Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KEPERAWATAN ANAK KRONIS

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

MELAKUKAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)

Disusun Oleh :

IIN JULIANI
SUPIRMAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MATARAM

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN PROGRAM B

TAHUN 2021/2022
SOP MELAKUKAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)

Pengertian Resusitasi jantung paru adalah suatu tindakan untuk


mengembalikan fungsi pernafasan dan jantung guna kelangsungan
hidup pasien
Tujuan Mengembalikan fungsi jantung dan fungsi paru
Indikasi 1. Henti nafas
2. Henti jantung
Persiapan Alat 1. Alat pelindung diri (masker, handscoen)
2. Trolly emergency yang berisi :
a. Laryngoscope lurus dan bengkok (anak dan dewasa)
b. Magil force
c. Pipa trakhea berbagai ukuran
d. Trakhea tube berbagai ukuran
e. Gudel berbagai ukuran
f. CVP set
g. Infus set/blood set
h. Papan resusitasi
i. Gunting verband
j. Bag resuscitator lengkap
k. Semprit 10 cc – jarum no. 18
3. Set therapy oksigen lengkap dan siap pakai
4. Set penghisap sekresi lengkap dan siap pakai
5. EKG record
6. EKG monitor bila memungkinkan
7. DC shock lengkap
Persiapa Pasien 1. Set therapy oksigen lengkap dan siap pakai
2. Set penghisap sekresi lengkap dan siap pakai
3. EKG record
4. EKG monitor bila memungkinkan
5. DC shock lengkap
Pelaksanaan 1. Keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Posisi pasien diatur terlentang di tempat datar dan alas keras
3. Baju bagian atas pasien dibuka
4. Petugas menggunakan alat pelindung diri (masker, handscoen)
5. Mengecek kesadaran pasien dengan cara :
a. Memanggil nama
b. Menanyakan keadaannya
c. Menggoyangkan bahu pasien/mencubit pasien
6. Jika pasien tidak sadar/tidak ada respon, aktifkan SPGDT
7. Buka jalan nafas dengan head tilt chin lift dan bersihkan jalan nafas dari
sumbatan
8. Menilai pernafasan dengan cara :
a. Melihat pergerakan dada/perut
b. Mendengar suara keluar/masuk udara dari hidung
c. Merasakan adanya udara dari mulut/hidung pipi atau punggung
tangan
9. Jika pasien tidak bernafas, berikan nafas buata dengan
resuscitator sebanyak 2 kali secara perlahan
10. Periksa denyut jantung pasien dengan cara meraba arteri karotis, jika
arteri carotis teraba cukup berikan nafas buatan setiap 5 detik sekali
11. Jika arteri carotis tidak teraba lakukan kombinasi nafas buatan dan
kompresi jantung luar dengan perbandingan 15 : 2 untuk dewasa baik 1
atau 2 penolong dan 3 : 1 untuk neonatus.
12. Setiap 4 siklus (4 kali kompresi dan 5 kali ventilasi) cek pernafasan
13. Jika nafas tetap belum ada lanjutkan teknik kombinasi dimulai dengan
kompresi jantung luar.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


1. Evaluasi pernafasan pasien tiap 1 menit saat dilakukan RJP BC
kombinasi
2. Lakukan RJP BC sampai :
a. Timbul nafas spontan
b. Diambil alih alat/petugas lain
c. Dinyatakan meninggal
d. Penolong tidak mampu atau sudah 30 menit tidak ada respon
3. Kompresi jantung luar dilakukan dengan cara :
a. Dewasa
1) Penekanan menggunakan dua pangkal telapak tangan dengan
kejutan bahu
2) Penekanan pada daerah sternum 2-5 jari di atas proses xyphoideus
3) Kedalaman tekanan 3-5 cm
4) Frekuensi penekanan 80-100 kali per menit
b. Anak
1) Penekanan menggunakan satu pangkal telapak tangan
2) Kedalaman tekanan 2 – 3 cm
3) Frekuensi penekanan 80 – 100 kali per menit
c. Neonatus
1) Punggung bayi diletakkan pada lengan bawah kiri penolong
sedangkan tangan kiri memegang lengan atas bayi sambil meraba
arteri brakhialis sebelah kiri
2) Jari tangan dan telunjuk tangan penolong menekan dada bayi pada
posisi sejajar putting susu 1 cm ke bawah
3) Kedalaman tekanan 1-2 cm
4) Perbandingan kompresi jantung dengan begging adalah 3 : 1

RJP PADA UMUMNYA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) RJP


Pengertian Resusitasi jantung paru adalah suatu tindakan untuk membalikan fungsi
pernapasan dan jantung guna kelangsungan hidup pasien.
Tujuan Mengembalikan fungsi pernapasan dan fungsi jantung yang terganggu
melalui teknik kombinasi antara pemberian napas butan dan kompresi
jantung luar.
Indikasi 1. Henti napas
2. Henti jantung
Kontaindikasi 1. Terminal illness
2. Mati secara klinis < 5 menit
Alat Dan Bahan 1. Resusitasi kit
2. Jam/arloji
3. Barrier
4. Handscoon
Prosedur 1. Saat menemukan pasien/klien yang tidak sadarkan diri secara tiba-tiba
2. Penolong menggunakan handscoon
3. Pastikan 3A (Aman Diri , Aman Pasien, Aman Lingkungan)
4. Cek kesadaran pasien dengan cara
a. Memanggil nama/sapaan dengan menepuk bahu
b. Rangsang nyeri di bagian sternum, atau cubit
5. Jika pasien tidak sadar, tidak reaksi, tidak bernapas segera minta
pertolongan/laporkan CODE BLUE
6. Periksa pernapasan, lakukan Heat Tell Chin Lift
7. Lihat, dengar, dan rasakan
a. Lihat pergerkan dada
b. Dengarkan suara napas
c. Rasakan hembusan napas
8. Periksa denyut NADI CAROTIS (>10 detik)
9. Jika tidak da denyut NADI lakukan RJP
10. Ambil posisi disamping pasien
11. Letakkan pangkal telapak tangan diatas posesus xiphoideus
12. Lakukan RJP sebanyak 5 sikslus selama 2 menit ( 1 siklus 30x compresi
2x ventilasi)
13. Kecepatan RJP 100-120 x/m, kedalaman kompresi 5-6 cm, recoil penuh,
minimalkan interupsi
14. Cek nadi dan napas setelah 2 menit atau 5 siklus
15. Jika naadi dan napas tidak ada, ulangi lakukan RJP 5siklus lagi
16. Jika nadi ada dan naapas tidak ada berikan VENTILASI setiap 6 detik
selama 1 menit
17. Jika nadi dan napas tidak ada posisikan pasien sim recovery
18. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai