Anda di halaman 1dari 3

RJP DEWASA

No. Dokumen : /UKP/2017


No. Revisi :
SOP :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2

Puskesmas Perawatan dr. Yuliani


Muara Kumpeh NIP.198107242009032010

1. Resusitasi jantung paru suatu sistem/metode untuk


mengatasi henti jantung dan/atau henti nafas.
2. Henti jantung adalah berhentinya kontraksi jantung yang
ditandai tak terabanya denyut jantung, denyut nadi dan/atau
1. Pengertian
denyut arteri karotis.
3. Henti nafas adalah berhentinya gerakan pernafasan dan
ditandai dengan tak terasanya hembusan nafas dari kedua
lubang hidung.

2. Tujuan Agar nyawa penderita henti jantung dan/atau henti paru segera
bisa diselamatkan dan tidak memberikan gejala sisa

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


3. Kebijakan
tentang Kesehatan.

Penuntun Skill Lab Blok 3.2 Gangguan Kardiovaskuler,


4. Referensi Pemasangan EKG dan Interpretasi Hasil ed. 3 Revisi 2013,
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang
1. Alat
a. Alat pelindung diri (masker, handscoen)
b. Trolly emergency yang berisi :
i. Laryngoscope lurus dan bengkok dewasa
ii. Magil force
iii. Pipa trakhea berbagai ukuran
iv. Trakhea tube berbagai ukuran
v. Gudel berbagai ukuran
vi. CVP set
vii. Infus set/blood set
5. Alat dan bahan
viii. Papan resusitasi
ix. Gunting verband
x. Bag resuscitator lengkap
xi. Sepuit 10 cc jarum no. 18
xii. Set therapy oksigen lengkap dan siap pakai
xiii. Set penghisap sekresi lengkap dan siap pakai
xiv. EKG record
xv. EKG monitor bila memungkinkan
xvi. DC shock lengkap
2. Pasien
1) 1. Henti nafas
6. Indikasi
2. Henti jantung

1 Keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan


dilakukan
2 Posisi pasien diatur terlentang di tempat datar dan alas keras
3 Baju bagian atas pasien dibuka
4 Petugas menggunakan alat pelindung diri (masker, handscoen)
5 Mengecek kesadaran pasien dengan cara :
1 Memanggil nama
2 Menanyakan keadaannya
3 Menggoyangkan bahu pasien/mencubit pasien
6 Jika pasien tidak sadar/tidak ada respon, aktifkan SPGDT
7 Buka jalan nafas dengan head tilt chin lift dan bersihkan jalan
nafas dari sumbatan
8 Menilai pernafasan dengan cara :
1 Melihat pergerakan dada/perut
2 Mendengar suara keluar/masuk udara dari hidung
3 Merasakan adanya udara dari mulut/hidung pipi atau
punggung tangan
9 Jika pasien tidak bernafas, berikan nafas buatan dengan
resuscitator sebanyak 2 kali secara perlahan
10 Periksa denyut jantung pasien dengan cara meraba arteri
karotis, jika arteri carotis teraba cukup berikan nafas buatan
setiap 5 detik sekali
7. Prosedur 11 Jika arteri carotis tidak teraba lakukan kombinasi nafas buatan
dan kompresi jantung luar dengan perbandingan 15 : 2 untuk
dewasa baik 1 atau 2 penolong
12 Kompresi jantung luar dilakukan dengan cara :
1 Penekanan menggunakan dua pangkal telapak tangan
dengan kejutan bahu
2 Penekanan pada daerah sternum 2-5 jari di atas proses
xyphoideus
3 Kedalaman tekanan 3-5 cm
4 Frekuensi penekanan 80-100 kali per menit
5 Setiap 4 siklus (4 kali kompresi dan 5 kali ventilasi) cek
pernafasan
6 Jika nafas tetap belum ada lanjutkan teknik kombinasi
dimulai dengan kompresi jantung luar.
13 Hal-hal yang perlu diperhatikan
a Evaluasi pernafasan pasien tiap 1 menit saat dilakukan RJP
BC kombinasi
b Lakukan RJP BC sampai :
a Timbul nafas spontan
b Diambil alih alat/petugas lain
c Penolong tidak mampu atau sudah 30 menit tidak ada
respon
d Dinyatakan meninggal

2/2
UGD
8. Unit Terkait
Rawat Inap

9. Dokumen Terkait Rekam Medik

Anda mungkin juga menyukai