Anda di halaman 1dari 6

BANTUAN HIDUP DASAR

No. Dokumen: No. Revisi Halaman

Ditetapkan,
KEPALA RUMAH SAKIT PELNI
Tanggal Terbit:
Standar Prosedur
Operasional

dr. Sheira Aurani, MPH


Resusitasi jantung paru merupakan usaha yang dilakukan untuk
mengembalikan fungsi pernafasan dan atau sirkulasi pada henti nafas
Pengertian (respiratory arrest) dan atau henti jantung (cardiac arrest) pada orang dimana
fungsi tersebut gagal total oleh suatu sebab yang memungkinkan untuk hidup
normal selanjutnya bila kedua fungsi tersebut bekerja kembali.
1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi perawat dalam resusitasi
jantung paru
2. Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan respiras yang adekuat
sampai keadaan henti jantung teratasi atau sampai penderita di nyatakan
Tujuan
meninggal.
3. Memberikan oksigenasi terhadap otak, jantung dan organ-organ vital lain
sampai datangnya sistem pengobatan yang definitif.

1. Peraturan Kepala BAPETEN No 3 tahun 2013 tentang keselamatan radiasi


dalam pengunaan radioterapi.
2. Peraturan Kepala BAPETEN No. 4 Tahun 2013 tentang proteksi dan
keselamatan radiasi dalam pemanfaatan tenaga nuklir.
Kebijakan
3. Peraturan Kepala BAPETEN No. 6 Tahun 2015 tentang Keamanan
Sumber Radioaktif.
SK Kepala Rumah Sakit No.01.17/KRS/IV/2023, tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Onkologi Radiasi.
Prosedur A. Persiapan
1. Alat pelindung diri (APD) seperti : masker, handscoen.
2.Troley emergency yang berisi :
a. Laringoscope lurus dan bengkok (anak dan dewasa)
b. Magil forcep
c. ETT berbagai ukuran.
d. Gudel / mayo berbagai ukuran
e. Infus set / transfusi set.
f. Obat-obat emergency seperti : sulfas atropin, epineprin, dll.
g. Spuit 3 cc, 5 cc dan 10 cc
h. Alkohol swab.
i. Bag resuscitor lengkap
j. Gunting verban
k. Papan resusitasi.
l. Selang dan masker Oksigen
m. Set penghisap sekresi lengkap
BANTUAN HIDUP DASAR

No. Dokumen: No. Revisi Halaman

3. Monitor EKG
4. DC Shock lengkap
5. Formulir Catatan Keperawatan
6. Formulir Do Not Resucitate (DNR)
7. Formulir Resusitasi
B. Pelaksanaan
1. Bantuan Hidup Dasar (BHD) Untuk Pasien Dewasa
Langkah-langkah dalam memberikan Bantuan Hidup Dasar (BHD) melalui
tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP) pada pasien dewasa adalah sebagai
berikut :
a. D : Danger (Identifikasi Bahaya) dengan memastikan :
1) Aman diri sendiri
2) Aman Lingkungan
3) Aman Korban
b. R :Responsiveness( Cek Respon)
1) Panggil pasien
2) Tepuk pundak pasien
c. A : Activated
Aktifkan sistem emergency Code Blue / panggilan bantuan bila pasien tidak
ada respon.
d. P (Position on Back)
Posisikan pasien terlentang pada tempat yang datar dan keras.
e. C (Circulation & Compression)
1) Cek denyut nadi karotis ada denyutan atau tidak maksimal 10 detik.
2) Bila denyut nadi karotis tidak teraba lakukan kompresi dada/ pijat jantung
luar dengan cara :
a) Tempatkan ujung pangkal telapak tangan dibagian sternum / 2 jari di atas
Prosesus Xipoideus.
b) Letakkan tangan yang satu di atas tangan yang pertama
dengan menautkan jari-jari
c) Lakukan penekanan dengan kedalaman minimal 2 inch / 5 cm.
d) Kecepatan kompresi dada sekurang-kurangnya 100x/ menit.
e) Minimalkan interupsi,
f) Pastikan recoil dada.
f. A (Airway Control)
Penguasaan jalan nafas, membuka jalan nafas dengan cara :
1) Tengadahkan kepala dan topang dagu.
2) Pasang bantal kecil dibawah bahu pasien agar kepala ekstensi.
3) Pasang mayo / gudel.
4) Lakukan suctioning.
g. B (Breathing Support): Bantuan Pernafasan
1) Berikan bantuan pernafasan dengan menggunakan ambubag dengan 2 x
tiupan sambil memperhatikan pengembangan dada pasien.
2) Selanjutnya lakukan tindakan resusitasi jantung paru dengan perbandingan
BANTUAN HIDUP DASAR

No. Dokumen: No. Revisi Halaman

30 x kompresi dada dan 2 x tiupan nafas.


