NIM: 1810301064
Kelas: 5A5
Bantuan hidup dasar merupakan aspek dasar tindakan penyelamatan sehubungan dengan kejadian henti
jantung. Untuk menunjang keberhasilan dan kualitas hidup pasien, aspek yang penting termasuk
pencegahan kejadian henti jantung (cardiac arrest), tindakan dini cardiopulmonary rescucitation
(CPR)/resusitasi jantung paru (RJP), aktivasi sistem respons emergency, tindakan bantuan hidup lanjut
(advance life support) yang efektif, dan penatalaksanaan post cardiac arrest yang terpadu.
BHD terdiri dari beberapa cara sederhana yang dapat membantu mempertahankan hidup seseorang
untuk sementara.
• Bagaimana membantu mengalirkan darah ketempat yang penting dalam tubuh, sehingga
Tujuan
Mencegah berhentinya sistem pernafasan atau sistem peredaran darah. Memberikan bantuan external
terhadap sistem pernafasan atau sistem peredaran darah melalui Resusitasi jantung Paru (RJP)
1. Posisi pasien diatur terlentang di tempat datar dan alas yang keras keras
b. Menanyakan keadaannya
4. Buka jalan nafas dengan head tilt chin lift atau jaw thrust dan bersihkan jalan nafas dari sumbatan
5. Periksa denyut jantung pasien dengan cara meraba arteri karotis, penilaian pulsasi dilakukan kurang
dari 10 detik, jika dalam 10 detik penolong belum bias meraba pulsasi arteri, maka segera lakukan
kompresi dada. Jika arteri carotis teraba cukup berikan nafas buatan setiap 5-6 detik sekali
6. Pemeriksaan arteri besar pada bayi tidak dilakukan pada arteri karotis, melainkan pada arteri
brakialis atau arteri femoralis. Sedangkan untuk anak berumur lebih dari satu tahun dapat dilakukan
7. Jika arteri carotis tidak teraba lakukan kombinasi nafas buatan dan kompresi jantung luar dengan
perbandingan 30: 2 untuk dewasa baik 1 atau 2 penolong dan untuk anak dan bayi 30:2 bila 1
c. pada bayi dan anak kedalaman minimal sepertiga diameter dinding anteroposterior dada, atau 4
d. Berikan kesempatan untuk dada mengembang kembali secara sempurna setelah setiap kompresi
a. letakkan tumit satu tangan pada setengan bawah sternum, hindarkan jari-jari pada tulang iga
anak
c. setelah 30 kompresi, buka jalan nafas dan berikan 2 kali napas buatan sampai dada terangkat (1
penolong)
b. menekan sternum sekitar 4 cm kemudian angkat tanpa melepas jari dari sternum dengan
c. setelah 30 kompresi, buka jalan nafas dan berikan 2 kali napas buatan sampai dada
terangkat (1 penolong)
Daftar Pustaka
1. http://dinkes.salatiga.go.id/?p=237
2. http://jurnal.poltekkes-solo.ac.id/index.php/JKG/article/download/458/373