Disusun Oleh :
Yolanda Febriani Ruth H (112018077)
Pembimbing :
dr. Ucu Nurhadiat Sp.An
Langkah-Langkah BLS
- Mengenali Cardiac Arrest / Henti jantung
RJP segera diberikan pada orang yang tidak responsive terhadap rangsang yang
diberikan, atau pada orang yang akan mengalami henti jantung seperti orang dengan pola
pernapasan yang abnormal (agonal), dan orang yang mengalami periode kejang sesaat
sebelum henti jantung terjadi (oleh orang awam) atau apabila seorang tenaga kesehatan
menemukan keadaan yang serupa, maka perlu dilakukan pemeriksaan denyut nadi terlebih
dahulu dengan durasi tidak lebih dari 10 detik untuk memastikan terjadinya henti jantung.2,3
Automated External Defibrillator adalah alat portable yang digunakan untuk mendeteksi
ritme jantung pada orang yang diduga mengalami henti jantung. Alat ini dapat membantu untuk
mengetahui apakah kondisi pasien saat ini shockable (dapat dilakukan kejut jantung) atau perlu
dilakukan kompresi kembali. AED dilengkapi dengan dua patch elektroda yang ditempelkan
di lokasi yang berbeda. Pada orang dewasa, pemasangan elektroda dilakukan pada sisi kanan
dada tepat di bawah os clavicula dan di sisi bawah dada kiri. Pada anak dan bayi, elektroda
dipasang pada sisi depan dan sisi belakang dada (Gambar 6).3
Pada kasus tertentu, apabila AED tidak ditemukan maka CPR tetap dilanjutkan. Hal ini
dikarenakan CPR memiliki peranan penting untuk menjaga suplai darah dan oksigen ke seluruh
organ untuk mencegah terjadinya kematian jaringan. Segera setelah AED didapatkan, CPR
dihentikan sementara untuk dilakukan pengecekan terhadap ritme denyut jantung. Apabila
pasien dideteksi dapat diberikan shock berupa ritme takikardia ventrikel atau fibrilasi ventrikel,
maka AED akan memberikan instruksi untuk dilakukan shock. Setelah dilakukan shock, akan
dilanjutkan dengan melakukan CPR kembali. Siklus ini akan berputar hingga terdapat tenaga
medis yang lebih ahli, terdapat bantuan lain atau pasien telah masuk dalam keadaan return of
spontaneous circulation (ROSC). 2,3
- Recovery Position
Jika pasien sudah sadar, dengan tanda-tanda pulihnya kesadaran seperti : pasien terbangun,
bergerak, membuka mata, bernafas. Pasien diposisikan kedalam posisi mantap. Dan jika pasien
kembali tidak responsif, maka dilakukan CPR kembali.2,3
Berikut ini adalah diagram yang menjelaskan alur tatalaksana BLS pada saat ditemukan
seseorang yang dicurigai mengalami henti napas atau henti jantung. 3
Gambar 8. Diagram BLS pada orang dewasa3 Gambar 9. Diagram BLS pada anak3
Terdapat beberapa kriteria yang digunakan untuk menghentikan resusitasi, yaitu apabila
pasien yang mengalami henti jantung bersifat “not witnessed” oleh penolong pertama atau oleh
tenaga medis emergensi, tidak diberikan shock dan tidak mengalami ROSC. Apabila ketiga hal
ini terpenuhi, maka resusitasi dapat dihentikan, sedangkan apabila terdapat satu poin saja yang
tidak terpenuhi, maka resusitasi tetap dilanjutkan.3
Gambar 12. Abdominal thrust (Heimlich Maneuver) pada dewasa (kiri) dan anak
(kanan) 3,4
Daftar Pustaka