3) Lakukan sebanyak 5 siklus atau selama 2 menit.

2. Bantuan Hidup Dasar (BHD) Untuk Pasien Anak


Langkah-langkah dalam memberikan Bantuan Hidup Dasar (BHD) melalui
tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP) pada pasien anak adalah sebagai
berikut :
a. D : Danger (Identifikasi Bahaya) dengan memastikan :
1) Aman diri sendiri
2) Aman Lingkungan
3) Aman Korban
b. R :Responsiveness( Cek Respon)
Panggil nama anak dengan keras sambil menepuk atau mengguncang bahu
sebanyak 3 kali.
c. A : Activated
Aktifkan sistem emergency Code Blue / panggilan bantuan bila pasien tidak
ada respon.
d. P (Position on Back)
Posisikan pasien terlentang pada tempat yang datar dan keras.
e. C (Circulation & Compression)
3) Cek denyut nadi karotis ada denyutan atau tidak maksimal 10 detik.
4) Bila denyut nadi karotis tidak teraba lakukan kompresi dada/ pijat jantung
luar dengan cara :
a) Tempatkan ujung pangkal telapak tangan di dada anak diantara 2 puting
susu.
b) Lakukan penekanan kebawah menggunakan 1 tangan dengan kedalaman 2
inch /± 5 cm atau sepertiga ketebalan dada anak.
c) Kecepatan kompresi dada sekurang-kurangnya 100x/ menit.
d) Minimalkan interupsi,
e) Pastikan recoil dada.
f. A (Airway Control)
Penguasaan jalan nafas, membuka jalan nafas dengan cara :
1) Tengadahkan kepala dan topang dagu.
2) Pasang bantal kecil dibawah bahu pasien agar kepala ekstensi.
3) Pasang mayo / gudel.
4) Lakukan suctioning.
g. B (Breathing Support): Bantuan Pernafasan
1) Berikan bantuan pernafasan dengan menggunakan ambubag dengan 2 x
tiupan sambil memperhatikan pengembangan dada pasien.
2) Selanjutnya lakukan tindakan resusitasi jantung paru dengan perbandingan
30 x kompresi dada dan 2 x tiupan nafas.
3) Lakukan sebanyak 5 siklus atau selama 2 menitsampai bantuan datang.
3. Bantuan Hidup Dasar (BHD) Untuk Pasien Bayi
Langkah-langkah dalam memberikan Bantuan Hidup Dasar (BHD) melalui
BANTUAN HIDUP DASAR

