Anda di halaman 1dari 3

PELAKSANAAN BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

1/3

Tanggal Ditetapkan
Kepala Klinik Hesti Wira Sakti
STANDAR
PROSEDUR
5 November 2018
OPERASIONAL
drg. Dina Afriani, MARS
PNS IV/A NIP 197401262006042002

PENGERTIAN Resusitasi jantung paru-paru (RJP) adalah tindakan pertolongan pertama


pada korban yang mengalami henti jantung dan henti nafas, RJP merupakan
bagian dari Bantuan Hidup Dasar (BHD).

RJP adalah suatu upaya menyediakan oksigen ke otak, jantung, dan organ-
organ vital lainnya dengan memberikan bantuan sirkulasi dan ventilasi.

RJP dibutuhkan pada kasus, tenggelam, stroke, serangan jantung, tersengat


listrik, atau sebab lainnya. Namun, khusus untuk penanganan korban
kecelakaan atau cedera kepala harus mempertimbangkan kemungkinan patah
tulang leher.

TUJUAN Memberikan bantuan hidup dasar sebagai pertolongan pertama pada henti
jantung dan henti nafas sampai datang bantuan medis.

KEBIJAKAN Keputusan Kepala Klinik Hesti Wira Sakti Nomor: SK/001/XI/2017 Tentang
Semua Pihak yang Terlibat dalam Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis
dan Keselamatan Pasien dengan Uraian Tugas Berdasarkan Peran dan
Fungsi Masing-Masing dalam Tim
REFERENSI 1. Permenkes No. 71 Tahun 2013 dan Permenkes 99 Tahun 2015 Tentang
Pelayanan Kesehatan pada JKN.
2. Permenkes No. 9 tahun 2014 tentang Klinik.
3. Permenkes No. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, klinik
Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Dokter Gigi.

PROSEDUR 1. 3A (Aman diri, Aman korban, Aman Lingkungan)


2. Cek respon korban
Cek respon korban dengan cara menepuk, memanggil, dan lihat
pergerakan dada.
3. Panggil bantuan
Usahakan jangan meninggalkan korban, mintalah pertolongan pada orang
terdekat untuk menghubungi instalasi gawat darurat (IGD)
4. Cek nadi carotis
Raba nadi carotis 5-10 detik

1
5. Jika nadi tidak teraba langsung lakukan RJP
Lakukan RJP 30 : 2 selama 2 menit atau 5 siklus
1 siklus terdiri dari 30x kompresi dan 2x ventilasi

Cara melakukan kompresi yang benar:


a. Kompresi dada dilakukan dengan menggunakan kedua tangan
 Posisikan pangkal telapak tangan pada titik kompresi di mid sternum
korban
 Letakkan pangkal telapak tangan yang dominan di mid sternum dan
tangan yang lainnya di atas punggung tangan yang dominan
b. Tekan dada dengan kedalaman 5 cm
c. Teknik perhitungan dengan menyebutkan :
1…2…3…4…5…6…7…8…9…1
1…2…3…4…5…6…7…8…9…2
1…2…3…4…5…6…7…8…9…3
d. Pakai kekuatan tubuh bagian atas dan jangan mengandalkan kekuatan
lengan
e. Biarkan dada kembali dengan sempurna
f. Kecepatan kompresi 100-120x/menit

Cara melakukan ventilasi dengan benar


a. Lakukan maneuver Head Tilt-Chin Lift
b. Lakukan ventilasi
 Mouth to mouth dengan cara :
 Sebelum meletakkan mulut anda, bersihkan dahulu mulut korban
dari muntahan, lendir, atau tetesan liur yang mungkin ada
 Lindungi area mulut dengan kassa atau barrier device
 Tempatkan mulut di atas mulut korban, kunci mulut dengan mulut
anda, pastikan tidak ada udara yang keluar
 Tutup lubang hidung korban dengan kedua jari
 Tarik nafas dalam lalu hembuskan nafas sambil melihat
mengembangnya dinding dada (lakukan 2 kali tiupan)
 Mouth to nose dengan cara :
 Bersihkan dahulu hidung korban dari lendir, atau darah yang
mungkin ada
 Rapatkan mulut korban
 Letakkan mulut pada hidung korban
 Tarik nafas dalam lalu hembuskan nafas sambil ,melihat
mengembangnya dinding dada (lakukan 2 kali tiupan)

6. Evaluasi korban setelah 5 siklus, dilanjutkan dengan :


a. Jika nadi teraba, cek nafas dengan cara look, listen, and feel, jika tidak
ada nafas beri nafas buatan sebanyak 20x selama 2 menit dengan

2
perhitungan: 1, 2, 3, 4, 1 tiup, 1, 2, 3, 4, 2 tiup, dst
b. Jika nadi tidak teraba lakukan kembali RJP sebanyak 5 siklus dan
seterusnya
c. Jika nadi tidak teraba dan nafas adekuat, posisikan korban dalam
posisi recovery (posisi pemulihan)
UNIT TERKAIT Semua unit bagian di klinik

DOKUMEN TERKAIT Rekam medik

REKAMAN No Yang di Ubah Isi perubahan Tanggal mulai


HISTORIS
diberlakukan
PERUBAHAN

Anda mungkin juga menyukai