5 cm (2 inchi) pada anak (1/3 diameter
dinding arterior dan posterior)
d. Penolong melakukan kompresi 100 - 120x/menit tanpa
interupsi. Penolong tidak terlatih lakukan kompresi saja.
Penolong terlatih lakukan kompresi dan ventilasi dengan
perbandingan 30 : 2 (setiap 30 kali kompresi efektif, berikan 2
napas bantuan)
e. Berikan kesempatan untuk dada mengembang kembali secara
sempuma setelah setiap kompresi (complete chest recoil).
f. Seminimal mungkin melakukan interupsi pada kompresi
6. Setelah melakukan RJPO sebanyak 5 siklus cek ulang nadi karotis,
bila ditemukan nadi karotis hentikan RJPO, bila tidak ditemukan nadi
karotis lakukan RJPO seperti pada poin 5 sampai bantuan datang
dan selanjutnya diambil alih oleh tim code blue
7. Tim Code Blue datang membawa trolley emergency dan melanjutkan
BHD serta pertolongan lanjutan.
8. Tim Code Blue melakukan dokumentasi di rekam medis dengan
mengisi formulir resusitasi jantung paru
9. Pada kondisi “ Return Of Spontaneous Circulation/ ROSC” yaitu
jantung berdenyut, korban dibawa ke ICU untuk dilakukan
penanganan lebih lanjut (post cardiac arrest).
SPO BANTUAN HIDUP DASAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD GAMBIRAN
KOTA KEDIRI 171/SPO/KKEP/2019 01 3/3

Tanggal Terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 September 2019

10. Pada kondisi korban meninggal maka korban dibawa ke IGD untuk
perawatan jenasah dan pendataan selanjutnya dibawa ke kamar
jenasah
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Bedah Sentral
5. Instalasi Perawatan Intensive Care Unit
6. Instalasi Perawatan Cardiac Care Unit

Anda mungkin juga menyukai