No. Dokumen: No. Revisi Halaman

tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP) pada pasien bayi (usia 0-2 bulan)
adalah sebagai berikut :
a. D : Danger (Identifikasi Bahaya) dengan memastikan :
1) Aman diri sendiri
2) Aman Lingkungan
3) Aman Korban
b. R :Responsiveness( Cek Respon)
1) Dapatkan respon bayi dengan cara menggosok atau menepuk dengan
lembut telapak kaki bayi. 2) Panggil nama dengan keras.
c. A (Activated)
Apabila bayi tidak merespon, aktifkan sistem emergency Code Blue /
memanggil bantuan.
d. P (Position on Back)
Posisikan bayi terlentang pada tempat yangg datar dan keras.
e. A(Airway Control)
Penguasaan jalan nafas, membuka jalan nafas dengan cara :
1) Tengadahkan kepala dan topang dagu.
2) Pasang gulungan kain di bawah bahu pasien agar kepala sedikit ekstensi.
3) Lakukan suctioning.
f. B (Breathing Support) : Bantuan pernafasan
1) Lakukan Look : amati pengembangan dada bayi, Listen :
dengarkan suara nafas bayi dan Feel : rasakan adanya aliran udara pada
hidung pasien.
2) Berikan bantuan pernafasan apabila bayi tidak bernafas menggunakan
ambubag khusus bayi dengan tiupan yang lembut sebanyak 2x sambil
memperhatikan pengembangan dada pasien.
g. C (Circulation & Compression)
1) Cek denyut nadi aksilaris ada denyutan atau tidak.
2) Bila denyut nadi aksilaris tidak teraba, lakukan kompresi dada / pijat jantung
luar dengan cara :
a) Tempatkan 2 jari (jari tengah dan jari telunjuk atau jari manis) di tengah
dada bayi diantara putting susu atau tempatkan 2 jempol tangan ditengah
dada bayi dengan posisi kedua telapak tangan melingkar pada kanan dan kiri
dada bayi.
b) Lakukan penekanan ke bawah dengan kedalaman minimal 1,5 inch atau
sepertiga ketebalan dada bayi.
c) Kecepatan kompresi dada 100 x / menit.
4. Bantuan Hidup Dasar (BHD) Pada Pasien Ibu Hamil Langkah-langkah
dalam memberikan Bantuan Hidup Dasar (BHD) melalui tindakan Resusitasi
Jantung Paru (RJP) pada pasien dewasa adalah sebagai berikut :
a. D : Danger (Identifikasi Bahaya) dengan memastikan :
1) Aman diri sendiri
2) Aman Lingkungan
3) Aman Korban
BANTUAN HIDUP DASAR

No. Dokumen: No. Revisi Halaman

b. R :Responsiveness( Cek Respon)


3) Panggil pasien
4) Tepuk pundak pasien
c. A : Activated
Aktifkan sistem emergency Code Blue / panggilan bantuan bila pasien tidak
ada respon.
d. P (Position)
Khusus untuk ibu dengan usia kehamilan > 20 minggu (uterus diatas
umbilikus) miringkan ibu dalam kondisi berbaring ke sisi kiri dengan sudut 15-
30º atau bila tidak memungkinkan, dorong uterus ke sisi kiri.
e. C (Circulation & Compression)
1) Cek denyut nadi karotis ada denyutan atau tidak maksimal 10 detik.
2) Bila denyut nadi karotis tidak teraba lakukan kompresi dada/ pijat jantung
luar dengan cara :
a) Tempatkan ujung pangkal telapak tangan dibagian sternum.
b) Letakkan tangan yang satu di atas tangan yang pertama dengan menautkan
jari-jari
c) Lakukan penekanan dengan kedalaman minimal 2 inch /
5 cm.
d) Kecepatan kompresi dada sekurang-kurangnya 100x/ menit.
e) Minimalkan interupsi,
f) Pastikan recoil dada.
f. A (Airway Control)
Penguasaan jalan nafas, membuka jalan nafas dengan cara :
1) Tengadahkan kepala dan topang dagu.
2) Pasang bantal kecil dibawah bahu pasien agar kepala ekstensi.
3) Pasang mayo / gudel.
4) Lakukan suctioning.
g. B (Breathing Support): Bantuan Pernafasan
1) Berikan bantuan pernafasan dengan menggunakan ambubag dengan 2 x
tiupan sambil memperhatikan pengembangan dada pasien.
2) Selanjutnya lakukan tindakan resusitasi jantung paru dengan perbandingan
30 x kompresi dada dan 2 x tiupan nafas.
3) Lakukan sebanyak 5 siklus atau selama 2 menit.
C. Yang Perlu Diperhatikan
1. BHD dihentikan apabila :
a. Jantung sudah berdetak ditandai dengan ada nadi dan nafas spontan.
b. Setelah 30 menit tidak ada hasil.
c. Tim Code Blue datang dan mengambil akit tindakan.
d. Sudah ada tanda-tanda kematian.
e. Penolong kelelahan.
f. Keluarga menghendaki RJP dihentikan.
2. Apabila keluarga menolak resusitasi sebelum resusitasi dilakukan, maka
harus menandatangani formulir Do Not Resucitate (DNR)
BANTUAN HIDUP DASAR

No. Dokumen: No. Revisi Halaman

3. Apabila keluarga menolak resusitasi diteruskan, maka harus


menandatangani blongko penolakan tindakan medis.
4. Dokumentasikan semua tindakan dalam Catatan Keperawatan

1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
Unit Terkait
4. ICU Group
6. Instalasi Radiasi Onkologi

Dibuat Oleh Instalasi Radioterapi

Anda mungkin juga menyukai