TAHUN 2021/2022 SOP MELAKUKAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
Pengertian Resusitasi jantung paru adalah suatu tindakan untuk
mengembalikan fungsi pernafasan dan jantung guna kelangsungan hidup pasien Tujuan Mengembalikan fungsi jantung dan fungsi paru Indikasi 1. Henti nafas 2. Henti jantung Persiapan Alat 1. Alat pelindung diri (masker, handscoen) 2. Trolly emergency yang berisi : a. Laryngoscope lurus dan bengkok (anak dan dewasa) b. Magil force c. Pipa trakhea berbagai ukuran d. Trakhea tube berbagai ukuran e. Gudel berbagai ukuran f. CVP set g. Infus set/blood set h. Papan resusitasi i. Gunting verband j. Bag resuscitator lengkap k. Semprit 10 cc – jarum no. 18 3. Set therapy oksigen lengkap dan siap pakai 4. Set penghisap sekresi lengkap dan siap pakai 5. EKG record 6. EKG monitor bila memungkinkan 7. DC shock lengkap Persiapa Pasien 1. Set therapy oksigen lengkap dan siap pakai 2. Set penghisap sekresi lengkap dan siap pakai 3. EKG record 4. EKG monitor bila memungkinkan 5. DC shock lengkap Pelaksanaan 1. Keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan 2. Posisi pasien diatur terlentang di tempat datar dan alas keras 3. Baju bagian atas pasien dibuka 4. Petugas menggunakan alat pelindung diri (masker, handscoen) 5. Mengecek kesadaran pasien dengan cara : a. Memanggil nama b. Menanyakan keadaannya c. Menggoyangkan bahu pasien/mencubit pasien 6. Jika pasien tidak sadar/tidak ada respon, aktifkan SPGDT 7. Buka jalan nafas dengan head tilt chin lift dan bersihkan jalan nafas dari sumbatan 8. Menilai pernafasan dengan cara : a. Melihat pergerakan dada/perut b. Mendengar suara keluar/masuk udara dari hidung c. Merasakan adanya udara dari mulut/hidung pipi atau punggung tangan 9. Jika pasien tidak bernafas, berikan nafas buata dengan resuscitator sebanyak 2 kali secara perlahan 10. Periksa denyut jantung pasien dengan cara meraba arteri karotis, jika arteri carotis teraba cukup berikan nafas buatan setiap 5 detik sekali 11. Jika arteri carotis tidak teraba lakukan kombinasi nafas buatan dan kompresi jantung luar dengan perbandingan 15 : 2 untuk dewasa baik 1 atau 2 penolong dan 3 : 1 untuk neonatus. 12. Setiap 4 siklus (4 kali kompresi dan 5 kali ventilasi) cek pernafasan 13. Jika nafas tetap belum ada lanjutkan teknik kombinasi dimulai dengan kompresi jantung luar.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Evaluasi pernafasan pasien tiap 1 menit saat dilakukan RJP BC kombinasi 2. Lakukan RJP BC sampai : a. Timbul nafas spontan b. Diambil alih alat/petugas lain c. Dinyatakan meninggal d. Penolong tidak mampu atau sudah 30 menit tidak ada respon 3. Kompresi jantung luar dilakukan dengan cara : a. Dewasa 1) Penekanan menggunakan dua pangkal telapak tangan dengan kejutan bahu 2) Penekanan pada daerah sternum 2-5 jari di atas proses xyphoideus 3) Kedalaman tekanan 3-5 cm 4) Frekuensi penekanan 80-100 kali per menit b. Anak 1) Penekanan menggunakan satu pangkal telapak tangan 2) Kedalaman tekanan 2 – 3 cm 3) Frekuensi penekanan 80 – 100 kali per menit c. Neonatus 1) Punggung bayi diletakkan pada lengan bawah kiri penolong sedangkan tangan kiri memegang lengan atas bayi sambil meraba arteri brakhialis sebelah kiri 2) Jari tangan dan telunjuk tangan penolong menekan dada bayi pada posisi sejajar putting susu 1 cm ke bawah 3) Kedalaman tekanan 1-2 cm 4) Perbandingan kompresi jantung dengan begging adalah 3 : 1
RJP PADA UMUMNYA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) RJP
Pengertian Resusitasi jantung paru adalah suatu tindakan untuk membalikan fungsi pernapasan dan jantung guna kelangsungan hidup pasien. Tujuan Mengembalikan fungsi pernapasan dan fungsi jantung yang terganggu melalui teknik kombinasi antara pemberian napas butan dan kompresi jantung luar. Indikasi 1. Henti napas 2. Henti jantung Kontaindikasi 1. Terminal illness 2. Mati secara klinis < 5 menit Alat Dan Bahan 1. Resusitasi kit 2. Jam/arloji 3. Barrier 4. Handscoon Prosedur 1. Saat menemukan pasien/klien yang tidak sadarkan diri secara tiba-tiba 2. Penolong menggunakan handscoon 3. Pastikan 3A (Aman Diri , Aman Pasien, Aman Lingkungan) 4. Cek kesadaran pasien dengan cara a. Memanggil nama/sapaan dengan menepuk bahu b. Rangsang nyeri di bagian sternum, atau cubit 5. Jika pasien tidak sadar, tidak reaksi, tidak bernapas segera minta pertolongan/laporkan CODE BLUE 6. Periksa pernapasan, lakukan Heat Tell Chin Lift 7. Lihat, dengar, dan rasakan a. Lihat pergerkan dada b. Dengarkan suara napas c. Rasakan hembusan napas 8. Periksa denyut NADI CAROTIS (>10 detik) 9. Jika tidak da denyut NADI lakukan RJP 10. Ambil posisi disamping pasien 11. Letakkan pangkal telapak tangan diatas posesus xiphoideus 12. Lakukan RJP sebanyak 5 sikslus selama 2 menit ( 1 siklus 30x compresi 2x ventilasi) 13. Kecepatan RJP 100-120 x/m, kedalaman kompresi 5-6 cm, recoil penuh, minimalkan interupsi 14. Cek nadi dan napas setelah 2 menit atau 5 siklus 15. Jika naadi dan napas tidak ada, ulangi lakukan RJP 5siklus lagi 16. Jika nadi ada dan naapas tidak ada berikan VENTILASI setiap 6 detik selama 1 menit 17. Jika nadi dan napas tidak ada posisikan pasien sim recovery 18. Dokumentasi